Pemeriksaan dengan acara singkat di PTUN dapat dilakukan apabila terjadi perlawanan atas penetapan yang diputuskan oleh ketua pengadilan dalam rapat permusyawaratan (pasal 62 UU PTUN). Dalam pasal 62 ayat (4) UU no 5 tahun 1986, pada pokoknya menentukan bahwa karena adanya perlawanan penggugat atas penetapan dismissal Ketua Pengadilan TUN (Pasal 62 ayat (2) dan (3), maka perlawanan tersebut diperiksa dan di putus dengan acara singkat. Jadi… pemeriksaan singkat ada karena adanya perlawanan penggugat tentang gugatannya tidak dapat diterima/ NO. Pemeriksaan dalam acara singkat ini, dilakukan oleh Majelis hakim yang di tunjuk oleh Ketua Pengadilan dan pemeriksaan tidak perlu sampai pada materi gugatan, melainkan hal-hal yang terdapat pada materi Pasal 62 ayat (1) (pertimbangan putusan kenapa sampai gugatannya tidak dapat diterima (NO) dan apa yang harus di penuhi). Apabila gugatan perlawanan dikabulkan, maka dilanjutkan dengan acara biasa, dan apabila perlawanan tidak dikabulkan, maka penetapan dismissal yang dibuat Ketua Pengadilan berkekuatan hukum tetap. Setelah menerima putusan yang diputus oleh hakim baik di terima atau ditolaknya Perlawanan, maka tidak ada upaya hukum lagi melainkan dengan mengajukan gugatan baru. Ketua Pengadilan sebelum memutuskan dalam suatu penetapan bahwa gugatan penggugat dinyatakan tidak diterima atau tidak berdasar, terlebih dahulu harus melakukan Rapat Permusyawaratan (Dissmissal Procedure/ Prosedur dismissal), apakah gugatan penggugat termasuk dari salah satu yang disebutkan dalam pasal 62 ayat (1). Alasan atau pertimbangan Ketua Pengadilan menyatakan gugatan penggugat tidak diterima atau tidak berdasar harus mengacu pada salah satu huruf yang disebutkan dalam Pasal 62 ayat (1). Pasal 62 a (1) a. pokok gugatan tersebut nyata-nyata tidak termasuk dalam wewenang Pengadilan; b. syarat-syarat gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 tidak dipenuhi oleh penggugat sekalipun ia telah diberi tahu dan diperingatkan; c. gugatan tersebut tidak didasarkan pada alasan-alasan yang layak; d. apa yang dituntut dalam gugatan sebenarnya sudah terpenuhi oleh Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat; e. gugatan diajukan sebelum waktunya atau telah lewat waktunya. Dalam angka II SEMA No.2 Tahun 1991 disebutkan prosedur dismissal. Putusan mengenai gugatan perlawanan yang dilakukan melalu pemeriksaan dengan acara singkat itu dapat diterima dan dapat tolak. Apabila gugatan diterima, maka penetapan Ketua Pengadilan yang dilawan itu menjadi gugur demi hukum (ex lege), selanjutnya perkara tesebut oleh majelis akan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan persiapan dengan acara biasa. Sebaliknya, apabila gugatan perlawanan itu ditolak, maka penetapan Ketua Pengadilan tersebut tetap sah untuk dipakai. Kelebihan 1. Dapat mengatasi berbagai rintangan yang mungkin akan terjadi penghalang dalam penyelesaian secara cepat sengketa-sengketa TUN, 2. Dapat mengatasi harus masuknya perkara- perkara sebenarnya tidak memenuhi syarat, dan 3. Dapat dihindarkan pemeriksaan perkara-perkara menurut acara biasa yang tidak perlu memakan banyak waktu dan biaya. Kelemahan Adalah: jangka waktu empat belas hari dalam melakukan perlawanan terhitung sejak penetapan dismissal itu di ucapkan dapat menjadi tidak realistis, karena dapat saja pada waktu itu diucapkan berhalangan hadir. Terima Kasih….