Anda di halaman 1dari 33

IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny.Kustiyah .K
 Umur : 57 tahun
 Alamat : Sumber rejo
 Pekerjaan : PNS
 Status Menikah : Sudah Menikah
 Nomor RM : 01-42-18
ANAMNESIS
 KU : “mata terasa ngeganjel“
 RPS : Pasien datang dengan keluhan
mata terasa mengganjal . Keluhan ini
terjadi secara perlahan-lahan sejak 5
hari yang lalu. Pasien juga merasakan
pandangannya kabur tidak seperti dulu
dan merasakan ada semacam rasa
mengganjal di mata kanan.
 Gatal, belekan, cekot-cekot ,mata berair,
nyeri pada mata disangkal oleh pasien.
Selain itu melihat pelangi disekitar
lampu dan melihat kilatan cahaya terang
juga disangkal oleh pasien. Pasien juga
menyangkal tidak ada mual muntah.
Saat ini pasien juga menggunakan
kacamata silinder digunakan sejak 2
tahun yang lalu.
 RPD : Sebelumnya pasien tidak pernah
sakit seperti ini. Pasien memliki riwayat
kencing manis.
 RPK : -
 SOSEK : PNS
PX FISIK
 Status Umum
 Kesadaran : Compos mentis
 Aktivitas : Normoaktif
 Kooperatif : Kooperatif
 Status gizi : Baik

 Vital Sign
 TD : 120/80 mmHg
 Nadi : 88 x/menit
 RR : 24 x/menit
 Suhu : 36,50
STATUS OPHTALMICUS
OCULUS DEXTER (OD) PEMERIKSAAN OCULUS SINISTER (OS)

6/9 S -0.50 6/6 Visus 6/7.5 S -0.25 6/6


BC Koreksi BC
S +2.75 Add S +2.75
Gerak bola mata normal, enoftalmus Gerak bola mata normal, enoftalmus
(-), eksoftalmus (-), strabismus (-) Bulbus okuli (-), eksoftalmus (-), strabismus (-)

Edema (-), hiperemis (-), nyeri tekan Edema (-), hiperemis(-), nyeri tekan (-
(-), Palpebra ), blefarospasme (-), lagoftalmus (-),
blefarospasme (-), lagoftalmus (-), ektropion (-),
ektropion (-), entropion (-)
entropion (-)
hordeolum interna (+)

Edema (-),injeksi konjungtiva (-), Edema (-),injeksi konjungtiva (-),


injeksi siliar (-), bangunan patologis Konjungtiva injeksi siliar (-), bangunan patologis (-
(-), infiltrat (-) ), infiltrat (-)
Warna putih dan Sklera Warna putih dan tidak ikterik
tidak ikterik

Bulat, edema (-), Kornea Bulat, edema (-),


infiltrat (-), sikatriks (-) infiltrat (-), sikatriks (-)

Jernih, kedalaman cukup, hipopion (- Camera Oculi Anterior Jernih, kedalaman cukup, hipopion (-
), hifema (-) (COA) ), hifema (-)
warna hitam, edema (-), sinekia warna hitam, edema (-), sinekia
(-), atrofi (-), Iris (-), atrofi (-),

Isokor, diameter: ± 2 mm Isokor, diameter: ± 2mm,


Refleks pupil +/+ Pupil Refleks pupil +/+

Jernih Lensa Jernih

Jernih Corpus Vitreum Jernih

Dalam batas normal Retina Dalam batas normal

+ Cemerlang Fundus Refleks + Cemerlang

Normal TIO Normal

Epifora (-),lakrimasi (-) Sistem Lakrimasi Epifora (-),lakrimasi (-)

Dalam batas normal Tes Konfrontasi Dalam batas normal


DIAGNOSIS DIFFERENSIAL
 OD
a. Hordeolum internum
b. Hordeolum eksternum
c. Myopia
d. Astigmatisma
e. Presbiopia
 OS
a. Myopia
b. Astigmatisma
c. Presbiopia
DIAGNOSIS KERJA
 OD Hordeolum internum
 OD Myopia
 OD Presbiopia
 OS Myopia
 OS Presbiopia
TERAPI
 Terapi medikamentosa
Topikal :
 Inmatrol  3x1 OD
Oral :
 Neurodex tablet  1x1 tablet sehari

 Operatif : -

 Resep kacamata
 OD : S -0.50
 OS : S-0.25
 Add S+2.75
PROGNOSIS
(OD)
(OS)
Quo Ad Visam : Ad bonam Ad bonam
Quo Ad Sanam : Ad bonam Ad bonam
Quo Ad Functionam : bonam bonam
Quo Ad Kosmetikam : bonam bonam
Quo Ad Vitam : bonam bonam
EDUKASI
 Kompres menggunakan air hangat pada
daerah hordeolum selama 10-15 menit, 3-4
kali sehari
 Menggunakan obat yang diresepkan secara
teratur
 Perbaikan hygienitas
 Jika tidak mengempes pada hordeolum,
pasien diminta untuk kontrol dan dilakukan
insisi pada hordeolum
 Apabila mata lelah segera diistirahatkan
 Kontrol gula darah, agar tidak mengganggu
visus
HORDEOLUM
 Hordeolum adalah infeksi atau
peradangan pada kelenjar di tepi
kelopak mata bagian atas maupun
bagian bawah yang disebabkan oleh
bakteri, biasanya oleh kuman
Stafilokokus (Staphylococcus aureus).
KLASIFIKASI
 Hordeolum interna, terjadi pada
kelenjar Meibom. Pada hordeolum
interna ini benjolan mengarah ke
konjungtiva (selaput kelopak mata
bagian dalam).
 Hordeolum eksterna, terjadi pada
kelenjar Zeis dan kelenjar Moll. Benjolan
nampak dari luar pada kulit kelopak
mata bagian luar (palpebra).
GEJALA KLINIS
 Benjolan pada kelopak mata bagian atas atau
bawah, berwarna kemerahan.
Adakalanya nampak bintik berwarna
keputihan atau kekuningan disertai dengan
pembengkakan kelopak mata.
 Pada hordeolum interna, benjolan akan
nampak lebih jelas dengan membuka kelopak
mata. Keluhan yang kerap dirasakan oleh
penderita hordeolum diantaranya rasa
mengganjal pada kelopak mata, nyeri takan
dan makin nyeri saat menunduk. Kadang mata
berair dan peka terhadap sinar.
TERAPI
 Pada umumnya hordeolum dapat
sembuh sendiri (self-limited) dalam 1-2
minggu. Namun tak jarang memerlukan
pengobatan secara khusus, obat topikal
(salep atau tetes mata antibiotik)
maupun kombinasi dengan obat
antibiotika oral (diminum).
EDUKASI
 Hindari mengucek-ucek atau menekan
hordeolum.
 Jangan memencet hordeolum. Biarkan
hordeolum pecah dengan sendirinya,
kemudian bersihkan dengan kasa steril ketika
keluar nanah atau cairan dari hordeolum.
 Tutup mata pada saat membersihkan
hordeolum.
 Untuk sementara hentikan pemakaian make-
up pada mata.
 Lepaskan lensa kontak (contact lenses)
selama masa pengobatan.
KAPAN DILAKUKAN INSISI
HORDEOLUM??
Dianjurkan insisi (penyayatan) dan drainase pada
hordeolum, apabila:
 Hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan
obat-obat antibiotika topikal dan antibiotika oral
dalam 2-4 minggu.
 Hordeolum yang sudah besar atau sudah
menunjukkan fase abses.
 Setelah insisi dianjurkan kontrol dalam seminggu
atau lebih untuk penyembuhan luka insisi agar
benar-benar sembuh sempurna.
PENCEGAHAN
 Jaga kebersihan wajah dan membiasakan
mencuci tangan sebelum menyentuh wajah
agar hordeolum tidak mudah berulang.
 Usap kelopak mata dengan lembut
menggunakan washlap hangat untuk
membersihkan ekskresi kelenjar lemak.
 Jaga kebersihan peralatan make-up mata
agar tidak terkontaminasi oleh kuman.
 Gunakan kacamata pelindung jika
bepergian di daerah berdebu.
MYOPIA
 Rabun jauh atau dalam ilmu fisika dan biologi
disebut Myopia yang berasal dari bahasa Yunani
yang artinya “Pandangan dekat”(nearsightedness)
yang diakibatkan karena kerusakan mata akibat
objek jatuh di depan retina sehingga jarak pandang
terlampau jauh.
 Myopia merupakan suatu keadaan dimana panjang
bola mata anteroposterior dapat terlalu besar atau
kekuatan pembiasan media refraksi terlalu kuat
Etiologi
 dapat bersifat keturunan (herediter),
 ketegangan visual atau
 faktor lingkungan
KLASIFIKASI
 Menurut Bentuk
 Menurut Derajat Beratnya
 Menurut Perjalanannya
TANDA DAN GEJALA
 Sakit kepala
 Rabun jauh
 Sering disertai dengan juling
 Celah kelopak sempit
 Mempunyai kebiasaan mengernyitkan
dahi saat melihat objek yang jauh
PENATALAKSANAAN
 Kacamata, kontak lensa, dan operasi
refraksi adalah beberapa pilihan untuk
mengobati gejala-gejala visual pada
pada penderita myopia.
 Kacamata sferis negatif terkecil yang
memberikan ketajaman penglihatan
maksimal.
 Terapi dengan menggunakan laser
dengan bantuan keratomilesis (LASIK)
atau operasi lasik mata.
PRESBIOPIA
 Presbiopia adalah gangguan akomodasi
yang terjadi pada usia lanjut akibat
kurang lenturnya lensa dan
melemahnya kontraksi badan siliar.
 Akibat gangguan akomodasi tersebut
maka pada pasien berusia > 40 tahun,
akan memberikan keluhan setelah
membaca yaitu berupa mata lelah,
berair, dan sering terasa pedas.
 Pada pasien presbiopia kacamata atau
adisi diperlukan untuk membaca dekat
yang berkekuatan tertentu, biasanya :
+1.00 D  40 tahun
+1.50 D  45 tahun
+2.00 D  50 tahun
+2.50 D  55 tahun
+ 3.00 D  60 tahun
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai