PRILIANI .ALICE.VABIOLA.WALUKOW
17021101109
Teknik Sipil
Agregat atau batuan didefinisikan secara umum seba
gai formuliasi kulit bumi yang keras dan pejal (solid).
Menurut ASTM (1974) mendefinisikan batuan sebag
ai suatu bahan yang terdiri dari mineral padat, berup
a masa berukuran besar ataupun berupa fragmen-fra
gmen. Secara umum agregat didefinisikan sebagai su
atu bahan keras dan kaku yang digunakan sebagai ca
mpuran berupa berbagai jenis butiran atau pecahan s
eperti pasir, kerikil, agregat pecah, dan abu batu. (S
ukirman 1992).
Sifat – Sifat Agregat
Berdasarkan Proses
2. Agregat buatan
Pengolahannya
A. Standard Uji
SNI 03-1969-1990/AASHT
O T.85-88
“Metode Pengujian Berat Je
nis dan Penyerapan Air Agreg
at Kasar ”.
.
Tujuan Praktikum
1. Untuk mendapatkan angka berat jenis curah, berat jenis per
mukaan jenuh, berat jenis permukaan kering jenuh, berat jenis
semu dan penyerapan air dari agregat kasar .
2. Untuk mendapatkan angka untuk berat jenis curah, berat je
nis permukaan jenuh, berat jenis semu, dan penyerapan air pad
a agregat sedang.
3. Mampu melakukan perhitungan berat jenis curah, berat jeni
s permukaan jenuh, berat jenis semu dan penyerapan agregat
halus.
.
2. Metode Pelaksanaan
Sampel
No Pengukuran Indeks
(A) (B)
Berat Benda Uji di
1 (Ba) 1806.0 1801.5
dalam air
2 Berat Benda Uji SSD (Bj) 3084.0 3083.1
BJ Agregat Kasar=BJ Bulk+BJ
Berat Benda Uji
Semu2
3 (Bk) 3000.1 2999.6 = 2.34+2.512
Kering Oven
2.35 2.34 =2.43
4 Berat jenis Bulk Bk/(Bj-Ba)
2.34
2.41 2.41
5 Berat jenis SSD Bj/(Bj-Ba)
2.41
2.51 2.50
6 Berat jenis semu Bk/(Bk-Ba)
2.51
2.80% 2.78%
(Bj-
7 Penyerapan
Bk)/Bk*100% 2.79%
Hasil Penelitian
2 Berat Benda Uji SSD (Bj) 3091.5 3086.9 BJ Agregat Sedang=BJ Bulk+BJ
Berat Benda Uji Kering Semu2
3 (Bk) 3004.9 3003.0 = 2.35+2.522
Oven
2.35 2.35 =2.44
4 Berat jenis Bulk Bk/(Bj-Ba)
2.35
2.42 2.42
5 Berat jenis SSD Bj/(Bj-Ba)
2.42
2.52 2.52
6 Berat jenis semu Bk/(Bk-Ba)
2.52
Kesimpulan
Berdasarkan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Divisi 6 Konteks 6.3.2, nilai berat jenis
agregat kasar dan halus tidak boleh berbeda lebih dari 0,2 dan nilai penyerapan air oleh agregat
maksimal 3%. Dan dari hasil praktikum diperoleh nilai rata-rata berat jenis agregat kasar sebesar
2.42, dan rata-rata berat jenis agregat halus sebesar 2.51 (selisih 0.086), dan nilai penyerapan
agregat adalah 2.46%. Jadi dapat disimpulkan agregat tersebut memenuhi syarat dan dapat
digunakan dalam pembuatan aspal.
Solusi Dalam Menghindari Perubahan Iklim
3. Reduce
Mengurangi penggunaan bahan-
bahan yang bisa merusak lingkungan.
Reduce berarti mengurangi belanja bar
ang-barang yang anda tidak “terlalu”
butuhkan seperti baju baru, aksesoris
tambahan dan pengurangan penggunaan
kertas tissue dengan sapu tangan, meng
urangi penggunaan kertas di kantor
dengan print preview sebelum menceta
k agar tidak salah, baca koran online,
dan lainnya.
Solusi Dalam Menghindari Perubahan Iklim
4. Reuse
Arti menggunakan kembali sampah atau
bahan-bahan yang terbuang dan tidak
terpakai agar tidak terjadi penumpukan
sampah di lingkungan sekitar, seperti
kertas, botol bekas seperti bekas
minum-minuman, kaleng susu, semua itu
dapat digunakan dan dimanfaatkan sepe
rti merubahnya menjadi pot tanaman,
atau kerajinan tangan, dan kreativitas
lainnya.
Solusi Dalam Menghindari Perubahan Iklim
5. Recyle
Artinya mendaur ulang kembali sampah-
sampah atau bahan-bahan yang tidak
lagi berguna menjadi bahan atau barang
yang baru. Dengan melakukan berbagai
proses pengolahan seperti mengolah
sisa-sisa kain perca menjadi selimut,
kainlap, keset kaki, mengolah kembali botol-
botol plastik bekas menjadi biji plastik, sehi
ngga bisa dicetak kembali menjadi ember,
mengolah kertas sehinggadapat menjadi
bubur kertas dan bisa dicetak menjadi
kertas yang bisa dijual
Solusi Dalam Menghindari Perubahan Iklim
6. Penghijauan
Penanaman Kembali pepohonan di
daerah daerah seperti lahan yang gund
ul karena penebangan liar, di daerah
taman kota ataupun di daerah pegunung
an yang sering terjadi longsor , penana
man pohon di daerah daerah padat
penduduk karena pohon dapat menguran
gi CO2 dan menggantinya dengan O2
Kesimpulan
Perubahan Iklim adalah perubahan jangka panjang dalam distribusi p
ola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa
hingga jutaan tahun, perubahan iklim juga merupakan perubahan yang
diakibatkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun tida
k langsung.
Berbagai penyebab ternjadinya perubahan iklim yaitu, adanya
aktivitas manusia yang mempengaruhi lingkugan, pemanasan global,
adanya efek rumah kaca yang sering digunakan oleh manusia baik
dalam pertanian maupun pembangunan pencakar langit, menipisnya
lapisan ozon yang disebabkan oleh banyaknya asap baik dari pabrik
maupun oleh kendaraan bermotor dan juga kebakaran hutan yang
sering terjadi. Selain adanya penyebab perubahan iklim, ada juga ber
bagai solusi yang bisa dilakukan oleh manusia dalam menghindari
perubahan iklim antara lain ; penghematan listrik yang bisa dilakuka
n dengan mematikan lampu jika tidak dipakai dan mengurangi
pemakaian alat listrik yang berlebihan, penghematan air, reduce, reu
se dan recyle
THANK YOU