Penyusutan

(Amortisasi
atau
Depresiasi)
Penyusutan 1
• Aktiva

• Harga perolehan/ harga pokok/ harga

2 beli
Penyusutan adalah
penurunan nilai
• Umur manfaat/ umur ekonomi
aktiva tetap dengan 3
penaksiran secara
berkala dan • Nilai sisa/ nilai residu
4
sebagian harta
perolehan suatu
aktiva terhadap
biaya perusahaan.
1
Aktiva
Aktiva adalah semua kekayaan yang
dimiliki suatu perusahaan baik yang
berasal dari modal sendiri ataupun
pinjaman.

Aktiva
lancar Aktiva
tetap
2 Harga perolehan/ harga
pokok/ harga beli

Harga perolehan/ harga pokok/ harga beli

adalah total harga beli dengan biaya-
biaya yang dikeluarkan sampai aktiva siap
digunakan.
3
Umur manfaat/
umur ekonomi
Umur manfaat/ umur ekonomi adalah
masa pemakaian aktiva (harta) tetap yang
masih mempunyai manfaat ekonomi.
4 Nilai sisa/
nilai residu
Nilai sisa/ nilai residu adalah scrap value,
residual value, yaitu sisa suatu barang
yang sudah habis umur ekonomisnya,
dalam akuntansi nilai tersebut
diperhitungkan sebagai pengurang biaya
over head.
Metode dalam penyusutan
￮ Metode garis lurus (straight line
method)
￮ Metode persentase tetap dari nilai
buku atau metode saldo menurun
￮ Metode jumlah bilangan tahun
￮ Metode satuan jam kerja
￮ Metode satuan hasil produksi
Metode garis lurus
(straight line method)
Metode garis lurus (straight
line method) adalah
persentase tetap dari
harga beli dengan beban
penyusutan tiap periode
tetap.
Metode garis lurus
(straight line method)
contoh
Sebuah televisi berwarna seharga Rp7.000.000,00
dengan garansi 3 tahun, mempunyai nilai sisa
atau residu Rp2,500.000,00. Tentukan:
a) Penyusutan tiap tahun
b) Persentasi penyusutan
c) Nilai akhir buku ke-3
d) Daftar penyusutan
Pembahasan
a) Penyusutan tiap tahun
D = (A – S)/n = (7.000.000-2.500.000)/3 =
Rp1.500.000,00
Maka penyusutan tiap tahunnya adalah
Rp1.500.000,00

b) Persentasi penyusutan
r = (A – S)/(n x A) x 100% = (7.000.000 –
2.500.000)/(3 x 7.000.000) x 100% = 21,4%
Maka persentasi penyusutannya ialah
sebesar 21,4%

c) Nilai akhir buku ke-3

S3 =A – n x D = 7.000.000 – 3 x 1.500.000 =
Rp2.500.000,00
Maka nilai akhir buku ke-3 adalah sebesar
Rp2.500.000,00
Pembahasan
d) Daftar penyusutan

Tahun Beban penyusutan Akumulasi penyusutan Nilai buku akhir tahun

ke-

0 - - 7.000.000

1 1.500.000 1.500.000 5.500.000

2 1.500.000 3.000.000 4.000.000

3 1.500.000 4.500.000 2.500.000

Metode persentase tetap dari
nilai buku atau metode saldo
menurun
contoh

Suatu aktiva bernilai Rp200.000,00 dengan umur

manfaat enam tahun dan residu Rp60.000,00. Dengan
metode tetap dari nilai buku. Hitunglah:
a) Persentase penyusutan tiap tahun
b) Beban penyusutan tahun ke-2
c) Nilai/ sisa buku akhir tahun ke-2
Pembahasan
Diketahui: A = Rp200.000; n = 6; S = Rp60.000
Ditanya : r, D2 dan S2
Jawab:

Maka persentase penyusutan tiap tahun adalah

18,18%

b) D2 = A x r (1 – r)n-1= 200.000 x 0,1818 (1 – 0,1818)6-1

= 29.749,75
Maka beban penuyusutan tahun ke-2 adalah 29.749,75
Pembahasan

c) Nilai/ sisa buku akhir tahun

ke-2
Sn = A x (1 - r)n
S2 = 200.000 x (1 – 0,1818)6
Sn = Rp50.004,92
Maka sisa buku akhir tahun
ke-2 adalah Rp50.004,92
Metode jumlah bilangan tahun
contoh
Suatu mesin fotocopy bernilai Rp10.000.000,00 dengan
umur manfaat 6 tahun jika nilai sisa mesin/ residu
Rp2.000.000,00. Dengan metode jumlah bilangan
tahun. Hitunglah:
a) Tingkat penyusutan tiap tahun
b) Beban penyusutan pada tahun ke-4
c) Nilai sisa buku akhir tahun ke-5
d) Buatlah tabel penyusutan
Pembahasan
Diketahui: A = Rp10.000.000,00; S = Rp2.000.000,00;
n=6
Ditanya: r1 s.d r6; D4; S5; serta table penyusutan
Penyelesaian:
a) r6 = (n+1-i)/P = (6+1-1)/21 = 6/21
r5 = 5/21 ; r4 = 4/21 ; r3 = 3/21 ; r2 = 2/21 r1 = 1/21
maka tingkat penyusutan tiap tahun adalah 6/21;
5/21; 4/21; 3/21; 2/21; 1/21

b) D4 = (A – S) x r4
D4 = (10.000.000 – 2.000.000) x 3/21
D4 = (8.000.000) x 3/21
D4 = Rp1.142.857,15
Maka beban penyusutan pada tahun ke-4 adalah
Rp1.142.857,15
Pembahasan

c) Nilai/ sisa buku akhir tahun

ke-2
Sn = A x (1 - r)n
S2 = 200.000 x (1 – 0,1818)6
Sn = Rp50.004,92
Maka sisa buku akhir tahun
ke-2 adalah Rp50.004,92