Anda di halaman 1dari 41

REFERAT

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS


Disusun oleh :
Maria Yunita Priska Mali
Pembimbing :
dr. Febtusia Puspitasari, SpJP - FIHA
Pendahuluan
• Dalam bidang kardiologi, insidensi penyakit jantung bawaan
semakin meningkat ditandai dengan makin meningkatnya
konsultasi serta rujukan oleh puskesmas, dokter umum,dokter
spesialis anak, dan dokter spesialis lain ke konsultan jantung

• PDA adalah cacat jantung kongenital kelima yang paling sering


ditemukanatau 8-10% dari seluruh kasus cacat jantung
kongenital

• Di Amerika serikat, diperkirakan dari 1000 kelahiran hidup


ditemukan 1 kasus PDA
Embriogenesis
Sistem Kardiovaskuler
Embriogenesis
Adaptasi Sistem Kardiovaskuler
Adaptasi Janin
Curah jantung janin didistribusikan sebagai berikut:
 40 % menuju aorta ascendens
 20 % ke arteri leher & kepala
 16 % tersisa melewati isthmus aorta menuju aorta
ascendens
 60 % dipompakan ke arteri pulmonalis
 8 % menuju paru
 52 % melewati duktus arteriosus menuju aorta
descendens
Sirkulasi Bayi Baru Lahir
• Perubahan yang sangat penting dalam sirkulasi
setelah bayi lahir:
 Penurunan tahanan vaskular pulmonal peningkatan
saturasi oksigen arteri pulmonalis dan PO2 alveolar
 Tahanan vaskular sistemik meningkat
 Duktus arteriosus menutup pada 10-15 jam
setelah lahir.
 Foramen ovale menutup saat bayi lahir tetapi
tidak semua bayi mengalaminya
Perbedaan Sirkulasi Janin dan Keadaan Pasca
Lahir
Sirkulasi Janin Bayi
pirau intrakardiak (foramen ovale) dan pirau pirau intra dan ekstrakardiak tersebut tidak
ekstrakardiak (duktus arteriosus botali, duktus ada.
venosus arantii) yang efektif.

ventrikel kiri dan kanan bekerja serentak ventrikel kiri berkontraksi sedikit lebih awal
dari ventrikel kanan.

ventrikel kanan memompa darah ke tempat ventrikel kanan akan melawan tahanan paru,
dengan tahanan yang lebih tinggi, yakni yang lebih rendah dari pada tahanan sistemik
tahanan sistemik, sedang ventrikel kiri yang dilawan ventrikel kiri.
melawan tahanan yang rendah yakni plasenta

Pada janin darah yang dipompa oleh ventrikel darah dari ventrikel kanan seluruhnya ke paru.
kanan sebagian besar menuju ke aorta
Ductus Arteriosus
Pengertian
• Duktus arteriosus adalah pembuluh darah
janin yang menghubungkan arteri pulmonalis
kiri langsung dengan aorta desendens
• Pada bayi baru lahir, prostaglandin yang
didapat dari ibu (prostaglandin maternal)
kadarnya menurun sehingga duktus arteriosus
tertutup dan berubah menjadi jaringan parut
dan menjadi ligamentum arteriosum yang
terdapat pada jantung normal
Penutupan Ductus Arteriosus
• Duktus arteriosus menutup secara fungsional pada
10-15 jam setelah lahir, jadi pirau ini berlangsung
relatif singkat.
• Penutupan permanen terjadi pada usia 2-3 minggu.
• Bila terjadi hipoksia (akibat penyakit paru, asfiksia
dan lain-lain) maka tekanan arteri pulmonalis
meningkat dan terjadi aliran pirau berbalik dari
arteri pulmonalis ke aorta melalui duktus
arteriosus.
Faktor yang berperan dalam penutupan duktus :

Peningkatan kadar
Peningkatan
katekolamin
tekanan oksigen
(norepinefrin,
arteri (PaO2
epinefrin

pemberian
Penurunan kadar
inhibitor
prostaglandin
prostaglandin
DEFINISI
Patent Ductus Arteriosus
Definisi PDA
• Penyakit jantung bawaan yang asianotik dimana
tetap terbukanya duktus arterious setelah lahir, yang
menyebabkan dialirkannya darah secara langsung
dari aorta (tekanan lebih tinggi ) ke dalam arteri
pulmoner (tekanan lebih rendah)
Klasifikasi
Patent Ductus Arteriosus
Klasifikasi
PDA
Hipertrofi Ventrikel dan Atrium Tekanan Arteri Saturasi
Tingkat
Kiri Pulmonal Oksigen

I Tidak ada Normal Normal

II Minimal 30 – 60 mmHg Normal

>60 mmHg, tetapi


Signifikan + hipertrofi ventrikel
III masih di bawah Kadang sianosis
kanan yang minimal
tahanan sistemik

Lebih tinggi
IV Hipertrofi biventrikel + atrium kiri daripada tahanan Sianosis
sistemik
Epidemiologi
Patent Ductus Arteriosus
Epidemiologi PDA
• Secara umum, angka kejadian PDA 1 per 2500-5000
kelahiran hidup pada bayi cukup bulan, 8 per 1000
kelahiran hidup pada bayi prematur dan merupakan
9-12% dari seluruh penyakit jantung bawaan
• Pada bayi berat badan kurang dari 1500 gram dan
mengalami distress pernafasan kira-kira 40%
mengalami duktus yang tetap terbuka.
• Pada bayi dengan berat badan kurang dari 1000
gram insidensinya mencapai 80%.
Faktor Risiko
Patent Ductus Arteriosus
Faktor Risiko

Prenatal Genetik

• Ibu menderita penyakit • Ayah dan ibu menderita


infeksi & rubella penyakit jantung bawaan
• Ibu alkoholisme • Kelaianan
• Umur ibu > 40 tahun Kromosom:Sindrom Down
• Ibu menderita penyakit • Anak yang lahir
DM sebelumnya menderita
penyakit jantung bawaan
Patofisiologi
Patent Ductus Arteriosus
PDA pada bayi aterm

• Ketika seorang bayi aterm menderita PDA,


dinding dari duktus arteriosus kekurangan
lapisan endotel dan lapisan muskular media
PDA bayi preterm/prematur

• PDA pada bayi prematur, biasanya mempunyai


struktur duktus yang normal.
• Tetap terbukanya duktus arteriosus terjadi
karena hipoksia dan imaturitas.
Manifestasi Klinis
Patent Ductus Arteriosus
Manifestasi Klinis
PDA
PDA Kecil PDA Sedang
• Gejala biasa timbul pada usia 2-5 bulan
• Asimpomatik • Pasien mengalami kesulitan makan, sering
• Tekanan Darah dan tekanan nadi menderita infeksi saluran nafas
normal • Anak lebih mudah lelah
• Pulsus seler
• Jantung tidak membesar • Teraba getaran bising didaerah sela iga 1-2
• Continous murmur, machinery parasternal kiri dan bising kontinu di sela iga 2-3
dari parasternal kiri yang menjalar ke daerah
murmur sekitarnya
• Gambaran radiologis dan EKG • Pada foto toraks jantung membesar (terutama
ventrikel kiri), vaskularisasi paru yang meningkat,
dalam batas normal dan pembuluh darah hilus membesar
• Pemeriksaan ekokardiografi: • EKG menunjukkan hipertrofi ventrikel kiridengan
atau tanpa dilatasi atrium kiri.
tidak menunjukkan adanya
pembesaran ruang jantung atau
arteri pulmonalis
PDA Besar

• Gejala tampak berat sejak minggu-minggu pertama kehidupan.


• Pasien tidak nafsu makan sehingga berat badan tidak bertambah.
• Tampak dispnoe dan takhipnoe dan banyak berkeringat bila minum.
• Pada pemeriksaan tidak teraba getaran bising sistolik dan padaauskultasi
terdengar bising kontinu atau bising sistolik.
• Bising middiastolik terdengar di apex karena aliran darah berlebihan
melalui katup mitral (stenosis mitral relatif).
• Bunyi jantung ke-2 tunggal dan keras.
• Gagal jantung mungkin terjadi dan biasanya didahului oleh infeksi
saluran nafas bagian bawah.
• Semua penderita PDA besar yang tidak dilakukan operasi biasanya
menderita hipertensi pulmonal.
• Pada foto toraks dijumpai pembesaran ventrikel kanan dan kiri, di
samping pembesaranarteri pulmonalis dan cabang-cabangnya.
• Pada EKG tampak hipertrofi biventrikular dengan dominasi aktivitas
ventrikel kiri dan dilatasi atrium kiri.
Diagnosis
Patent Ductus Arteriosus
Temuan Klinis
berkeringat dan
sulit atau susah makan
terengah-engah Napas cepat
dengan pengerahan
dan pertumbuhan
tenaga seperti saat dan sesak
yang buruk
menangis, menyusui napas
makan
Warna kulit
mudah letih kebiruan atau
ketika makan Takikardi kehitaman saat
menangis atau
atau bermain makan

Machinery
water
mur-mur
hammer pulse
persisten
Ekokardiografi
adalah teknik CMR / CT
diagnostik utama

Katerisasi
Jantung
• Ekokardiografi : Tingkat kelebihan volume
LV, PAP, ukuran PA, dan perubahan jantung
kanan
• CMR / CT : kuantifikasi tambahan LV
volume atau evaluasi anatomi PA
• Katerisasi Jantung : diindikasikan ketika
PAP tinggi pada ekokardiografi untuk
estimasi PVR
Tatalaksana
Patent Ductus Arteriosus
Medikamentosa
• Merupakan inhibitor sintesis prostaglandin yang terbukti efektif
mempercepat penutupan duktus arteriosus
• Tingkat efektifitasnya terbatas pada bayi kurang bulan dan menurun
seiiring menigkatnya usia paska kelahiran
• Dosis yang diberikan 2 mg/kg/bb melalui pipa nasogastrik atau intravena.
Pemberian intravena dosis selanjutnyatergantung usia pada saat awal
terapi
• Indometasin tidak diberikan bila terdapat hiperbilirubinemia
(bilirubin > 12 mg), gangguan ginjal, perdarahan, syok dan EKG
menunjukkan gambaran iskemiamiokardium

• Pemberian indometasin tidak efektif pada bayi cukup bulan


dengan PDA dan tidak dianjurkan

• Beban volume pada bayi prematur dengan PDA dapat


menyebabkan gagal jantung sehingga perlu dilakukan retriksi
cairan dan natrium
Tindakan Bedah
Kesimpulan
• PDA adalah sebuah kondisi dimana duktus
arteriosus yang seharusnya menutup dalam
rentang waktu normal, tetap dalam keadaan
terbuka hingga otomatis mengganggu fungsi
normal jantung
• Gejala dan tanda-tanda yang muncul pada
pasien dengan PDA tergantung dari seberapa
besar bukaan yang terjadi pada PDA
• Pemberian obat-obatan secara oral bisa
dilakukan untuk membuat duktus mengkerut
dengan sendirinya

• Bila tidak berhasil dengan pemberian obat-


obatan secara oral, dan kondisi PDA
memperburuk kesehatan pasien secara
umum, maka akan dilakukan operasi.
Daftar Pustaka
• Silalahi C, Wahab AS. Duktus arteriosus Paten. Dalam : Wahab AS. Kardiologi Anak: Penyakit Jantung Kongenital Yang Tidak
Sianotik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2006: 69-76.
• Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi i, Simadribrata K M, Setiati S. Ilmu PenyakitDalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Edisi IV. Jakarta: 2007: 1641-46.
• Stanger, P.Embriologi. In: Buku Ajar Kardiologi Rudolph. 20 ed. Jakarta:
• EGC, 2007 pp. 1555-1557.
• Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF. Nelson textbook of pediatrics. 18thed. Philadelphia: saunders Elsevier;
2007.
• Desantis ERH, Clyman RI. Patent Ductus Arteriosus: Pathophysiology and Management Patent Ductus Arteriosus. Journal of
Perinatology. 2006 : 14-18.
• Schneider DJ, moore JW. Patent Ductus Arteriosus. University of Illinois College of Medicine at Peoria and Cardiac
Catheterization Laboratory,Children's Hospital of Illinois, Peoria, Ill (DJS); 2006. 114.
• Guyton AC. Hall JE. Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2007. 353-56.
• Allen HD, Driscoll DJ, Shaddy RE, Feltes TF. Congenital cardiovascular malformations. Dalam : Moss and adams’ heart disease
in infants, children, and adolescents including the fetus and young adult. 8th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams and
Wilkins; 2013.p.672-90
• Baraas F. Pengantar Penyakit Jantung Pada Anak. Jurnal kardiologi Indonesia. Vol. XVII No. 2. 1994.
• Mulyadi MD,dkk. Penatalaksanaan Penyakit Jantung Bawaan Tanpa Bedah. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2007.
• Ontoseno T. Diagnosis Dan Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan Yang Kritis Pada Neonatus. Divisi Kardiologi Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FK Unair - RSU Dr. Soetomo Surabaya. 2003. 8-9.
• Fisher RG, Moodie DS, Sterba R, Gill CC. Patent ductus arteriosus in adults—long-ssterm follow-up: nonsurgical versus
surgical treatment. J Am Coll Cardiol 1986;8:280–284.
• Harrison DA, Benson LN, Lazzam C, Walters JE, Siu S, McLaughlin PR. Percutaneous catheter closure of the persistently
patent ductus arteriosus in the adult. Am J Cardiol 1996;77:1094–1097.

Anda mungkin juga menyukai