Anda di halaman 1dari 4

Arang

Jenis tumbuhan mangrove yang baik untuk bahan baku arang adalah dari anggota famili
Rhizophoraceae (Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza). Di
Asia arang kayu mangrove terkenal dengan kualitasnya yang bagus setelah oak (Jepang) dan
arang onshu (Cina). Produksi arang mangrove Indonesia pada tahun 1998 kira-kira 330.000
ton, sebagian besar di ekspor ke jepang dan Taiwan melalui Malaysia dan Singapura.
Sedangkan untuk produksi arang di kawasan penelitian sebesar 2 kg per pohon mangrove yang
ada di kawasan hutan mangrove Desa Baroko. Harga arang di Desa Baroko berkisar Rp.
15.000/kg sehingga nilai total ekonomi untuk potensi arang di Desa Baroko yaitu Rp.
17.880.000.000,-. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel
Nilai Ekonomi Potensi Arang
Harga Arang (Rp/Kg) 15.000
Produksi Arang (kg/pohon) 2
Jumlah Pohon Mangrove 596000
Nilai Total Arang 17880000000

Bahan Bangunan
Jenis bahan bangunan yang sering menggunakan kayu mangrove (Bruguiera
gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata) adalah kaso, papan, tiang
pancang. Pemukiman penduduk di daerah pesisir sering menggunakan kayu mangrove
terutama di Desa Baroko sebagai kawasan penelitian. Harga kaso Rp. 1.500,-/batang
berdiameter 4-5 cm dengan panjang 3-4 meter di setiap pohon mangrove sehingga nilai total
ekonomi untuk potensi bahan bangunan di Desa Baroko yaitu Rp. 894.000.000,-. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel
Nilai Ekonomi Potensi Bahan Bangunan
Jumlah Pohon Mangrove 596000
Harga Kaso (Rp/batang
pohon) 1.500
Nilai Total Bahan Bangunan 894000000

Chip
Pada umumnya hutan mangrove yang dialokasikan untuk produksi chip dikelola dalam
bentuk konsesi Hak Pengusahaan Hutan (HPH). Sistem silvikultur yang dipergunakan dalam
melakukan pengusahaan hutan mangrove untuk produksi chip adalah SK. Dirjen Kehutanan
Nomor 60/Kpts/DJ/I/1978 dengan sistem tebang pilih, rotasi 30 tahun, pohon yang ditebang
berdiameter > 10 cm, ditinggalkan jumlah pohon induk 40 batang/ha (diameter > 20 cm),
melakukan penanaman pada bekas tebangan, mempertahankan green belt atau sempadan
pantai/sungai/anak sungai. Berdasarkan ketentuan di atas, maka pohon yang dapat ditebang di
kawasan hutan mangrove Desa Baroko sebanyak 593.520 pohon. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel
Tebang Pilih Pohon Mangrove Desa Baroko
Pohon Mangrove yg ditebang diameter > 10 cm
Dalam setiap Ha, dtinggalkan 40 batang/Ha (diameter > 20
cm)
Jumlah Pohon Mangrove di lapangan (pohon) 596000
Luas hutan mangriove (Ha) 62
Pohon yang ditinggalkan (diameter > 20 cm) 2480
Pohon yang ditebang (diameter > 10 cm) 593520

Pada tahun 1998, jumlah chip yang diproduksi lebih kurang 250.000 ton yang sebagian
besar diekspor ke Korea dan Jepang. Harga chip di pasar internasional lebih kurang US$
40/ton. Chip mangrove mampu bersaing dengan chip lainnya (Acassia mangium), karena
harganya lebih murah (biaya transportasi lewat air lebih murah). Produktivitas chip per pohon
di kawasan penelitian yaitu Desa Baroko sebesar 2 kg atau 0,002 ton. sehingga nilai total
ekonomi untuk potensi chip di Desa Baroko yaitu Rp. 894.000.000,-. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel
Nilai Ekonomi Potensi Chip
Harga chip (US$/ton) 40
Produksi chip (kg/ton) 0,002
Kurs Rupiah terhadap Dolar (KRT-
US$) 13.000
Jumlah Pohon yang bisa ditebang 593520
Nilai Chip 617260800

Nipah
Tanaman nypah (Nypa fructicans) adalah jenis tanaman dalam gugusan ekosistem
mangrove yang banyak dimanfaatkan masyarakat setempat. Produktivitas nipah di Desa
Baroko berkisar 0,02 kg/pohon dengan harga gula nipah berkisar Rp. 2.000/kg. Maka dari itu,
nilai total ekonomi untuk potensi nipah sebagai penghasil gula di Desa Baroko yaitu Rp.
23.840.000,-. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel
Nilai Ekonomi Potensi Nipah
Harga Gula Nipah (Rp/kg) 2.000
Produktivitas (kg/pohon) 0,02
Jumlah Pohon Mangrove 596000
Nilai Nipah (Penghasil Gula) 23840000

Madu
Produktivitas madu yang ada di Desa Baroko berkisar 15 gram/pohon dengan harga
satuan madu sebesar Rp. 2.500/gram. Sehingga nilai total ekonomi untuk potensi madu di Desa
Baroko yaitu Rp. 22.350.000.000,-. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini
:

Tabel
Nilai Ekonomi Potensi Madu
Jumlah Pohon Mangrove 596000
Produktivitas (gram/pohon) 15
Harga Satuan (Rp/gram) 2500
Nilai Ekonomi 22350000000

Obat-Obatan
Potensi yang ada di dalam pohon mangrove rata-rata dapat digunakan sebagai obat-
obatan. Terlihat dari beberapa fungsi sebagai obat-obatan yang sangat komplek yaitu
diantaranya sebagai obat anti muntah, antiseptik, obat diare, obat nyamuk, obat rematik, obat
demam dan obat kudis. Dari potensi tersebut, dapat dihitung nilai total ekonomi untuk obat-
obatan yang dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini :

Tabel
Nilai Ekonomi Potensi Obat-Obatan
Obat Anti muntah Obat Rematik
Jumlah Pohon Mangrove 596000 Jumlah Pohon Mangrove 596000
Produktivitas
Produktivitas (gram/pohon) 50 (gram/pohon) 75
Harga Satuan (Rp/gram) 100 Harga Satuan (Rp/gram) 2500
Nilai Ekonomi 2980000000 Nilai Ekonomi 111750000000
Antiseptik Obat Demam
Jumlah Pohon Mangrove 596000 Jumlah Pohon Mangrove 596000
Produktivitas
Produktivitas (gram/pohon) 30 (gram/pohon) 20
Harga Satuan (Rp/gram) 200 Harga Satuan (Rp/gram) 100
Nilai Ekonomi 3576000000 Nilai Ekonomi 1192000000
Obat Diare Obat Kudis
Jumlah Pohon Mangrove 596000 Jumlah Pohon Mangrove 596000
Produktivitas
Produktivitas (gram/pohon) 30 (gram/pohon) 10
Harga Satuan (Rp/gram) 50 Harga Satuan (Rp/gram) 360
Nilai Ekonomi 894000000 Nilai Ekonomi 2145600000
Obat Nyamuk
Jumlah Pohon Mangrove 596000
Produktivitas (gram/pohon) 20
Harga Satuan (Rp/gram) 700
Nilai Ekonomi 8344000000

Anda mungkin juga menyukai