Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

PADA
NY. S G2P1A0 HAMIL 38 MINGGU
DI PUSKESMAS KECAMATAN PENJARINGAN
JAKARTA UTARA

Disusun Oleh:
Sandra Salsabiela
NIM: P3.73.24.3.16.037

D-IV KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2019
Identitas Pasien

Nama Ibu Ny. S Nama Suami Tn. E. P

Usia 28 Tahun Usia 33 Tahun

Agama Islam Agama Islam

Pendidikan SD Pendidikan STM

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga


Pekerjaan Karyawan Swasta

Alamat Jl. Kerta Jaya 3 RT 11


RW 14 No. 19 A
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
Pada Ny. S Di Puskesmas Kecamatan Penjaringan
Kunjungan Ketiga
Tanggal 18 Maret 2019, Jam 08.30 WIB

Keluhan Utama Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Riwayat Haid HPHT : - (Ibu tidak haid selama 4 tahun dikarenakan


menggunakan KB suntik 3 bulan).
TP : 15-03-2019 (menurut USG)
Status Perkawinan Ibu menikah pada tahun 2009 dan merupakan pernikahan pertama bagi ibu
dan suaminya.

Riwayat Obstetri
N Lahir J Per BB/PB Kea Ko Dito TT ASI Pen KB
o Tahun K sali daa mpli long yulit
nan n kasi Nifa
s

1 2010 L Spo 3000g/ Seh - Bd 2x 2th - Sunt


ntan 48cm at ik
3bln

2 Hamil
ini
Riwayat Penyakit Ibu mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit
berbahaya

Riwayat Aktifitas Makan 3x sehari, minum 10-12 gelas perhari, BAB 1x/hari, BAK ±
8-10x/hari, mandi 3x/hari, tidur malam ± 8 jam tidur siang ± 1 jam.

Riwayat Ibu baru mengetahui kehamilannya saat UK 28 minggu. Selama


kehamilan ini kehamilan ini ibu telah memeriksakan kehamilannya sebanyak 10x,
1x pada trimester II dan 9x pada trimester ke III.

Riwayat Imunisasi Ibu melaksanakan imunisasi TT 3 pada tanggal 28 Januari 2019


TT

P4K Ibu ingin ditolong bidan di Puskesmas Kecamatan Penjaringan,


didampingi oleh suami, transportasi dengan motor, calon pendonor
darah adalah ibunya, Biaya persalinan dengan menggunakan
BPJS.
Riwayat Merupakan kehamilan yang diharapkan. Keluarga ibu mendukung
psikososial ibu dalam menghadapi kehamilan ini.

Pola Hidup Sehat Ibu tidak mengkonsumsi minuman keras, obat-obatan terlarang,
jamu-jamuan, dan ibu tidak pernah diurut perutnya selama
kehamilan ini.
Pemeriksaan Keadaan umum Baik, Kesadaran Compos Mentis,
Umum Keadaan emosional Stabil

Tanda-tanda Vital TD 120/70 mmHg, Nadi 83x/menit, Respirasi 20x/menit,


Suhu 36,5O C

Antropometri BB sebelum hamil: 53 kg, BB saat ini: 61 cm, TB: 150 cm,
LILA: 28 cm

Pemeriksaan Fisik TFU: 30 cm


•Leopold 1: Bokong
•Leopold 2: Bagian kiri teraba ekstremitas, bagian kanan
teraba punggung
•Leopold 3: Kepala
•Leopold 4: Teraba 1/5 bagian (kepala sudah masuk PAP)
DJJ : 147 kali/menit
TBJ: 2945 gram

Diagnosa G2P1A0 hamil 40 minggu


Janin Tunggal Hidup Intrauterin Presentasi Kepala

Masalah Belum ada tanda-tanda persalinan

Kebutuhan USG ulang karena sudah memasuki 40 minggu, untuk menilai


kesejahteraan janin
 Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, ibu
dan janin saat ini dalam kondisi baik.
 Mengingatkan kepada ibu untuk tetap memenuhi nutrisi dan hidrasinya
 Mengevaluasi pemberian vitamin pada kunjungan sebelumnya dan
menganjurkan tetap meminum vitamin sesuai anjuran.
 Melakukan inform consent untuk dilakukan rujukan USG di RS Duta
Indah, dikarenakan sudah memasuki usia kehamilan 40 minggu tetapi
belum terdapat tanda-tanda persalinan.
 Telah dilakukan USG di RS Duta Indah oleh Dr. Ronald David SpOG
Pesan: Jika pada hari Senin, 25 Maret 2019 ibu tidak mengalami
tanda-tanda persalinan maka disarankan untuk dilakukan Sectio
Caesarea (SC)

 Memberikan afirmasi positif kepada ibu bahwa ibu harus yakin bisa
lahir normal.
 Memberitahu suami untuk selalu mendampingi dan memberikan
semangat kepada ibu agar ibu tidak gelisah.
 Menganjurkan ibu untuk melakukan hubungan seksual dengan suami,
jalan-jalan pagi dan mengepel lantai sambil jongkok supaya cepat
mulas.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN KALA I FASE AKTIF
Pada Ny. S Di Puskesmas Kecamatan Penjaringan
Tanggal 21 Maret 2019, Jam 05.15 WIB

Anamnesa : Ibu datang dengan keluhan mulas-mulas sejak pukul 23.00 WIB dan
keluar lendir darah.

Pemeriksaan Keadaan umum Baik, Kesadaran Compos Mentis, Keadaan emosional


Umum Stabil

Tanda-tanda TD: 120/80 mmHg, Nadi 78x/menit, Respirasi 20x/menit, Suhu 34,3 O C
Vital
Pemeriksaan Abdomen
Fisik TFU: 29 cm
•Leopold 1: Bokong
•Leopold 2: Kiri teraba ekstremitas, Kanan teraba punggung
•Leopold 3: Kepala
•Leopold 4: Teraba 3/5 bagian (Kepala sudah masuk PAP)
DJJ : 140 kali/menit
HIS: 2x10’25’’

Pemeriksaan V/v : t.a.k Presentasi : Kepala


Dalam Portio : Tebal lunak Posisi : Ubun-ubun kecil
Pembukaan: 4 cm Penurunan : Hodge I
Ketuban :+ Molase :0
Diagnosa G2P1A0 hamil 40 minggu inpartu kala I fase aktif
Janin Tunggal Hidup Intrauterin Presentasi Belakang Kepala

Masalah Tidak ada

Kebutuhan Tidak ada

 Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa saat ini ibu dan janin dalam keadaan baik
baik saja, dan ibu sudah pembukaan 4 cm.

 Memberikan inform consent kepada ibu mengenai tindakan yang akan dilakukan dimulai
dari sebelum bersalin hingga pasca persalinan.
 Mengajarkan ibu teknik relaksasi pernafasan, dan melakukan massage punggung ibu agar
lebih nyaman.

 Menganjurkan suami untuk mendampingi ibu dan memberi semangat kepada ibu.

 Menyarankan ibu untuk berjalan-jalan disekitaran ruangan atau tiduran miring ke kiri agar
mempercepat penurunan kepala bayi kerongga panggul dan memperlancar aliran darah ke
janin. Ibu berjalan-jalan disekitar ruangan.
 Memberitahu ibu untuk makan dan minum supaya tidak lemas. Ibu makan nasi dan lauk
serta minum air putih
 Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK. Ibu BAK ke toilet dibantu oleh
suami
 Menyiapkan perlengkapan ibu, bayi, set partus dan obat-obatan yang dibutuhkan.

 Mengobservasi kemajuan persalinan dan pemanatauan kondisi ibu dan janin serta
mencatat semua hasi observasi pada lembar partograf. Partograf terlampir
Pukul 13.15 WIB
Pukul 09.15 WIB
Porsio agak bengkak,
Pembukaan 5 cm
Pembukaan 6 cm

Memberitahu ibu dan


keluarga jika satu jam
lagi tidak ada kemajuan
Tidak ada tatalaksana maka akan dilakukan
khusus rujukan dengan indikasi
Lanjutkan Asuhan kala I memanjang,
ditakutkan terdapat
masalah terhadap
bayinya.
Pukul 14.15 WIB

Ibu mengatakan masih merasakan mulas yang sama

Pemeriksaan umum
Keadaan Umum Baik, Kesadaran Compos Mentis,
Keadaan Emosional Stabil Diagnosa : G2P1A0 hamil 40 minggu inpartu

Tanda-Tanda Vital kala I fase aktif memanjang dengan suspek


TD: 120/80 mmHg, Nadi 83x/menit, Respirasi malpresentasi. Janin Tunggal Hidup Intrauterin
19x/menit, Suhu 35,5O C
Presentasi Depan Kepala
Pemeriksaan Kebidanan Masalah : Cemas dan Khawatir
Abdomen: HIS: 4x10’42”, DJJ: 148 kali/menit, Teratur
Genetalia: terdapat lendir darah Kebutuhan : Dukungan emosional dan
melakukan kolaborasi dokter untuk menegakkan
Vagina Toucher
diagnosa dan dilakukan penanganan selanjutnya.
v/v : t.a.k
Portio : tebal lunak, agak bengkak
Ө : 6 cm
Ketuban : +
Presentasi : Dahi
Posisi : Ubun-Ubun Besar
Penurunan : Hodge II
Molase :0
 Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa saat ini ibu dan janin dalam
keadaan baik baik saja, dan ibu masih pembukaan 6 cm.
 Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk menegakkan diagnosa dan melakukan
penanganan selanjutnya.
 Sudah dilakukan, dan dokter mengatakan bahwa diagnosa Ny. S yaitu G2P1A0 hamil
40 minggu inpartu kala I fase aktif memanjang dengan suspek malpresentasi. Dan
disarankan untuk dilakukan rujukan.

 Memberitahu ibu dan keluarga bahwa persalinan ibu memanjang dan presentasi
bayinya dahi, jadi tidak bisa lahir di puskesmas dan harus dilakukan rujukan.

 Melakukan inform consent kepada ibu dan keluarga bahwa akan dilakukan rujukan,
dengan indikasi kala I memanjang dengan suspek malpresentasi.

 Memberikan semangat kepada ibu serta memberitahu bahwa keputusan ini adalah
yang terbaik untuk keselamatan ibu dan janin nya.

 Mempersipkan rujukan dengan memasang infus RL 500ml.

 Merujuk pasien ke RS Duta Indah dengan menggunakan ambulance.

 Mendampingi ibu selama melakukan pemeriksaan di RS Duta Indah.


 Dari hasil pemeriksaan di RS. Duta Indah Jakarta Utara, Ny. S disarankan untuk
dilakukan tindakan persalinan dengan Sectio Caesarea (SC) dengan pertimbangan
kala I memanjang dan malpresentasi sehingga bayi tidak dapat dilahirkan dengan
cara normal pervaginam.
Bayi lahir perabdominal pada tanggal
21 Maret 2019 pukul 16.37 WIB.
BB 2895 gram, PB 48 cm, LK 33 cm,
LD 30 cm, LP 28 cm, LILA 11 cm,

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS


NCB – SMK USIA 6 HARI (KN 2)
Tanggal 27 Maret 2019 Jam 11.30 WIB
Kunjungan Rumah
SUBJEKTIF ASSESSMENT

Ibu mengatakan kulit bayi merah-merah Diagnosa Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa
dan agak mengelupas Kehamilan usia 6 Hari

Masalah Bayi sub febris dan ruam didaerah


bokong
OBJEKTIF
Kebutuhan Edukasi pola menyusui dan edukasi
mengenai personal hygiene pada
Pemeriksaan Keadaan Umum :
bayi
Umum Baik, mengangis kuat,
tonus otot aktif, warna kulit
kemerahan
PLANNING
Antropometri BB 2675 gram, PB 48 cm,
dan TTV TTV, DJB 136 x/menit, Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu,
Pernapasan 43 x/menit, bahwa bayinya sedikit demam, sehingga
Suhu 37,8O C menganjurkan ibu sering-sering menyusui

Menganjurkan kepada ibu untuk mengukur suhu


Pemeriksaan Dalam keadaan normal, bayinya dengan thermometer. Jika suhu bayi lebih
Fisik tetapi terdapat ruam di
daerah bokong dari 37,5OC dan semakin naik, maka langsung
bawa bayi ke faskes terdekat untuk diberikan
Refleks Positif tindakan segera. Ditakutkan bisa terjadi kejang.
Menjelaskan kepada ibu bahwa penurunan berat badan bayi saat ini adalah hal yang normal,
biasanya pada 10 hari pertama kehidupan bayi akan mengalami penurunan berat badan karena
bayi sudah BAB dan BAK.

Menjelaskan kepada ibu bahwa fisiologis kulit bayi masih sensitive karena imunitas bayi masih
sangat rentan dan jika terlalu lama menggunakan pempers maka kontak dengan urine atau tinja
akan lama. Maka dapat menyebabkan bayi mengalami ruam di daerah bokong.

Menyarankan kepada ibu setelah bayi BAB atau BAK basuh perlahan dengan air, hindari
penggunaan bedak, pewangi pakaian, dan jika ruam tidak sembuh maka sebaiknya periksakan
bayi ke dokter.

Memberikan semangat kepada ibu untuk menjalankan ASI Eksklusif dan mengingatkan ibu
untuk sering menyusui anaknya minimal setiap 2 jam sekali.

Memotivasi kepada ibu untuk menyusui bayinya, on demand dan menyusui minimal 30 menit
lamanya agar nutrisinya lengkap untuk bayi.

Mengingatkan kepada ibu mengenai cara menjemur bayi dengan sinar matahari pada pukul
07.00-08.00, bayi menggunakan popok dan mata bayi tidak langsung menghadap sinar
matahari dengan durasi waktu 10-15 menit.

Menganjurkan kepada ibu dan keluarga, sebelum menyentuh bayinya selalu mencuci tangan
dengan sabun di bawah air mengalir.

Menginformasikan kepada ibu untuk kontrol neonatus pada tanggal 29 Maret 2019 di RS Duta
Indah
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS
POST SECTIO CAESAREA (SC) 6 HARI
(KF 2)
Tanggal 27 Maret 2019 Jam 11.30 WIB
Kunjungan Rumah
Keluhan Ibu mengatakan jika bergerak masih sedikit nyeri pada luka
Utama bekas operasi

Pemeriksaan Keadaan umum Baik, Kesadaran Compos Mentis, Keadaan


Umum emosional Stabil

Tanda-tanda TD 140/90 mmHg, Nadi 82 x/menit, Pernapasan 20 x/menit, Suhu


Vital 36,6OC

Pemeriksaan Dada : Pengeluaran ASI banyak.


Fisik Abdomen : Luka operasi mulai kering, tidak ada tanda infeksi
TFU : Pertengahan simpisis – pusat
Genetalia : lochea sanguinolenta
Diagnosa P2A0 postpartum 6 hari
Masalah Sistol TD agak tinggi
Kebutuhan Edukasi istirahat yang cukup dan jangan stress

Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa tekanan darah ibu agak tinggi, dan
menyarankan ibu untuk istirahat yang cukup, jika bayi tidur ibu ikut tidur. Dan
menyarankan ibu jangan stress.

Mengingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Dan
mengkonsumsi putih telur 9 butir perhari, supaya luka bekas operasinya cepat
kering.
Memberitahu ibu untuk tidak bekerja terlalu berat seperti mengangkat barang,
supaya luka jahitan bekas operasi cepat pulih.
Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene. Yaitu menjaga kebersihan
dirinya terutama alat kelamin ibu dan kebersihan luka operasi ibu.
Memberikan dukungan emosional kepada ibu bahwa ibu harus selalu ceria dan
selalu yakin bahwa ibu dapat menjalani dan melewati masa nifas tanpa ada
masalah.
PEMBAHASAN
KASUS
ANC

Perihal Pada Kasus Ny.S Menurut Teori

Kunjungan Ny. S baru mengetahui Hal tersebut tidak sesuai dengan


ANC kehamilannya saat UK 28 minggu teori menurut WHO pada tahun
sehingga selama trimester I Ny.S 2016 standar waktu pelayanan
tidak pernah memeriksakan antenatal yaitu 8 kali, dan
kehamilannya. direkomendasikan untuk wanita
Ny.S telah melakukan hamil agar segera memeriksa
pemeriksaan kehamilan sebanyak kehamilan sejak 12 minggu
10 kali, yaitu 1 kali pada Trimester pertama, dengan pemeriksaan
II, dan 9 kali pada trimester III. berikutnya dilakukan pada usia
kehamilan 20, 26, 30, 34, 36, 38
dan 40 minggu.
Perihal Pada Kasus Ny.S Menurut Teori

Kepala belum Saat usia kehamilan 38-39 Hal ini sesuai teori Sumarah pada
masuk PAP minggu dilakukan Leopold, tahun 2009 yang menyatakan bahwa
didapatkan bahwa penurunan kepala masuk ke PAP pada
presentasi kepala dan primigravida terjadi pada bulan
kepala belum masuk PAP. terakhir kehamilan, sedangkan pada
Hal tersebut adalah multigravida dapat terjadi pada awal
fisiologis persalinan.
Perihal Pada Kasus Ny.S Menurut Teori

Imunisasi TT Pada kehamilan pertama ibu Hal ini sesuai dengan WHO,
mendapatkan imunisasi TT 1 dan TT 2, yang menyatakan jika seorang
pada kehamilan ini ibu mendapatkan ibu yang tidak pernah diberikan
imunisasi TT 3. Tetapi jarak waktu TT2 imunisasi tetanus maka ia
ke TT3 ibu sudah 9 tahun sehingga harus mendapatkan paling
tidak sesuai dengan lama perlindungan sedikitnya 2x (suntikan) selama
TT2 yaitu 3 tahun. Maka pemberian kehamilan (pertama pada saat
imunisasi TT 3 tidak efektif, dan Ny.S kunjungan antenatal dan kedua
harus mengulang kembali imunisasinya pada empat minggu kemudian).
seperti saat pertama hamil yaitu
pemberian imunisasi tetanus paling
sedikit 2x suntikan.
INC

Ny. S datang tanggal 21 Maret 2019 pukul 05.15 WIB


Setelah dilakukan observasi sesuai partograf Ny.S sudah
melewati garis waspada dan bertindak, dan pembukaan
serviks ibu masih 6 cm padahal sudah 9 jam.

Pada pukul 14.15 WIB dilakukan pemeriksaan kembali dengan hasil pemeriksaan Kontraksi
4x10’42”, Pemeriksaan dalam (VT): V/V tak, Porsio Tebal lunak dan agak bengkak,
Pembukaan 6 cm, Ketuban (+), Presentasi Dahi, Posisi Ubun-ubun Besar, Penurunan Hodge
II, Molase 0. Maka melakukan kolaborasi dokter untuk menegakkan diagnosa dan dilakukan
penanganan selanjutnya. Dokter mengatakan bahwa diagnosa Ny. S yaitu G2P1A0 hamil 40
minggu inpartu kala I fase aktif memanjang dengan suspek malpresentasi. Janin tunggal hidup
intrauterine presentasi depan kepala. Maka dari itu dokter menyarankan untuk dilakukan
rujukan ke RS Duta Indah karena RS tersebut paling dekat, Ny.S dan keluarga menyetujuinya.
Faktor yang Pada Kasus Ny.S Menurut Teori
mempengaruhi
Kala I memanjang

Lama pembukaan Pada kasus Ny.S selama Hal ini sesuai dengan teori Rukiyah
serviks 4 jam pemantauan hanya pada tahun 2009 yaitu Lama kala I
mengalami peningkatan untuk primigravida berlangsung 12
pembukaan serviks 1 cm jam dengan pembukaan 1 cm per
saja, seharusnya pada jam, pada multigravida 8 jam dengan
multigravida pembukaan pembukaan 2 cm per jam. Jika
serviks 2 cm per jam. sudah melebihi waktu tersebut dan
partograf sudah melewati garis
waspada dan bertindak maka
langsung dilakukan rujukan untuk
dilakukan penanganan yang segera.
Faktor yang Pada Kasus Ny.S Menurut Teori
mempengaruhi
Kala I memanjang

Kelainan letak Pada kasus Ny.S Hal ini sesuai dengan teori menurut Mochtar
mengalami pada tahun 2011 yang mengatakan bahwa
kelainan letak faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
yaitu presentasi kala I lama salah satunya adalah kelainan
dahi sehingga letak, Meliputi presentasi puncak kepala,
mempengaruhi presentasi muka, presentasi dahi, letak
lama kala I. sungsang, letak melintang, dan presentasi
ganda. Pada kelainan letak janin dapat
menyebabkan partus lama
Faktor yang Pada Kasus Ny.S Menurut Teori
mempengaruhi
Kelainan Letak

Multipara Pada kasus Ny.S Hal ini sesuai dengan teori Kemenkes
merupakan kehamilan tahun 2013 yang menyatakan bahwa faktor
kedua yaitu termasuk predisposisi terjadinya malpresentasi
kedalam kehamilan antara lain: Wanita multipara, Kehamilan
multipara. mutipel (gemeli), Polihidramnion /
Oligohidramnion, Plasenta previa, Kelainan
bentuk uterus atau terdapat massa, Partus
preterm.
Dilakukan rujukan ke RS Duta Indah. Dari hasil pemeriksaan di RS Duta
Indah, Ny. S disarankan oleh dokter spesialis Obgyn untuk dilakukan
tindakan persalinan dengan Sectio Caesarea (SC) dengan
pertimbangan bahwa kala fase aktif memanjang dan Malpresentasi

Hal ini sesuai dengan teori Sarwono tahun 2014 yang menyebutkan bahwa penanganan pada
malpresentasi dengan presentasi dahi sebagian besar memerlukan pertolongan persalinan
secara bedah sesar untuk menghindari manipulasi vaginal yang sangat meningkatkan
mortalitas perinatal. Jika dibandingkan dengan presentasi belakang kepala, persalinan
vaginal pada presentasi dahi akan meningkatkan prolapse talipusat, rupture uteri, tranfusi
darah, infeksi pasca persalinan, dan kematian perinatal.
BBL

Pada pemeriksaan didapatkan bayi Ny.S lahir perabdominal pada tanggal 21


Maret 2019 pukul 16.37 WIB, usia kehamilan 40 minggu, jenis kelamin
perempuan, menangis kuat, tonus otot aktif, warna kulit kemerahan. Dilakukan
pemeriksaan fisik dan TTV dengan keadaan normal. BB 2895 gram.

Hal ini sesuai menurut Kemenkes RI tahun 2013 Bayi baru lahir normal adalah
bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan
berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. Dan ciri-ciri bayi normal dilihat dari
pengukuran antropometri dan TTV sesuai dengan teori Kemenkes RI, 2013
Perihal Pada Kasus Ny.S Menurut Teori

IMD Pada saat lahir bayi Ny.S bayi Hal ini tidak sesuai dengan teori Roesli
langsung menangis kuat dan tahun 2012 bahwa melahirkan melalui SC
tonus otot aktif dan kulit bila tanpa komplikasi pada ibu selama
kemerahan, tetapi bayi Ny.S operasi dan setelah bayi lahir dalam
tidak dilakukan IMD, hanya keadaan sehat dan bugar seharusnya tidak
dilihatkan kepada ibu sebentar menghalangi keinginan ibu untuk
lalu langsung dibawa ke ruang melakukan Inisiasi Menyusu Dini.
perawatan bayi yaitu ruang
perina
Pada kunjungan ke II (KN 2) pada usia 6 hari. By. Ny S mengalami Sub febris
dengan suhu Suhu 37,8º C, terdapat ruam di daerah bokong dan penurunan
berat badan bayi menjadi 3675 gram dari 2895 gram.

Masalah Pada Kasus Ny.S Menurut Teori

Bayi Bayi Ny.S Hal ini sesuai dengan teori menurut Kemenkes tahun 2013
Sub mengalami sub yang mengatakan bahwa tanda bahaya pada bayi baru lahir
febris febris yaitu suhu salah satunya suhu bayi diatas 37,5ºC (Febris).
bayi 37,8º C, hal
tersebut merupakan Penulis menganjurkan kepada ibu untuk sering menyusui
salah satu tanda bayinya, ukur suhu bayinya dengan thermometer Jika suhu
bahaya pada bayi bayi lebih dari 37,5º dan semakin naik, maka langsung bawa
baru lahir. bayi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diberikan tindakan
segera. Ditakutkan bisa terjadi kejang.
Masalah Pada Kasus Ny.S Menurut Teori

Ruam di bokong Bayi terdapat ruam di daerah Hal ini sesuai dengan teori
bokong, dikarenakan sistem Kemenkes RI tahun 2013
imunitas bayi baru lahir masih menjelaskan bahwa sistem
belum matang. imunitas bayi baru lahir masih
belum matang, sehingga
Penulis menyarankan kepada
menyebabkan neonatus rentan
ibu setelah bayi BAB/BAK basuh
terhadap berbagai infeksi dan
dengan air sampai kering,
alergi.
jangan gunakan pewangi
pakaian. Jika ruam tidak sembuh
maka sebaiknya periksakan bayi
ke dokter.
Masalah Pada Kasus Ny.S Menurut Teori

Penurunan Bayi Ny.S mengalami Hal ini sesuai dengan teori menurut Kemenkes
berat badan penurunan berat badan, tahun 2016 yaitu bayi baru lahir dalam 5-7 hari
yaitu sebanyak 220 pertama kehidupan berat badan bayi mengalami
gram dari 2895 gram penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar
menjadi 2675 gram. 10% dari berat badan waktu lahir. Hal ini
Penurunan berat badan disebabkan karena keluarnya mekonium dan air
ini masih dalam batas seni yang belum diimbangi dengan asupan yang
normal karena kurang mencukupi, berat badan akan kembali pada hari
dari 10%. kesepuluh.

Penulis menyarankan untuk tetap melakukan ASI


eksklusif dan menyusui sering kepada bayinya
minimal 2 jam sekali supaya berat badan bayi
naik.
PNC

Penulis melakukan kunjungan I pada 1 hari postpartum, Ibu masih merasa nyeri di
jahitan bekas operasi jika bergerak masih agak sakit, dan masih terasa mules.
Hal ini sesuai dengan teori menurut Elizabeth pada tahun 2015 hal tersebut
merupakan hal yang fisiologis karena disebabkan oleh terjadinya involusi pada
bagian uterus yang berkontraksi, biasanya berlangsung hingga 2-4 hari dan luka
bekas jahitan akan berangsur-angsur sembuh selama 6-7 hari.

Hasil pemeriksaan didapatkan TTV dalam batas normal, TFU 2 jari di


bawah pusat, kontraksi uterus baik, lochea rubra.
Hal ini sesuai dengan teori menurut Saleha pada tahun 2009 yang
menyatakan bahwa setelah plasenta lahir TFU 2 jari dibawah pusat dan
lochea rubra muncul pada hari 1 sampai hari ke 3 postpartum.
Masalah Pada Kasus Ny.S Menurut Teori

Sistol TD agak Pada kunjungan ke II Menurut teori Saleha tahun 2009 Tekanan Darah
tinggi pada 6 hari dilakukan pada ibu postpartum biasanya mengalami kenaikan
pemeriksaan, hasil dari biasanya. Tekanan darah tersebut bisa
pemeriksaan fisik dan meningkat dari pra persalinan pada 1-3 hari
tanda-tanda vital dalam postpartum. Kenaikan tekanan darah sekitar <140/90
batas normal tetapi mmHg.
Tekanan Darah ibu agak
tinggi yaitu 140/90 mmHg Menurut penulis dikarenakan ibu tidur malam hanya
4 jam dan sering terbangun karena bayinya
menangis, maka sarankan ibu untuk istirahat yang
cukup dan jika bayinya tidur ibu ikut tidur.
Dokumentasi
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai