Anda di halaman 1dari 13

Kelompok :

1. Aprilia winda
2. Eri trimuji
3. Hendri dwi
PENGERTIAN

 Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak


dapat bernapas secara spontan dan teratur. Bayi
dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya
akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan.
Masalah ini erat hubungannya dengan gangguan
kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah
yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau
sesudah persalinan (Asuhan Persalinan Normal,
2007).
KLASIFIKASI

1. Vigorous Baby
2. Mild Moderate asphyksia/asphyksia sedang
3. Asphyksia berat
ETIOLOGI DAN FAKTOR
PREDISPOSISI

 Hipoksia janin yang menyebabkan asfiksia neonatorum


terjadi karena gangguan pertukaran gas transport O2 dari
ibu ke janin sehingga terdapat ganguan dalam persediaan
O2 dan dalam menghilangkan CO2. Gangguan ini dapat
berlangsung secara menahun akibat kondisi atau kelainan
pada ibu selama kehamilan, atau secara mendadak karena
hal-hal yang diderita ibu dalam persalinan.
lanjutan

 Towel (1996) mengajukan penggolongan penyebab


kegagalan pernapasan pada bayi terdiri dari :
1. Faktor ibu
a. Hipoksia ibu
b. Gangguan aliran darah uterus

2. Faktor plasenta
3. Faktor fetus
4. Faktor neonatus
PATOFISIOLOGI

 Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada


kondisi janin pada masa kehamilan dan persalinan. Proses
kelahiran sendiri selalu menimbulkankan asfiksia ringan
yang bersifat sementara pada bayi (asfiksia transien),
proses ini dianggap sangat perlu untuk merangsang
kemoreseptor pusat pernafasan agar terjadi “Primarg
gasping” yang kemudian akan berlanjut dengan
pernafasan
Pada asfiksia sedang dan berat usaha nafas tidak tampak
sehingga bayi berada dalam periode appnoe yang kedua,
dan ditemukan pula bradikardi dan penurunan tekanan
darah. Disamping terjadinya perubahan klinis juga
terjadi gangguan metabolisme dan keseimbangan asam
dan basa pada neonatus. Pada tingkat awal
menimbulkan asidosis respiratorik, bila gangguan
berlanjut terjadi metabolisme anaerob yang berupa
glikolisis glikogen tubuh, sehingga glikogen tubuh pada
hati dan jantung berkurang. Hilangnya glikogen yang
terjadi pada kardiovaskuler menyebabkan gangguan
fungsi jantung.
PATHWAY
TANDA DAN GEJALA

1. Gejala klinis
a. RR> 60 x/mnt atau < 30 x/mnt
b. Bradikardia

c. tonus otot berkurang

d. Apnea

e. Pucat

2. . Gejala lanjut pada asfiksia


a. Pernafasan megap-megap yang dalam

b. Denyut jantung terus menurun

c. Tekanan darah mulai menurun


KOMPLIKASI

1. otak : edema otak,perdarahan otak,


2. jantung dan paru : hipertensi pulmonal persisten pada
neonatus, perdarahan paru, edema paru.
3. ginjal : tubular nekrosis akut.
4. hiperbilirubenimia
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Analisa Gas darah


2. Elektrolit darah
3. Gula darah
4. Baby gram (RO dada)
5. USG (kepala)
PENATALAKSANAAN

Tindakan untuk mengatasi asfiksia neonatorum


disebut resusitasi bayi baru lahir yang bertujuan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup bayi dan membatasi
gejala sisa yang mungkin muncul. Tindakan resusitasi bayi
baru lahir mengikuti tahapan-tahapan yang dikenal dengan
ABC resusitasi, yaitu :
a. Memastikan saluran nafas terbuka
b. Memulai pernapasan
c. Mempertahankan sirkulasi darah
Cara resusitasi dibagi dalam tindakan umum dan
tindakan khusus :
1. Tindakan umum
a. Pengawasan suhu

b. Pembersihan jalan nafas

c. Rangsang untuk menimbulkan pernafasan

2. Tindakan khusus
a. Asphyksia berat

b. Asphyksia sedang

Anda mungkin juga menyukai