OLEH :
ANA KHAIRINA I1A006056
PENGUJI :
Dr. RAKHMAT SETIAWAN
PENDAHULUAN
KEMATIAN MENDADAK
Penyebab tersering
Perempuan : Laki-
peny. Jantung &
laki = 4 : 1
pemb. darah
Di indonesia :
5,9% (1975) ; 9,1%
(1981) ; 16,0% (1986)
dan 19,0% (1995)
PENYEBAB KEMATIAN MENDADAK
Sistem Sistem
gastrointestinal urogenital
KLASIFIKASI KEMATIAN MENDADAK
Kematian
Kematian
Kematian tidak
terjadi
tidak terduga diketahui
seketika
penyebabnya
Contoh :
seorang pasien
Contoh : orang
nyeri perut
ditinggal di
Contoh : teman dengan
rumah masih
bertamu, duduk, diagnosis
sehat kemudian
kemudian gastritis akut
keesokan
meninggal kemudian
harinya
diperiksa dan
meninggal
ternyata
meninggal
ASPEK MEDIKOLEGAL KEMATIAN
MENDADAK
Rambut
Warna hitam, beruban, panjang rambut
depan dua sentimeter, rambut belakang
satu koma satu sentimeter, sukar
dicabut, dalam keadaan kering
KEPALA
Dahi
Kulit berwarna kebiruan. Tidak ada luka dan tidak
ada memar
KEPALA
Mata kanan
Mata menutup, rambut mata lurus warna hitam, panjang nol
koma tujuh sentimeter
Kelopak mata bagian luar berwarna kebiruan, Kelopak mata
bagian dalam berwarna kebiruan dengan bintik-bintik
perdarahan
Sekitar mata warna kebiruan
Pada perabaan teraba sama dengan kulit yang lain. Retak tulang
tidak ada, selaput bening keruh, selaput putih mata berwarna
putih kekuningan, manik mata berukuran lima milimeter
Bola mata utuh. Pada perabaan teraba kenyal
KEPALA
Mata kiri
Mata menutup, rambut mata lurus warna hitam, panjang nol
koma tujuh sentimeter
Kelopak mata bagian luar berwarna kebiruan, Kelopak mata
bagian dalam berwarna kebiruan dengan bintik-bintik
perdarahan
Sekitar mata warna kebiruan
Pada perabaan teraba sama dengan kulit yang lain. Retak tulang
tidak ada, selaput bening keruh, selaput putih mata berwarna
putih kekuningan, manik mata berukuran lima milimeter
Bola mata utuh. Pada perabaan teraba kenyal
KEPALA
Hidung
Kulit berwarna kebiruan. Tidak ada luka, tidak ada
memar, dan tidak ada retak tulang
Mulut
Dalam keadaan terbuka nol koma tiga sentimeter
dengan gigi utuh. Dari mulut tidak ada keluar cairan. Bibir
berwarna pucat. Bibir atas tidak ada luka dan tidak ada
memar, bibir bawah tidak ada luka dan tidak ada memar.
Lidah tidak tergigit dalam keadaan tidak menjulur keluar.
Bagian dinding dalam mulut berwarna kebiruan
KEPALA
Dagu
Kulit berwarna kebiruan. Tidak ada luka, tidak ada memar, dan
tidak ada retak tulang
Pipi
Kulit berwarna kebiruan. Tidak ada luka, tidak ada memar, dan
tidak ada retak tulang
Telinga
Terdapat satu buah luka lecet tekan pada daun telinga kiri
bagian belakang
P = 0,5 cm ; 0,5 cm ; titik tengah x (1,5 cm ke kiri dari pangkal
telinga kiri) y (1,5 cm ke atas dari garis yang sejajar batas bawah
telinga)
Leher
Tidak terdapat kelainan
Dada
Tidak terdapat kelainan
Perut
Permukaan datar dengan tinggi sejajar permukaan dada.
Warna kulit sama dengan warna kulit yang lain. Pusat datar,
tidak ada luka, tidak ada memar. Pada perabaan teraba
kenyal. Pada ketokan terdengar bunyi timpani
Alat Kelamin
Jenis kelamin laki-laki, sudah disunat, rambut kelamin warna
hitam, keriting, panjang lima sentimeter, sukar dicabut, pada
batang zakar tidak tampak kelainan, dari lubang kelamin
keluar cairan berwarna bening. Pada kantong pelir terdapat
adanya dua buah pelir
Anggota Gerak Atas Kiri Anggota Gerak Bawah Kiri
Lengan Atas Tungkai Atas
Tidak terdapat kelainan Paha : Tidak terdapat kelainan-
Lengan Bawah Lutut : Tidak terdapat kelainan-
Tungkai Bawah
Tidak terdapat kelainan
Tidak terdapat kelainan
Tangan
Kaki
Ujung jari-jari dan kulit di bawah
Ujung jari-jari dan kulit di bawah
kuku tampak berwarna kebiruan
kuku tampak berwarna pucat
Anggota Gerak Bawah Kanan
Anggota Gerak Atas Kanan Tungkai Atas
Lengan Atas Paha : Tidak terdapat kelainan-
Tidak terdapat kelainan Lutut : Tidak terdapat kelainan-
Lengan Bawah Tungkai Bawah
Tidak terdapat kelainan Tidak terdapat kelainan
Tangan Kaki
Ujung jari-jari dan kulit di bawah Ujung jari-jari dan kulit di bawah
kuku tampak berwarna kebiruan kuku tampak berwarna pucat
Punggung
Tidak terdapat kelainan
Pantat
Tidak terdapat kelainan
Dubur
Tidak terdapat kelainan
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
Tidak dilakukan berdasarkan surat permintaan penyidik:
Nomor : B/830/X/2011/Dit Pol Air
Tanggal : 25 Oktober 2011
Kepolisian : Kepolisian Perairan Daerah Kalimantan
Selatan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tidak dilakukan berdasarkan surat permintaan penyidik:
Nomor : B/830/X/2011/Dit Pol Air
Tanggal : 25 Oktober 2011
Kepolisian : Kepolisian Perairan Daerah Kalimantan
Selatan
TEORI KASUS
- 1 jam sebelum korban
ditemukan, korban berada
- Terjadi pada 24 jam sejak dalam keadaan baik
gejala timbul
- Tidak terduga
- Tidak terduga
- Tidak terlihat tanda
- Tidak ada unsur kesengajaan pembunuhan atau bunuh diri
- Non traumatis (faktor kesengajaan)
- Tidak ada unsur keracunan - Unsur keracunan tidak
terlihat dari Px. TKP dan
px.luar
KLASIFIKASI
TEORI KASUS
- 1 jam sebelum korban
ditemukan, korban berada
- Terjadi pada 24 jam sejak dalam keadaan baik
gejala timbul
- Tidak terduga
- Tidak terduga
- Tidak terlihat tanda
- Tidak ada unsur kesengajaan pembunuhan atau bunuh diri
- Non traumatis (faktor kesengajaan)
- Tidak ada unsur keracunan - Unsur keracunan tidak
terlihat dari Px. TKP dan
px.luar
KLASIFIKASI
TEORI KASUS
• Kematian yg terjadi seketika Korban meninggal
(Instantaneus Death)
sendirian dalam mobil
• Kematian tak terduga dan tidak ada yang
(Unexpected Death) menyaksikan kejadian
• Meninggal tanpa saksi tergolong sebagai
(Unwitness) jenis kematian
mendadak yang
Unwitness
PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN
TEORI KASUS
• Pemeriksaan TKP Sesuai dengan
• Pemeriksaan Korban
permintaan penyidik
• Pemeriksaan Luar B/830/X/2011/Dit Pol
• Pemeriksaan Dalam tangaal 25 Oktober
• Pemeriksaan Toksikologis
2011 hanya
dilakukan
pemeriksaan luar
TINDAKAN YG PENTING DILAKUKAN DLM
MENGHADAPI KASUS KEMATIAN MENDADAK
TEORI KASUS
• Kumpulkan semua keterangan tentang • Riwayat penyakit jantung
korban usia almarhum, penyakit (+), riawayat pengobatan
yang pernah diderita, ket kesehatan
terakhir, riwayat pengobatan, tingkah jantung (+)
laku yang aneh pada almarhum. • Tanda perlawanan atau
• Keadaan korban dan sekitar korban kekerasan (-), keadaan
saat kematian tanda-tanda
perlawanan, keadaan sekitar korban korban rapi, keadaan sekitar
berantakan, pintu terkunci, atau korban rapi, pintu tidak
adakah benda yang hilang. terkunci, tidak ada benda
• Keadaan sebelum korban meninggal, yang hilang
korban sedang bertengkar, selesai
makan, atau korban baru kedatangan • Bertengkar
tamu sepengetahuan keluarga,
korban tidak ada bertengkar
PEMERIKSAAN LUAR
Tanda mati lemas (+)
Bintik perdarahan (+) pada kelopak mata bagian dalam
Sianosis pada ujung ekstremitas
Terdapat :
2 buah luka lecet tekan pada daerah kepala belakang kiri
2buah pada daerah kepala belakang kanan
1 buah pada telinga
akibat persentuhan dengan benda tumpul
Saat kematian 8-24 jam sebelum pemeriksaan
TANDA MATI LEMAS (ASFIKSIA)
TEORI KASUS
• Sianois • Sianosis (+)
• Tardieu spot pada
• Kongesti vena tardieu mukosa kelopak mata
Spot bagian dalam (+), pada
• Edema paru organ dalam ??? (tdk
dilakukan px.dalam)
• Edema paru ?? (tidak
dilakukan pemeriksaan
dalam)
JENIS MATI LEMAS (ASFIKSIA)
TEORI KASUS
• Hipoksik-hipoksia • Dicurigai ke arah
penyakit jantung
• Anemik-hipoksia • Jika memang
• Stagnan-hipoksia merupakan penyakit
jantung asfiksia yang
• Histotoksik-hipoksia terjadi termasuk dalam
jenis STAGNAN-
HIPOKSIA
PEMERIKSAAN DALAM PADA
KELAINAN JANTUNG
TEORI KASUS
• Tergantung jenis kelainan
• penyari arteri koroner • Tidak dilakukan
•
•
Kardiomiopati
penyakit katup jantung
pemeriksaan dalam
• Miokarditis sesuai dengan
dan lain-lain.
•
• Paling banyak karena penyakit permintaan penyidik
aretri koroner
• Kelainan yang dapat ditemukan
pada px.dalam infark pada
jantung terlihat sebagai bagian
yang lebih pucat dari pada bagian
yang lain
SAAT KEMATIAN
Lebam jenzah tidak menghilang dengan
penekanan