Anda di halaman 1dari 25

DISUSUN OLEH :

Jerry Berlianto Binti

PEMBIMBING :
dr. Rompu Roger Sp.KK

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN


KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
KRISTEN KRIDA WACANA RSUD KOJA – JAKARTA
UTARA
 Nama : Tn. I
 Umur : 23 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Alamat : Kapuk, Cengkareng
 Agama : Islam
 Pekerjaan :-
 Tanggal Pemeriksaan : 19 Juni 2019
Keluhan Utama
◦ Muncul benjolan ditelapak kaki kiri sejak ± 1
Minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
◦ Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSUD KOJA
dengan keluhan Muncul benjolan ditelapak kaki kiri
sejak ± 1 Minggu SMRS. Pasien mengatakan
awalnya pasien menginjak benda keras. Awalnya
benjolan hanya kecil kemudian sering dikorek-
korek dan dikupas akhirnya menjadi besar dan
berwarna putih keabu-abuan. Benjolan terasa nyeri
ketika pasien jalan dan tidak terasa gatal.
Riwayat Penyakit Dahulu
◦ Pasien sebelumnya tidak pernah menderita seperti
ini. Riwayat Rhinitis Alergi.

Riwayat Keluarga
◦ Keluarga pasien tidak ada yang menderita seperti
ini
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis
 BB : 70 Kg
 Tanda – tanda vital
- Tekanan darah: 120/80mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 36,7o C
-Pernapasan : 20x / menit
STATUS GENERALISATA

Kepala : Rambut hitam, tidak


Jantung : S1 S2 Reguler Tunggal,
mudah
murmur (-), gallop (-)
rontok
Paru-paru : Vesikuler (+/+), Rhonki (-
Mata : Konjungtiva tidak anemis,
/-), Wheezing (-/-)
sclera tidak ikterik
Abdomen : Bising Usus (+), Distensi (-)
THT : Tidak ada kelainan (DBN)
Hepar/lien tidak teraba
Leher : KGB dan Tiroid tidak
Ekstremitas : Akral hangat (+), edema
membesar
(-)
 Effloresensi primer : Pada regio sela jari kaki
kiri terdapat papul verukosa dengan ukuran
lentikular single dengan batas tidak tegas.
 Effloresensi sekunder : -
Diagnosis •Veruca Vulgaris
Kerja

Diagnosis •Veruca Plana


•Kalus
Banding •Klavus
Non medikamentosa Medikamentosa
• Menjaga hygine pribadi • Terapi electrocauter
• Jangan memegang atau
memanipulasi lesi yang ada
• Menjelaskan pada penderita bahwa
ini merupakan infeksi virus DNA
dan penyakit ini dapat kambuh dan
menular
Prognosis
Baik, bila cara
pengobatan
benar, sesuai dan
kekambuhan
tidak terjadi
TINJAUAN PUSTAKA
Veruka vulgaris adalah papul verukosa yang
disebabkan oleh infeksi virus human papilloma
virus (HPV)
 kutil
 common warts
 Veruka vulgaris timbul pada segala usia,
tetapi jarang pada bayi dan anak kecil.
Kelainan meningkat pada usia sekolah dan
menurun setelah usia 20 tahun.
Penyebab veruka vulgaris terutama Human
papilloma virus (HPV) 2, tetapi dapat juga HPV
1 dan 4. veruka vulgaris dapat menyebar
karena autoinokolusi dan dalam masa 2 tahun
65% dapat menghilang spontan.
 Papul padat (verucosa)
 Keratotik
 Berukuran mm sampai deng 1 cm dan bila
berkonfluensi dapat menjadi lebih besar.
 Berwarna keabu-abuan
 Lokasi dapat dimana saja
 Nyeri bila lokasinya di palmar, plantar dan
dibawah kuku
 Biopsi kulit bila perlu untuk pemeriksaan
histopatologis yang akan menunjukan adanya
akantosis, hyperkeratosis, papilomatosis dan
rete ridges memanjang mengarah kemedia
 Keratosi seboroik
 Nervus verokosus
 Non medikamentosa
◦ Menjaga hygine pribadi
◦ Jangan memegang atau memanipulasi lesi yang ada
◦ Menjelaskan pada penderita bahwa ini merupakan
infeksi virus DNA dan penyakit ini dapat kambuh
dan menular
 Medikamentosa
◦ Dekstruksi dengan bedah listrik, bedah beku,
bedah laser
◦ Dekstruksi dengan bahan keratolitik : lesi kecil 10-
20% dan lesi besar 40% menggunakan asam
salisilat atau asam laktat.
◦ Topikal : asidum salisikum 25-50%, trklorasetat
25%, fenol liquefactum
◦ Topikal lain: kantaridin, imiquimod, 5 flourousil
◦ Terapi intralesi: bleomisin dan interferon
 Bila dekstruksi baik, tidak terjadi rekurensi.
Akan tetapi, dapat juga terjadi infeksi
berulang atau regresi spontan
Cipto Herman. Veruka Vulgaris. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. Edisi ke7. Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 2018:
131-2.

Anda mungkin juga menyukai