Anda di halaman 1dari 12

Asuhan Keperawaratan

Tumor Otak
KELOMPOK 4
1. Bodiyarno
2. Herlyn P.P.N
3. Sr .Mary
Assessment

 Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat Sakit dan Kesehatan
c. Pemeriksaan Fisik (ROS : Review of System)
Pemeriksaan fisik pada klien dengan tumor otak meliputi pemeriksaan fisik
umum per system dari observasi keadaan umum, pemeriksaan tanda-tanda
vital, B1 (breathing), B2 (Blood), B3 (Brain), B4 (Bladder), B5 (Bowel), dan B6
(Bone).
Nursing Diagnosis

1. Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial.


2. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan
tekanan intrakranial, pembedahan tumor, edema serebri, hipoksia seebral.
3. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan pergerakan dan kelemahan.
Nursing Intervention

Dx 1: Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan intracranial


Tujuan: Nyeri yang dirasakan berkurang
Kriteria Hasil:
o Klien mengungkapkan nyeri yang dirasakan berkurang atau dapat
diadaptasi ditunjukkan penurunan skala nyeri. Skala = 2
o Klien tidak merasa kesakitan.
o Klien tidak gelisah
Intervensi

1). Teliti keluhan nyeri: intensitas, karakteristik, lokasi, lamanya, faktor yang
memperburuk dan meredakan.
2). Observasi adanya tanda-tanda nyeri non verbal seperti ekspresi wajah,
gelisah, menangis/meringis, perubahan tanda vital.
3). Instruksikan pasien/keluarga untuk melaporkan nyeri dengan segera jika nyeri
timbul.
4). Berikan kompres dingin pada kepala.
5). Mengajarkan tehnik relaksasi dan metode distraksi
6). Kolaborasi pemberian analgesic.
Dx 2: Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan
tekanan intrakranial, pembedahan tumor, edema serebri, hipoksia seebral.
Tujuan: Perfusi jaringan membaik ditandai dengan tanda-tanda vital stabil
Kriteria hasil:
o Tekanan perfusi serebral >60mmHg, tekanan intrakranial <15mmHg, tekanan
arteri rata-rata 80-100mmHg
o Menunjukkan tingkat kesadaran normal
o Orientasi pasien baik
o RR 16-20x/menit
o Nyeri kepala berkurang atau tidak terjadi
Intervensi

1) .Pantau status neurologis secara teratur dan bandingkan dengan nilai standar.
2) . Pantau tanda vital tiap 4 jam.
3). Pantau ketat pemasukan dan pengeluaran cairan, turgor kulit dan keadaan
membran mukosa.
4). Bantu pasien untuk menghindari/membatasi batuk, muntah, pengeluaran
feses yang dipaksakan/mengejan.
5). Perhatikan adanya gelisah yang meningkat, peningkatan keluhan dan tingkah
laku yang tidak sesuai lainnya.
6) Kolaborasi:
o Kolaborasi dalam pemberian oksigen
o Berikan sedative atau analgetik dengan kolaboratif
Dx 3: Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan pergerakan dan kelemahan
Tujuan : Gangguan mobilitas fisik teratasi setelah dilakukan tindakan
keperawatan
Kriteria Hasil :
Pasien mendemonstrasikan tehnik / prilaku yang memungkinkan dilakukannya
kembali aktifitas.
Intervensi

1).Kaji derajat mobilisasi pasien dengan menggunakan skala ketergantungan(0-4)


2). Letakkan pasien pada posisi tertentu untuk menghindari kerusakan karena
tekanan.
3). Bantu untuk melakukan rentang gerak
4). Tingkatkan aktifitas dan partisipasi dalam merawat diri sendiri sesuai
kemampuan
5). Berikan perawatan kulit dengan cermat, masase dengan pelembab.
Nursing Implementasi

 Tahap pelaksanaan ini dilakukan berdasarkan dengan rencana tindakan yang


telah ditentukan pada tahap pengkajian, juga pelaksanaan tindakan
keperawatan yang dissesuaikan dengan kondisi klien (Nasrul Effendi, 1995)
Nursing Evaluasi

 Evaluasi adalah langkah terakhir dalam proses keerawatan dan hasil akhir dan
evaluasi dapat berhasil secara keseluruhan atau tidak berhasil bahkan dapat
timbul masalah baru. (H. Lismindar, 1989)
Reference

 1. Arthur C. Gnylon and Jhon E. Hall (1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,
Edisi 9, EGC, Jakarta 1997.
 2. Carolyn M. Hudad, Barbara M. Gallo (1996), Keperawatan Kritis, Edisi II,
EGC, Jakarta 1996.
 3. Carpenito Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC,
Jakarta 2001.
 4. Marylin E. Doengoes, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta
2001.
 5.Avenue BM. About Brain Tumors a Primer for Patients and Caregivers.
Chicago : American Brain Tumors Assosiation (ABTA); 2012

Anda mungkin juga menyukai