2012
PENGENALAN MODUL
Judul Modul
Bearing, Seal dan Gasket
Keterangan Modul
Modul ini mencakup pengetahuan dan keterampilan dalam hal Bearing, Seal dan Gasket. Setelah
menyelesaikan modul ini dengan memuaskan, siswa akan mampu untuk melakukan servis dan
perbaikan secara kompeten pada Bearing, Seal dan Gasket.
Prasyarat
• Tidak ada
Sumber Referensi
• Mekanik Otomotif Vol 1 Edisi Keenam, Edisi Mei
• Pengenalan Bearing SEBV 0507
• Bearing dalam Mesin Caterpillar SEBD 0532
• Alat Mekanis, Edisi ke-2 Roger Watson
• Pengenalan Bearing SKF dan FAG
Metode Penilaian
Ruang Kelas dan Workshop
Untuk membuktikan penyelesaian modul ini dengan memuaskan, Anda harus menunjukkan bahwa
Anda kompeten dalam seluruh hasil pembelajaran. Oleh karena itu, seluruh persyaratan modul
yang diperlukan akan diukur dalam kegiatan dan penilaian.
Untuk modul ini Anda harus berpartisipasi dalam kegiatan kelas dan praktek workshop dan secara
memuaskan menyelesaikan hal-hal berikut:
• Buku Kerja Kegiatan dan Penilaian
• Penilaian Pengetahuan
BEARING, SEAL DAN GASKET
Tempat kerja
Untuk memperagakan kompetensi dalam modul ini Anda diminta untuk menyelesaikan Penilaian di
tempat kerja dengan memuaskan. Pedoman pemberian nilai untuk penilaian di tempat kerja
terdapat dalam Buku Kerja Kegiatan dan Penilaian.
BEARING, SEALS DAN GASKET
Kriteria Penilaian
1.1 Menjelaskan fungsi-sungsi utama bearing.
1.2 Mengidentifikasi jenis-jenis bearing:
1.2.1. Plain Bearing
1.2.2. Antifriction bearing
1.2.3. Menyebutkan aplikasi untuk berbagai jenis seal.
Kriteria Penilaian
2.1 Menjelaskan beban pada bearing:
2.1.1. Beban radial (radial load).
2.1.2. Beban thrust (thrust load).
2.1.3. Beban kombinasi radial dan thrust.
2.1.4. Menyebutkan bearing-bearing yang menahan beban-
beban diatas.
Kriteria Penilaian
3.1. Mengidentifikasi dan menjelaskan sebab-sebab cacat berikut:
3.1.1. Lecet
3.1.2. Korosi
3.1.3. Berlubang
3.1.4. Erosi
3.1.5. Race yang retak
3.1.6. Brinelling
Kriteria Penilaian
5.1 Melumasi bearing dengan grease.
BEARING, SEAL DAN GASKET
Kriteria Penilaian
6.1 Menyebutkan definisi seal.
6.2 Menjelaskan kegunaan seal.
6.3 Mengidentifikasi jenis-jenis oil seal:
6.3.1 Oil seal berpelumas.
6.3.2 Seal dengan cone ganda.
6.3.3 O-ring.
6.3.4 Sealing strip.
Kriteria Penilaian
7.1 Menerangkan konstruksi dasar gasket
7.2 Mengidentifikasi gasket-gasket berikut:
7.2.1 Plain gasket
7.2.2 Lavered gasket
7.2.3 Bonded asbestos gasket
7.2.4 Corrugated steel gasket
7.3 Mengidentifikasi gasket spesialis:
7.3.1 Cylinder head gasket
7.3.2 Housing gasket
7.3.3 Oil pan gasket
7.3.4 Manifold gasket
Kriteria Penilaian
8.1. Menjelaskan kegunaan:
8.1.1. Seal statis
8.1.2. Seal dinamis
8.2. Mengidentifikasi jenis-jenis seal hidraulik
8.2.1. O-ring
8.2.2. U Packing dan V Packing
8.2.3. Lip seal bermuatan pegas (spring loaded lip seal)
8.2.4. Cup packing dan Flange packing
8.2.5. Seal mekanis
8.2.6. Seal metalik
8.2.7. Compression packing
8.2.8. Compression gasket
BEARING, SEALS DAN GASKET
DAFAR ISI
Bearing...............................................................................................................7
APLIKASI FRIKSI PADA BEARING...............................................................................7
PEMBEBANAN PADA BEARING (BEARING LOADING)..........................................8
JENIS-JENIS BEARING ....................................................................................................8
PLAIN BEARING...............................................................................................................9
ANTIFRICTION BEARING.............................................................................................14
KERUSAKAN DAN CACAT PADA BEARING / FAILURE & DEFECTS.................24
CACAT / DEFECTS PADA ANTIFRICTION BEARING.............................................25
PELEPASAN DAN PEMASANGAN BEARING / REMOVE & INSTALL.................26
TOPIK 2.............................................................................................................31
Seal, Gasket dan Sealant.................................................................................31
PRINSIP PENYEKATAN (SEALING)............................................................................31
SEAL..................................................................................................................................41
BEARING, SEAL DAN GASKET
TOPIK 1
Bearing
JENIS-JENIS BEARING
Banyak bagian pada mesin yang menggunakan bearing. Saat beban ringan, bearing sangat
sederhana dan dilumasi secara sederhana pula. Beban bearing berat dan konstan, bearing jauh
lebih penting dan pelumasan bearing amatlah penting. Lubang yang dibor, yang memuat shaft,
adalah bearing sederhana yang cocok untuk beberapa tujuan. Untuk aplikasi lain, antifriction
bearing atau material bearing khusus dengan pelumasan bertekanan dibutuhkan.
Bearing dapat dibagi menjadi dua jenis umum:
1. Plain bearing, dimana shaft bekerja langsung pada permukaan bearing,
2. Antifriction bearing, yang memiliki ball atau roller sebagai bagian bearing. Seluruh
bearing memiliki friksi, meskipun friksi dapat dikurangi dengan ball dan roller dalam jenis
ball bearing dan roller bearing, dan dengan logam antifriksi dalam banyak plain bearing.
Fungsi utama bearing adalah:
PLAIN BEARING
Bearing jenis plain sederhana, yang terdiri dari sebuah lubang yang dibor dalam cetakan atau
bagian lain, biasanya ditahan pada pin atau pada shaft yang memiliki gerakan terbatas, atau yang
berputar pada kecepatan rendah. Hanya sedikit oli atau grease yang diperlukan untuk melumasi
bearing sederhana ini.
Plain bearing juga dapat digunakan dalam lokasi-lokasi dimana shaft berputar pada kecepatan
tinggi. Jika ini terjadi, bearing dan shaftnya dilengkapi dengan pelumasan bertekanan; contohnya
adalah engine camshaft bearing. Dalam beberapa engine, camshaft dipasang dalam plain bearing
yang dibentuk dengan mengebor lubang secara akurat dalam kepala silinder. Camshaft journal
baja bekerja langsung pada aluminium alloy yaitu material untuk kepala silinder. Aluminium menjadi
permukaan bearing yang sesuai untuk tujuan ini.
Split-sleeve Bearing
Logam Putih / White Metals – Berbahan Dasar Kaleng / Tin Base dan Berbahan
Dasar Timah / Lead Base
Dalam bentuk yang paling sederhana logam-logam ini adalah bus cetakan (die-cast) atau bearing
setengah bagian yang solid, biasanya cetakan yang dibuat akurat dan memadai untuk dibautkan
langsung pada housing namum membutuhkan pengeboran, pembesaran lubang (reaming) atau
pelapisan pada lubang untuk mencapai ukuran yang dibutuhkan.
BEARING, SEAL DAN GASKET
Bearing seperti ini tidak dilengkapi dengan lubang pra-penyelesaian karena disebabkan oleh sifat
lunaknya bearing sedikit berubah bentuk saat dibautkan pada posisinya. Logam berbahan dasar
kaleng adalah yang paling bermanfaat, sebagian karena logam dapat dicetak secara lebih akurat
karena logam berbahan timah lebih kurang kekuatannya, khususnya pada suhu yang tinggi.
Fosfor – Perunggu
Ini digunakan saat pembebanan bersifat sangat berat. Karena kekerasannya, Fosfor-Perunggu
membutuhkan journal atau shaft yang benar-benar dikeraskan secara utuh. Material ini tidak akan
mengalami ketidaksejajaran dan pelumasan yang bebas harus digunakan. Saat digunakan untuk
pembebanan yang terberat, logam ini yang ideal.
Logam-logam bearing di atas telah dijelaskan dalam urutan kekerasan yang meningkat. Umumnya,
selalu gunakan bahan terlunak yang dapat diterima. Logam putih berbahan dasar timah dan
kaleng, khususnya yang berbahan dasar kaleng, hampir sempurna sebagai material bearing.
Logam-logam ini mentoleransi kesalahan dalam pelurusan dan oli yang kotor pada tingkat yang
mengesankan; Fosfor-perunggu sangat cocok dengan shaft baja lunak, baja keras dan besi tuang;
Fosfor-perunggu juga tetap dingin saat bekerja. Batasannya adalah kekuatan mekanis; khususnya
pada suhu tinggi.
Sintered Bearing
Bearing ini dihasilkan dengan metalurgi bubuk, yaitu, pemberian panas pada logam bubuk
bertekanan dalam atmofir gas yang dikontrol. Bearing-bearing ini biasanya adalah jenis berpori-pori
dan mampu menahan oli yang cukup untuk melindungi jika terjadi kerusakan fluida atau dalam
beberapa kasus dianggap sebagai “pelumasan sendiri”.
Bearing non-Logam
Jika oli konvensional atau pelumasan dengan grease tidak mungkin dilakukan, atau tidak mudah
dilakukan, dan dalam kondisi dimana fluid film tidak dapat dipertahankan, seperti pada gerakan
mengayun ke depan dan kebelakang, penggunaan bearing berpermukaan plastik atau karbon/grafit
meningkat dalam kisaran aplikasi yang luas.
Yang paling terlihat adalah aplikasi otomotif, namun bearing non-logam juga digunakan dalam
industri makanan dan tekstil, teknik kimia, penanganan mekanis, ruang angkasa, dalam kondisi-
kondisi vakum yang tinggi atau radiasi ionisasi tingkat tinggi, dalam roller skate dan dalam pesawat
Concorde. Sebagai bearing gosok yang kering, bearing ini dibatasi dengan panas friksional yang
terjadi dan kecepatan rotasi rendah.
Selain mampu beroperasi dengan pelumasan minimal atau tanpa pelumasan, bearing non-logam
dapat mentoleransi banyak cairan yang diproses yang tidak dapat diterima oleh bearing logam
BEARING, SEALS DAN GASKET
konvensional; bearing non-logam sering kali dapat bekerja dengan baik dengan menggunakan
fluida yang diproses sebagai pelumas, yang dengan fluida tersebut mereka bekerja pada beban
dan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang bisa dilakukan sebagai bearing kering.
Terlebih lagi, jika mereka bekerja diluar kapasitas kecepatan beban sampai overheating dan
kerusakan terjadi, yang dibutuhkan hanyalah pengganti bearing karena shaft logam biasanya tidak
rusak.
Bearing plastik umumnya beratnya lebih ringan dibandingkan dengan bearing logam dan pada unit-
unit yang lebih besar ini dapat memudahkan penanganan dan perakitan. Namun pada jenis
berpermukaan plastik, berpunggung logam, bearing biasanya di-prefinish dan tidak boleh di-
machine, banyak jenis bearing dari plastik homogen dan grafit yang siap untuk dimesin, plastik-
plastik lain berkemungkinan untuk melumasi
Pada bearing yang belum diberi pelumas, keausan yang berkelanjutan terjadi, dan shaft logam
keras biasanya lebih disukai karena shaft ini meminimalkan pengangkatan partikel-partikel shaft
dalam permukaan bearing yang lebih lunak. Namun suatu hal yang mungkin untuk menjalankan
suatu kombinasi bearing/shaft resin-nylon acetal dengan memuaskan. Lapisan permukaan yang
baik di atas shaft diinginkan untuk memperkecil / meminimalkan keausan.
Karena tidak ada perlindungan korosi dari oli pelumas, shaft harus berupa baja stainless atau
memiliki lapisan pelindung korosi, jika terdapat kelembapan atau agen korosif lainnya. Jika tidak,
produk korosi akan meningkatkan kekasaran dan keausan permukaan.
Kerugian menggunakan plastik dari sudut pandang bearing, adalah konduktivitas panasnya yang
rendah dibandingkan dengan logam, yang membatasi penyebaran panas dan karenanya
membatasi kapasitas kecepatan beban mereka. Karena hal ini, dan juga karena sebagian besar
plastik kosong memiliki koefisien pemuaian panas yang tinggi, umumnya disarankan bahwa
ketebalan bearing plastik yang solid harus dibuat sekecil dan sepraktis mungkin. Dalam beberapa
bearing, konduktivitas panas rendah dan pemuaian yang tinggi telah dikompensasi sebagian
dengan menggunakan filler yang sesuai, atau dengan menggunakan bahan plastik (yang berisi)
sebagai lapisan permukaan tipis pada punggung logam.
Koefisien pemuaian panas tinggi dan kapasitas dari beberapa plastik untuk menyerap air dan
cairan lainnya meminta tersedianya running clearance yang lebih besar dibandingkan dengan yang
biasanya untuk bearing logam – mungkin pada urutan 0,005 mm/mm dari ukuran shaft.
Polyrethane Bush
BEARING, SEAL DAN GASKET
Bush-bush ini sekarang digunakan untuk gerakan berputar dan ke depan ke belakang
berkecepatan rendah dalam lingkungan yang kotor dimana resistansi yang sangat tinggi untuk
abrasi dibutuhkan – misalnya, Prescollan bush digunakan pada paddle arm dari mesin pencampur
beton, selain resistansi abrasi yang tinggi, polyrethane memberikan friksi yang rendah yang
disatukan dengan daya lenting yang memadai untuk menerima ketidak sejajaran.
PTFE Bearing
Hal menarik yang paling utama dari polytetrafluoroethylene (PTFE) adalah sifat antifriksinya dan
khususnya bebas dari gerakan stick-slip, dan resistansi kimianya yang sempurna pada kisaran
suhu yang sangat luas, dari sekitar -200 ºC sampai lebih dari 250 ºC. Namun, PTFE yang kosong
memiliki kekuatan mekanis dan resistansi keausan yang buruk, dan umumnya hanya sesuai untuk
tugas-tugas ringan, meskipun telah diaplikasikan dengan sukses pada sliding bearing
berkecepatan rendah yang membawa beban berat.
Dengan memiliki sifat antifriksi dan kisaran suhu PTFE yang luas, Glacider DU bearing mungkin
tidak tepat masuk ke dalam kategori bearing non-logam, karena bearing ini terbuat dari strip
komposit yang terdiri dari lapisan punggung dari baja, lapisan tengah dari perunggu berpori yang
ditanam dengan kuat dengan campuran PTFE dan timah, dan lapisan permukaan dengan
campuran timah-PTFE yang sama.
Karena konstruksi ini, bearing memiliki kekuatan kompresif yang tinggi, pengantar panas yang baik
dan resistansi yang sempurna terhadap keausan pada tingkat tekanan-kecepatan yang tinggi yang
terus sampai kecepatan penggosokan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang dapat
ditoleransi oleh rubbing bearing kering yang lain.
Bearing-bearing ini bekerja dengan baik dalam lingkungan korosif yang ringan, namun tidak
direkomendasikan untuk kondisi korosif yang serius. Glacier Dualign spherical bearing standar dan
sambungan berujung rod, berpelat cadmium, beroperasi secara memuaskan dalam cairan hidraulik
sintetis seperti Skydrol, oli pelumas, dan senyawa anti beku. Ini secara luas digunakan dalam
hubungan pengontrolan, suspensi otomotif, dan berbagai macam mesin.
Bearing Carbon/Graphite
Untuk aplikasi suhu tinggi di atas kapasitas plastik, bearing karbon/grafit dan bearing karbon/logam
tersedia, beberapa diantaranya mampu beroperasi sampai setinggi 500 ºC.
Berlawanan dengan bearing PTFE, koefisien friksi kering menurun bersama beban. Meskipun
kapasitas beban statis tidak tinggi, untuk tingkat keausan yang ditetapkan, bearing karbon yang
tidak dilumasi dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bearing
kering yang lain, selain jenis PTFE/timah berpunggung logam. Untuk bearing berkinerja tinggi yang
kemudian, kesejajaran yang baik adalah penting. Karena karbon memiliki inert yang tinggi, bearing
dari karbon/grafit dapat dilumasi dengan air, bensin atau zat pelarut.
Aplikasi yang umum untuk bearing kering karbon termasuk tungku pembakaran dan boiler plant
bearing, bearing conveyor makanan, dimana oli atau grease bebas dilarang, mesin veneer dan
pengering kertas, dan dalam operasi basah, bearing rotor pompa yang masuk ke dalam bahan
bakar yang bersirkulasi, bearing dalam pabrik pembersih botol yang terkena cairan pembersih dan
impeller bearing yang dimasukkan dalam mesin pencuci otomatis.
Thermoset-Fabric Bearing
Bahan berlaminasi kapas atau asbes yang ditanami dengan resin yang diatur dengan panas dapat
dicetak atau dimesin untuk digunakan sebagai bearing kering, dan dapat juga digunakan dalam
aplikasi berpelumas, baik dengan jenis oli atau grease pelumas normal, atau menggunakan cairan
atau air yang diproses sebagai pendingin atau pelumas.
Bearing-bearing ini bersifat resistan terhadap bensin, oli dan grease dan dengan sebagian besar
asam dan alkali pengencer. Dalam beberapa materi ini, pembengkakan karena serapan
kelembaban bisa diterima. Bearing-bearing ini membutuhkan dukungan penuh, cukup sensitif
terhadap ketidaklurusan dan memiliki kemampuan mengantar panas yang rendah.
Rangkuman Material Plain Bearing
ANTIFRICTION BEARING
roller. Bola baja memiliki kontak titik terhadap permukaan bearing dan silinder baja/roller
memiliki kontak garis (Gambar 5). Karena itu, roller bearing memiliki friksi yang sedikit lebih besar
dibandingkan dengan ball bearing. Namun, jika membandingkan dengan ball bearing, roller bearing
mampu membawa beban yang lebih besar.
Ball Bearing
Ball bearing juga dapat disebut sebagai ballrace atau annular bearing. Bearing ini terdiri dari race
dalam dan race luar dengan groove atau track dimana ball berguling. Bola-bola ini ditahan pada
tempatnya dengan cage atau retainer, yang memberi jarak yang sama di antara bola-bola di
sekeliling bearing. Jenis bearing ini tidak dapat dibongkar dan tidak dapat disetel. Bearing ini akan
membawa beban radial dan beban thrust ringan. Anti friction bearing ini adalah satu dari sekian
banyak jenis yang paling umum digunakan.
3. Thrust bearing. Ball bearing jenis ini akan menerima beban aksial (thrust) yang
berat, namun tidak menerima beban radial apapun.
4. Ball bearing Cup dan Cone. Bearing ini memiliki cone dalam dan cup luar, dengan
ball baja dalam cage di antaranya. Tiga bagian bearing ini terpisah. Bearing-bearing
ini harus digunakan berpasangan dan harus disetel saat dipasang. Sepasang
bearing akan menerima beban radial dan thrust. Tapered roller bearing dapat
membawa beban radial dan thrust yang lebih besar, oleh karena itu umumnya
banyak digunakan dibanding dengan ball bearing cup dan cone.
Roller Bearing
6. Tapered roller bearing. Tapered roller bearing dapat dipisahkan dalam dua bagian;
dalam race dalam, lengkap dengan roller dan retainer, dikenal sebagai cone, dan
race luar yang disebut cup (Gambar 10). Kedua bagian ditahan bersama saat
bearing dipasang dan disesuaikan.
Beberapa tapered roller bearing dirancang untuk digunakan secara terpisah, namun
tapered roller bearing yang standar digunakan berpasangan. Tapered roller bearing
ini mampu membawa beban radial yang berat seperti halnya beban thrust dalam
kedua arah.
Bearing-bearing Lain
Ada banyak jenis bearing yang digunakan dalam berbagai cara.
BEARING, SEAL DAN GASKET
Pin-pin baja dapat menggunakan bush dari perunggu, karet atau nilon. Bus-bus lain dapat terbuat
dari baja dengan pin baja. Umumnya, logam yang lunak dan keras digunakan bersama-sama untuk
sebuah plain bearing dan shaft, meskipun ada banyak contoh dimana bagian-bagian baja yang
dikeraskan bekerja bersama-sama.
Sintered bronze bush digunakan dalam komponen-komponen yang lebih kecil seperti starter dan
distributor. Dalam pembuatannya, bubuk logam dipanaskan bersama untuk membentuk bahan
yang sangat berongga yang akan menahan oli untuk memberikan pelumasan yang baik.
PELUMASAN BEARING / BEARING LUBRICATION
Pada tahun-tahun belakangan ini banyak riset telah dilakukan dalam pelumasan yang efektif –
bahkan nama tribologist sekarang diaplikasikan untuk insinyur pelumasan. Pelumasan bearing
digunakan untuk mengurangi friksi dan keausan dan dalam beberapa kasus digunakan untuk
membawa panas yang dihasilkan oleh friksi pada bearing.
Empat keadaan friksi atau pelumasan dapat terjadi dalam bearing:
1. Friksi kering (dry friction) adalah saat tidak ada pelumas di antara permukaan-
permukaan yang bertemu. Pada kondisi beban yang ringan, bearing akan bekerja
namun dengan friksi berkoefisiensi tinggi. Saat beban bearing meningkat, suatu titik
tercapai dimana kontak molekular logam ke logam menyebabkan permukaan-
permukaan yang berdekatan “menyobek” satu sama lainnya. Ini adalah proses yang
disebabkan oleh tindakan pengelasan sementara.
2. Pelumasan batas (boundary lubrication) adalah ketika pelumas berupa lapisan
yang sangat tipis di antara permukaan luncur. Ini terjadi dalam machine bearing
dimana suplai dari pelumas yang didorong gagal, saat mesin di-start setelah idle
selama beberapa jam, atau dalam mesin-mesin dimana pelumasan plain bearing
dilakukan terputus-putus, seperti memberikan satu semprotan oli dari kaleng oli
sekali dalam sebulan. Dalam situasi pelumasan seperti itu, yang paling penting
adalah oli memiliki kemampuan menempel sendiri pada dua permukaan untuk
memberikan lapisan pelindung.
3. Pelumasan lapisan penuh (full-film lubrication) memisahkan dua permukaan
dengan pelumas bertekanan. Tekanan pelumasan dibentuk dari kombinasi
kekentalan oli yang sesuai dan gerakan relatif pada permukaan yang membentuk
“hydrodynamic” pad di bawah shaft yang memastikan lapisan pelumasan pen-
dukung yang konstan. Untuk jenis pelumasan ini, oli yang cukup harus tersedia dan
jenis oli adalah penting karena, meskipun oli yang kental membentuk hydrodynamic
pad yang baik, oli ini juga menggunakan lebih banyak daya.
4. Friksi berguling (rolling friction) terjadi pada anti-friction bearing, dimana kerja
bearing tidak berdasarkan gerakan meluncur namun dalam keadaan diam dan
bersamanya sebuah ball atau roller berguling di sepanjang permukaan yang halus.
Dengan beban, ball atau roller masuk sedikit ke dalam permukaan rollingnya dan
daya dibutuhkan agar ball atau roller tersebut berguling.
BEARING, SEALS DAN GASKET
CATATAN:
Posisi shaft yang berputar bervariasi antara friksi kering, pelumasan batas dan pelumasan lapisan penuh.
Shaft diberi muatan secara vertikal ke bawah dalam setiap keadaan diam.
Saat shaft mulai berputar, seperti ditunjukkan dalam pelumasan batas, shaft mencoba untuk naik
ke sisi bearing dan pada kecepatan rendah mencapai posisi yang ditunjukkan.
Pada kecepatan yang lebih tinggi, dan dengan suplai pelumas yang memadai, shaft yang berputar
menyebabkan peningkatan tekanan hidrodinamis yang cenderung mendorong shaft ke dalam
posisi seperti yang ditunjukkan dalam pelumasan lapisan penuh (full-film lubrication).
Untuk anti-friction bearing, seluruh ball bearing dan roller bearing (kecuali roller thrust bearing yang
bulat) dapat dilumasi dengan oli atau grease. Bahkan, grease, adalah oli yang mengandung
“partikel” yang berfungsi sebagai pengental. Grease membantu dalam membentuk seal yang efektif
untuk bearing dan karena itu oli hanya digunakan dimana terdapat kebutuhan khusus, contohnya,
saat kecepatan rotasi terlalu tinggi untuk grease menjadi efektif.
Jika komponen-komponen mesin yang berdekatan harus diberi pelumasan, seperti gear dan
bearing, oli akan digunakan. Thrust bearing yang bulat hanya akan dilumasi dengan oli. Grease
harus digunakan hanya pada kecepatan yang sangat rendah.
Sistem bertekanan rendah, nonmekanis terdiri dari reservoir oli dengan satu bentuk metode suplai
ke bearing. Metode suplai ini adalah:
Untuk operasi otomatis, pompa dijalankan pada kecepatan rendah dengan sebuah cam yang
digerakkan dari mesin yang akan dilumasi. Dalam keadaan ini, reservoir yang besar dihubungkan
ke pompa agar kita tidak harus mengisi pompa dengan pelumas setiap hari.
Pada sistem-sistem lain yang lebih tepat, valve pengontrol aliran yang terpisah di-pasang pada
setiap saluran dari pompa sehingga pelumas yang disuplai pada setiap bearing dapat disesuaikan
sendiri-sendiri.
Gambar 16 menunjukkan satu sistem demikian dengan dorongan pada pompa melalui suatu lever
dan ratchet. Aliran pelumas disesuaikan pada dasar setiap kaca pantau dan aliran pelumas yang
sebenarnya dapat dilihat dalam kaca pantau (sight glass).
Sistem sirkulasi oli adalah satu-satunya metode yang dapat dipraktekkan untuk bearing-bearing
berkinerja tinggi, karena metode ini saja memberikan suplai pelumas yang memadai untuk
memastikan bahwa suplai hidrodinamis tidak berhenti karena kekurangan oli yang disebabkan oleh
kebocoran akhir dari bearing.
Hanya sistem ini yang dapat memberikan aliran oli surplus yang diperlukan untuk mengeluarkan
panas yang berlebihan. Juga, aliran oli yang konstan memastikan bahwa setiap partikel logam
yang lepas dikeluarkan dari bearing. Berdasarkan alasan ini penambahan filter dan mungkin juga
heat exchanger diperlukan dalam sistem sirkulasi.
Mungkin contoh sistem sirkulasi yang paling umum adalah metode pelumasan four-stroke car,
dimana oli tidak hanya melumasi namun membantu pemindahan panas, penyekatan dan
pembuangan produk pembakaran.
Bearing seperti wheel bearing harus sudah diberi grease sebelum dipasang. Ini harus dilakukan
dengan benar karena bearing bergantung pada grease ini untuk memberikan pelumasan. Dalam
kasus wheel bearing, pelumasan harus tahan untuk beribu-ribu kilometer.
Abrasi / Abrasion
Masuknya kotoran dan pasir ke dalam bearing yang menyebabkan keausan awal (prematur)
dengan melapisi permukaan yang menimbulkan lapisan kasar dan menghilangkan kecerahan.
bearing) dengan pergerakan yang terbatas di antara permukaan bearing akan macet jika tidak
diberi pelumas dengan benar.
Korosi (Corrosion)
Air dan kelembaban akan menyebabkan korosi. Ini memperlihatkan tanda-tanda lubang atau area
yang berkarat. Penanganan yang ceroboh atau penyimpanan ball bearing dan roller bearing yang
tidak benar setelah dibersihkan dapat menyebabkan korosi permukaan. Bearing harus dilumasi dan
dibungkus dengan kertas yang diberi oli bahkan untuk periode penyimpanan yang singkat.
1. Lecet / Galling. Keausan pada permukaan bearing dengan beberapa lubang kecil.
Ini disebabkan oleh pelumasan yang buruk atau kurang pelumasan.
2. Rontok / Spalling. Permukaan yang berlubang-lubang di raceway dalam dan luar
dan mungkin pada ball atau roller. Ini disebabkan karena logam terlalu tertekan dan
ini disebut sebagai kelelahan logam. Ini bisa disebabkan oleh penyetelan yang
longgar, yang membuat dampak atau muatan kejut pada permukaan bearing.
kelebihan beban pada bearing adalah kemungkinan penyebab lainnya.
3. Korosi / Corosion. Tanda-tanda goresan pada permukaan, atau bagian lain dari
bearing. Ini disebabkan oleh adanya air atau kelembaban.
4. Berlubang / Pitting. Tanda-tanda lubang dalam permukaan bearing. Ini bisa
merupakan korosi lanjutan yang disebabkan oleh air atau kelembaban.
5. Perubahan warna / Discoloration. Permukaan bearing berwarna karena panas. Ini
paling mungkin terjadi karena kurangnya pelumasan. Operasi yang terus menerus
dapat menyebabkan lecet dan rontok. Perubahan warna dapat juga disebabkan oleh
bearing yang disetel terlalu kencang. Ini bisa menghasilkan kelebihan panas.
6. Erosi / Fretting. Tanda-tanda gesekan. Yang ada di luar dari race luar disebabkan
oleh pergerakan; beraing terlalu longgar dalam housingnya. Tanda-tanda gesekan di
bagian dalam dari race dalam disebabkan oleh bearing yang terlalu longgar dalam
shaftnya.
7. Race yang retak / Cracked Race. Race dalam dapat menjadi retak jika terlalu
kencang pada shaftnya, dan race bagian luar dapat retak jika terlalu kencang dalam
housingnya. Kondisi kencang pada bearing juga dapat menyebabkan kelebihan
panas.
Aturan yang harus dipatuhi adalah kekuatan tidak boleh diaplikasikan melalui ball atau roller pada
bearing. Ini akan menyebabkan bearing tidak dapat diservis, mungkin karena dengan
mendorongnya menjadi tercerai berai.
Penggunaan Press
Drift harus dibentuk untuk tepat berada pada shaft dan rata pada bearing race seperti dalam
gambar. Penggunaan drift hanya dapat dilakukan berselang-seling pada sisi yang berlawanan pada
bearing, dan harus berhati-hati untuk mencegah kerusakan pada cage (retainer).
kira seperenam putaran (60 O) untuk memberikan sedikit jarak pada roller untuk berjalan. Mur
kemudian dikunci dalam posisi tersebut. Saat mur dikencangkan, hub harus diputar sehingga
bearing duduk dengan benar. Shim atau spacer penyetel dapat dipasang di belakang cup atau
cone pada roller bearing. Shim dapat dipilih dari ketebalannya sehingga jarak yang dibutuhkan
dalam bearing diperoleh. Penambahan shim akan mengurangi jarak (memberikan penyetelan yang
lebih kencang), dan pelepasan shim akan menambah jarak. Banyak bearing dirancang sebagai
suatu unit dan karena itu tidak memerlukan penyetelan. Namun shim, snap ring terpilih yang
sesuai, atau washer jenis pegas sering digunakan dengan bearing-bearing ini. Perlengkapan
tersebut tidak digunakan untuk menyetel bearing itu sendiri, namun untuk memposisikan bearing
pada shaft atau dalam housing, atau untuk melepaskan end-float dari shaft. Dalam beberapa
contoh, ballrace memiliki groove dalam race luar untuk menahan snap ring yang digunakan untuk
menahan bearing dalam housing-nya.
TOPIK 2
Seal, Gasket dan Sealant
STATIS DINAMIS
JENIS
DIREMAS / JENIS LIP
SQUEEZE
TYTYPE
Reciprocating Rotary
Gambar 26
BEARING, SEALS DAN GASKET
Seal dan packing dapat diklasifikasikan dalam kelompok-kelompok, seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 26.
CATATAN:
Klasifikasi yang diperlihatkan di atas bisa dibagi menjadi sub-sub bagian jenis-jenis tambahan, khususnya
dalam jenis bahan yang digunakan.
Gasket
Gasket adalah perangkat yang memberikan hambatan terhadap transfer fluida atau gas yang
melintasi permukaan yang bertemu dari rakitan mekanis saat permukaan-permukaan tersebut tidak
bergerak ke satu sama lain.
Mesin dan komponen mekanis utama lainnya dibuat dari sejumlah bagian dengan bentuk dan
ukuran yang berbeda yang dibautkan bersama untuk membuat rakitan yang lengkap. Meskipun
permukaan-permukaan bagian di-machine dengan rata selama pembuatan, gasket dibutuhkan
untuk menyekat sambungan. Gasket dibuat dari material yang dapat ditekan sedikit. Ini
memperbaiki ketidakteraturan sedikit dalam permukaan dan memberikan sekat untuk mencegah
kebocoran (Gambar 28).
Material pembuat gasket dipilih agar sesuai dengan komponen khusus dan akan bergantung pada
jenis permukaan yang sedang disekat, tekanan cairan atau gas, dan suhu yang harus ditahan oleh
gasket.
Senyawa dan sealer juga digunakan untuk menyekat sambungan. Meskipun ini adalah praktek
yang dapat diterima untuk menggunakan sealer dalam beberapa gasket, ini tidak boleh
diaplikasikan pada seluruh gasket sebagai suatu hal yang logis. Beberapa senyawa dirancang
untuk digunakan langsung dan digunakan tanpa gasket.
Konstruksi Gasket
CATATAN:
Gasket yang menyusut dapat direnggangkan dengan menenggelamkannya dalam air sebentar. Jika tidak
mengembang, maka gasket dapat direnggangkan dengan menggunakan sepotong logam atau kayu bulat
sebagai roller. Baringkan gasket pada permukaan yang rata dan gunakan roller untuk merenggangkan
ukurannya.
4. Metode lain adalah menandai bentuk gasket dengan melacak sekitar sisi dengan
pensil, atau melapisi permukaan dengan bearing blue. Material gasket ditekan pada
permukaan sehingga bentuk yang ditandai siap untuk dipotong. Kemudian gunakan
gunting untuk membentuk dan pelubang gasket (wad punch) untuk membuat lubang.
Pembersihan (Cleaning)
Sebelum memasang gasket, penting bahwa permukaan kepala silinder dan blok silinder bersih.
Karbon harus dibuang, namun scaper yang memiliki sisi yang tajam tidak boleh digunakan karena
dapat menggores permukaan. Pembersihan dan pelapisan akhir dapat dilakukan dengan sikat
kawat dalam bor listrik ringan.
Tonjolan-tonjolan kecil dapat ditemukan pada permukaan blok dan kepala silinder. Kikir ringan
dengan kikir rata yang halus dapat menghilangkan tonjolan dan tetap mempertahankan lapisan
permukaan yang baik. Baut atau stud kepala silinder harus dibersihkan, terutama ulirnya. Ulir yang
kotor dapat menyebabkan friksi dan memberikan ukuran torsi yang salah.
Pabrik pembuat kendaraan memberikan spesifikasi torsi untuk baut kepala silinder. Angka-angka
ini harus digunakan bersama dengan torque wrench yang akurat sehingga baut dapat
dikencangkan dengan rata
Housing Gasket
Manifold Gasket
BEARING, SEALS DAN GASKET
Intake manifold gaskset harus menyekat kebocoran udara, sementara gasket gas pembuangan
harus menyekat gas panas. Gasket dapat dibuat dari material komposisi, namun beberapa
manifold gasket gas buang dibuat dari baja tipis untuk menahan panas. Pengencangan manifold
gasket harus berangsur-angsur, dalam urutan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat dan
sesuai dengan spesifikasi torsi yang benar.
SENYAWA SEALANT DAN SEALING
Ada sejumlah tingkat senyawa sealant dan sealing yang berbeda yang mencakup kisaran luas
aplikasi, dari sealing joint di antara komponen sampai sealing ulir (thread).
Gambar 35 – Tetesan sealant yang tidak terputus diaplikasikan pada oil pan.
Oil pan dan beberapa bagian dibuat dengan tekanan pada baja. Oil pan tidak kaku seperti bagian-
bagian yang dicetak sehingga membutuhkan gasket yang lebih tebal dan lebih dapat ditekan
dibandingkan dengan gasket-gasket yang lain. Gasket gabus atau komposisi gabus sering
digunakan dalam lokasi-lokasi seperti ini.
Senyawa sealing kadang-kadang digunakan untuk membuat sekat, dan sering disebut sebagai
bentuk pengganti gasket. Gambar 35 menunjukkan sealant yang diaplikasikan pada oil pan.
Sealant harus membentuk tetesan-tetesan yang tidak terputus di sekitar flange pada oil pan dan
diaplikasikan ke dalam lubang baut untuk mencegah kebocoran.
TIP UNTUK SERVIS (SERVICE TIPS)
SEAL
Untuk operasi yang lancar dengan keausan minimal, sebagian besar gear dan bearing
membutuhkan pelumasan yang konstan. Sejak pertama kalinya, para insinyur telah membuat cara-
cara yang berbeda untuk menjaga pelumas tetap ada di sekitar bagian yang bergerak, dan
mencegah air, debu dan kotoran masuk ke dalamnya. Karena kondisi dimana mesin-mesin
konstruksi umumnya bekerja, seal sangatlah penting. Kegagalan seal mengakibatkan rusaknya
mesin dan terbuangnya waktu dan uang.
Seal dijabarkan sebagai suatu material atau metode yang mencegah atau menurunkan aliran fluida
atau udara di antara dua permukaan. Permukaan yang disekat bisa tidak bergerak atau memiliki
gerakan diantaranya. Sebagian besar sekat oli digunakan diantara shaft dan housing untuk
mencegah oli atau grease bocor melewati shaft, meskipun dalam beberapa lokasi, seal juga
mencegah kotoran masuk. Dalam wheel hub, contohnya, seal tidak hanya menahan grease dalam
hub dan bearing, namun juga mencegah debu dan air yang akan mencemarkan grease dan
merusak bearing. Dalam transmisi dan shaft roda belakang, seal digunakan untuk menahan oli,
sehingga seal dan permukaan penyekat pada shaft harus berada dalam kondisi yang baik untuk
mendapatkan penyekatan dan mencegah kebocoran oli.
Dalam sistem hidraulik, seperti pada rem hidraulik, power steering dan transmisi otomatis, seal
harus menahan cairan di bawah tekanan. Ini memberikan beban yang bahkan lebih banyak pada
seal untuk mencegah hilangnya fluida. Dalam silinder mesin, dibutuhkan sejenis seal yang
berbeda. Piston ring (yang merupakan sealing ring logam) harus menyekat tekanan udara dan gas.
Piston ring beroperasi dalam kondisi suhu yang sangat tinggi dan kecepatan piston yang tinggi.
Beberapa fungsi utama seal adalah:
‘O’-ring
O-ring sederhana adalah seal yang paling populer dalam pertanian dan hidraulik industrial.
Umumnya dibuat dari karet sintetis, o-ring digunakan dalam aplikasi statis dan dinamis.
O-ring dirancang untuk digunakan dalam groove dimana o-ring ditekan (sekitar 10%) di antara
permukaan. Dalam penggunaan dinamis, o-ring harus memiliki permukaan yang halus. (Gambar
37). O-ring tidak digunakan jika harus melewati bukaan atau melewati sudut saat di bawah
tekanan. O-ring juga tidak digunakan dalam shaft yang berputar karena masalah keausan. Dalam
penggunaan statis, pada tekanan tinggi, o-ring sering dikuatkan dengan back-up ring untuk
mencegahnya keluar dari groove. Back-up ring umumnya adalah rancangan serat, kulit, sintetis,
plastik, atau karet. Kulit atau serat tidak boleh digunakan dalam silinder.
Saat digunakan untuk menyekat shaft, O-ring, dalam bagian, adalah lebih besar dibandingkan
dengan groove, sehingga o-ring menonjol di atas shaft saat dipasang dalam groove. Saat shaft dan
bagian-bagian yang bertemu dipasang, o-ring tertekan sedikit (10%) sehingga membentuk sekat
antara dua bagian. O-ring adalah jenis sekat sederhana, namun sangat efisien. O-ring bergantung
pada daya lenting karet untuk mempertahankan sekat.
Dalam sistem hidraulik, o-ring memberikan sekat antara shaft yang meluncur dan housing, atau
antara piston dan silinder. O-ring juga dapat digunakan menggantikan gasket untuk menyekat
diantara dua permukaan yang bertemu . O-ring dipasang dalam groove di satu permukaan dan,
saat kedua bagian dipasang, o-ring ditekan pada permukaan yang bertemu untuk membentuk
sekat di antara dua permukaan.
BEARING, SEAL DAN GASKET
Gambar 39 – Speedometer drive dengan O-ring dan oil scroll untuk seluruh seal.
Gambar 39 menunjukkan sebuah speedometer drive yang memiliki dua o-ring, setiap o-ring
digunakan untuk maksud berbeda. O-ring yang besar digunakan untuk menyekat housing dalam
mountingnya pada transmisi, sedangkan yang kecil digunakan untuk menyekat drive shaft.
PENTING: Saat memasang spool valve, hati-hati dengan semua o-ring. Sisi yang tajam pada spool land
dapat menyayat o-ring jika Anda tidak berhati-hati.
Seal dapat dikelompokkan dalam bentuk atau rancangannya (Gambar 42). Mari kita diskusikan
setiap jenis seal.
BEARING, SEALS DAN GASKET
Gambar 43
U-Packing dan V-Packing (Gambar 43) adalah seal dinamis untuk piston dan ujung rod pada
silinder dan untuk shaft pompa. Ini terbuat dari kulit, karet sintetis dan karet alami, plastik dan
bahan lain.
Packing-packing ini dipasang dengan sisi terbuka, atau lip ke arah tekanan sistem sehingga
tekanan akan mendorong lip pada permukaan yang bertemu untuk membentuk sekat yang kuat.
U-Packing dan V-Packing dibuat dari beberapa elemen berbentuk U atau V dan digunakan dalam
packing glad atau packing case yang menyatukannya. Packing-packing ini sangat populer untuk
menyekat shaft yang berputar, piston dan rod end pada silinder.
Gambar 44
BEARING, SEAL DAN GASKET
Lip seal bermuatan pegas (Gambar 44) adalah bentuk terbaik dari U-Packing dan V-Packing
sederhana. Lip karet dibentuk seperti cincin dengan sebuah pegas yang memberikan tegangan
penyekatan lip pada permukaan yang bertemu. Umumnya seal memiliki case dari logam yang
ditekan ke dalam lubang housing dan tetap. Seal ini sering digunakan untuk menyekat rotary shaft.
Lip umumnya berhadapan ke arah sistem oli. Seal lip ganda kadang-kadang digunakan untuk
menyekat dalam fluida pada kedua sisi suatu area.
Compression Packing
Compression Packing (jam packing) digunakan dalam aplikasi dinamis. Packing ini dibuat dari
plastik, kain asbes, kapas berlaminasi karet atau logam yang fleksibel.
Compression Packing sering digunakan dengan cara yang sama dengan U-Packing dan V-
Packing. Compression packing dirancang sebagai coil tunggal dan ring yang tidak berujung dimana
potongan-potongan dibuat.
Compression Packing umumnya cocok untuk penggunaan pada suhu rendah. Pelumasan sangat
penting, karena Compression Packing akan menggores bagian-bagian yang bergerak jika dibiarkan
bekerja dalam keadaan kering.
Compression Gasket
Gasket tentunya sesuai hanya untuk penggunaan statis. Gasket menyekat dengan mencetaknya
ke dalam bagian yang tidak rata dalam permukaan yang bertemu. Cetakan ini tergantung pada
penyekatan yang sangat kuat pada seluruh titik. Gasket terbuat dari banyak material, baik
metalik/logam maupun non-metalik, dan terdiri dari berbagai bentuk.
BEARING, SEALS DAN GASKET
Duo-cone Seal
Gambar 48
Duo-cone seal dibuat dari dua toric ring dan dua ring logam (Gambar 48). Toric ring serupa dengan
O-ring besar dan dipasang dalam groove di sekitar ring logam. Permukaan ring logam di-machine
dan ditumpuk untuk membentuk seal halus “logam ke logam”. Duo-cone seal adalah jenis seal
yang spesial. Seal ini dirancang untuk mencegah sejumlah besar kotoran masuk dan menahan
pelumas. Toric ring menahan ring logam bersama untuk membentuk seal. Toric ring juga membuat
bantalan untuk ring seal logam saat seal memiliki gerakan. Efek bantal menjaga seal tetap lurus
untuk seluruh kondisi shaft. Duo-cone seal dapat ditemukan di penggerak akhir (final drive), carrier
roller dan aplikasi-aplikasi lain dimana kecepatan rendah dan seal dengan masa pakai yang lama
dibutuhkan.
Dalam operasi, karet atau toric ring menahan ring logam bersama untuk membentuk seal. Mereka
juga memberikan bantalan untuk ring logam dan menjaga permukaan yang disekat lurus saat shaft
bergerak selama operasi mesin. Permukaan ring logam yang halus dikombinasikan dengan
kekentalan oli untuk menyekat shaft.
BEARING, SEAL DAN GASKET
Duo-cone harus “digunakan” untuk mempertahankan sekat logam ke logam. Jika mesin idle
selama waktu yang lama, seal akan mulai bocor. Ini tidak berarti seal harus diganti. Gunakan
pedoman operasi yang diterbitkan untuk menentukan apakah Duo-cone seal telah rusak.
Saat menservis Duo-cone seal, lepaskan seluruh bekas lapisan pelindung atau oli dari Duo-cone
ring yang baru. Gunakan zat pelarut dan pastikan seluruh permukaan kering. Sebelum perakitan,
bersihkan permukaan seal dan lembabkan dengan sedikit oli mesin. Jangan berikan oli pada ring
karet. Gunakan tool instalasi untuk memasang seal dengan kekuatan aplikasi yang benar dan rata.
Duo-cone seal ring harus selalu berpasangan.
Gambar 49 – Seal dalam bearing cap utama pada bagian belakang crankshaft.
Lembaran-lembaran komposisi neoprene atau asbes digunakan sebagai seal dalam beberapa
lokasi. Salah satunya adalah di bagian belakang crankcase. Contohnya diperlihatkan di (Gambar
49). Bearing cap utama yang diperlihatkan memiliki lembar penyekat di setiap sisinya dimana
lembar tersebut menyekat pada crankcase dan juga dua seal dalam lubang cap untuk menyekat
pada crankshaft journal.
Blok-blok bahan juga digunakan dalam lokasi yang sama. Blok-blok ini sering berupa cetakan karet
sintetis sesuai bentuk bagian yang disekat.
BEARING, SEALS DAN GASKET
Oil Scroll
Scroll adalah bentuk ulir kasar yang dibuat dengan mesin dalam beberapa transmission shaft dan
berada dimana shaft melewati housing. Scroll berputar dalam arah yang berlawanan dengan rotasi
shaft. Oli yang dibawa sepanjang shaft ke scroll cenderung untuk kembali berputar sepanjang shaft
dan karena itu tertahan dalam housing.
Scroll biasanya tidak digunakan dalam seal utama, namun digunakan sebagai seal tambahan
untuk membuang beberapa beban dari seal lain.
Oil Slinger
Ini adalah dished washer yang kadang-kadang digunakan pada shaft dimana washer ini pas
melalui housing. Oli yang mencapai washer dibuang dari shaft dan dicegah melewati shaft dan
keluar dari housing. Ini juga merupakan seal tambahan dan bukan seal utama.
Cup
Boot
Boot dipasang pada bagian kemudi dan suspensi, drive shaft dan komponen-komponen hidraulik.
Beberapa digunakan untuk menahan pelumas dan mengeluarkan kotoran dan air; lainnya
digunakan hanya untuk melindungi bagian-bagian.
BEARING, SEAL DAN GASKET
Gambar 51 – Boot
Dua jenis boot yang berbeda diperlihatkan pada tie rod kemudi pada Gambar 51. Telescopic boot
dipasang diantara ujung box kemudi dan tie rod, dan mampu memanjang dan berkontraksi untuk
mengakomodasi pergerakan yang besar pada tie rod saat kendaraan sedang dikemudikan. Boot
yang lebih kecil pada ball joint menahan grease dan mengeluarkan kotoran dan air, dan pada saat
yang bersamaan membiarkan pergerakan joint dalam jumlah terbatas.
SIFAT-SIFAT MATERIAL SEAL
Seal karet dirancang untuk lebih besar dalam ukuran (sekurang-kurangnya bagian melintang)
dibandingkan dengan housing logam yang berhubungan dengannya, dan mengalami beberapa
perubahan bentuk mekanis pada perakitan, yang memberikan peningkatan berbagai stress dalam
bahan. Selain stress pada rakitan, seal ini juga sepertinya akan mengalami fluida agresif, tekanan,
suhu tinggi dan rendah, gerakan dinamis dan getaran, yang semuanya akan berpadu untuk
meningkatkan tingkat stres yang asli.
Karena itu, demi kepentingan penghematan jangka panjang, penting bahwa saat memilih material
seal, kombinasi optimal dari sifat fisik dipertimbangkan secara hati-hati dan diseimbangkan
terhadap kebutuhan servis. Sifat-sifat yang dipadukan untuk menghasilkan materi seal yang baik
dari sudut pandang teknik umumnya dikenal sebagai:
• Resistansi fluida.
• Resistansi abrasi dan tekanan.
• Kisaran suhu.
• Pemulihan dinamis.
Kepentingan yang relatif dari sifat-sifat ini akan tentunya bervariasi, tergantung pada aplikasi seal.
2. Pelepasan stress (stress relaxation) adalah penurunan dalam stress saat karet
mengalami penegangan yang konstan pada periode waktu yang spesifik. Meskipun
ini bukanlah hal yang sangat penting dalam situasi statis pada tekanan yang
konstan, ini menjadi penting dalam situasi dinamis dimana seal mengalami tekanan
naik turun, karena ini adalah salah satu faktor pengontrolan kemampuan seal untuk
pulih dan mengikuti pergerakan yang tiba-tiba.
3. Daya lenting (rebound resilience) kembali pada keadaan semula adalah tanda-tanda
pemulihan yang cepat, nilai tinggi yang menandakan bahwa material yang dipilih
akan memiliki kemampuan untuk mengakomodasi pergerakan.
PERAWATAN OIL SEAL / SERVICE OIL SEAL
Seal dilepaskan baik karena bocor maupun harus diganti, atau karena harus dilepaskan sebagai
bagian dari prosedur pembongkaran komponen. Jika seal dilepas untuk salah satu alasan di atas,
seal yang baru harus dipasang.
Saat memasang seal, pastikan bahwa seal tidak rusak atau berubah bentuk karena metode yang
digunakan. Pastikan bahwa seal dipasang dengan cara yang benar; seal jenis lip, lip-nya harus
mengarah pada arah yang benar.
Memeriksa Boot
Periksa kondisi boot dengan meremasnya untuk melihat apakah boot sobek atau hancur.; boot
yang retak atau rusak harus diganti. Pelumas yang tertahan oleh boot harus diperiksa dan jika
kelihatan tercemar, harus diganti. Ini mungkin melibatkan pembongkaran dan pembersihan bagian-
bagian sebelum dilumasi dengan grease dan dipasangi boot baru.
BEARING, SEAL DAN GASKET
Oli filter memiliki ring karet sintetis yang menyekat pada permukaan datar saat pemasangan filter
pada engine block (Gambar 54). Ini adalah seal yang penting karena menahan tekanan oli mesin.
Kebocoran yang tidak terdeteksi pada filter oli dapat mengosongkan wadah oli dan membuat mesin
berjalan dalam keadaan kurang oli, yang menyebabkan kerusakan mesin yang meluas.
Saat memasang filter oli, berikan sedikit lapisan oli atau grease pada seal dan kencangkan filter
dengan kuat, namun jangan terlalu kencang. Setelah menjalankan mesin, periksa filter untuk
memastikan bahwa filter telah dikencangkan dengan benar dan tidak ada oli yang bocor melewati
seal-nya.
BEARING, SEALS DAN GASKET
Melepaskan Seal
Selama pelepasan, terus periksa sebab-sebab kebocoran. Periksa bagian dalam dan luar seal
untuk oli basah yang berarti kebocoran.
Periksa kekasaran pada area kontak shaft (Gambar 57). Cari goresan yang dalam atau torehan
yang merusak seal.
Periksa lubang dimana seal ditekan masuk (Gambar 59). Cari torehan atau lubang yang dapat
menjadi jalur kebocoran oli. Lubang yang dihaluskan dengan kasar dengan menggunakan mesin
dapat membuat oli mengalir keluar melalui jalur berbentuk spiral. Sudut-sudut yang tajam pada sisi-
sisi lubang dapat menggores bungkus logam pada seal saat ditekan ke dalam. Goresan-goresan
ini dapat membuat jalur untuk kebocoran oli.
Memasang Seal
1. Pasang hanya seal yang asli yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin.
2. Gunakan hanya fluida yang benar seperti dinyatakan dalam manual operator mesin.
3. Jaga agar seal dan fluida bersih dan bebas dari kotoran.
4. Sebelum memasang seal, bersihkan area shaft atau lubang. Inspeksi area untuk
melihat kerusakan. Kikir atau gosok dengan batu semua tonjolan atau torehan yang
buruk dan haluskan dengan kain berbubuk abrasif yang halus untuk penghalusan
akhir, kemudian bersihkan area untuk membuang partikel logam.
5. Lumasi seal, khususnya semua lip, untuk memudahkan instalasi. Gunakan fluida
hidrolik untuk melumasi seal. Juga rendam packing dalam fluida hidrolik sebelum
dipasang.
6. Dengan seal berbungkus logam, lapisi diameter luar seal dengan lapisan tipis semen
gasket untuk mencegah kebocoran lubang.
CATATAN: Seal yang sudah dilapisi sebelumnya tidak membutuhkan semen pada bore fit.
7. Gunakan tool yang direkomendasikan oleh pabrik untuk memasang seal dengan
benar. Ini sangat penting dengan seal yang ditekan. Jika tool pendorong seal tidak
tersedia:
BEARING, SEALS DAN GASKET
a. Gunakan sebuah ring bulat seperti race bearing bekas yang kontak dengan
bungkus seal dekat diameter luar
b. Gunakan blok kayu persegi. Jangan menggunakan tool yang tajam.
8. Pasang packing dengan baik tanpa menggunakan dorongan yang tidak diperlukan.
Pastikan packing tidak terlalu kencang.
9. Gunakan shim stock untuk melindungi seal saat memasangnya di atas sisi-sisi yang
kasar seperti shaft spline. Letakkan shim stock plastik yang digulung (0,003-0,010
inci) di atas sisi yang tajam, kemudian tarik setelah seal berada di tempat.
Saat seal jenis lip yang baru dipasang pada shaft yang bersih, periode percobaan (break-in)
selama beberapa jam diperlukan untuk mendudukkan seal lip pada permukaan shaft. Selama
periode ini seal menghaluskan pola pada shaft dan shaft kemudian mendudukkan lip contact,
dengan memasang lip contact yang setajam pisau ke band yang sempit. Selama periode ini, sedikit
perembesan mungkin terjadi. Setelah ditempatkan, seal akan bekerja tanpa banyak kebocoran.