405170137
LI 1 : MM ETIOLOGI PENYAKIT JANTUNG PADA
ANAK
Definisi: kelainan pada struktur jantung dan pembuluh darah besar yang
didapat sejak lahir dan sudah terjadi sewaktu perkembangan janin di
kandungan (biasanya pada trimester awal kehamilan).
Gejala dapat timbul segera setelah lahir, ataupun beberapa lama setelah lahir.
etiologi:
Hereditas/genetik
Didapat: autoimun, inflamasi, kardiomiopati
• Lingkungan (dalam kandungan): sewaktu hamil ibu terinfeksi virus,dll,
terpapar radiasi
LI 2 : DEFINISI DAN
Vaskularisasi Paru
KLASIFIKASI Berkurang
Sianotik
Vaskularisasi Paru
Bertambah
Bawaan
Vaskularisasi Paru
Bertambah
Penyakit Jantung Asianotik
pd Bayi dan Anak Vaskularisasi Paru
Normal
Reumatik
Didapat Non-
Reumatik
LI 3 : Peyakit Jantung Bawaan
• Penyakit struktural jantung dan P.D. Besar yg sudah terdapat sejak lahir yg
dapat menyebabka gagguan fungsi jantung
• Epidemiologi :
• Insiden sekitar 8 bayi/1000 kelahiran hidup
• 15 thn terakhir: 9 bayi/1000 kelahiran hidup
• Etiologi :
• Genetik: Ventricular Septal Defect lebih sering pada anak berlatar belakang Asia, risiko
jantung kongenital bertambah 2-6% jika orang tua/ saudara terkena, 3% penderita PJB
mempunyai defek satu gen yang dapat diidentifikasi (sindrom Marfan (gangguan jaringan
ikat)), 5-8% penderita mempunyai kelainan kromosom (penyakit jantung pada 90%
penderita trisomi 18, 50% trisomi 21, 40% pada sindrom turner)
• Lingkungan/ keadaan ibu yang merugikan: sindrom rubella kongenital, obat-obatan
(lithium, etanol, thalidomid, agen anti konvulsan)
Sianosis/ Sianotik
Adalah warna kebiruan pada kulit, ujung kuku, selaput lendir (contoh mukosa mulut) yang
disebabkan oleh kadar hb tereduksi lebih dari 5g/dl. Manifestasi saturasi o2 yg berkurang.
Dgn aliran pirau kiri ke kanan Dgn lesi obstruksi tanpa pirau
VSD ASD PS
AS
PDA Sindroma CoA(bayi)
CoA
AVSD Eisenmenger MS
Proses embriologi
• Tubbing Yaitu tahapan ketika bakal jantung masih merupakan tabung sederhana.
• Looping Yakni suatu peristiwa kompleks berupa perputaran bagian-bagian bakal jantung dan
arteri besar (aorta dan a. Pulmonalis).
• Separation Yakni proses pemisahan bagian-bagian jantung serta arteri besar dengan
pembentukan berbagai ruang jantung.
https://www.google.co.i
d/search?
q=sirkulasi+janin&source
=lnms&tbm=isch&sa=X&
ved=0ahUKEwiTmYCusfv
SAhVMLI8KHQ15A1AQ_
AUIBigB&biw=1138&bih
• Pertukaran gas metabolit dilakukan oleh plasenta
• Tidak terjadi pertukaran gas di paru-paru dan pembuluh
darah dalam paru mengalami vasokonstriksi
• 3 bangun kardiovaskular yang penting: duktus venosus,
foramen ovale, duktus ateriosus
• Darah teroksigenasi yang kembali dari plasenta mengalir
ke janin melalui vena umbikalis
• 50% darah vena umbikalis masuk ke sirkulasi hepatis, sisanya
melintasi hati bergabung dengan vena kava inferior lewat
duktus venosus (tempat ia sebgian bercampur dengan darah
vena cava inferior yang kurang teroksigenasi yang berasal dr
bagian bawah tubuh)
• kombinasi tubuh bagian bawah + aliran darah vena
umbikalis atrium kanan foramen ovale atrium kiri
ventrikel kiri dikeluarkan ke aorta ascendens
Nelson
• Darah vena kava superior kurang teroksigenasi
atrium kanan melewati trikuspidalis ventrikel
kanan diejeksi ke arteri pulmonalis (karena arteri
pulmonalis vasokonstriksi hanya sekitar 10% darah
yang masuk ke paru) melintasi paru, mengalir
melalui duktus arteriosus aorta descendens ke
bagian bawah tubuh janin kembali ke plasenta
melalui arteri umbikalis
• Bagian atas tubuh dialiri oleh ventrikel kiri, bagian
bawah tubuh oleh ventrikel kanan
Nelson
Faktor resiko PJB
• Infeksi virus dlm kandungan : penyebab PJB selama dua bulan
pertama kehamilan adalah rubela pada ibu dan virus lain
• Konsumsi obat-obatan selama kehamilan : talidomid, radiasi
• Hipoksia dapat menjadi penyebab PDA
Tanda dan gejala
1. Gangguan pertumbuhan : BB lebih terganggu dari pada panjang badan.
Tidak jarang BB < percentil 3 dg tinggi badan normal atau sedikit kurang.
Lingkar kepala norma (tampak seperti makrosefalus).
2. Infeksi saluran nafas berulang : bayi dan anak dg PJB dengan pirau kiri ke
kanan sering mendapat infeksi saluran nafas dan bila terkena akan lebih
lama sembuh dari pada anak normal. Keadaan diperburuk dg gagal jantung
3. Penurunan toleransi latihan : apakah anak lebih mudah lelah, nafas jd cepat
tanpa melakukan aktivitas biasa atau sesak nafas tanpa melakukan aktivitas.
Untuk bayi minum sedikit,sesak nafas pd waktu menghisap, banyak keringat
4. Sianosis : warna kebiruan pada kulit dan selaput lendir disebabkan oleh
kadar Hb tereduksi lebih dari 5 g/dl
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : sakit,kesadaran, BB dan PB, status gizi, lingkar
kepala, LILA, tingkat perkkembangan pd umumnya
• Terdapatnya kelainan bawaan
• Sianosis
• Pemeriksaan nadi
• Tekanan darah
• Pemeriksaan jantung
• Pernafasan
Umur Tekanan sistolik Tekanan diastolik
Neonatus 50-75 30-45
1-12 bulan 60-90 40-70
1-3 tahun 75-100 50-75
4-8 tahun 80-115 50-75
9-15 tahun 85-125 50-80
Frekuensi nafas
umur rentangan Rata-rata waktu tidur
Wkt lahir 30-60 35
1 bln-1 thn 30-60 30
1-2 thn 25-50 25
3-5 thn 20-30 22
5-9 thn 15-30 18
10 thn-dewasa 15-30 15
Pemeriksaan penunjang
• EKG
• Radiologis
• Ekokardiografi
• Doppler dan doppler berwarna : untuk mendeteksi adanya arus
abnormal (turbulen) baik melalui katup yg sempit maupun yang bocor
atau defek abnormal pd septum atrium atau septum ventrikel.
Komplikasi
• Gagal tumbuh
• Gagal jantung
• Sering infeksi
• Pulmonaly hipertensi
• Secondary polisitemia
Menegakan Diagnosis
• Anamnesis
• PF
• PP Awal sederhana: EKG & Foto Rontgen dada
• PP lajut: Ekokardiografi & Doppler Berwarna, MRI, CT, Kateterisasi
jantung, dan angiografi
Defek Septum Ventrikel (VSD)
• Frekuensinya 25% (terbanyak dalam PJB)
• Dinding pemisah antara ventrikel tidak tertutup sempurna darah dari
ventrikel kiri langsung mengalir ke ventrikel kanan dan sebaliknya
• Umumnya kongeital, namun bisa karena trauma
• Pada defek besar atau pada Pulmonary Vasicular Resistence (PVR) yang
meninggi, maka tekanan pada ventrikel kanan=tekanan ventrikel kiri tidak
terjadi shunt kiri ke kanan
• Peran PVR penting pada kelainan jantung dengan shunt kiri ke kanan. Segera
setelah lahir PVR meninggi, disebabkan tunika media arteriol paru yang
berotot kecil mengembang hebat penyempitan lumen
• Dalam minggu pertama kelahiran, tebal tunika media mengurang lumen
melebar PVR turun tekanan ventrikel kanan menurun aliran darah
akan bertambah
Gambaran klinis
• Umumnya penderita berwajah bulat
• tidak terdapat gangguan pertambahan berat badan
• Lekas letih dan sering dipnea pada waktu stress
• Terus menerus meningkatnya beban pada ventrikel kanan gagal jantung
• Sebgaian kecil PS terdapat sianosis jika tekanan dalam ventrikel kanan cukup tinggi untuk
menimbulkan pirau kanan ke kiri melalui foramen ovale
• Sianosis bisa timbul pada anak dengan curah jantung yang kurang (menunjukkan gejala
dispnea paroksisimal pada waktu istirahat, nyeri prekordium, sinkop dan epitaksis
berulang)
Ilmu Kesehatan Anak FK UI
Auskultasi
• Bising sitolik pada PS bersifat ejeksi
• Bergantung pada beratnya sianosis, puncak bising terdapat pada awal atau
akhir fase sistole
• Makin keras stenosis semakin panjang bagian kresendo bising menyebar ke
klavikula kiri, punggung, subskapula
• Pada PS ringan dan seang sering terdengar sistolik klik pada fase ekspirasi
• Segera setelah terdengar clik, bunyi deskresendo terdengar dan berakhir
dengan penutupan katup pulmonal
• Bising deskresendo sering tidak dapat terdengar karena kelainan bentuk
berupa penebalan katup dan tekanan arteri pulmonalis yang rendah
• Kadang-kadang bunyi jantung II tidak dapat didengar
Tindakan bedah
• Jika tekanan ventrikel kana >70 mmHg operasi
Prognosis
• Setelah umsia 30 tahun 90% penderita tanpa operasi akan meninggal
• Auskultasi
• Bunyi jantung II sangat keras, tidak menunjukkan split
• Padaobstruksi pembuluh darah paru berat terdengar split lebar akibat pengososngan ventrikel kanan yang lama
• Pada kebanyakan anak terdengar soft systolic blowing mur-mur sepanjang garis sternum kiri
• Pada stadium selanjutnya disertai bising diatolik dini dari insufisiensi pulmonal
Prognosis
• Buruk
• Keehatan memburuk pada usia 20-30 tahun
• Pada yang disertai sianosis, tindakan operasi bedah merupakan kontra indikasi
Ilmu Kesehatan Anak FK UI
• Sindrom Hipoplastik Jantung kiri
• Terdapat kelainan obstruksi jantung bagian kiri, baik dalam bentuk stenosis
maupun atresia
• Dikenal mulai dengan kelainan tanpa ventrikel kiri, aorta dan atresia mitral smpai
pada hipoplasia arkus aorta
• Peredaran darah tubuh buruk
• Pembuluh darah paru yang ke ujung melebar, ventrikel kanan menunjukkan
hipertrofi dan dilatsi
• TGA termasuk golongan PJB yg menyebabkan kematian
• Dalam sindrom ini sebab terjadinya gangguan pertumbuhan adalah: atresia mitral
atau stenosis mitral
• Dengan atau tanpa hipoplasia ventrikel kiri
• Drngan atau tanpa atresia katup aorta/ stenosis aorta
• Dengan atau tanpa hipoplasia aorta ascendens
• Dengan atau tanpa koarktasio aorta
Gambaran klinis
• Gagal jantung sering timbul pada minggu i-II setelah lahir
• Ispnea hebat dan gejala ssirkulasi darah tepi yang buruk tampak menonjol
• Kecenderungan suhu tubuh menjadi rendah
Prognosis
• Buruk
Tindakan bedah
• Penggantian katup harus dipertimbangkan
• Penggantian katup dengan protesa masih sangat mengerikan
Prognosis
• Umur penderita pendek pada AS sedang dan berat
• AS ringan memiliki prognosis yang lebih bik
• Kemungkinan terdapat endokarditis besar sekali
Ilmu Kesehatan Anak FK UI
• Koarktasio Aorta
• Diagnosis sederhana dengan menentukan tekanan darah pada lengan dan tungkai
• Penyempitan aorta terdapat dekat pada pembagian a. Subklavia kiri dari arkus aorta
dan pangkal duktus (ligamentum arteriosus Botalli)
• Koarktasio tipe praduktus (juvenil) kelainan letaknya inter atau ekstrakardial, juga
sering ditemukan dengan VSD, sekai-kali terdapat kelainan jalan/asal pembuluh
darah yang berasal dari arkus aorta
• Koarktasio aorta abdominalis jarang ditemukan
• Darah yang keluar akibat penyempitan akan mengakibatkan jet lesion
Diagnosis
• Pulsasi a. Radialis yang kuat berlawanan dengan a. Femoralis bila denyut a. Radialis
kanan> a. Radialis kiri, maka harus difikirkan kemungkinan adanya kelainan di dalam
atau dibawah koarktasio aorta yg berasal dr a. Subklavia kanan dr arkus aorta
• Penetapan perbedaan tekanan darah pada lengan lebih tinggi daripada tekanan
tungkai memungkinkan dugaan akan koarktasio dengan ketentuan tidak perlu ada
hipertensi anggota badan atas
Ilmu Kesehatan Anak FK UI
• Palpasi :
• getaran bising lemah pada fosa suprasternalis, tidak menjalar ke leher
• Impuls ventrikel kiri yang kuat atau lemah bergantung padaberat ringannya koarktasio aorta
• Aukultasi
• Terdengar bising akibat koarktasio jelas pada punggung (prosesus spinosus), berupa bising sitolik
derajat II-III (bising obstruksi)
• Jika lumen sangat menyempit terdapat bising kontinu di aorta akibat jet stream
Tindakan bedah
• Bentuk tanpa komplikasi perlu dioprasi
• Pada stenosis pendek dilakukan reseksi dan anastomosis end to end
Prognosis
• Komplikasi timbul pada usia 20-30 tahun
• Umur rata-rata 35 tahun
• Komplikasi yang menakutkan: pendarahan otak, ruptura aorta, endokarditis
https://bukusakudokter.org/2012/11/06/293/
Ilmu Kesehatan Anak FK UI
• VSD umumnya besar dan sering terdapat di bagian atas septum ventrikel,
disebelah kanan bawah katup aorta, di bawah krista supraventrikularis
• Ada transposisi sebagian aorta
• Hipertrofi ventrikel kanan akibat obstruksi ventrikel kanan
• Aorta umunya melebar
• 25% pederita dengan arkus ke kanan, aorta membelok
• Darah vena seluruhnya tertampung di ventrikel kanan kemudian masuk ke aorta
tanpa membebani ventrikel kiri timbul hipertrofi ventrikel kanan
Pengobatan konservatif
• Anak dengan serangan anoksia ditolong dengan knee-chest position, dosis kecil
morfin (1/8-1/4 mg) disertai dengan pemberian oksigen
• Propanolol obat pemblok beta mengurangi kontraktilitas miokkard
Prognosis
• Tanpa operasi prognosis tidak baik
• Rata-rata mencapai umur 15 tahun
• Ancaman anak dengan TF adalah abses otak pada umur sekitar 2-3 tahun
• Gejala neurologis disertai demam leukositosis memberikan kecurigaan akan
adanya abses otak
TA tanpa TGA
• Aliran darah paru buruk
• Tidak terdapat dispne dan takikardia dini
• Timbul serangan-serangan anoksia yang menunjukkan aliran darah paru yang kurang
TA dengan TGA
• Aliran darah paru berlebih
• Impuls ventrikel kiri teraba
• Pada sebagian anak terutama dengan aliran darah paru sedikit, dapat diraba getaran bising
• Auskultasi : dapat didengar bunyi jantung IV akibat hipertrofi atrium kanan dan bising
sistolik tidak jelas pada tepi kiri sternum, jika aliran darah ke paru-paru besar, maka dapat
terdengar bisisng diastolik pada apeks akibat MS relatif
Prognosis
• Buruk : tanpa tindakan bedah separuhnya meninggal pada umur 6 bulan
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/transposition-of-the-great-arteries/home/ovc-
20169432
Ilmu Kesehatan Anak FK UI
• Uraian TGA sederhana, tetapi gambaran kelainannya tidak demikian
sederhana
• Pada d-transposisi kesulitan timbul oleh karena terdapatnya kelainan seperti
PDA, VSD dan koarktasio aorta
Gambaran klinis
• Sianosis rata diseluruh badan (Picasso blue)
• Pada saat lahir normal, barulah pada bulan ketiga keempat terdapat
kelambatan pertambahan berat
• Dalam kehidupan 6 bulan pertama badan kurus
• Palpasi
• Prekordium teraba hiperdinamik sering sampai ke garis aksila kiri dan menjalar ke impuls
ventrikel kanan
Tindakan
• Septostomi denngan kateter balon, kateter melalui foramen ovale ke atrium
kiri diisi dengan 2-3 ml cairan kontras, lalu kateter ditarik dari atrium kiri ke
kanan
• Operasi Blalock-Hanlon valvula ovale dihilangkan
Prognosis
• Buruk tanpa operasi
Etiologi :
• Endokarditis reumatika
• Stenosis mitral kongenital
• deformitas parasut mitral
• vegetasi dr SLE
• Karsinosis sistemik
• deposi amiloid
• akibat obat fenfluramin/phentermin
• RA
• degeneratif (kalsifikasi annulus maupun daun katup)
Patofisiologi
• Tekanan Atrium kiri meningkat agar aliran transmitral normal tetap tjd. Kritis bila pembukaan
katup < 1cm2 Ilmu Penyakit Dalam
Manifestasi Klinis
• kebanyakan bebas keluhan & biasanya keluhan utama berupa sesak napas,
fatigue
• Pd stenosis mitral yang bermakna sesak pada aktivitas sehari-hari,
paroksismal nocturnal dispnea, ortopnea / edema paru yg tegas.
• Dpt tjd aritmia atrial brp fibrilasi atrium
• Hemoptisis (batuk berdarah)
Diagnosis
• PF: temuan klasik : “opening snap” & bising diastol kasar (“diastolic rumble”)
• S I mengeras, teraba thrill
Patofisiologi
• kompensasi utama pd AI : Dilatasi ventrikel mempertahankan curah jantung
disertai peninggian tekanan artifisial ventrikel kiri
tahap lanjut : tekanan atrium kiri, pulmonary wedge pressure, arteri pulmonal,
ventrikel kanan & atrium kanan meningkat, curah jtg menurun
Etiologi
• Reumatik
• non- reumatik ( degeneratif, endokarditis, penyakit jtg
koroner, penyakit jtg bawaan, trauma, dsb)
https://www.google.co.id/search?
q=nelson+ilmu+kesehatan+anak&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjQpKbw1fvSAhWLso8KHbMoCf0
Q_AUIBigB&biw=1138&bih=503#tbm=isch&q=defek+sinus+venosus&*&imgrc=FmFnXb_EAIPPeM:
Kardiologi FK UI
• Defek Ostium Sekundum
• Defek pada fossa ovalis, paling sering terjadi, katup atrioventrikular normal
• Defek besar dapat meluas ke inferior ke arah vena kava inferior dan ostium sinus
koronarius, ke superior ke arah vena kava superior atau ke posterior
• Wanita: pria 3:1
• Anomali parsial muara vena pulmonalis dapat menjadi penyerta
Patofisiologi
• Derajat shunt kiri ke kanan tergantung pada ukuran defek dan kelenturan relatif
ventrikel kanan dan kiri, tahanan vaskuler relatif pada sirkulasi pulmonal dan
sistemik
• Pada defek besar, shunt besar mengalirkan darah teroksigenasi dari atrium kiri
ke atrium kanan
• Darah ditambahkan pada aliran balik venosa biasa atrium kanan, dipompa oleh
ventrikel kanan ke paru-paru
Nelson Ilmu Kesehatan Anak
• Pada defek besar aliran darah pulmonal 2-4x aliran darah sistemik
• Gejala pada bayi dengan ASD merupakan akibat dari struktur ventrikel kanan
pada awal kehidupan tebal dan kurang lentur, sehingga membatasi shunt dari kiri
ke kanan
• Bertambahnya usia bayi, dinding ventrikel kanan menjadi lebih tipis, aliran darah
shunt kiri ke kanan yang melewati ASD bertambah, aliran darah yang besar
melalui sisi kanan jantung menyebabkan pembesaran atrium dan ventrikel pada
sisi kanan dan dilatasi arteri pulmonalis
• Walaupun aliran darah arteri pulmonalis besar, tekanan masih normal karena
tidak adanya komunikasi tekanan tinggi antara sirkulasi pulmonal dan sistemik
• Tahanan vaskular pulmonal tetap rendah selama masa anak bertambah pada
usia dewasa
• Ventrikel kiri dan aorta ukurannya normal
Prognosis
• Tanpa operasi umur rata-rata penderita defek fosa ovalis dan sinus venosus 40 tahun,
defek atrioventrikular lebih muda lagi
• ASD sangat membahayakan karena selama puluhan tahun tidak menunjukkan
keluhan dalam perjalanannya, tetapi dalam jangka waktu yang pendek terutama
dengan timbulnya hipertensi pulmonal akan mengarah ke keadaan klinis yang berat
• Timbul fibrilasi atrium dan gagal jantung gejala berat
Ilmu Kesehatan Anak FK UI
4. MM PENYAKIT JANTUNG DIDAPAT
RHD
• Demam Rematik
• Demam akut yg tidak menular, ditandai inflamasi & nyeri pada sendi
• Disebabkan oleh infeksi streptokokal proses autoimun
Emedicine medscape, oct 08, 2015
Epidemiologi :
• Sering tjd pada anak2 (puncak insiden: 5 – 15 thn)
• Serangan inisial pd org dewasa: akhir 20 – awal 30 tahun
• Serangan rekuren: 50 tahun
• Faktor risiko epidemiologik
• Rendahnya standard of living
• Derajat host/herd immunity
Etiologi :
3% individu dg faringitis yg disebabkan streptokokus grup A
Harrisons Principles of Internal Medicine 16 th Ediition
Demam reumatik dan penyakit jantung
reumatik
Definisi
• Demam Reumatik merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik non
supuratif dengan proses “delayed autoimun” pada kelainan vaskular
kolagen atau kelainan jaringan ikat. Proses reumatik ini merupakan
reaksi peradangan yang dapat mengenai banyak organ tubuh
terutama jantung, sendi dan sistem saraf pusat.
• Penyakit Jantung Reumatik adalah kelainan jantung yg terjadi akibat
DR, atau kelainan karditis reumatik
• Manifestasi klinis DR -> streptokokus Grup A
Patogenesis
- M-protein membran sel streptokokus bertindak sebagai alfa helic
coiled cil & terikat dgn struktur homolog dgn cardiac myosin sbg
struktur tropomiosin, keratin dan laminin DR dan PJR
- Adanya Region N-terminal yg berbeda dari jantung, synivia dan otak.
Adanya antibodi anti-carbohydrates mempengaruhi VCAM1 &
molekul adhesif lainnya berinteraksi dengan lim T-cell CD4+, CD8+
ggg mineralisasi katup merusak katup
- Komplikasi pasca streptokok virulensi & antigenisitas streptokok,
besarnya respon umum dari host, persistensi organisme yg
menginfeksi faring
- Terdapat mekainisme otoimmunitas atas dasar reaksi antigen antibodi
thd antigen streptokokus (protein-M streptokok)
Manifestasi klinis
• Artritis
Sendi yg terkena lutut, pergelangan kaki, paha, lengan, panggul, siku dan bahu.
Gejala muncul tiba-tiba dgn rasa nyeri yg meningkat diikuti dengan reaksi radang.
Nyeri perlahan, radang sendi jarang yg menetap > 1 minggu dan seringsekali
sembuh sempurna
• Karditis
Asimstomatik, terdeteksi saat adanya nyeri sendi, bisa mengenai endokardium
saja. Endokarditis terdeteksi saat adanya bising jantung. Lebih banya mengenai
katup mitral. Dapat dijumpai regurgitas mitral ditemukan dengan bising sistolik yg
menjalar ke aksila, kadang disertai bising mid-diastolik (bising carey coobs)
• Chorea
Lebih sering tjd pada wanita umur 8-12 tahun dan gejala muncul selama 3-4 bulan,
gerakan yg tidak disadari yg menghilang saat tidur akan ditemukan pada wajah
dan anggota gerak tubuh, biasanya unilateral.
• Eritema Marginatum
berlangsung berminggu-minggu dan berbulan-bulan tidak nyeri dan
tidak gatal.
• Nodul subkutanius
Besarnya kira-kira 0.5-2cm, bundar, terbatas, dan tidak nyeri tekan
Upaya diagnostik
- Bukti adanya suatu infeksi streptokok (hapusan tenggorok (+))
- Kenaikan titer tes serologi ASTO & anti-DNA sel B
- Alloanamnesa pada orang tua dan keluarga
- Didasarkan atas adanya :
1. Dua gejala mayor
2. Satu gejala mayor dengan 2 gejala minor
Pencegahan sekunder pada DR / PJR
1. Cara pemberian obat
2. Keyakinan dan ketaatan pasien untuk pencegahan sekunder ini
secara spontan dan penuh pengertian
3. Pendidikan orang tua
4. Keadaan sosioekonomi pasien atau keluarga
5. Jarak antara tempat tinggal dan rumah sakit. Manisfestasi klinis
waktu pasien masuk ke RS
5. MM PENYAKIT DINDING JANTUNG
MIOKARDITIS
• Miokarditis: penyakit inflamasi pada miocard yang disebabkan karena
infeksi maupun non infeksi.
Etiologi
• Miokarditis primer : diduga karena infeksi virus akut atau respon imun
pasca infeksi viral
• Miokarditis sekunder : disebabkan oleh patogen spesifik mencakup
bakteri, spiroseta, riketsia, jamur, protozoa, obat, bahan kimia, obat
fisika dan penyakit inflamasi lain seperti lupus eritematosus sistemik.
Etiologi infeksi
Virus Coxsackievirus, echovirus, HIV, virus epstein barr, influenza, cytomegalovirus, adenovirus,
hepatitis A dan B, mumps, poliovirus, rabies, respiratory syncitial virus, rubella, vaccinia,
varicella zoater, arbovirus
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
patogenesis
• Mekanisme blm diketahui scara pasti
• Ad kerusakan endotel > mengakibatkan deposisi fibrin dan agregasi
trombosit > terbentuk lesi nonbacterial thrombotic endocardial
(NBTE) > jka trjdi infeksi > endocarditis infektif
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
Risk factor
• Insiden endokarditis meningkat pada pasien dengan lesi jantung yang
menyebabkan aliran turbulen.
• Pasien dengan katup prostetik dan riwayat endokarditis sebelumnya.
• penyakit katup rematik
• Penyakit jantung kongenital sianotik
• Lesi katup degenerative
• Selain itu, penggunaan obat intravena dan bakteremia nosokomial
telah muncul sebagai faktor penting di antara pasien dengan
endokarditis.
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan fisik ditemukan:
Demam, menggigil, sesak nafas, nyeri dada, sendi atau otot, batuk, mual, muntah
Ditemukannya murmur yg mrupakan petunjuk lokasi keterlibatan katup
PP:
• Kultur darah : diambil saat suhu tinggi, pengambilan darah kultur sbnyak 3x dgn
interval skurang-kurangnya 1 jam dan tidak melalu jalur infus. Pemeriksaan
terdiri dri : 1 botol kuman aerob dan 1 botol kuman an aerob yg diencerkan
skurang-kurangnya 1:5 dlm broth media
• Pemeriksaan ekokardiografi: penting u/ menegakkan diagnosis terutama jk
kultur negatif
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
komplikasi
• Jantung : regurgitasi, gagal jantung, abses
• Paru: emboli paru, pneumonia, abses
• Ginjal : glomerulonephritis
• Otak : perdarahan subraknoid, strok emboli, infark serebral
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
pencegahan
• Menghindari berbagai perilaku yang dapat meningkatkan risiko
terjadinya endocarditis seperti menjaga kebersihan rongga mulut dan
jangan menggunakan jarum suntik untuk penggunaan non-medis.
• Profilaksis terutama untuk yang beresiko tinggi seperti pasien yang
pernah menderita IE, pasien dgn katup prostetik atau material
prostetik
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
MIOKARDITiS
• Penyakit inflamasi pada miokard yang bisa disebabkan karena infeksi
maupun non infeksi
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
klasifikasi
• Primer : karena infeksi virus akut atau respon autoimun pasca infeksi
• Sekunder : inflamasi miokard yang disebabkan pathogen spesifik
(bakteri, spiroseta, rickettsia, jamur, protozoa, obat, bahan kimia, obat
fisika, dan penyakit SLE)
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
patofisiologi
Infeksi virus/jamur/
parasit/bakteri
MIOKARDITIS
Manifestasi klinis
• Bervariasi mulai dari asimtomatik sampai syok kardiogenik
Gejala yg pling jelas menunjukkan:
• Sindrom infeksi viral dgn demam
• Nyeri otot
• Nyeri sendi
• Malaise
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
Pp dan pf
• Pemeriksaan lab : leukositosis, eosinophilia, LED atau peningkatan
MB band of creatine phosphokinase (CKMB)
• Pemeriksaan troponin
• Eletrokargiografi
• Ekokardiografi
• Foto rontgen dada
• Biomarker dan serologi virus
• Biopsi endomiokardial
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
pencegahan
• Hindari orang yang sedang mengidap infeksi virus hingga mereka
benar-benar sembuh.
• Menjaga kebersihan.
• Hindari kebiasaan berbahaya
• Vaksinasi
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
perikarditis
• Peradangan perikard parietalis, viseralis, atau keduanya
• Respon perikard terhadap peradangan bervariasi dari akumulasi
cairan atau darah(efusi perikard), deposisi fibrin, proliferasi jaringan
fibrosa, pembentukan granuloma atau kalsifikasi -> tidak ada
manifestasi klinis yang khas
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
etiologi
Bervariasi luas:
• Virus
• Bakteri
• Tuberkulosis
• Jamur
• Uremia
• Neoplasia
• Autoimun
• Trauma
• Infark jantung
• idiopatik
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
patogenesis
• Slah satu reaksi radang pd pericarditis akut adl penumpukan carian di
dlm rongga perikard (Efusi perikard)
• Efusi yg bnyak/cepat > akan menghambat pengisian ventrikel >
penurunan volume diastolic akhir > curah jantung sekuncup
berkurang
• Jka terkompensasi: takikardi
• Pda kasus berat > tdk terkompensasi > gangguan sirkulasi dgn
penurunan tekanan darah serta gangguan perfusi organ dgn sgla
akibatny
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014
PF dan PP
• Didapatkan friction rub presistolik, sistolik atau diastolic
• Pda elektrokardiografi menunjukkan elevasi segmen ST, tpi jika ada
miokard gelombang T akan ke bawah (inversi)
• Foto jantung : normal/membesar bila ad efusi perikard
• Pemeriksaan lab dianjurkan:
• Leukosit,ureum,kreatinin,enzim jantung, mikrobiologis, virologis,
serologis, immunologis
Setiati S, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta : Internal Publishing ;2014