Anda di halaman 1dari 20

ULKUS KORNEA

RUMUSAN MASALAH

• Ulkus kornea adalah keadaan gawat darurat yang harus segera ditangani

• Ulkus kornea yang luas memerlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk mencegah
perluasan ulkus dan timbulnya komplikasi

• Tingginya angka resistensi dan terlambatnya pengamatan terhadap ulkus kornea menunjukkan
bahwa kurangnya pengetahuan mengenai ulkus kornea

• Di RS. Mata Yap periode Mei 2019 – Juli 2019, diambil sampel sebanyak 394 orang pasien dan
yang ingin diteliti berupa usia dan jenis kelamin pada pasien ulkus kornea
TUJUAN PENELITIAN

• Untuk mengetahui angka kejadian ulkus kornea pada laki-laki dan perempuan di
ulkus kornea pada RS. Mata Yap periode Mei 2019 – Juli 2019

• Untuk mengetahui sebaran usia pada ulkus kornea pada RS. Mata Yap periode
Mei 2019 – Juli 2019
MANFAAT PENELITIAN

• Memberikan gambaran data epidemiologi secara garis besar mengenai ulkus


kornea pada Rumah Sakit Mata YAP periode Mei 2019 – Juli 2019
• Dapat digunakan sebagai data epidemiologi untuk kepentingan penelitian
dikemudian hari
• Dapat digunakan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan medis
pembaca mengenai ulkus kornea
• Untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam melakukan
penelitian epidemiologi
KORNEA

Ulkus kornea adalah keadaan patologi kornea


yang ditandai oleh adanya infiltrat supuratif
disertai diskontinuitas kornea.

Kejernihan Kornea :
• letak epitel kornea yang tertata sangat rapi,
• letak serabut kolagen yang tertata sangat
rapi dan padat
• kadar air yang konstan dan tidak adanya
pembuluh darah.
KORNEA
5 lapisan dari luar ke dalam: 1. Epitel
• 40 µm
• 5 lapis sel epitel tak bertanduk
• Permeabel terhadap: O2, glukosa, CO2

2. Membran Bowman
• Lapisan terkuat
• Terbentuk dari lapisan fibril kolagen
• 8-14 µm
• Luka  jar. Parut
• Tidak ada regenerasi
KORNEA 3. Stroma
5 lapisan dari luar ke dalam:
• Terdiri atas lamela
• Keratosit = fibroblast antara serat kolagen

4. Descemet
• Membrana aselular
• Batas belakang stroma kornea
• Elastis
• Berkembang seumur hidup

4. endotel
• Mesotelium, berlapis 1, bentuk heksagon
• Sebagai transport aktif air dan ion
EPIDEMIOLOGI

• Insidens sekitar 25.000 kasus/tahun

• Insidens akibat penggunaan kontak lensa sekitar 2-4/10.000 pengguna kontak lensa

• Sekitar 10% kasus ulkus kornea menyebabkan gangguan penglihatan 2 baris atau lebih pada pemeriksaan visus

• Dapat terjadi karena trauma, pemakaian lensa kontak, infeksi bakteri, jamur, virus.

• Laki-laki lebih beresiko karena berhubungan dengan trauma

• Usia <30 tahun yang lebih cenderung akibat pemakaian lensa kontak dan trauma mata

• Usia > 50 tahun kemungkinan terjadi pasca operasi mata


PAT O F I S I O L O G I
Lesi pada kornea

Epitel kornea rusak

Patogen menginvasi dan Terbentuk gambaran


berkolonisasi di stroma opasitas

Perforasi Patogen menginvasi


seluruh lapisan kornea

Terbentuk Stroma atrofi dan melekat


desmatokel pada membran descemen
PATOFISIOLOGI

• Ulkus kornea dapat dideskripsikan dalam empat stadium, yaitu infiltrasi, ulkus aktif, regresi, dan sikatrik

• INFILTRASI PROGRESIF • ULKUS AKTIF • REGRESI • SIKATRIKS


ETIOLOGI

Infeksi

• Jamur ( infiltrat abu-abu dikelilingi infiltrat satelit)


• Bakteri (staphylococcus, streptococcus, pseudomonas)
• Virus
• Acanthamoeba

Non infeksi

• Bahan kimia (asam dan basa) -Radiasi atau suhu


• Sindrom Sjogren -Defisiensi vitamin A
• Obat-obatan -Trauma
• Pajanan -Neurotropik

Sistem imun (reaksi hipersensitivitas)

• Granulomatosa wagener
• Rheumatoid arthritis
MANIFESTASI KLINIK

Fotofobia, penglihatan Putih pada kornea


Mata merah, sakit
menurun dan kadang tes fluoresensi hijau
mata ringan-berat
kotor ditengahnya

Iris sukar dilihat Penipisan kornea,


karena keruhnya lipatan descement,
kornea ok edema dan hipopion, hifema, dan
infiltrasi sel radang sinekia posterior
KLASIFIKASI ULKUS KORNEA

• Ulkus kornea • Ulkus marginal


bakterialis • Ulkus mooren
• Ulkus kornea fungi • Ulkus cincin (ring
• Ulkus kornea virus ulcer)
• Ulkus kornea
acanthamoeba
Ulkus kornea Ulkus kornea
sentral perifer
Ulkus kornea Ulkus kornea Ulkus kornea Ulkus kornea fungi
bakterialis pseudomonas bakterialis dengan
hipopion

Ulkus kornea
sentral
Ulkus kornea Ulkus kornea Ulkus kornea
dendritik herpetik acanthamoeba
ULKUS KORNEA PERFIFER

Ulkus kornea Ulkus mooren


marginal

Ring ulcer
Anamnesis Pem. Fisik Pem. Lab Ketajaman penglihatan
Injeksi siliar
Tes refraksi
Kornea edema
Riwayat trauma, benda asing, Slit-lamp
Infiltrat
abrasi Keratometri
Hilangnya jar kornea
Respon reflek pupil
Iritis disertai hipopion

Riw penyakit kornea Pewarnaan kornea dengan


(keratitis virus herpes zat fluoresensi
simplek) Goresan ulkus (kultur,KOH,
Riw pemakaian obat topikal gram atau giemsa)
BAB 3
METODE PENELITIAN

Sampel penelitian
Tempat dan waktu
Desain penelitian - Kriteria inklusi
penelitian
-Kriteria eksklusi

Penyajian data Variabel penelitian


-Pengolahan data - Variabel dependen (usia
&jenis kelamin) Bahan penelitian
-Penyajian data
- Variabel independen (ulkus
-Analisis data kornea)
BAB IV
PEMBAHASAN

Usia Jumlah Persentase

≤18 tahun 40 10.15


Tabel 4.1. Sebaran Usia Pasien RS Mata
19-40 tahun 82 20.82 YAP dengan Ulkus kornea Periode Mei-
>40 tahun 272 69.03 Juli 2019
Total 394 100

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 261 66.25 Tabel 4.1. Sebaran Jenis kelamin Pasien


RS Mata YAP dengan Ulkus kornea
Perempuan 133 33.75
Periode Mei-Juli 2019
Total 394 100
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
 THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai