Anda di halaman 1dari 54

PENGENDALI MOTOR

LISTRIK
Pengendali motor listrik menurut
fungsinya terdiri dari 3 jenis :
1. pengendali saat mulai berjalan
(starting)
2. pembalikan arah putaran
3. pengendali pada saat motor berhenti
(stopping)
 Adapundilihat dari penggunaan alat
pengendali, pengendali dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu:
• Pengendali manual (manual control)
• Pengendali semi otomatis
• Pengendali secara otomatis
 Pengendali
secara manual adalah jenis
pengendali yang menggunakan alat
pengendali manual berupa sakelar
mekanik.
Sumber Listrik

R S T

Starter Manual

M Gambar
Motor Listrik 3 Skema Pengendali Secara Manual
 Jenis-jenis sakelar manual atau mekanis yang digunakan
pada pengendali motor listrik secara manual :
• Sakelar single pole single throw switch (SPST)
• Sakelar single pole double throw switch (SPDT)
• Sakelar double pole single throw switch (DPST)
• Sakelar double pole double throw switch (DPDT)
• Sakelar three pole single throw switch (TPST)
• Sakelar three pole double throw switch (TPDT)
• Drum switch
• Cam switch (sakelar putar cam)
Sakelar single pole single throw switch (SPST)
 Sakelar SPST adalah sakelar yang terdiri dari
satu kutub dengan satu arah. Fungsi sakelar
ini adalah untuk memutus dan menghubung
saja.
SPST

Gambar
Bentuk Kontak Sakelar SPST
Sakelar single pole double throw switch (SPDT)
Sakelar SPDT adalah sakelar yang terdiri dari
satu kutub dengan dua arah hubungan. Sakelar
ini dapat bekerja sebagai penukar. Pemutusan
dan penghubungan hanya bagian kutub positip
atau phasanya saja.

Gambar
Pelaksanaan sakelar SPDT
SPDT
Sakelar double pole single throw switch(DPST)
Sakelar DPST adalah sakelar yang terdiri dari
dua kutub dengan satu arah, hanya dapat
memutus dan menghubungkan saja

Gambar
Pelaksanaan Hubungan Sakelar DPST
Sakelar double pole double throw switch (DPDT)
Sakelar DPDT adalah sakelar yang terdiri dari dua kutub
dengan dua arah. Sakelar dapat bekerja sebagai penukar.
Pada instalasi motor listrik, sakelar DPDT dapat digunakan
sebagai pembalik arah putaran motor listrik arus searah
dan motor listrik arus bolak balik satu phasa.Selain itu juga
dapat digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan
pada 1 motor listrik

Gambar Pelaksanaan Hubungan Sakelar DPDT


Sakelar three pole single throw switch (TPST)
Sakelar DPST adalah sakelar yang terdiri dari
dua kutub dengan satu arah, dan hanya dapat
memutus dan menghubung saja.

Gambar
TPST Pelaksanaan Hubungan Sakelar TPST
Sakelar three pole double throw switch (TPDT)
Sakelar TPDT adalah sakelar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua
arah. Sakelar ini digunakan pada instalasi motor listrik 3 phasa atau sistem 3
phasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik 3
phasa, layanan motor listrik 3 phasa dari dua sumber dan juga sebagai starter
bintang segitiga yang sangat sederhana.

Gambar
TPDT
Pelaksanaan Hubungan Sakelar TPDST
Drum switch
 Sakelar drum switch adalah sakelar yang mempunyai bentuk
seperti drum dengan posisi handle (tangkai) penggerak
memutus dan menghubung berada di ujung
 Drum switch digunakan pada motor listrik kecil sebagai
penghubung motor listrik dengan jala-jala (sumber tegangan)

Gambar Contoh Drum Switch


Cam switch (sakelar putar cam)
Cam switch banyak digunakan dalam rangkaian
utama pada rangkaian kendali, misalnya untuk
hubungan bintang segitiga, membalik putaran
motor listrik 1 phasa atau motor listrik 3 phasa.
A
B
C
D
E

Gambar Kontak Hubungan Sakelar Cam


 Pengendali semi otomastis adalah jenis pengendali yang
menggunakan alat kendali semi otomatis berupa
kontaktor magnet dan tombol tekan (push button)
dilengkapi dengan pengaman.

Jala-jala

Gambar
Panel Tenaga
Bagan Sistem Pengendali Semi Otomatis

Tombol
Kontaktor Magnet
Tekan

M
a.Titik kontak Normally Open (NO)
Titik kontak pada keadaan normal atau tidak
bekerja dalam keadaan terbuka (Normally Open)
dan dalam keadaan bekerja titik kontak akan
menutup sesaat sehingga hanya mengalirkan arus
listrik sesaat. Gambar
Normally Open (NO) Sakelar Push button
b.Titik
kontak Normally Close (NC)
Kontak ini dalam keadaan tertutup atau
terhubung pada saat normal sehingga
mengalirkan arus listrik. Jika kontak ini ditekan
atau bekerja, maka titik kontak akan terbuka
sehingga arus akan terputus atau terhenti.

Gambar
Normally Close (NC) Sakelar Push button
c.Titik kontak Normally Open dan Normally Close (NC)
Titik kontak ini bekerja dengan prinsip kontak Normally
close dan Normally Open. Kontak ini memiliki tiga
buah titik kontak. Jika kontak belum bekerja maka salah
satu kontak akan terhubung dengan kontak lain
sedangkan kontak yang lain akan terbuka.

Kontak NC Kontak NO
Gambar
Kontak Gabungan Normally Open
Kontak NO Kontak NC
dan Normally Close
Peralatan Utama
Pengendalian Semi
Otomatis
 Peralatan utama pengendalian semi otomatis
a. Magnetic contactor (MC) atau kontaktor
magnit
b. Thermal overload relay (TOR)
c. Push button
d. Lampu indikator
Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik yang
bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan antara
sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor
diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik
kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat
mengalirkan arus listrik.

Gambar
Contoh Magnetic Contactor
Prinsip Kerja Magnetic
Contactor
Pada gambar di samping,
kontak 3 dan 4 adalah NC
sedangkan kontak 1 dan 2
adalah NO. Apabila tidak ada
arus maka kontak akan tetap
diam. Tetapi apabila arus
dialirkan dengan menutup
switch maka kontak 3 dan 4
akan menjai NO sedangkan
kontak 1 dan 2 menjadi NC
 Macnetic contactor pada umumnya memiliki
Kontak utama tendiri dari kontak NO dan
kontak bantu terdiri dan kontak NO dan NC.
Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan
kontak bantu, yang kontak utamanya
mempunyai luas permukaan yang luas dan
tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil
dan tipis
Gambar
Contoh Notasi pada Macnetic Contactor
Tabel
Notasi Dan Penomoran Kontak-Kontak pada Magnetic Contactor
Gambar
Contoh Notasi, Tempat Sambungan dan Skema
Kontak-Kontak Open
Gambar
Konstruksi Umum Magnetic Contactor
 Pengaman beban lebih atau over load yang
digunakan pada instalasi motor listrik adalah
Thermal Overload Relay (TOR). Jika arus yang
melalui penghantar yang menuju motor listrik
melebihi kapasitas atau seting TOR, maka TOR
drop atau terputus sehingga rangkaian yang
menuju motor listrik terputus.
 Thermal Overload Relay tersebut dihubungkan
dengan magnetic contactor pada kontak utama
(untuk seri macnetic contactor tertentu notasi
kontak utamanya adalah 2, 4, 6 sebelum menuju
beban (motor listrik).
Beberapa penyebab terjadinya beban lebih:
a. Beban mekanik pada motor listrik terlalu besar;
b. Arus start terlalu besar dan terlalu lama putaran
nominal tercapai atau motor listrik berhenti
secara mendadak;
c. Terjadi hubung singkat pada motor listrik antara
phasa dengan phasa atau antara phasa dengan
body;
d. Motor listrik bekerja hanya dengan 2 phasa atau
terbukanya salah satu phasa dari motor listrik 3
phasa.
Prinsip kerja termal beban
berdasarkan panas atau temperatur
yang ditimbulkan oleh arus yang
mengalir melalui elemen-elemen
pemanas bimetal. Jika panas
berlebihan maka salah satu logam
pada bimetal melengkung dan
menggerakkan kontak-kontak
mekanis pemutus rangkaian listrik
(untuk bimetal seri tertentu notasinya
95-96) akan terbuka.
Gambar
Contoh TOR
Gambar
Logam tahan Prinsip Kerja dari Bimetal
Terkena panas panas

 Jika terjadi beban lebih maka arus menjadi


besar dan menyebabkan penghantar panas.
Panas pada penghantar melewati bimetal
sehingga bimetal melengkung dan selanjutnya
aliran listrik yang menuju motor listrik
terputus dan motor listrik belitannya tidak
sampai terbakar
1 3 5
95 97 95 A1

97 95
A2

2 4 6 98 96

96 98 96 98
Gambar
Diagram Penyambungan TOR
pada Magnetic Contactor
Gambar
Diagram Kontak-Kontak pada TOR
Gambar
Cara Mengatur TOR
Push Button merupakan suatu jenis sakelar yang banyak
dipergunakan dalam rangkaian pengendali dan pengaturan.
Sakelar ini bekerja dengan prinsip titik kontak NC atau NO saja,
kontak ini memiliki 2 buah terminal baut sebagai kontak
sambungan. Sedangkan yang memiliki kontak NC dan NO
kontaknya memiliki 4 buah terminal baut

Gambar
Contoh Push Button
Dari konstruksinya, maka push button dibedakan
menjadi beberapa tipe yaitu:
Tipe normally open (NO)
Tipe normally close
Tipe NC dan NO
Tipe normally open (NO)

Gambar
Push Button Tipe NO
Tombol ini disebut juga dengan tombol start
karena kontak akan menutup bila ditekan dan
kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol
ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh
kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir
Tipe normally close

Gambar
Contoh Push Button Tipe NC

Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak


akan membuka bila ditekan dan kembali tertutup bila
dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap
sehingga arus listrik akan terputus
Tipe NC dan NO

Gambar
Push Button Tipe NC dan NO

Pada tipe ini, kontak memiliki 4 buah terminal baut,


sehingga jika tombol tidak ditekan maka sepasang kontak
akan NC dan kontak lain akan NO, jika tombol ditekan
maka kontak tertutup akan membuka dan kontak yang
membuka akan tertutup.
 Lampu indikator digunakan sebagai indikator sebuah rangkaian
bekerja, berhenti, atau mengalami gangguan sehingga operator
segera dapat mengetahui keadaan rangkaian dan tindakan yang
harus dilakukan.

Gambar
Contoh Lampu Indikator
dan Simbolnya.
 Pengendali otomatis adalah jenis pengendali yang
menggunakan alat kendali semi otomatis dikombinasikan
dengan peralatan kendali otomatis, seperti time delay relay
(TDR), float switch, limit switch, dengan dilengkapi pengaman
.

Gambar
Bagan Sistem Pengendali Secara Otomatis
Time Delay Relay
Fungsi dari timer delay relay adalah sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikan. Pemakaian timer untuk mangatur
waktu bekerja dan tidaknya magnetic contactor, misalkan untuk
mengatur waktu motor istrik putar kanan-kiri, mengubah
hubungan bintang segitiga, dan mengatur waktu bekerjanya
motor listrik secara bergantian dalam waktu tertentu dan lainnya.
Gambar
Contoh Timer Delay Relay
 Prinsip kerja timer menggunakan induksi magnit dan
menggunakan rangkaian elektronika.Timer dengan
prinsip induksi magnet bekerja seperti prinsip motor
induksi, yaitu akan bekerja jika motor listrik mendapat
tegangan AC dan memutar gigi mekanis dan menarik
serta menutup kontak secara mekanik dalam jangka
waktu tertentu. Timer yang menggunakan prinsip
elektronika memiliki rangkaian R dan C yang
dihubungkan secara seri atau paralel. Jika tegangan
sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay timer
terhubung dan lama waktu tunda berdasarkan besar
kecilnya pengisisan kapasitor.
 Bagianinput timer diberi simbol kumparanan
keluarannya dalam bentuk kontak-kontak
normally open dan normally close.

Gambar
Simbol Coil Dan Kontak Pada Timer
 Sebagian besar timer memiliki 8 buah kaki, 2 diantaranya merupakan kaki
coil (timer pada contoh untuk kaki 2 dan 7). Kaki yang lain akan
berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan
kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6.
Kaki-kaki akan berbeda fungsi, tergantung dari jenis relay timernya

Soket Timer
4 5
6 5 4 3
3 6
3 4

2 5 2 7
2
1 6 2
1 8

8 7

7 8 1 2
INPUT

Gambar
Kaki-Kaki Timer
Motor listrik 3 phasa
Motor listrik 3 phasa memiliki 3 buah kumparan stator yang
terpisah satu dengan lainnya. Masing-masing kumparan stator
terdiri dari satu ujung masuk dan satu ujung keluar, sehingga
jumlah ujung kumparan yang dihubungka ke terminal motor
listrik ada 6 buah.
• Kumparan Z1 mempunyai ujung masuk U1 dan ujung
keluar U2
• Kumparan Z2 mempunyai ujung masuk V1 dan ujung
keluar V2
• Kumparan Z3 mempunyai ujung masuk W1 dan ujung
keluar W2
 Gambar ujung-ujung kumparan dan terminal motor listrik 3
phasa ditunjukkan pada Gambar di bawah ini
S R T
U1 V1 W1

Z1 Z2 Z3
a)

U2 V2 W2

M
3~
b)

Gambar
Ujung Belitan dan Terminal Motor Listrik 3 Phasa
L1 L2 L3 N

U1 V1 W1

Gambar
a) W2 U2 V2
Hubungan Segitiga Motor Listrik 3 Phasa
L1 I1

IZ1 U1 =W2
U1 UZ1

Z1 Z3
L2 W1=V2
Z2
b) V1 =U2
L3

Keterangan gambar
U1 dihubungkan dengan W2 dan dihubungkan dengan phasa L1
V1 dihubungkan dengan U2 dan dihubungkan dengan phasa L2
W1 dihubungkan dengan V2 dan dihubungkan dengan phasa L3
 Hubungan Segitiga
Hubungan segitiga terbentuk bila dilakukan penyatuan masing-
masing ujung kumparan stator berbeda jenis dari 2 (dua) buah
kumparan stator yang berlainan sedangkan masing-masing titik
simpul dihubungkan dengan masing-masing phasa dari sumber
tenaga listrik tiga phasa.
Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik pada hubungan segitiga
adalah: Besar tegangan terbentuk pada kumparan sama dengan
besar tegangan sumber .
UZ1 = U1
Besar kuat arus pada kumparan = besar kuat arus sumber/

3
 Hubungan Bintang
Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik
pada hubungan bintang:
Besar tegangan pada kumparan
U1
U Z1 
3
Besar arus pada kumparan = besar arus sumber
I Z1  I1
L1 L2 L3 N

U1 V1 W1

W2 U2 V2
Gambar
a) L1 I1 U1 Hubungan Bintang Motor Listrik 3 Phasa
IZ1
U1 UZ1 Z1
N U2 = V2 = W 2 =N

Z2 W1
L2 Z3
V1
L3
b)

 Keterangan gambar:
• U2,V2 dan W2 saling disatukan dan menjadi titik netral N
• U2 dihubungkan dengan phasa L1
• V2 dihubungkan dengan phasa L2
• W2 dihubungkan dengan phasa L3
 Penggunaan hubungan segitiga atau hubungan bintang pada sebuah motor
listrik dengan mempertimbangkan besar tegangan sumber tersedia atau atau
sistem menghbungkan (starting). Untuk itu perhatikan beberapa
kemungkinan agar dapat menghubungkan kumparan motor listrik pada
tegangan jaring seperti ditunjukkan pada Tabel di bawah ini
Tabel
Kemungkinan Hubungan Terminal Motor Listrik 3 Phasa
 Untuk menghindari guncangan tegangan yang dapat mengganggu jaringan
instalasi penerangan yang ada, maka jenis pengasutan motor listrik tiga
phasa harus memperhatikan ketentuan dalam PUIL ayat 520 G4 yang
berbunyi: Instansi yang berwenang dapat menetapkan peraturan yang
mengharuskan dilakukannya pembatasan arus asut sampai harga tertentu,
bagi motor listrik dengan daya nominal tertentu.
Tabel 11.3
Cara Pengasutan Motor Listrik Berdasarkan Besar Daya
Cara Menghubungkan motor listrik tiga phasa dapat
dibagi menjadi:
Menghubungkan stator, antara lain dapat dilakukan
dengan:
• Menghubungkan secara langsung
• Menghubungkan dengan sakelar bintang
segitiga
• Menghubungkan dengan kumparan hambat
• Menghubungkan dengan transformator
Menghubungkan rotor, terdiri dari:
• Dengan kumparan hambat rotor
• Dengan tahanan rotor
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai