1758011043 BLOK BMS (SKENARIO 1) LEARNING OBJECTIVE • Hubungan antara potensial aksi dan kontraksi otot pada neuromuskular junction dan mekanisme kontraksi dan relaksasi otot rangka • Tipe-tipe serat otot • Gambaran mikroskopis otot • Mineralisasi dan mekanisme pertumbuhan tulang • Bagian-bagian ekstremitas superior dan inferior Hubungan antara potensial aksi dan kontraksi otot pada neuromuskular junction dan mekanisme kontraksi dan relaksasi otot rangka • Neuromuscular junction adalah daerah pertemuan atau sinaps antara membran sel saraf dan membran otot. • Terjadi stimulasi dari bagian saraf ke bagian otot melewati proses yang disebut transmisi sinaptik kimiawi dengan pelepasan asetilkolin.Asetilkolin yang dilepaskan dari bagian saraf selanjutnya akan diterima oleh reseptor yang berada di bagian otot, sehingga ikatan antara asetilkolin dengan reseptornya memicu masuknya ion Natrium ke dalam sel- sel otot sehingga terjadi aksi potensial di otot dan hal inilah yang menginisiasi kontraksi otot. Bagian otot yang berada di daerah neuromuscular junction ini biasa disebut motor end plate. • Konsentrasi neurotransmiter asetilkolin menentukan kecepatan dan kekuatan kontraksi otot yang terjadi, dan dalam sinaps tersedia enzim asetilkolinesterase yang akan menginaktivasi asetilkolin agar kontraksi otot tidak terjadi terus menerus. Juga terdapat beberapa zat yang dapat menghambat neurotransmitter yang secara normal menginhibisi konduksi sinyal akibat ikatan antara asetilkolin dengan reseptornya seperti GABA dan glysin, yang jika hal ini terjadi akan terjadi konduksi terus menerus sehingga terjadi tetani. Sebaliknya jika asetilkolin tidak cukup banyak atau tidak mencapai reseptornya oleh karena suatu sebab (obat, racun, toksin bakteri) maka kontraksi tidak akan terjadi pada otot. Jadi hubungan antara neurotransmitter asetilkolin dengan reseptornya, juga kehadiran asetilkolinesterase dan rangsangan inhibisi oleh neurotrasmitter lainnya (GABA) sangat penting untuk membentuk kontraksi otot yang normal Mekanisme kontraksi • Mekanisme kerja otot ketika hendak berkontraksi: 1.Muscular junction melepas asetilkolin ke motorik dan plate sehingga membangkitkan potensial aksi pada membrane plasma sel otot . Asetilkolin membuat ion Na dapat masuk ke membrane plasma sel otot sehingga terjadi perubahan muatan (depolarisasi). 2.Impuls elektrik disebarkan pada membrane plasma sel otot dan pada serabbut sel otot melalui tubulus transverses.ion Na bersifat impermeable terhadap membrane plasma sel otot sedangkan ion K bersifat permeable terhadap membrane plasma sel otot. Sehingga dalam hal ini asetilkolin sangat diperlukan. 3.ion Ca++ dilepaskan oleh reticulum sarkoplasma melalui terminal sisterna. 4.ion Ca++ berikatan dengan troponnin (tnc). Tropomiosin bergeser binding site bergeser membuka kepala myosin dan aktin 5.cross bridge terjadi 6.energi yang digunakan dari hidrolisis ATP – ADP .digunakan untuk menggerakkan aktin ke pusat sarkomer. 7.kontraksi terjadi Mekanisme relaksasi • Relaksasi otot akan segera terjadi apabila pemberian rangsangan atau penjalaran impuls ke sel otot dihentikan. Mekanisme relaksasi pada sel otot mirip dengan proses repolariasi pada sel saraf. • Secara sederhana, peristiwa relaksasi otot akan terjadi apabila ATP pada kepala miosin telah habis sehingga miosin tidak lagi dapat berikatan dengan aktin. Relaksasi otot diawali dengan pengaktifan pompa kalsium yang akan membuat jumlah kalsium turun karena ion kalsium kembali ke dalam plasma. Dengan kembalinya ion kalsium, maka ia tidak lagi berikatan dengan troponin dan tropomiosin. Hal ini menyebabkan aktin dan miosin kembali berpisah, otot kembali memanjang, terjadilah relaksasi. Tipe-tipe serat otot Gambaran mikroskopis otot