Anda di halaman 1dari 11

Instrumentasi Kendali

Diah Wulandari, S.T., M.T.


Instrumentasi dan Pengendalian Proses

 Instrumentasi: seni dan ilmu pengetahuan dalam penerapan alat


ukur dan sistem pegendalian pada suatu objek untuk tujuan
mengetahui harga numerik variable suatu besaran proses dan juga
untuk tujuan megendalikan besaran proses supaya berada dalam
batas daerah tertentu atau pada nilai besaran yang diinginkan (set
point).

 Contoh operasi di industri seperti kilang minyak (refinery) dan


petrokimia sangat bergantung pada pengukuran dan pengendalian
besaran proses. Beberapa besaran proses yang harus diukur dan
dikendalikan pada suatu industri proses, misalnya aliran (flow) di
dalam pipa, tekanan (pressure) didalam sebuah vessel. Suhu
(temperature) di unit heat exchange, serta permukaan (level) zat cair
di sebuah tangki.
 Besaran proses lain: hydrogen ion concentration (ph), moisture
content, conductivity, density or spesific gravity, combustible
content of flue gas, oxygen content of flue gas,
chromatographic stream composition, nitrogen oxides
emissions, calorimetry (BTU content).
 Sistem pengendalian proses terdiri dari

1. Sensor/transducer yg berfungsi menghasilkan informasi tentang


besaran yang diukur.

2. Transmitter yg berfungsi memproses informasi atau sinyal yang


dihasilkan oleh sensor/transduser agar sinyal tersebut dapat
ditransmisikan.

3. Controller yang berfungsi membandingkan sinyal pengukuran dengan


nilai besaran yang diinginkan (set Point) dan menghasilkan sinyal
komando berdasarkan strategi control tertentu.

4. Actuator yang berfungsi mengubah masukkan proses sesuai dengan


sinyal komando dari pengontrol.
Tujuan penerapan sistem instrumentasi
dan kontrol:

1. Kualitas produk yang lebih baik dalam waktu pemrosesan yang


lebih singkat.

2. Biaya produksi yang lebih murah, oleh karena:

 Penghematan bahan mentah dan bahan bakar.

 Peningkatan efisiensi waktu mesin dan pekerja.

 Pengurangan produksi yang rusak (off spec)

3. Peningkatan keselamatan personil dan peralatan

4. Pengurangan polusi lingkungan daru bahan limbah hasil proses.


Sistem Instrumentasi dan kontrol
meliputi:

1. Karakteristik proses. Sebagai proses adalah pemanasan air


dengan sumber kalor dari steam.
2. Sistem pengukuran. Sebagai alat ukur adalah tangan kanan
pemakai.
3. Pemrosesan data otomatis. Sebagai prosesor adalah otak
pemakai yang akan mengevaluasi apakah temperature air
sudah sesuai dengan keperluan
4. Sistem pengontrolan dengan elemen kontrol akhir (final
control element). Sebagai sistem control dan final control
element adalah tangan kiri pemakai dan kran steam
Gambar 1 Pengaturan Temperatur air secara manual
Dalam perkembangan selanjutnya, proses tidak semua
langkah dalam proses dilakukan oleh manusia. Dalam
gambar 2 temperatur yang dikehendaki (set point
temperature) dapat ditentukan sebagai acuan, sedangkan
alat ukur temperatur dilakukan oleh sensor pressure
thermometer, sistem kontrol dan final control element
dilakukan oleh sistem pneumatic dan katup pengontrol
(control valve)
Gambar 2. Pengaturan Temperatur secara Pneumatic
 Dalam perkembangan yang terakhir (gambar 3)langkah
pengukuran, pemrosesan data dan pengontrolan berbagai
besaran fisika atau kimia tidak dilakukan secara terpisah,
tetapi dilakukan secara simultan. Hal ini memerlukan suatu
processor yang dapat mengkoordinasi hasil pengukuran dan
tindak lanjut berdasarkan pilihan algoritma yang dapat
digunakan dalam mengkoordinasi langkah sistem
instrumentasi. Juga berdasarkan kemampuannya dalam
melakuakn pemantauan dan pengolahan data, selanjutnya
mengeluarkan hasil pengolahan untuk memicu final conrol
element pada proses.
Gambar 3. Sistem Instrumentasi berbasis komputer

Anda mungkin juga menyukai