Anda di halaman 1dari 84

CASE REPORT

“DIARE AKUT DEHIDRASI


RINGAN SEDANG ”

Disusun Oleh :
Maria Yunita Priska Mali
( 1765050220 )
Pembimbing :
dr. Ina, SpA
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR MINGGU
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA
PERIODE 06 MEI – 20 JULI 2019
CASE
IDENTITAS PASIEN
No. RM : 100879
Nama Lengkap : An. AY
Tanggal Lahir : 22 Oktober 2017
Umur : 1 tahun 6 bulan (18 bulan)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Belum Sekolah
Alamat : Jalan Belatik 10 no.127 , Depok
IDENTITAS ORANGTUA/WALI

AYAH
Nama Lengkap : Tn.MY IBU
Tanggal Lahir : 16 Februari 1990 Nama Lengkap : Ny. D
Suku Bangsa : Betawi Tanggal Lahir : 4 Maret 1991
Alamat : Jalan Belatik no. Suku Bangsa : Betawi
127,Depok Alamat : Jalan Belatik no 127,Depok
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : Sales Marketing Pekerjaan : Perawat
Penghasilan : UMR Penghasilan : UMR
ANAMNESIS
• Dilakukan secara alloanamnesis dengan Ny. D selaku ibu
kandung pasien.

KELUHAN PASIEN
Keluhan Utama : BAB cair 6X sejak 1 hari
SMRS
Keluhan Tambahan : Mual, muntah, demam, nafsu
makan menurun, bak sedikit
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke IGD RSUD Pasar Minggu diantar oleh ibunya pada tanggal 14 Juni
2019 pukul 07.30 pagi dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari SMRS. BAB cair
berwarna kuning, menyemprot (+), ampas (+), lendir (-), darah (-), sebanyak ¾ aqua
gelas kecil. Dalam sehari pasien BAB sebanyak 6 kali. Pasien juga mual dan muntah
sebanyak 9 x berisi makanan bercampur cairan berwarna bening setiap habis
makan sehingga nafsu makan pasien menjadi berkurang dan pasien hanya minum
sedikit. Nyeri perut disangkal. Ibu pasien juga mengeluhkan pasien demam sejak
kemarin terus menerus, saat dirumah suhunya mencapai 38 derajat celcius. Demam
tidak disertai mimisan, gusi berdarah dan kejang. Anak terkadang rewel dan
gelisah. BAK pasien sedikit. Batuk dan pilek disangkal.
Sebelumnya ibu pasien sudah membawa pasien ke klinik dan diberi obat namun
keluhan belum membaik.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteri - Peny. Jantung -

Cacingan - Diare - Peny. Ginjal -

Demam - Kejang - Peny. Darah -


berdarah demam

Demam - Kecelakaa - Radang Paru -


tifoid n
Otitis - Morbili - Tuberculosis -

Parotitis - Operasi - Asma -


RIWAYAT KEHAMILAN
Perawatan Antenatal : Trimester I 1 kali/bulan di Dokter
Trimester II 2 kali/bulan di Dokter
Trimester III 2 kali/bulan di Dokter
Penyakit kehamilan : Disangkal oleh ibu pasien
RIWAYAT KELAHIRAN
Tempat lahir : Rumah Sakit
Penolong persalinan : Dokter
Cara persalinan : Spontan (Pervaginam)
40 minggu

Penyulit : Disangkal oleh ibu pasien


Masa gestasi : Cukup bulan
KEADAAN BAYI

Berat badan lahir : 3700 gr


Panjang badan : 51 cm
Lingkar kepala : Ibu pasien tidak ingat
Nilai APGAR : 9/10
Kelainan bawaan : Tidak ada
RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin Dasar (umur) Ulangan

BCG 1 bulan

DPT/DT 2,4,6 bulan

POLIO 0,2,4,6 bulan 3 bulan

CAMPAK 9 bulan 18 bulan

HEPATITIS B 0,1,6 bulan

Kesan : Imunisasi dasar lengkap menurut IDAI 2017


RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Gigi pertama : 6 bulan
Psikomotor :
Tengkurap : 3 bulan
Duduk : 8 bulan
Berdiri : 7 bulan
Berjalan : 9 bulan
Berbicara : -
Menulis : -
Membaca : -

Kesan : pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia


RIWAYAT MAKANAN
Usia Jenis makanan
0 – 6 bulan ASI Ekslusif tiap 2 jam sekali, selama 15 menit, hisapan kuat, di payudara kanan dan kiri bergantian.

6 – 9 bulan ASI tiap 2 jam sekali, selama 15 menit, hisapan kuat, di payudara kanan dan kiri bergantian.
Bubur ASI 2 kali/hari sebanyak ½ porsi piring anak di campur buah pisang di siang hari.

9 – 12 bulan ASI setiap 3 jam, selama 15 menit, hisapan kuat, di payudara kanan dan kiri bergantian
Bubur saring berisi wortel, tomat dan daging ayam 2 kali/hari ukuran 1 piring anak
Buah pisang atau pepaya sebagai selingan di siang hari

12 bulan – 18 bulan ASI setiap 5 jam, selama 15 menit, hisapan kuat, di payudara kanan dan kiri bergantian
Susu formula 1 botol (120 cc)/ hari, dalam sehari sebanyak 1 kali/hari
Nasi tim dengan tempe, daging ikan, sayur bayam 2x/hari

18 bulan - sekarang Makanan utama berupa nasi + lauk + sayur 3x/hari


Buah sebagai selingan di siang dan sore hari
Susu formula 200 cc (gelas) 2x/hari
Kesan: Pola makan sesuai dengan pertambahan usia, kualitas dan
kuantitas makanan cukup menurut DEPKES
DATA PERUMAHAN
Kepemilikan rumah : Pribadi
Keadaan rumah :` Ukuran 5x10 meter
Dinding terbuat dari tembok
Atap terbuat dari seng
Ventilasi cukup (3 buah per ruangan)
Jarak septic tank ke sumber air bersih ±10 meter
Keadaan Lingkungan : Berupa kompleks perumahan padat penduduk
Ada tempat pembuangan sampah
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang, rewel


Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 V5 M6

Tanda Vital
Tekanan Darah :-
Frekuensi nadi : 125 kali / menit (regular, isi cukup, kuat angkat)
Frekuensi nafas : 26 kali / menit
Suhu : 37,6 °C (axilla)
Data Antropometri Menurut data WHO
a. BB/U : - 2 SD s/d 2 SD ( kesan : gizi baik)
Berat Badan : 13 kg b. TB/U : - 2 SD s/d 2 SD (kesan :normal)
c. BB/TB : - 2 SD s/d 2 SD (kesan :normal)
Tinggi Badan : 89 cm= 0,89 m d. BMI/U : normal
BMI = 13/(0,89)2 = 13/ 0,89 = 16,41
Kesan: Status gizi anak baik dan tinggi anak normal
PEMERIKSAAN SISTEM
Kepala
Bentuk : Normocephali
Rambut : Warna hitam, tumbuh merata, tidak mudah dicabut

Mata :Mata sedikit cekung (+/+), air mata sedikit (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Liang telinga lapang kanan dan kiri, Sekret (-/-)
Hidung : Cavum nasi lapang,septum deviasi(-), sekret (-)
Mulut
Bibir : Sianosis (-), mukosa kering (+)
Gigi : Karies Dentis (-)
Lidah : Terletak di tengah
Tonsil : T1– T1, hiperemis (-/-)
Faring : Arcus faring simetris, Hiperemis (-)
Leher : Kelenjar getah bening tidak membesar
PEMERIKSAAN FISIK THORAKS
Paru-paru Jantung
Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat
Inspeksi : Gerak kedua dinding
Palpasi: Ictus cordis teraba di linea
dada simetris, retraksi sela iga (-)
midclavicula sinistra ICS 5
Palpasi: vocal fremitus simetris Perkusi:

Perkusi: sonor/sonor Batas jantung kanan ditemukan pada linea


sternalis dextra ICS V
Auskultasi : Bunyi nafas dasar
Batas jantung kiri ditemukan pada linea
vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/- midclavicularis sinistra ICS V
Auskultasi: Bunyi Jantung I dan II reguler,
Murmur (-), Gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar, jejas (-)
Auskultasi : Bising usus (+) 10 x/menit
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) epigastrium hepar dan lien teraba tidak
membesar, turgor kulit melambat
Perkusi : timpani, nyeri ketok (+) regio epigastrium
Kulit : Kulit tampak kemerahan, turgor kulit melambat
kuning (-) sianosis (-)
Ekstremitas : Lengkap, akral hangat, sianosis (-), Capillary Refill Time < 2 detik
Tulang belakang : Kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-)
Genitalia : tidak ada kelainan
Anus : tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
I : Sulit dinilai

II : Visus kasar baik

III : Pergerakan bola mata ke segala arah, pupil isokor 3 mm / 3 mm

IV : Refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tak langsung +/+

V : Rahang tidak deviasi

VI : Pergerakan bola mata ke segala arah

VII : Wajah simetris

VIII : Pendengaran baik

IX : Disfonia (-), disfagia (-)

X : Disfonia (-), disfagia (-)

XI : Menoleh dan angkat bahu normal

XII : Lidah tremor (-), deviasi (-)


PEMERIKSAAN REFLEKS
Lengan Tungkai

Kanan Kiri Kanan Kiri


Gerakan
Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus
Normal Normal Normal Normal
Trofi
Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Klonus
- - Negatif Negatif
Reflek fisiologis
Biseps (+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)

Reflek patologis
Hoffman (-), tromner(-) Babinski (-), chaddock (-), openheim (-),
gordon (-)
Meningeal sign
Kaku kuduk (-), burdzinsky I & II (-), kernig (-)

Sensibilitas
Normal Normal Normal Normal
PEMERIKSAAN ANJURAN
Cek Laboratorium

 Darah Lengkap
 Urinalisa
 FL (Kultur Feses)
 Elektrolit
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(14 JUNI 2019)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

 Hemoglobin  8,7 g/dL  10.8-12.8 g/dl


 Leukosit  8000 /µL  6-17 ribu/ul
 Eritrosit  6,41 10^6/µL  3.60-5.20 juta/ml
 Hematokrit  32 %  35-43%
 Trombosit  465.000/µL  150-450 ribu/ul
 MCV  50 fL  73-101/fl
 MCH  14 pg  23-31pg
 MCHC  27 g/dL  26-34 g/dl
 Kimia darah  66 mg/dl  33-111 mg/dl
 Natrium  141 mEq/L  132-145 mEq/l
 Kalium  4,80 mEq /L  3,10 5,10 mEq/L
 Clorida  103 mEq/L  96-111 mEq/L
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

 Warna Tinja  Kuning  Kuning kecoklatan


 Konsistensi  Cair  Lunak
 Lendir  Negatif  Negatif
 Darah faeces  Negatif  Negatif
 Cacing  Negatif  Negatuf
 Telur cacing  Negatif  Negatif
 Amylum  Negatif  Negatif
 Lemak  Negatif  Negatif
 Sisa Sayuran  Negatif  Negatif
 Serabut otot  Negatif  Negatif
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(15 JUNI 2019 )
Hemoglobin 11.0 g/dL
Hematokrit 36 %
Leukosit 8,0 103/µL
Trombosit 232 103/µL
Eritrosit 4.97 106/µL
URINALISA
(15 JUNI 2019 )
Urin Lengkap:

- Warna: kuning *kuning muda-tua


- Kejernihan: jernih *jernih
- Eritrosit: 0-1/LPB *0-1
- Leukosit: 1-3/LPB *1-6
- Epitel sel: positif/LPK *Positif
- Silinder: Negatif *negatif
- Bakteri: Negatif *negatif
- Kristal: Negatif *negatif
- Ragi: Negatif *negatif
- pH: 6,0 *7,0 netral
- BJ: 1.005 *1.010-1.032
- Protein urin: negatif *negatif
- Glukosa urin: negatif *negatif
- Keton: negatif &negatif

Bilirubin: negatif *negatif


RESUME
Pasien datang ke IGD RSUD Pasar Minggu diantar oleh ibunya pada tanggal 14 Juni
2019 pukul 07.30 pagi dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari SMRS. BAB cair
berwarna kuning, menyemprot (+), ampas (+), lendir (-), darah (-), sebanyak ¾ aqua
gelas kecil. Dalam sehari pasien BAB sebanyak 6 kali. Pasien juga mual dan muntah
sebanyak 9 x berisi makanan bercampur cairan berwarna bening setiap habis
makan sehingga nafsu makan pasien menjadi berkurang dan pasien hanya minum
sedikit. Nyeri perut disangkal. Ibu pasien juga mengeluhkan pasien demam sejak
kemarin terus menerus, saat dirumah suhunya mencapai 38 celcius. Demam tidak
disertai mimisan, gusi berdarah dan kejang. Anak terkadang rewel dan gelisah. BAK
pasien sedikit. Batuk dan pilek disangkal.
DIAGNOSIS KERJA
Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan Sedang
DIAGNOSIS BANDING
Diare akut dehidrasi ringan sedang ec bakteri

Diare akut dehidrasi ringan sedang ec virus

Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ec parasite


PENATALAKSANAAN IGD
Rehidrasi RL 175 ml/kgbb/hari; di igd selama 3 jam sudah masuk 285 cc
Inj.Ranitidine 10 mg IV
Inj ondancetron 2 mg IV
RENCANA PENATALAKSANAAN RAWAT INAP
IVFD : RL 1150 CC/24 jam
MM : - Inj ranitidin 2x10 mg (iv)
- Inj ondansetron 3x2 mg (iv)
- Zinc 1x20 mg (po)
- Paracetamol 3x1,5 cth (po)
Advice dr.Ina,Sp.A
IVFD KAEN 3B 1150 ML/hari
Lacto B 2x1
Lainnya lanjut
PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
FOLLOW UP
FOLLOW UP (PH=0) Tanggal 14 Juni 2019

S BAB cair 6x SMRS berwarna kuning, menyemprot (+), ampas (+), lendir (-
), darah (-), sebanyak ¾ aqua gelas kecil, demam (+), mual dan muntah 9 x
berisi cairan, nafsu makan dan minum berkurang,bak sedikit, batuk dan pilek
(-), nyeri perut (-)
O  Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang, rewel
 Kesadaran: Compos mentis
 Vital sign:
Frekuensi nadi: 125x /menit (isi cukup, kuat angkat, reguler)
Frekuensi nafas: 26 x /menit
Suhu: 37,6oC (aksilla)
 Kepala: Normocephali
 Mata: CA (-/-), SI (-/-), mata sedikit cekung (+/+), air mata (+/+)
 Mulut: Mukosa bibir kering
 Hidung: Cavum nasi lapang, Sekret (-/-)
 Faring: Hiperemis (-)
 Leher: KGB tidak teraba membesar
 Thorax:
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
P : vokal fremitus simetris
P : sonor/sonor
A : BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
 Abdomen:
I: perut tampak datar, jejas (-)
A: BU (+) 10 x/ menit
P: Timpani, NK (-)
P: Supel, nyeri tekan epigastrium (-),tidak teraba pembesaran organ
 Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
 Kulit : Turgor kembali lambat <2’’

Lab :
HEMATOLOGI
Lab :
HEMATOLOGI
Hemoglobin 8,7 g/dL (10.8-12.8) ↓
Hematokrit 32 % (35-43) ↓
Leukosit 8,0 103/µL (6.0-17.5)
Trombosit 465 103/µL (217 -497)
Eritrosit 6,41 106/µL (3.60-5.20) ↑
Nilai Eritrosit
MCV 50 fl (73-101) ↓
MCH 14 pg (23-31) ↓
MCHC 27 g/dl (26-34)
Kimia Darah
66 mg/dl (33-111

Elektrolit
Natrium 141 mEq/L 132-145
Kalium 4,80 mEq /L 3,10 5,10
Chlorida 103 mEq/L 96-111
Tinja
Makroskopis
Warna kuning * kuning coklat
Konsistensi lunak * lunak
Darah Negatif * negatif
Lendir negatif * negatif

Mikroskopis
Ertrosit 0-1/LPB *0-1
Leukosit 1-2/LPB *1-3
Telur Cacing tidak ditemukan * tidak ditemukan
Amoeba tidak diemukan * tidak ditemukan
Ragi tidak ditemukan * tidak ditemukan
Tanggal 15 Junii 2019 (PH=1)
S BAB cair 3 x, menyemprot (+), ampas (+), lendir (-), darah (-), sebanyak
1/2 aqua gelas kecil, demam (+), mual dan muntah (+) 2 x isi cairan dan
makanan,makan dan minum sedikit,nyeri perut (-), batuk pilek (-)
O  Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang
 Kesadaran: Compos mentis
 Vital sign:
Frekuensi nadi: 110 x /menit (isi cukup, kuat angkat, reguler)
Frekuensi nafas: 22 x /menit
o
Suhu: 37,9 C (aksilla)
 Kepala: Normocephali
 Mata: CA (-/-), SI (-/-), mata cekung (-/-),air mata (+/+)
 Hidung: Cavum nasi lapang, Sekret (-/-)
 Faring: Hiperemis (-)
 Leher: KGB tidak teraba membesar
 Thorax:
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
P : vokal fremitus simetris
P : sonor/sonor
A : BND vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
 Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 5x/ menit
P: Timpani, NK (-)
P: Supel, NT (-)
 Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema (-)
 Kulit : Turgor kembali baik

Lab:
H2TL (Hb, Ht, Trombosit, Leukosit)
- Hemoglobin 11.0 g/dL
- Hematokrit 36 %
- Leukosit 8,0 103/µL
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak
dengan frekuensi lebih dari 3 kali per hari disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa
lendir dan berlangsung < dari dua minggu (14 hari)

Pada bayi yang minum ASI sering frekuensi buang air


besarnya lebih dari 3-4 kali per hari, keadaan ini tidak
dapat dikatakan diare namun masih bersifat fisiologis atau
normal
EPIDEMIOLOGI

Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di


negara berkembang termasuk di Indonesia dan merupakan
salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada
anak, terutama usia di bawah 5 tahun

Di Indonesia diperoleh diare merupakan penyebab kematian


bayi 42% dibanding pneumonia 24%.
ETIOLOGI
GOLONGAN BAKTERI GOLONGAN VIRUS GOLONGAN PARASIT

Aeromonas Astrovirus Balantidiom coli

Bacillus cereus Calcivirus (Norovirus, Sapovirus) Blastocystis homonis

Canpilobacter jejuni Enteric adenovirus Crytosporidium parvum

Clostridium perfringens Corona virus Entamoeba histolytica

Clostridium defficile Rotavirus Giardia lamblia

Eschercia coli Norwalk virus Isospora belli

Plesiomonas shigeloides Herpes simplek virus Strongyloides stercoralis

Salmonella Cytomegalovirus Trichuris trichiura

Shigella

Staphylococcus aureus

Vibrio cholera

Vibrio parahaemolyticus

Yersinia enterocolitica
CARA PENULARAN
Feses

Fluid

Food

Finger

Flies
FAKTOR RISIKO

Umur Infeksi
Asimptomatik

Musim
PATOFISIOLOGI
SEKRETORIS

Pada diare sekretoris, terjadi peningkatan sekresi Cl- secara aktif dari sel
kripta akibat mediator intraseluler seperti cAMP, cGMP, dan Ca2+ dan juga
mencegah terjadinya perangkaian antara Na+ dan Cl- pada sel vili usus. Hal
ini berakibat cairan tidak dapat terserap dan terjadi pengeluaran cairan
secara masif ke lumen usus.

Diare dengan mekanisme ini memiliki tanda khas yaitu volume tinja yang
banyak (>200ml/24jam), konsistensi tinja yang sangat cair, konsenstrasi Na+
dan Cl- >70mEq, dan tidak berespon terhadap penghentian makanan
OSMOTIK
Diare dengan mekanisme osmotik bermanifestasi ketika terjadi kegagalan proses
pencernaan dan/atau penyerapan nutrien dalam usus halus sehingga zat tersebut
akan langsung memasuki colon.

Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan osmotik di lumen usus sehingga menarik
cairan ke dalam lumen usus. Absorpsi usus tidak hanya tergantung pada faktor
keutuhan epitel saja, tetapi juga pada kecukupan waktu yang diperlukan dalam
proses pencernaan dan kontak dengan epitel.
Osmotik Sekretorik

Volume tinja <200 ml/hari >200 ml/hari

Puasa Diare berhenti Diare berlanjut

Na+ tinja <70 mEq/L >70 mEq/L

Reduksi (+) (-)

pH tinja <5 >6


MANIFESTASI KLINIS
Gejala Klinik Rotavirus Shigella Salmonela ETEC EIEC Kolera

Masa tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 48-72 jam

Demam + ++ ++ - ++ -
Mual & muntah Sering Jarang Sering - - Sering

Nyeri perut Tenesmus Tenesmus Tenesmus + Tenesmus Kramp

Nyeri kepala - + + - - -
Lamanya sakit 5-7 hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari Variasi 3 hari

Sifat tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10 x/hari >10x/hari Sering Sering Sering Selalu

Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair


Lendir darah - Sering Kadang - + -
Kadang
Bau - - Busuk + - Amis
Warna Kuning Merah Kehijauan Tak warna Merah Cucian
Hijau Hijau Hijau Beras
DIAGNOSIS
ANAMNESIS • Bila disertai muntah volume dan
frekuensinya.
• Kencing: biasa, berkurang, jarang atau
tidak kencing dalam 6-8jam terakhir
1) lama diare, • Makanan dan minuman yang diberikan
2) frekuensi, selama diare
• Adakahh panas atau penyakit lain yang
3) volume, menyertai seperti: batuk, pilek, otitis
media, campak
4) konsistensi tinja, • Tindakan yang telah dilakukan ibu selama
anak diare: member oralit, memabwa
5) warna, berobat ke puskesmas atau ke rumah sakit
6) bau, dan obat-obatan yang diberikan serta
riwayat imunisasinya
7) ada/tidak lendir dan darah.
PEMERIKSAAN FISIK
Bagian tubuh yang Nilai untuk gejala yang ditemukan
diperiksa 0 1 2

Keadaan umum Sehat Gelisah, apatis Mengigau, syok

Kekenyalan kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang

Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung

Ubun-ubun besar Normal Sedikit cekung Sangat cekung

Mulut Normal Kering Kering & sianosis Interpretasi :


0-2 : Ringan
Denyut nadi Kuat < 120 Sedang (120-140) Lemah > 140 3-6 : Sedang
7-12 : Berat

Tabel
Penentuan derajat dehidrasi menurut sistim pengangkaan – Maurice King 1
Penilaian A B C
Klasifikasi tingkat dehidrasi
anak dengan Diare
Lihat:
Keadaan umum Baik,sadar *Gelisah,rewel *lesu,lunglai/tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Kering
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa,tidak haus *haus ingin minum *malas minum atau tidak bias
banyak minum

Periksa: turgor kulit Kembali cepat *kembali lambat *kembali sangat lambat

Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi berat


ringan/sedang Bila ada 1 tanda* ditambah 1 atau
Bila ada 1 lebih tanda lain
tanda* ditambah
1 atau lebih
tanda lain
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah : Darah Lengkap, serum elektrolit, AGD,glukosa darah,kultur,dan tes
kepekaan terhadap antibiotik

Urin : Urin lengkap, kultur,dan tes kepekaan terhadap antibiotik

Tinja : kultur tinja dilihat dari makroskopik dan mikroskopik


TATALAKSANA

Rehidrasi dengan Pemberian zink ASI dan


menggunakan selama 10 hari Makanan
oralit baru

Antibiotik Selektif Edukasi Kepada


Orangtua
KLASIFIKASI DEHIDRASI PADA ANAK DAN TATALAKSANA
KLASIFIKASI PENGOBATAN

Dehidrasi Berat  Beri cairan untuk diare dengan dehidrasi berat


(Rencana Terapi C)

Dehidrasi Ringan/Sedang  Beri anak cairan dan makanan untuk dehidrasi ringan
(Rencana Terapi B)
 Setelah rehidrasi, nasihati ibu untuk penanganan di rumah
 Kunjungan ulang dalam waktu 5 hari jika tidak membaik

Tanpa Dehidrasi  Beri cairan dan makanan untuk menangani diare di rumah
(Rencana Terapi A)
 Nasihati ibu kapan kembali segera
 Kunjungan ulang dalam waktu 5 hari jika tidak membaik
DIARE TANPA DEHIDRASI
DIARE DENGAN DEHIDRASI RINGAN SEDANG
RENCANA TERAPI B
Status hidrasi dievaluasi secara berkala
BB 3 – 10 kg : 200 ml/kgBB/hari
BB 10 – 15 kg : 175 ml/kgBB/hari
BB >15 kg : 135 ml/kgBB/hari
DIARE DENGAN DEHIDRASI BERAT
ORALIT
Oralit baru dapat mengurasi rasa mual dan muntah diberikan
segera bila anak diare untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi

Oralit baru ini adalah dengan osmolaritas yang rendah.

Oralit baru dengan low osmolaritas ini juga menurunkan


kebutuhan suplementasi intravena dan mampu mengurangi
pengeluaran tinja hingga 20% serta mengurangi kejadian
muntah hingga 30%.
ZINK
 Mikronutrien yang berfungsi :

 Menjaga keutuhan epitel usus --------------memperpendek waktu dan beratnya diare


 Mencegah berulangnya diare
 Meningkatkan nafsu makan
 Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh
 Antioksidan
PEMBERIAN ZINK
Dosis zinc untuk anak-anak

Anak di bawah umur 6 bulan : 10mg (½ tablet) per hari

Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari

Diberikan selama 10-14 hari


ANTIBIOTIK SELEKTIF
ANALISA KASUS
PENEGAKAN DIAGNOSIS
DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN SEDANG

ANAMNESIS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN


FISIK PENUNJANG
ANAMNESIS
 BAB cair lebih dari 3 kali sehari berlangsung kurang dari 14 hari
 BAB dengan cairan lebih banyak dari ampasnya
 Bab cair ¾ aqua gelas kecil
 Konsistensi cair,warna kuning, tidak berbau
 Tidak disertai lendir dan darah -------------------- x Disentri
 Muntah 9 x , isi cairan dan makanan----------------mual & muntah tanda non spesifik karena ada
mikroorganisme yang menginfeksi saluran cerna
 Nafsu makan menurun
 BAK sedikit
 Anak tampak rewel
 Demam ---------tanpa mimisan dan gusi berdarah
Teori
Gejala Pasien

1. Bab cair > 3 kali


2. Berlangsung < 14 hari
3. Konsistensi cair ,warna kuning,
4. Tidak disertai lendir dan darah
5. Mual,muntah
6. Penurunan nafsu makan
7. Demam
PEMERIKSAAN FISIK
mata sedikit cekung, air mata sedikit, mukosa bibir
kering dan turgor kulit kembali lambat, bising usus
meningkat,jumlah urin sedikit masuk kedalam
klasifikasi dehidrasi ringan/sedang
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
TATALAKSANA
Terapi B
Cairan rehidrasi oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak
75ml/kgBB dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan
yang telah terjadi dan sebanyak 5 – 10 ml/kgBB setiap diare
cair
Rehidrasi parenteral (IV) diberikan bila anak muntah setiap
diberi minum walaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi
sedikit atau melalui pipa nasogastrik. Cairan IV yang diberikan
adalah RL atau KaEN 3B atau NaCl dengan jumlah cairan
dihitung berdasarkan BB. Status hidrasi dievaluasi secara
berkala
BB 3 – 10 kg : 200 ml/kgBB/hari
BB 10 – 15 kg : 175 ml/kgBB/hari
BB >15 kg : 135 ml/kgBB/hari
Pada tatalaksana dehidrasi ringan/sedang berdasarkan teori yaitu dengan terapi
B. Saat di IGD (PH = 0 ) pasien diberikan Rehidrasi RL 175 ml/kgbb/hari;
Inj.Ranitidine 10 mg IV, Inj ondancetron 2 mg IV

Pasien juga dilakukan pemeriksaan H2TL (Hb, Ht, Trombosit, Leukosit), Eritrosit, GDS,
Elektrolit, dan Feses lengkap

 Tatalaksana untuk terapi ranap diberikan Diet makanan Lunak , IVFD : KAEN 3B
1150 CC/24 jam, Inj ranitidin 2x10 mg (iv), Inj ondansetron 3x2 mg (iv), Zinc 1x20
mg (po), Paracetamol 3x1,5 cth (po), Lacto B 2 x 1
Mengandung : (Dx + NS + K 20 mq/L + Laktat 20 mEq/L )

KAEN 3B Fungsi :
Bekerja untuk membantu proses penyembuhan diare
Berguna untuk mencegah infeksi
Bermanfaat untuk memberikan daya tahan pada tubuh
Memberikan manfaat untuk memulihkan kesehatan tubuh pasca mengalami diare dan penyakit
infeksi
Memenuhi kebutuhan vitamin c
Membantu memenuhi kebutuhan mineral
Berguna untuk memberikan kebutuhan karbohidrat protein

Usia pasien : 1 tahun 6 bulan


BB : 13 Kg----------------- Kebutuhan Cairan : 10 x 100 cc= 1000 cc
3 x 50 cc = 150 cc
1000 + 150= 1150 cc
ZINK
 Mikronutrien yang berfungsi :

 Menjaga keutuhan epitel usus --------------memperpendek waktu dan beratnya diare


 Mencegah berulangnya diare
 Meningkatkan nafsu makan
 Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh
 Antioksidan
PEMBERIAN ZINK
Dosis zinc untuk anak-anak

Anak di bawah umur 6 bulan : 10mg (½ tablet) per hari

Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari

Diberikan selama 10-14 hari


LACTO B
Lacto B adalah obat atau suplemen untuk mengatasi diare dan mencegah intoleransi
laktosa atau masalah pencernaan lainnya. Selain itu, Lacto B juga bisa digunakan untuk
mengatasi infeksi vagina dan infeksi saluran kencing
Dalam satu sachet Lacto B terkandung sel bakteri baik berjumlah 1×109 CFU/g. Bakteri
tersebut yaitu Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longum, Streptococcus thermophillus
 Obat ini juga mengandung vitamin C sebesar 7%, vitamin B1 73%, vitamin B2 157%, vitamin
B6 14%, vitamin B3 13%, protein 0,02 gram, lemak 0,1 gram, zink 103%
Dosis Lacto B untuk anak usia 1-12 tahun adalah 3 kali sehari 1 sachet, sama seperti
dosis orang dewasa
Dosis Lacto B untuk anak usia di bawah 1 tahun lebih rendah, yaitu hanya 2 kali sehari 1
sachet, atau sesuai anjuran dokter
jangan lupa tulis diagnosis GEA ------------------------DIARE
Anemia jenis
Mcv mchc

Sitp c ferritin
DAFTAR PUSTAKA
 Subagyo B dan Santoso NB. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi 1.
Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI.; 2012 :87-121
 Departemen Kesehatan RI. Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. Dep Kesehat RI, Direktorat
Jendral Pengendali Penyakit dan Penyehatan Lingkung. 2011;1–40.
 Radlovis N, Lekovic Z. Acute Diarrhea in Children. Srp Arh Celok Lek. 2015 Nov-Dec;143(11-12):755-
762
 Christophe F. Role of Antidiarrhoeal Drugs as Adjunctive Therapies for Acute Diarrhoea in Children.
International Journal of Pediatrics. 2013:1-15
 Buku Saku Pelayanan Kesahatan Anak di Rumah Sakit. WHO Indonesia, 2008.
 Sulaiman Y. Profil diare di ruang rawat inap anak. Sari Pediatri, 2011: 13;4
 Katia G, Maria M. Acute diarrhea: evidence-based management. J Pediatr (Rio J). 2015; S36-S43

Anda mungkin juga menyukai