Anda di halaman 1dari 18

OM SWASTYASTU

NAMA KELOMPOK :

 Ni Putu Esthi Saraswati (15C11557)
 Bintang Windy Lestari (15C11544)
 Putu Kristi AyuUtami (15C11567)
 Ni LuhPutuWulanMegantari (15C11598)
 PutuAyuWiwikWidayanti (15C11543)
PENGERTIAN

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus
yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat
menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-
sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. HIV adalah
jenis parasit obligat yaitu virus yang hanya dapat hidup dalam
sel atau media hidup. (Nursalam 2007).
LANJUTAN…..

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno
Deficiency Syndrome, yang berarti kumpulan gejala atau
sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang
disebabkan infeksi virus HIV. AIDS melemahkan atau
merusak sistem pertahanan tubuh, sehingga timbul
berbagai jenis penyakit lain. (Nursalam 2007).
ETIOLOGI

1. Seksual Penularan

2. Ibu pada bayinya.

3. Melalui transfusi darah atau produk darah yang


sudah tercemar dengan virus HIV

4. Melalui silet atau pisau

5. Melalui jarum suntik


TANDA DAN GEJALA
 Gejala mayor:

 Gejala minor:
1. Berat badan menurun lebih 1. Batuk menetap lebih dari 1
dari 10% dalam 1 bulan. bulan.
2. Diare kronis yang 2. Dermatitis generalisata.
berlangsung lebih dari 1 3. Adanya herpes zoster
bulan. multisegmental dan herpes
3. Demam berkepanjangan zoster berulang.
lebih dari 1 bulan. 4. Kandidias orofaringeal.
4. Penurunan kesadaran dan 5. Herpes simpleks kronis
gangguan neurologis. progresif.
5. Demensia/ HIV 6. Limfadenopati generalisata.
ensefalopati. 7. Infeksi jamur berulang pada alat
kelamin wanita.
8. Retinitis virus Sitomegalo
Menurut Mayo Foundation for Medical Education and
Research (MFMER) (2008), gejala klinis dari HIV/AIDS dibagi
atas beberapa fase:
1. Fase awal 
2. Fase lanjut
3. Fase akhir.

Menurut Anthony (Fauci dan Lane, 2008), gejala klinis


HIV/AIDS dapat dibagikan mengikut fasenya:
1. Fase akut.
2. Fase asimptomatik.
3. Fase simptomatik
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Uji Imunologi
 Deteksi antibodi HIV
 Rapid Test
 Western Blot
 Indirect Immunofluorescence Assays (IFA)

2. Uji Virologi
 Kultur HIV
 Uji antigen p24
KOMPLIKASI

1. Neurobiologi (meningitis, mylopati, neuropati )
2. Infeksi (toxoplasmosis, ensefalitis,
cytomegalovirus/CMV)
3. Respirasi (Tuberculosis/TBC, Pneumocystis
pneumonia/PCP).
4. Hepatitis
PENATALAKSANAAN

1. Obat–obatan Antiretroviral (ARV)

2. Pencegahan perpindahan dari ibu ke anak


(PMTCT)

3. Post–exposure prophylaxis (PEP)

4. Konseling dan VCT


PENGKAJIAN

 Pengumpulan Data
1. Identitas Pasien

2. Riwayat Kesehatan

3. Pola Kebiasaan

4. Pemeriksaan Fisik

5. Pemeriksaan Penunjang

 Analisa Data
DIAGNOSA

1. Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidak adekuatan strategi
koping.

2. Penurunan koping keluarga berhubungan dengan penyakit kronis yang


menghabiskan kemampuan dukungan orang terdekat

3. Distress spiritual berhubungan dengan perubahan pola hidup.

4. Gangguan indentitas diri berhubungan presepsi terhadap diri berubah.

5. Resiko bunuh diri berhubungan dengan masalah sosial.

6. Harga diri rendah berhubungan dengan kurangnya pengakuan dari


orang lain.
LANJUTAN…

7. Disfungsi seksual berhubungan dengan fungsi tubuh.
8. Ketidakberdayaan berhubungan dengan lingkungan tidak mendukung
perawatan atau pengobatan.
9. Isolasi social berhubungan dengan perubahan status mental.
10. Ansietas berhubungan denganan caman terhadap kematian.
11. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.
12. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidak mampuan mencerna makanan.
LANJUTAN…

13. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan mocus
dalam jumlah berlebihan.
14. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya
nafas
15. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.
16. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
17. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan.
18. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
19. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis.
IMPLEMENTASI

Pelaksanaan merupakan tahap keempat dalam

proses keperawatan dengan melaksanakan berbagai

strategi keperawatan yang telah direncanakan pada

tahap perencanaan (Aziz,2006).


EVALUASI

Evaluasi adalah perbandingan hasil-hasil yang

diamati dengan kriteria hasil yang dibuat pada tahap

perencanaan. Ada dua macam evaluasi, yaitu evaluasi

proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses yaitu

mengevaluasi respon pasien pada setiap tindakan yang

dilakukan. Sedangkan Evaluasi hasil meliputi SOAP.


Peran Perawat Dalam
Asuhan Paliatif

 Pemberi asuhan.

 Pendidik kesehatan

 Kordinator

 Advokasi

 Kolaborator

 Peneliti
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai