Anda di halaman 1dari 26

KELUARGA BERENCANA

DISUSUN OLEH :
WINDA SARI SIREGAR : 1708320087

PEMBIMBING :
dr. H. MUSLICH PARANGIN ANGIN Sp.OG
KELUARGA BERENCANA

Keluarga Berencana (KB) merupakan Program keluarga berencana


salah satu pelayanan kesehatan memberikan kesempatan untuk
preventif yang utama bagi wanita. mengatur jarak kelahiran atau
Keluarga Berencana menurut WHO mengurangi jumlah kelahiran dengan
(World Health Organization) adalah menggunakan metode kontrasepsi
tindakan yang membantu pasangan hormonal atau non hormonal. Upaya
suami istri untuk menghindari ini dapat bersifat sementara ataupun
kelahiran yang tidak diinginkan, permanen, meskipun masing-masing
mengatur jarak kelahiran dan jenis kontrasepsi memiliki tingkat
menentukan jumlah anak dalam efektifitas yang berbeda dan hampir
keluarga. Tujuan program KB adalah sama.
membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekuatan sosial ekonomi.
Usia produktif perempuan pada umumnya adalah 15-49 tahun. Maka dari itu
perempuan atau pasangan usia subur ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan
kontrasepsi atau cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan KB dapat dilihat dari
cakupan peserta KB yang sedang atau pernah menggunakan kontrasepsi, tempat
pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor.

Beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi adalah


pengetahuan, dukungan suami dan pengalaman KB. Semakin baik pengetahuan
seseorang tentang kontrasepsi semakin rasional dalam menggunakan kontrasepsi.
KOTRASEPSI

MACAM-MACAM KONTRASEPSI
DEFINISI

1. Kontrasepsi dengan Metode Sederhana


Kontrasepsi adalah upaya  Tanpa Alat
untuk mencegah
terjadinya kehamilan.  Dengan Alat : Mekanis/Barier dan Secara Kimiawi
Upaya tersebut dapat 2. Kontrasepsi dengan Metode Modern
bersifat sementara, dapat  Kontrasepsi Hormonal : Kontrasepsi Oral,Injeksi,
pula bersifat permanen. Subkutis/Implan dan Intra-Uterine Devices (IUD/AKDR)
Penggunaan kontrasepsi
3. Kontrasepsi dengan Metode Operasi
merupakan salah satu
variabel yang  Tubektomi atau Metode Operasi Wanita (MOW)
mempengaruhi fertilitas.  Vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP)
KONTRASEPSI SUNTIK

 DEFINISI  JENIS KONTRASEPSI SUNTIK

Kontrasepsi Suntik adalah alat 1. Golongan Progestin, misalnya


kontrasepsi berupa cairan yang berisi Depoprovera 150 mg isi 1cc
hormon progesteron yang disuntikkan (disuntikkan tiap tiga bulan) dan
ke dalam tubuh wanita secara periodik Depo Progestin 150 mg isi 3cc
1 bulan sekali berisi Estrogen dan (disuntikkan tiap tiga bulan).
Progestern atau 3 bulan sekali yang
2. Golongan Progestin dengan
berisi Progesteron saja
campuran Estrogen Propionat,
misalnya cyclofem 50mg (disuntik
tiap 1 bulan).
KONTRA SEPSI SUNTIK DEPO PROGESTIN

Mekanisme kerja suntik Depo Progestin


(DMPA) antara lain :
 Mencegah ovulasi.
 Mengentalkan lendir serviks
Depo Progestin merupakan kontrasepsi
sehingga menurunkan kemampuan
suntikan yang berisi hormon
penetrasi sperma.
progesterone.
 Menjadikan selaput lendir rahim
tipis dan atrofi.
 Menghambat transportasi gamet
oleh tuba
Indikasi pemakaian kontrasepsi Depo  Telah memiliki banyak anak, tetapi
Progestin (DMPA) : belum menghendaki tubektomi.
 Usia reproduksi.  Tidak dapat menggunakan
kontrasepsi yang mengandung
 Telah memiliki anak
estrogen
 Menghendaki kontrasepsi jangka
 Sering lupa menggunakan pil
panjang dan yang memiliki
kontrasepsi.
efektifitas tinggi.
 Anemia defisiensi besi.
 Menyusui dan membutuhkan
kontrasepsi yang sesuai.  Mendekati usia menopause yang
tidak mau atau tidak boleh
 Setelah melahirkan dan tidak
menggunakan pil kontrasepsi
menyusui.
kombinasi.
 Setelah abortus atau keguguran.
Kontra Indikasi pemakaian kontrasepsi Depo Progestin (DMPA) antara lain :
 Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada 7 janin per 100.000 kelahiran).
 Memiliki riwayat perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
 Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenore.
 Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
 Menderita diabetes melitus disertai komplikasi.
Waktu untuk memulai menggunakan kontrasepsi Depo Progestin (DMPA)
 Setiap saat selama siklus haid, dengan syarat tidak hamil
 Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
 Pada perempuan yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat,
dengan syarat tidak hamil. Selama tujuh hari setelah suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual.
 Perempuan yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti
alat kontrasepsi suntik. Apabila telah menggunakan kontrasepsi hormonal
sebelumnya secara benar dan tidak hamil, suntikan pertama dapat diberikan
tanpa perlu menunggu sampai haid berikutnya datang.
 Apabila sedang menggunakan satu jenis kontrasepsi suntik dan ingin
menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntik jenis lain, kontrasepsi suntikan
yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang
sebelumnya.
 Perempuan yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin
menggantinya dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama kontrasepsi
hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, dengan syarat tidak
hamil dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang.
Apabila disuntikkan setelah hari ke-7, maka selama tujuh hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
 Ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama
diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid
Cara penggunaan kontrasepsi Depo Progestin (DMPA) antara lain :
 Kontrasepsi DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramskular
yang dalam didaerah pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu
dangkal,penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja
secara efektif. Suntikan diberikan setiap 90 hari. Pemberian kontrasepsi
suntikan Noristerat untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu.
Mulai injeksi kelima diberikan setiap 12 minggu.
 Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi oleh
etil/isopropyl alcohol 60-90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik. Setelah
kulit kering baru disuntik.
 Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara.
Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan. Bila terdapat endapan putih pada
dasar ampul, upayakan menghilangkannya dengan menghangatkannya.
 Efek samping, penyebab dan penanggulangan kontrasepsi Depo Progestin
(DMPA) antara lain :
1. Gangguan siklus haid
2. Depresi
3. Keputihan
4. Jerawat
5. Rambut rontok
6. Perubahan berat badan
7. Pusing atau sakit kepala
8. Mual dan muntah
Efektivitas kontrasepsi Depo Progestin Keuntungan kontrasepsi Depo
(DMPA) Progestin (DMPA)
 Efektivitas kontrasepsi Depo  Sangat efektif (99,6%).
Progestin antara lain: Memiliki
 Resiko kesehatan kecil.
efektivitas yang tinggi, dengan 30%
kehamilan per 100 perempuan per  Tidak berpengaruh pada hubungan
tahun, asal penyuntikan dilakukan suami istri.
secara teratur sesuai jadwal yang  Pemeriksaan dalam tidak
telah ditentukan dibutuhkan pada pemakaian awal.
 Dapat dilaksanakan oleh tenaga
paramedis.
Kerugian kontrasepsi Depo Progestin (DMPA) antara lain :5,17
 Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
 Harus kembali ke sarana pelayanan.
 Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.
 Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
 Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid.
 Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual,
hepatitis B, dan inveksi HIV.
LAPORAN KASUS GINEKOLOGI

 Nama : Ny. S  Nama Suami : Tn. E


 Umur : 24 Tahun  Umur : 25 Tahun
 Agama : Islam  Agama : Islam
 Pekerjaan : IRT  Pekerjaan : Wiraswasta
 Pendidikan : SMA  Pendidikan : S1
 Alamat : Jln. Letda sujono  Alamat : Jln. Letda Sujomo
 Tanggal Masuk : 29 Juli 2019
 Pukul : 10.30 WIB
ANAMNESIS

ANAMNESA  Telaah : Ibu mengatakan


 Ny. S, 24 th, P1A0, Islam, IRT, SMA menggunakan KB suntik Depo
i/d Tn. E, 25 th, Islam, Progestin dan mengeluh
Wiraswasta, S1, datang ke RS Haji mengeluarkan bercak darah
Medan pada tanggal 29 Juli 2019 berwarna kecoklatan yang keluar
pada pukul 10.30 WIB dengan: dari alat kelamin sejak tanggal 26
juli 2019 (selama 3 hari), setelah
 Keluhan Utama : Keluar bercak
menstruasi selama 7 hari.
berwarna kecoklatan yang keluar
dari alat kelamin
Perdarahan Antepartum Tanda-tanda Keracunan hamilan
 Kapan mulai :-  Edema :-
 Perdarahan ke :-  Vertigo :-
 Banyaknya :-  Pening :-
 Darah beku :-  Gangguan Visus :-
 Rasa Nyeri :-  Mual :-
 Trauma :-  Kejang-kejang :-
 Muntah :-
 Koma :-
 Nyeri ulu hati :-
 Icterus :-
Riwayat Haid Riwayat Persalinan
 Menarche : 12 Tahun  02/04/2014, Pr, PSP, Bidan, Aterm,
2500 gr, Anak Sehat, 5 Thn
 Hamil Kembar :-
 Siklus Haid : 30 hari
 Dysmenorrhea : Disangkal
 Lama Haid : 7 Hari
 Fluor Albus :-
 Volume : 2-3 x ganti duk/hari
Riwayat KB (Dimulai Sejak Pasien Menggunakan KB Pertama Kali)
 Metode yang pernah dipakai : Ibu mengatakan setelah melahirkan anak
pertama menggunakan KB suntik 3 bulan sampai sekarang lama penggunaan ±
1 tahun
 Keluhan selama pemakaian kontrasepsi : Ibu mengatakan selama
menggunakan KB suntik 3 bulan mengeluarkan bercak darah dari jalan lahir
sejak 26 juli 2019 (selama 3 hari)
HASIL PEMERIKSAAN UMUM STATUS LOKALIS
 Berat Badan : 50 Kg  Kepala
 Tinggi badan : 150 cm  Rambut : bersih, warna hitam, tidak ada ketombe,
lurus.
 Kesadaran : Compos Mentis
 Muka : bersih dan tidak odema.
 Nadi : 80 x /i
 Mata : tidak oedema,konjungtiva : merah muda,
 Suhu : 36,5° C sclera : putih
 Pernapasan : 22 x/i  Hidung : bersih, simetris, tidak ada secret, tidak
ada benjolan.
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen,
tidak ada benjolan.
 Mulut/gigi/gusi : bersih, tidak ada stomatitis,
tidak ada caries, gusi tidak berdarah.
 Leher  Dada dan Axilla
 Kelenjar Gondok : tidak ada  Mammae
pembesaran kelenjar gondok.
 Tumor : tidak ada benjolan
 Membesar : Pembesaran normal
 Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada  Tumor : Tidak ada benjolan
pembesaran kelenjar limfe.
 Simetris : Simetris kanan dan kiri
 Areola : Warna coklat
 Putting susu : Menonjol
 Kolostrum : Tidak ada kolostrum
 Axilla
 Benjolan : Tidak ada benjolan
 Nyeri : Tidak nyeri tekan
 Abdomen  Anogenital
 Pembesaran Uterus : Tidak ada  Vulva Vagina
pembesaran uterus
 Varices : Tidak ada varices
 Pembesaran Hati : Tidak ada
pembesaran hati  Luka : Tidak ada bekas luka
 Benjolan / Tumor : Tidak ada  Kemerahan : Tidak ada kemerahan
benjolan
 Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
 Nyeri tekan : Tidak nyeri tekan
 Kelenjar Bartolini : Tidak ada
 Luka bekas operasi : Tidak ada luka kelenjar bartolini
bekas operasi
 Pengeluaran pervaginam : Bercak
darah, warna kecoklatan, bau khas
darah
 Inspeculo: Tidak dilakukan PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
 Pemeriksaan dalam : Tidak  Hb :14,6 g/dL
dilakukan
 RBC : 5,07 M/µl
 WBC : 8,80 K/µl
Anus
 PLT : 178 K/µl
 Haemorhoid : Tidak ada
haemorhoid  HCT : 42,7 %
 Keluhan lain : Tidak ada  HbSAg : (-)
 Tes Hamil : (-)
Lapor Supervisor dr. Ahmad Khuailit
Sp.OG
Diagnosa:
Advice: Menoragia
Menoragia
Pemberian pil kontrasepsi kombinasi
30-35 μg etinilestradiol 2 X 1 selama 7
hari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai