Instrumentasi: seni dan ilmu pengetahuan dalam penerapan alat
ukur dan sistem pegendalian pada suatu objek untuk tujuan mengetahui harga numerik variable suatu besaran proses dan juga untuk tujuan megendalikan besaran proses supaya berada dalam batas daerah tertentu atau pada nilai besaran yang diinginkan (set point).
Contoh operasi di industri seperti kilang minyak (refinery) dan
petrokimia sangat bergantung pada pengukuran dan pengendalian besaran proses. Beberapa besaran proses yang harus diukur dan dikendalikan pada suatu industri proses, misalnya aliran (flow) di dalam pipa, tekanan (pressure) didalam sebuah vessel. Suhu (temperature) di unit heat exchange, serta permukaan (level) zat cair di sebuah tangki. Besaran proses lain: hydrogen ion concentration (ph), moisture content, conductivity, density or spesific gravity, combustible content of flue gas, oxygen content of flue gas, chromatographic stream composition, nitrogen oxides emissions, calorimetry (BTU content). Sistem pengendalian proses terdiri dari
1. Sensor/transducer yg berfungsi menghasilkan informasi tentang
besaran yang diukur.
2. Transmitter yg berfungsi memproses informasi atau sinyal yang
dihasilkan oleh sensor/transduser agar sinyal tersebut dapat ditransmisikan.
3. Controller yang berfungsi membandingkan sinyal pengukuran dengan
nilai besaran yang diinginkan (set Point) dan menghasilkan sinyal komando berdasarkan strategi control tertentu.
4. Actuator yang berfungsi mengubah masukkan proses sesuai dengan
sinyal komando dari pengontrol. Tujuan penerapan sistem instrumentasi dan kontrol:
1. Kualitas produk yang lebih baik dalam waktu pemrosesan yang
lebih singkat.
2. Biaya produksi yang lebih murah, oleh karena:
Penghematan bahan mentah dan bahan bakar.
Peningkatan efisiensi waktu mesin dan pekerja.
Pengurangan produksi yang rusak (off spec)
3. Peningkatan keselamatan personil dan peralatan
4. Pengurangan polusi lingkungan daru bahan limbah hasil proses.
Sistem Instrumentasi dan kontrol meliputi:
1. Karakteristik proses. Sebagai proses adalah pemanasan air
dengan sumber kalor dari steam. 2. Sistem pengukuran. Sebagai alat ukur adalah tangan kanan pemakai. 3. Pemrosesan data otomatis. Sebagai prosesor adalah otak pemakai yang akan mengevaluasi apakah temperature air sudah sesuai dengan keperluan 4. Sistem pengontrolan dengan elemen kontrol akhir (final control element). Sebagai sistem control dan final control element adalah tangan kiri pemakai dan kran steam Gambar 1 Pengaturan Temperatur air secara manual Dalam perkembangan selanjutnya, proses tidak semua langkah dalam proses dilakukan oleh manusia. Dalam gambar 2 temperatur yang dikehendaki (set point temperature) dapat ditentukan sebagai acuan, sedangkan alat ukur temperatur dilakukan oleh sensor pressure thermometer, sistem kontrol dan final control element dilakukan oleh sistem pneumatic dan katup pengontrol (control valve) Gambar 2. Pengaturan Temperatur secara Pneumatic Dalam perkembangan yang terakhir (gambar 3)langkah pengukuran, pemrosesan data dan pengontrolan berbagai besaran fisika atau kimia tidak dilakukan secara terpisah, tetapi dilakukan secara simultan. Hal ini memerlukan suatu processor yang dapat mengkoordinasi hasil pengukuran dan tindak lanjut berdasarkan pilihan algoritma yang dapat digunakan dalam mengkoordinasi langkah sistem instrumentasi. Juga berdasarkan kemampuannya dalam melakuakn pemantauan dan pengolahan data, selanjutnya mengeluarkan hasil pengolahan untuk memicu final conrol element pada proses. Gambar 3. Sistem Instrumentasi berbasis komputer