BAB 5

KONJUNGSI
Beberapa Catatan tentang Kata Penghubung
dan Penanda Hubungan Perangkaian
1. Dan
Kata dan termasuk golongan kata penghubung. Berfungsi
menghubungkan kata/frase dengan kata/frase lain untuk
membentuk frase.
Contoh:
- Rumah dan pekarangan
Pada contoh di atas kata dan menghubungkan kata rumah
dengan pekarangan sehingga terbentuk frase nominal
Selain berfungsi membentuk frase, kata dan dapat juga
digunakan untuk membentuk kalimat luas, yaitu kalimat yang
terdiri dari dua klausa atau lebih.
Contoh:
Penerbangnya turun dan berdiri disamping pesawat.
Pada contoh di atas dan menghubungkan klausa penerbangnya
turun dengan klausa (penerbangnya) berdiri di samping pesawat.

Dalam penelitian yang dilakukan, ternyata agak sering dijumpai

kata dan yang mengawali kalimat dalam suatu paragraf sebagai
penanda hubungan perangkaian.
Contoh:
1. Hakim mempunyai kebebasan untuk menafsirkan ketentuan
peraturan perundang-undangan sesuai dengan perkembangan
dan kebutuhan masyarakat.
2) Dan apa yang diputuskan oleh hakim adalah hukum serta
harus dianggap benar: res juditapro veritae habetur.

Contoh lain:
1) Namun, ketika suster mendekapkan mereka didadaku,
pikiran-pikiran tak menentu itu sirna.
2) Yang kurasakan hanyalah kehangatan dan kelembutan kulit
mereka.
3) Detak jantung mereka begitu halus terdengar, menyatu
dengan debaran jantungku.
4) Tanpa sadar mataku membasah.
5) Dan aku tahu pasti itu air mata kebahagiaan dan keharuan.
6) Ya,kebahagiaan seorang ibu yang terasa begitu sempurna
dapat melahirkan keempat bayi manis yang semua sehat .
2. Lalu-Kemudian
Kedua kata di atas termasuk golongan kata penghubung.
Sebagai kata penghubung kedua kata itu berfungsi
menghubungkan klausa dengan klausa yang lain dalam kalimat
luas dan menyatakan pertalian perturutan, misalnya:
- Aku mengucapkan selamat malam kepada mereka, lalu naik
ke balkon.
- Aku mandi air dingin , kemudian mengenakan pakaian
seragam untuk malam hari.
Di samping itu, kata lalu dan kemudian dijumpai pula pada
awal kalimat dalam suatu paragraf, berfungsi sebagai penanda
hubungan perangkaian yang menyatakan pertalian
’perturutan’, misalnya:
1) Alasan PB XII, hal itu tak bertentangan dengan keputusan
Presiden tahun 1988 tentang melestarikan warisan budaya
dan sejarah.
2) Lagipula, keraton memang memerlukan tambahan dana
untuk tetap berdiri tegak.
3) Subsidi pemerintah untuk keraton sekarang hanya Rp6 juta
sebulan.
4) Jumlah itu hanya cukup untuk merawat keraton serta
menggaji sekitar 600 abdi dalem.
5) Lalu, apa yang diributkan?
6) Konon,pihak keraton masih sangsi.
7) Luas bangunan hotel seluruhnya akan diperluas hingga 2,5
ha.
8) Ada dugaan , akhirnya Bangsal Keputerian akan tergusur.
3. Tetapi, Akan Tetapi, Namun, dan padahal
Keempat kata tersebut termasuk golongan kata penghubung.
Sebagai kata penghubung, berfungsi menghubungkan klausa
dengan klausa yang lain dalam kalimat luas. Hubungannya
bersifat koordinatif dan menyatakan pertalian ‘perlawanan’.
Misalnya:
1. Rumah itu bagus, tetapi pekarangannya tidak terpelihara.
2. Setelah diet, berat badan akan turun sedikit, akan tetapi
begitu usaha memperkecil timbangan badan dihentikan, ia
kembali akan menjadi gemuk.
3. Sheren sudah ingin pulang pada hari ketiga, namun dokter
menyuruhnya beristirahat satu minggu lagi.
4. Dia berjalan seperti dokar yang rodanya saling berjalan di
tanah becek, padahal ia berjalan di trotoar yang halus.
Di samping itu kata tetapi, akan tetapi, namun, dan padahal sering
pula dijumpai pada awal kalimat dalam suatu paragraf, berfungsi
sebagai penanda hubungan perangkaian yang menyatakan
pertalian ‘perlawanan’, misalnya:
1) Naskah perdamaian Kamboja telah ditanda tangani di Paris,
Kamis pukul 01.30 dini hari.
2) Tetapi,itu bukan berarti telah menjadi jaminan keamanan buat
para pemimpin tiga fraksi yang menanda tangani naskah
perdamaian itu.
1) Akhirnya, pada bulan Juli 2012 terpilih developer baru yakni
PT Dipa Makayasa dengan nilai kontrak Rp150 milyar.
2) pemugaran ditargetkan selama 26 bulan.
3) Akan tetapi , rupanya penunjukan ini pun tidak berjalan
mulus sebab para pedagang yang tergabung dalam organisasi
KOPPAS (Koperasi Pedagang Pasar Sentral)
mempertanyakan tentang kejelasan status mereka.

1) Dia mengungkapkan , pernah pada suatu waktu PLN

melakukan pembatasan dalam pemakaian listrik.
2) Namun, hal itu ditentang oleh banyak orang, sehingga terpaksa
PLN memenuhi permintaan mereka dengan janji untuk tidak
menggunakan listrik pada malam hari.
1) Tidak kusangka aku dan suamiku akan memperoleh dua
bayi sekaligus.
2) Padahal, kalau mau jujur, sesungguhnya kami hanya
menginginkan seorang bayi perempuan untuk melengkapi
kebahagiaan keluarga kami.
4. Bahkan,malah, dan Apalagi
Ketiga kata di atas termasuk golongan kata penghubung yang
berfungsi menghubungkan klausa dengan klausa lainnya
dalam kalimat luas, yang menyatakan ‘pertalian lebih’,
misalnya:
- Orang itu sering sakit, bahkan kini tidak dapat lagi turun dari
tempat tidur.
- Dia mulai marah-marah, malah menuduhku telah
mengabaikan selama bertahun-tahun.
- Timotius adalah seorang Katolik yang taat, apalagi setelah ia
ziarah ke Lourdes.
Di samping itu, dijumpai juga kata bahkan,malah, dan apalagi
yang terletak pada awal kalimat dalam suatu paragraf sebagai
penanda hubungan perangkaian yang menyatakan ‘pertalian
lebih’. Beberapa contoh, misalnya:
1) Andreas termasuk murid yang pintar.
2) Di kelas ia menduduki ranking ke-11 walaupun belum
termasuk sepuluh besar di sekolahnya.
3) Bahkan,Andreas lebih rajin dan cermat dibandingkan
dengan Tiur, si juara kelas.
1) Mengapa demikian?
2) Dari hasil pengamatan dan pembicaraan dengan teman-
teman, ternyata orang yang mau melintasi jalan itu (Jalan
Soekarno – Hatta dan Jalan Adi Sucipto) selalu mengisi
kendaraannya dengan tiga orang, sopir, si empunya mobil,
dan pembantu rumah atau kombinasi lainnya.
3) Begitu sampai di tempat yang aman dan tak terkena
ketentuan itu (Three in One),pembantu turun dan pulang
naik bus.
4) Malah, belakangan ini sudah banyak ‘profesional’ cilik
yang menawarkan jasa untuk mengisi kendaraan agar
menjadi tiga penumpang.
5) Mereka mendapat imbalan ala kadarnya dari si empunya
mobil.