Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

HEMOROID
Pembimbing : dr. Hari Mukti
Identitas Pasien
◦ Nama : Tn. N
◦ Jenis kelamin : Laki-laki
◦ Usia : 59 thn
◦ Alamat : Dusun 02 rt 002 rw 003, Serang Kulon
Babakan Cirebon, Kabupaten Cirebon,
Jawa Barat
◦ Agama : Islam
◦ No. RM : 19893354
◦ Tgl pemeriksaan : 25/07/19
Anamnesis
◦ Keluhan Utama :
Keluar benjolan dari anus yang tidak bisa dimasukan kembali sejak 2 hari SMRS

◦ Riwayat penyakit sekarang :


Pasien datang ke IGD RSUD Waled di antar oleh keluarga dengan keluhan keluar
banjolan dari anus sejak 2 hari SMRS, tonjolan terasa nyeri dan ada darah yang keluar.
Sebelumnya benjolan dirasakan sejak 2 tahun yang lalu, benjolan bersifat hilang timbul,
timbul setelah bab dan bisa dimasukan secara manual dengan jari pasien. 2 hari yang lalu
benjolan tidak dapat di masukan kembali, terasa nyeri, nyeri bertambah bila pasien
mencoba untuk duduk dan keluar darah meski tidak bab. Pasien juga merasa pusing, tidak
demam, tidak nyeri perut, tidak ada mual muntah, bak lancar tidak ada nyeri bak.
• Belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
Riwayat operasi disangkal.
RPD

• Keluarga pasien tidak ada yang mengalami


RPK keluhan yang sama seperti os.

• Pasien belum pernah berobat ke dokter atau


RPO berobat dengan pengobatan alternatif.

• Pasien suka makan makanan yang pedas, jarang makan


sayur-sayuran. Pasien merokok sehari 1 bungkus sejak usia
muda. Os bekerja sebagai buruh tani dan sering
RPsiko
mengangkat-angkat barang yang berat..
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : E4 M6 V5 = 15 / compos mentis

Tanda Vital
• Suhu : 36,6oC
• Tekanan darah : 110/70 mmHg
• Denyut nadi : 80x/ menit
• Frek. napas : 20x/ menit

Antopometri
• BB : 72 kg
• TB : 171 cm
• IMT : 24,66 (over weight)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
◦ Kesadaran : Komposmetis, Tampak sakit sedang, GCS 15
◦ Tanda Vital :
◦ Tekanan Darah : 100/70 mmHg
◦ Suhu : 36,5 oC
◦ Nadi : 76 x/menit
◦ Frekuensi pernapasan : 20 x/menit
Status Generalis
◦ Kepala : Bentuk : normocepal
◦ Mata :
◦ Reflex cahaya (+)/(+)
◦ Pupil : bulat isokhor (+)/(+)
◦ Konjungtiva : anemis (+)/(+)
◦ Sclera : ikterus (-)/(-)
◦ Hidung : Deformitas (-), sekret (-)
◦ Mulut : Pucat (-), mukosa Kering (-)
◦ Telinga : Sekret (-)
◦ Leher : Pembengkakan KGB (-)
◦ Paru
◦ I : bentuk dan pergerakan dada simetris
◦ P : Nyeri tekan (-), Vokal fremitus kiri dan kana sama
◦ P : Sonor pada kedua lapang paru
◦ A : Vesicular (+), ronki -/-, wheezing -/-
◦ Jantung
◦ I : Ictus Cordis tidak terlihat
◦ P : Ictus Cordis teraba di ICS V linea midclavicularis
◦ A: Bunyi jantung I dan II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
◦ inspeksi : tampak datar
◦ palpasi : nyeri tekan (-)
◦ perkusi : timpani
◦ auskultasi : BU (+)

Extremitas
• atas : oedem -/- ; motorik +/+
• bawah : oedem -/- ; motorik +/+
Status Lokalis
Inspeksi : -warna tampak biru kehitaman
-ada bekuan darah di bagian tengah
Palpasi : -nyeri tekan positif (+)

Status Lokalis
Rectal toucher
• Tidak dapat dilakukan karena pasien sudah
mengeluh kesakitan
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hb 13,8 13,5 – 17,5 g/dl

Laboratorium Ht
Eritrosit
42
4,83
42 – 52
4,7 – 6,1
%
106/µL
Leukosit 9,2 4,5 – 10,5 103/µL
Trombosit 237 150 – 450 103/µL
MCV 90,1 50 – 94 fL
MCH 31,0 27 – 31 pg
MCHC 34,4 33 – 37 %
RDW-SD 43,7 9 – 14 fL
PDW 10,3 8 – 12 fL
MPV 8,7 fL
LYM % 30,7 26 – 36 %
MXD % 7,0 0 – 11 %
NEU % 62,3 40 – 70 %
LYM # 2,6 1,00 – 1,43 103/µL
MXD # 0,5 0 – 1,2 103/µL
NEU # 5,5 1,6 – 7,6 103/µL
Diagnosis Kerja :
Hemorrhoid Interna grade IV

Diagnosis Banding :
◦ Hemorrhoid eksterna
◦ Prolaps recti
Rencana Penatalaksanaan

◦ Infus RL 500cc /8 jam


◦ Keterolac 3x30mg iv
◦ Ranitidin 2x50mg iv
◦ Asam tranexamat 1x500mg iv
◦ Konsul bedah
TINJAUAN PUSTAKA
HEMORRHOID
Hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah vena
(varises) pada plexus hemoroidalis yang dapat
menimbulkan keluhan dan gejala di distal rektum /
kanal anal.
Etiologi
Tidak diketahui secara pasti apa penyebab terjadinya
hemoroid, tapi ada beberapa teori yang telah dikemukakan,
yaitu:
◦ Masukan makanan mengandung serat yang kurang / rendah.
◦ Konstipasi / diare yang kronik
◦ Mengejan terlalu lama
◦ Kelemahan jaringan karena faktor usia
◦ Kehamilan
◦ Tumor / massa di pelvis
Anatomi

Penyakit hemoroid terjadi pada vena-vena yang


terletak di plexus hemoroidalis. Vena-vena di plexus
hemoroidalis dibagi menjadi 3 bagian, yaitu vena
plexus hemoroidalis superior, vena plexus
hemoroidalis media, dan vena plexus hemoroidalis
inferior. Vena plexus hemoroidalis superior dan
media terletak di atas linea dentata, sedangkan
vena plexus hemoroidalis inferior terletak di bawah
linea dentata.
Klasifikasi hemoroid
Hemoroid diklasifikasikan berdasarkan asalnya, dimana dentate line menjadi batas
histologis. Klasifikasi hemoroid yaitu:
◦ a. Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian distal dentate line dan dilapisi oleh
epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persarafan serabut saraf nyeri
somatik
◦ b. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan dilapisi mukosa.
◦ c. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian superior dan kulit pada
bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri
Gejala klinis Hemoroid
Hemoroid interna Hemoroid eksterna

1. Perdarahan 1. Nyeri
2. Prolaps 2. Perdarahan
3. trombosis 3. Tampak benjolan
4. Rasa tak nyaman 4. Bisa terjadi ulserasi pada kulit
5. Gatal perineum
5. Rasa tak nyaman
6. Gatal
Derajat Hemoroid Internal

◦ Derajat I, hemoroid mencapai lumen anal canal.


◦ Derajat II, hemoroid mencapai sfingter eksternal dan tampak pada saat pemeriksaan
tetapi dapat masuk kembali secara spontan.
◦ Derajat III, hemoroid telah keluar dari anal canal dan hanya dapat masuk kembali
secara manual oleh pasien.
◦ Derajat IV, hemoroid selalu keluar dan tidak dapat masuk ke anal canal meski
dimasukkan secara manual.
Hemoroid Interna

◦ Vena yang mengalami pelebaran adalah vena plexus hemoroidalis


superior dan vena plexus hemoroidalis media, kedua vena tersebut
berada di atas linea dentata
◦ Hemoroid interna sering muncul pada arah jam 3, 7, dan 11.
◦ Hemoroid interna memiliki 4 stadium / grade, yaitu
Hemoroid Eksterna
◦ Hemoroid eksterna adalah pleksus hemoroid inferior yang terdapat di sebelah
distal garis mukokutan di dalam jaringan dibawah epitel anus
◦ Pleksus hemoroid inferior  gabungan dari percabangan vena mesenterika
inferior dan vena pudendal  vena iliaka internal  vena iliaka komuis 
aorta abdominalis.
Hemoroid eksterna
◦ Akut : pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan hematoma,
walaupun disebut sebagai hemoroid trombosis eksterna akut. Bentuk ini sering sangat nyeri
dan gatal karena ujung – ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri. Kadang – kadang
perlu membuang trombus dengan anestesi lokal.
◦ Kronik atau skin tag berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan
penyambung dan sedikit pembuluh darah.
Penatalaksanaan
Terapi pembedahan
◦ Terapi Non bedah:
◦ Hemorroidektomi
◦ Medikamentosa : obat Terapi untuk hemorroid grade III dan IV,
penderita yang mengalami perdarahan
simtomatik, obat untuk berulang dan anemia yang tak sembuh
dengan terapi lain
menghentikan perdarahan.
Prinsip yang perlu diperhatikan pada
◦ Nonmedikamentosa : hemorroidektomi adalah eksisi dilakukan
hanya pada jaringan yang benar-benar
perbaikan pola hidup, berlebihan.
perbaikan pola makan dan ◦ Stapled Hemorrhoidectomy
Prosedur tidak melibatkan eksisi jaringan
minum, perbaikan pola/cara hemoroid, melainkan perbaikan mukosa
berlebihan diatas linea dentate.
defekasi
◦ Tindakan minimal invasiv
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai