Anda di halaman 1dari 10

MENINGITIS

KELOMPOK 2
Apriliana Pida
Lusila Oktavia
Kepe Admakua
Inflamasi pada
meningen atau
membran (selaput)
yang mengelilingi otak
DEFINISI dan medulla spinalis
yang disebabkan oleh
bakteri, virus,
organisme jamur
ASSESMENT
• Keluhan utama, riw penyakit skrg, dahulu, dan keluarga
• (sakit kepala, demam, mual muntah, kelemahan, mialgia, fotofobia,
Pengkajian konfusi delirium, kejang, peningkatan TIK)

• Kaku kuduk positif - Pengkajian Fungsi serebral


• kernig positif - Pengkajian Saraf Kranial (Saraf 1-12)
• brudzinski positif
• TTV
Pemfis • B1 (Breathing), B2 (Blood), B3 (Brain)
• Tingkat kesadaran

• Lab (Leukosit menunjukkan leukositosis, kultur darah menunjukkan hasil positif thd
bakteri meningitis)
• Pencitraan (foto thorak menunjukka pneumonia yg tejd bersamaan. CT scan dan MRI
dapat mendeteksi komplikasi dan sumber infeksi parameningen.
Pem • Prosedur diagnostik spt fungsi lumbal dan analisis cairan serebrospinalis menunjukkan
Diagnostik peningkatan tekanan buka, pleositosis neutrofil, peningkatan protein, hipoglikorakia,
pewarnaan gram positif, kultur positif.
1. Nyeri akut

4. Resiko NURSING
peningkatan 2. Hipertermi
TIK DIAGNOSIS

3. Perubahan
perfusi
jaringan otak
Dx Kep 1 : Nyeri Akut
Kriteria hasil Intervensi Implementasi Evaluasi

1. Klien mampu 1. Kaji karakteristik 1. Mengkaji 1. Klien mampu


mengontrol nyeri
nyeri. (PQRST) karakteristik mengontrol
2. Observasi nyeri. (PQRST) nyeri.
2. Klien mampu tanda-tanda 2. Mengobservasi 2. Nyeri berkurang
melaporkan bila vital. tanda-tanda atau hilang.
nyeri berkurang
3. Ajarkan teknik vital. 3. Skala nyeru
relaksasi (tarik 3. Mengajarkan hilang atau
3. Skala nyeri nafas dalam). teknik relaksasi berkurang.
hilang atau 4. Berikan posisi (tarik nafas 4. TTV dalam
ringan
yang nyaman. dalam). batas normal.
5. Kolaborasi 4. Memberikan
4. TTV dalam dalam posisi yang
batas normal pemberian obat nyaman.
analgetik. 5. Berkolaborasi
dalam
pemberian obat
analgetik.
Dx Kep 2 : Hipertermi
Kriteria hasil Intervensi Implementasi Evaluasi
1. TTV dalam batas 1. Kaji TTV. 1. Mengkaji TTV. 1. TTV dalam batas
normal. Terutama 2. Kaji tanda-tanda 2. Mengkaji tanda- normal. Terutama
suhu tubuh. hipertermia. tanda suhu tubuh
2. Akral teraba 3. Monitor output hipertermia. normal.
hangat atau dan input. 3. Memonitor 2. Akral teraba
panas. 4. Kompres pasien output dan input. hangat.
3. Pasien tampak pada lipatan 4. Mengkompres 3. Pasien tampak
tidak lemas. paha, aksila, dan pasien pada tidak lemas.
4. Mukosa bibir dahi. lipatan paha, 4. Mukosa bibir
lembab. 5. Anjurkan pasien aksila, dan dahi. lembab.
untuk 5. Menganjurkan
meningkatkan pasien untuk
intake cairan dan meningkatkan
nutrisi. intake cairan dan
6. Kolaborasi nutrisi.
pemberian obat 6. Berkolaborasi
antipiretik. pemberian obat
antipiretik.
Dx Kep 3 : Perubahan perfusi jaringan otak
Kriteria hasil Intervensi Implementasi Evaluasi
1. Tingkat 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV 1. Tingkat
kesadaran 2. Monitor tanda 2. Memonitor kesadaran
meningkat peningkatan TIK. tanda normal.
menjadi sadar. (nadi lambat, TD peningkatan TIK. 2. Tidak ada
2. Disorientasi meningkat, (nadi lambat, TD disorientasi.
negatif. kesadaran meningkat, 3. Tidak ada tanda-
3. Konsentrasi baik. menurun, nafas kesadaran tanda
4. Perfusi jaringan aritmik, reflek menurun, nafas peningkatan TIK.
dan oksigen baik. pupil menurun, aritmik, reflek 4. TTV normal.
5. TTV normal. kelemahan) pupil menurun, 5. Tidak ada syok.
6. Syok dapat 3. Anjurkan pasien kelemahan)
dihindari. hindari posisi 3. Menganjurkan
tungkai ditekuk. pasien
4. Anjurkan pasien menghindari
bedrest. posisi tungkai
5. Tinggikan sedikit ditekuk.
kepala pasien. 4. menganjurkan
pasien bedrest.
5. Tinggikan sedikit
kepala pasien
Dx Kep 4 : Resiko Peningkatan TIK
Kriteria hasil Intervensi Implementasi Evaluasi
1. Klien tidak gelisah. 1. Kaji TTV dan GCS 1. Mengkaji TTV dan 1. Klien tenang.
2. Klien tidak per 4 jam. GCS per 4 jam. 2. Klien tidak
mengeluh nyeri 2. Kaji kemungkinan 2. Mengkaji mengeluh nyeri
kepala dan mual penyebab kemungkinan kepala.
muntah. peningkatan TIK. penyebab 3. Klien tidak mual
3. TTV dalam batas 3. Anjurkan peningkatan TIK. muntah.
normal. mengurangi 3. Menganjurkan 4. TTV dalam batas
4. GCS 4,5,6 rangsangan dan mengurangi normal.
berikan rasa rangsangan dan 5. GCS E4,V5,M6.
nyaman. berikan rasa
4. Cegah dan hindari nyaman.
manuver valsava. 4. Mencegah dan
5. Berikan penjelasan hindari manuver
kpd keluarga ttg valsava.
sebab dan akibat 5. Memberikan
TIK meningkat. penjelasan kpd
keluarga ttg sebab
dan akibat TIK
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
• Muttaqin, Arif. 2008. Pengantar Asuhan
Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba
Medika.
• Deni yasmara dkk. 2016. Rencana Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
• Brunner & Suddart. 2013. Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
• Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah Ed.8. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai