Anda di halaman 1dari 13

NUTRISI ENTERAL

Oleh :
Annisa Oelfiyah Hasanah
NIM. 17037140986
Pengertian
Pengertian Nutrisi Enteral
 Nutrisi enteral yaitu nutrisi yang diberikan pada pasien
yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya
melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui
tube ke dalam lambung (gastric tube), nasogastrik tube
(NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun
dengan bantuan pompa mesin
Indikasi Nutrisi Enteral
Indikasi Nutrisi Enteral diantaranya adalah :
1. Pasien yang sama sekali tidak bisa makan
2. Makanan yang masuk tidak adekuat
3. Pasien dengan sulit menelan.
4. Pasien dengan luka bakar yang luas.
Kontraindikasi Nutrisi Enteral
Kontraindikasi Nutrisi Enteral diantaranya :
1. Kondisi-kondisi yang mengakibatkan perubahan
fungsi saluran cerna (osbtruksi)
2. menyeluruh pada saluran cerna bagian distal,
perdarahan saluran cerna yang hebat
3. Gangguan perfusi saluran cerna (instabilitas
hemodinamik,syok septic)
4. Kelainan anatomi saluran cerna
Manfaat Pemberian Nutrisi Enteral
1. Mempertahankan fungsi pertahanan dari usus
2. Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna
3. Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik
mukosa saluran cerna
4. Mengurangi proses katabolic
5. Menurunkan resiko komplikasi infeksi secara
bermakna
6. Mempercepat penyembuhan luka
7. Lebih murah dibandingkan nutrisi parenteral
8. Lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih
pendek dibandingkan dengan Nutrisi Parenteral
Formula Nutrisi Enteral
Tipe Formula Nutrisi Enteral :
 Formula Standar/intact/polimerik : ditujukan pada pasien
yang dapat mencerna dan menyerap zat gizi tanpa
kesulitan. Sebagian besar formula terdiri dari satu atau
kombinasi protein isolat.
 Formula hidrolisa : memudahkan untuk dicerna sebagian
protein diberikan protein yang sudah asam amino (bahan
yang dibuat dari asam amino bebas dan biasanya lemak
rendah dan dari MCT pasien yang gangguan saluran
cerna.
 Formula modular : tidak komplet hanya terdiri dari satu
zat gizi (protein, CHO atau lemak) Formula ditambah
dengan vitamin/mineral.
Jenis Makanan/Nutrisi Enteral
Jenis Makanan/Nutrisi Enteral diantaranya :
1. Formula blenderized : makanan ini dibuat dari
beberapa bahan makanan yang diracik dan dibuat
sendiri dengan menggunakan blender.
Contohnya :
1. Makanan cair tinggi energy dan tinggi protein (susu full
cream, susu rendah laktosa, telur, gula pasir, tepung
beras, sari buah)
2. Makanan cair rendah laktosa (susu, telur, gula pasir,
maizena)
3. Makanan cair tanpa susu (telur, kacang hijau, wortel,
jeruk)
4. Makanan khusus (rendah protein untuk penyakit ginjal,
rendah purin untuk penyakit gout, diet diabetes)
2. Formula komersial: berupa bubuk yang siap dicairkan
Contohnya :
1. Polimerik: mengandung protein untuk untuk pasien
dengan fungsi saluran gastrointestinal normal atau
hampir normal (panenteral, fresubin)
2. Pradigesti: diet dibuat dengan formula khusus dalam
bentuk susu elementar yang mengandung asam amino
dan lemak yang langsung diserap usus untuk pasien
dengan gangguan fungsi saluran gastrointestinal
3. Diet enteral khusus untuk sirosis (aminolebane EN,
falkamin), diabetes (diabetasol), gagal ginjal (nefrisol),
tinggi protein (peptisol)
4. Diet enteral tinggi serat (indovita)
Cara Pemberian Nutrisi Enteral
Pemberian dukungan nutrisi enteral
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
bolus feeding dan continous drip
feeding.
1. Bolus feeding
Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan NGT,
dan diberikan secara terbagi setiap 3-4 jam sebanyak
250-350 ml. bolus feeding dengan formula isotonic
dapat dimulai dengan jumlah keseluruhan sesuai yang
dibutuhkan sejak hari pertama pemberian formula
enteral secara bolus feeding sebaiknya diberikan
dengan tenang, kurang lebih 15 menit, dan diikuti
dengan pemberian air 25-60 ml untuk mencegah
dehidrasi hipertonik dan membilas sisa formula yang
masih berada di feeding tube
2. Continuous drip feeding
Cara ini dilakukan dengan menggunakan infuse pump.
Pemberian obat enteral dengan cara ini diberikan dengan
kecepatan 20-40 ml/jam dalam 8-12 jam pertama,
ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan
toleransi anak. Volume formula yang diberikan
ditingkatkan 25 ml setiap 8-12 jam, dengan pemberian
maksimal 50-100 ml/jam selama 18-24 jam. Pemberian
formula enteral dengan osmolaritas isotonic (300
mOsm/kg air) dapat diberikan sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan, sedangkan pemberian formula hipertonis (500
mOsm/kg air) harus dimulai dengan memberikan setengan
dari jumlah yang dibutuhkan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai