Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KASUS UJIAN FORENSIK

KEMATIAN MENDADAK AKIBAT PENYAKIT


JANTUNG

OLEH :
ANA KHAIRINA I1A006056
PENGUJI :
Dr. RAKHMAT SETIAWAN
PENDAHULUAN

KEMATIAN MENDADAK

DAPAT BERKAITAN DENGAN ASPEK MEDIKOLEGAL

PERLU PENYELIDIKAN LEBIH LANJUT

MELIBATKAN ILMU FORENSIK


TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI KEMATIAN MENDADAK
• Kematian yang terjadi pada 24 jam sejak gejala-gejala

WHO timbul, namun pada kasus-kasus forensik sebagian besar


kematian terjadi dalam hitungan menit atau bahkan sejak
gejala pertama timbul.

• kematian terjadi tanpa diperkirakan sebelumnya, tanpa


gejala yang nyata sebelumnya atau gejalanya hanya dalam
Cobb waktu yang singkat (menit atau jam), nontraumatis, tidak
mengandung unsur kesengajaan.Arjono

• kematian mendadak tak terduga adalah kematian yang

Ningrum disebabkan penyakit alamiah (didapat/kongenital) yang


terjadi seketika beberapa menit, jam atau hari, dimana
tidak ada unsur trauma atau kecelakaan
PREVALENSI

Penyebab tersering
Perempuan : Laki-
 peny. Jantung &
laki = 4 : 1
pemb. darah

Di indonesia :
5,9% (1975) ; 9,1%
(1981) ; 16,0% (1986)
dan 19,0% (1995)
PENYEBAB KEMATIAN MENDADAK

Sistem saraf Sistem Sistem


pusat kardiovaskuler pernafasan

Sistem Sistem
gastrointestinal urogenital
KLASIFIKASI KEMATIAN MENDADAK
Kematian
Kematian
Kematian tidak
terjadi
tidak terduga diketahui
seketika
penyebabnya
Contoh :
seorang pasien
Contoh : orang
nyeri perut
ditinggal di
Contoh : teman dengan
rumah masih
bertamu, duduk, diagnosis
sehat kemudian
kemudian gastritis akut
keesokan
meninggal kemudian
harinya
diperiksa dan
meninggal
ternyata
meninggal
ASPEK MEDIKOLEGAL KEMATIAN
MENDADAK

Kematian mendadak menjadi penting secara


medikolegal apabila:
 Terjadi di tempat yang bukan semestinya. Contoh : hotel,
tempat karaoke, penginapan dll.
 Menimpa orang penting. Contoh : pejabat negara, saksi
suatu perkara
 Tidak ada saksi yang melihat kejadian tersebut
LAPORAN KASUS
VISUM ET REPERTUM
No. VER/436/IPJ/X/2011
 Berdasarkan surat permintaan penyidik, nama Joni Cahyono,
Pangkat: AKP, NRP 66120132, Jabatan: Dir Pol Air Polda Kalsel.
Nomor surat: B/830/X/2011/Dit Pol Air 25 Oktober 2011

 Waktu pemeriksaa luar : Selasa, 25 Oktober 2011 (15.00 – 15.40


WITA)

 Tempat : ruang otopsi RSUD Ulin Bajarmasin


IDENTITAS KORBAN
Nama : Sanusi
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : Lima puluh empat tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Supir Mobil
Kebangsaan : Indonesia
Alamat :Desa Palembon RT 04 RW 04 Desa Rejoso
Lor Kecamatan Rejoso Kabupaten
Pasuruan Jawa Timur
KRONOLOGIS KEJADIAN

 korban ditemukan di Jalan 9 Oktober 2012 pukul 08.00 WITA

 Kematian orang tersebut diduga akibat penyakit yang


dideritanya yakni diduga penyakit jantung / Angina Pektoris
yang terjadi di perairan Laut Tanjung Selatan Kabupaten
Tanah Laut Kalimantan Selatan

 Tepatnya di atas kapal KM. Sapira Nusantara saat berlayar dari


Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Trisakti Banjarmasin
pada hari Selasa 25 Oktober 2011 pukul 07.00 WITA
KEADAAN JENAZAH
 Jenazah tak berlabel terletak di meja otopsi
 ditutup dengan kain sarung motif kotak-kotak warna merah
muda merk “gajah duduk” di bagian kepala sampai lutut
 dan ditutup dengan baju berwarna abu-abu merk
“Quikvana”di bagian tungkai bawah sampai kaki.
 Setelah tutup dibuka, jenazah dalam keadaan memakai baju
kaos warna biru berkerah merk “novely”
 dan celana pendek warna coklat muda merk dots sports
SIKAP JENAZAH
 Jenazah dalam keadaan terlentang di atas meja otopsi
dengan wajah menghadap ke atas.
 Lengan atas kanan sejajar sumbu tubuh, lengan bawah kanan
membentuk sudut sembilan puluh derajat terhadap lengan
atas kanan, tangan kanan berada di atas tangan kiri, telapak
tangan menghadap ke bawah, jari-jari menekuk.
 Lengan atas kiri sejajar sumbu tubuh, lengan bawah kiri
membentuk sudut sembilan puluh derajat terhadap lengan
atas kiri, tangan kiri di atas perut, telapak tangan menghadap
ke bawah, jari-jari menekuk.
 Kedua tungkai atas dan bawah lurus sejajar terhadap garis
tengah tubuh. Kedua telapak kaki menghadap ke bawah
dengan jari-jari lurus mengarah ke depan dalam
KAKU JENAZAH

 Terdapat kaku jenazah pada jari-jari tangan


dan kaki, pergelangan tangan dan kaki, lutut,
siku, bahu, pinggul, rahang dan leher yang
sukar digerakkan
LEBAM JENAZAH

 Terdapat lebam jenazah warna merah


keunguan yang tidak hilang dengan
penekanan di daerah leher, punggung atas,
paha atas, dan tungkai bawah
PEMBUSUKAN JENAZAH

 Tidak terdapat pembusukan jenazah


UKURAN JENAZAH

 Panjang seratus enam puluh satu sentimeter.


 Berat badan tidak ditimbang.
 Lingkar dada delapan puluh tujuh sentimeter.
 Lingkar panggul delapan puluh satu
sentimeter
KEPALA

Rambut
 Warna hitam, beruban, panjang rambut
depan dua sentimeter, rambut belakang
satu koma satu sentimeter, sukar
dicabut, dalam keadaan kering
KEPALA

Daerah yangtertutup rambut


 Terdapat 2 buah luka lecet tekan pada daerah
kepala belakang kanan.
 Luka I  p = 0,5 cm ; l = 0,2 cm ; titik tengah x (12
cm ke kanan dari garis tengah tubuh), y (2 cm ke
atas dari garis yang sejajar batas bawah telinga)
 Luka II  p = 1 cm ; l = 0,4 cm ; titik tengah x (12 cm
ke kanan dari garis tengah tubuh), y (3,5 cm ke
bawah dari garis yang sejajar batas bawah telinga)
KEPALA

Daerah yangtertutup rambut


 Terdapat 2 buah luka lecet tekan pada daerah
kepala belakang kiri.
 Luka I  p = 0,5 cm ; l = 0,5 cm ; titik tengah x (10
cm ke kiri dari garis tengah tubuh), y (1 cm ke
bawah dari garis yang sejajar batas bawah telinga)
 Luka II  p = 0,5 cm ; l = 0,5 cm ; titik tengah x (11 ke
kiri cm dari garis tengah tubuh), y (1,5 cm ke atas
dari garis yang sejajar batas bawah telinga)
KEPALA

Dahi
 Kulit berwarna kebiruan. Tidak ada luka dan tidak
ada memar
KEPALA

Mata kanan
 Mata menutup, rambut mata lurus warna hitam, panjang nol
koma tujuh sentimeter
 Kelopak mata bagian luar berwarna kebiruan, Kelopak mata
bagian dalam berwarna kebiruan dengan bintik-bintik
perdarahan
 Sekitar mata warna kebiruan
 Pada perabaan teraba sama dengan kulit yang lain. Retak tulang
tidak ada, selaput bening keruh, selaput putih mata berwarna
putih kekuningan, manik mata berukuran lima milimeter
 Bola mata utuh. Pada perabaan teraba kenyal
KEPALA

Mata kiri
 Mata menutup, rambut mata lurus warna hitam, panjang nol
koma tujuh sentimeter
 Kelopak mata bagian luar berwarna kebiruan, Kelopak mata
bagian dalam berwarna kebiruan dengan bintik-bintik
perdarahan
 Sekitar mata warna kebiruan
 Pada perabaan teraba sama dengan kulit yang lain. Retak tulang
tidak ada, selaput bening keruh, selaput putih mata berwarna
putih kekuningan, manik mata berukuran lima milimeter
 Bola mata utuh. Pada perabaan teraba kenyal
KEPALA

Hidung
 Kulit berwarna kebiruan. Tidak ada luka, tidak ada
memar, dan tidak ada retak tulang
Mulut
 Dalam keadaan terbuka nol koma tiga sentimeter
dengan gigi utuh. Dari mulut tidak ada keluar cairan. Bibir
berwarna pucat. Bibir atas tidak ada luka dan tidak ada
memar, bibir bawah tidak ada luka dan tidak ada memar.
Lidah tidak tergigit dalam keadaan tidak menjulur keluar.
Bagian dinding dalam mulut berwarna kebiruan
KEPALA
Dagu
 Kulit berwarna kebiruan. Tidak ada luka, tidak ada memar, dan
tidak ada retak tulang
Pipi
 Kulit berwarna kebiruan. Tidak ada luka, tidak ada memar, dan
tidak ada retak tulang
Telinga
 Terdapat satu buah luka lecet tekan pada daun telinga kiri
bagian belakang
 P = 0,5 cm ; 0,5 cm ; titik tengah x (1,5 cm ke kiri dari pangkal
telinga kiri) y (1,5 cm ke atas dari garis yang sejajar batas bawah
telinga)
 Leher
 Tidak terdapat kelainan
 Dada
 Tidak terdapat kelainan
Perut
 Permukaan datar dengan tinggi sejajar permukaan dada.
Warna kulit sama dengan warna kulit yang lain. Pusat datar,
tidak ada luka, tidak ada memar. Pada perabaan teraba
kenyal. Pada ketokan terdengar bunyi timpani
Alat Kelamin
 Jenis kelamin laki-laki, sudah disunat, rambut kelamin warna
hitam, keriting, panjang lima sentimeter, sukar dicabut, pada
batang zakar tidak tampak kelainan, dari lubang kelamin
keluar cairan berwarna bening. Pada kantong pelir terdapat
adanya dua buah pelir
Anggota Gerak Atas Kiri Anggota Gerak Bawah Kiri
 Lengan Atas Tungkai Atas
Tidak terdapat kelainan  Paha : Tidak terdapat kelainan-
 Lengan Bawah  Lutut : Tidak terdapat kelainan-
Tungkai Bawah
Tidak terdapat kelainan
Tidak terdapat kelainan
 Tangan
Kaki
Ujung jari-jari dan kulit di bawah
Ujung jari-jari dan kulit di bawah
kuku tampak berwarna kebiruan
kuku tampak berwarna pucat
Anggota Gerak Bawah Kanan
Anggota Gerak Atas Kanan Tungkai Atas
 Lengan Atas  Paha : Tidak terdapat kelainan-
Tidak terdapat kelainan  Lutut : Tidak terdapat kelainan-
 Lengan Bawah Tungkai Bawah
Tidak terdapat kelainan Tidak terdapat kelainan
 Tangan Kaki
Ujung jari-jari dan kulit di bawah Ujung jari-jari dan kulit di bawah
kuku tampak berwarna kebiruan kuku tampak berwarna pucat
 Punggung
Tidak terdapat kelainan

 Pantat
Tidak terdapat kelainan

 Dubur
Tidak terdapat kelainan

 Bagian Tubuh yang lain


Tidak terdapat kelainan
PEMERIKSAAN DALAM
Tidak dilakukan berdasarkan surat permintaan penyidik:
 Nomor : B/830/X/2011/Dit Pol Air
 Tanggal : 25 Oktober 2011
 Kepolisian : Kepolisian Perairan Daerah Kalimantan
Selatan

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
Tidak dilakukan berdasarkan surat permintaan penyidik:
 Nomor : B/830/X/2011/Dit Pol Air
 Tanggal : 25 Oktober 2011
 Kepolisian : Kepolisian Perairan Daerah Kalimantan
Selatan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tidak dilakukan berdasarkan surat permintaan penyidik:
 Nomor : B/830/X/2011/Dit Pol Air
 Tanggal : 25 Oktober 2011
 Kepolisian : Kepolisian Perairan Daerah Kalimantan
Selatan

PEMERIKSAAN KONSULTASI LAIN-LAIN


Tidak dilakukan berdasarkan surat permintaan penyidik:
 Nomor : B/830/X/2011/Dit Pol Air
 Tanggal : 25 Oktober 2011
 Kepolisian : Kepolisian Perairan Daerah Kalimantan
Selatan
KESIMPULAN

1. Telah dilakukan pemeriksaan atas jenazah laki-laki,


berusia lima puluh empat tahun, dengan panjang
badan seratus enam puluh satu sentimeter
2. Terdapat adanya tanda-tanda mati lemas
3. Terdapat dua buah luka lecet tekan pada daerah
kepala belakang kiri, dua buah pada daerah kepala
belakang kanan, dan satu buah pada telinga akibat
persentuhan dengan benda tumpul
KESIMPULAN
4. Kelainan pada poin dua dapat berhubungan dengan
kematian yang penyebabnya diduga akibat adanya suatu
penyakit karena dari pemeriksaan luar tidak ditemukan
kelainan yang dapat berhubungan dengan penyebab lain
dari mati lemas. Kemungkinan tersebut tidak
mengesampingkan sebab-sebab kematian lainnya karena
tidak dilakukan pemeriksaan dalam sesuai surat
permintaan penyidik
5. Saat kematian diperkirakan sekitar delapan jam sampai
dua puluh empat jam sebelum
PEMBAHASAN
DEFINISI

TEORI KASUS
- 1 jam sebelum korban
ditemukan, korban berada
- Terjadi pada 24 jam sejak dalam keadaan baik
gejala timbul
- Tidak terduga
- Tidak terduga
- Tidak terlihat tanda
- Tidak ada unsur kesengajaan pembunuhan atau bunuh diri
- Non traumatis (faktor kesengajaan)
- Tidak ada unsur keracunan - Unsur keracunan  tidak
terlihat dari Px. TKP dan
px.luar
KLASIFIKASI

TEORI KASUS
- 1 jam sebelum korban
ditemukan, korban berada
- Terjadi pada 24 jam sejak dalam keadaan baik
gejala timbul
- Tidak terduga
- Tidak terduga
- Tidak terlihat tanda
- Tidak ada unsur kesengajaan pembunuhan atau bunuh diri
- Non traumatis (faktor kesengajaan)
- Tidak ada unsur keracunan - Unsur keracunan  tidak
terlihat dari Px. TKP dan
px.luar
KLASIFIKASI
TEORI KASUS
• Kematian yg terjadi seketika Korban meninggal
(Instantaneus Death)
sendirian dalam mobil
• Kematian tak terduga dan tidak ada yang
(Unexpected Death) menyaksikan kejadian
• Meninggal tanpa saksi  tergolong sebagai
(Unwitness) jenis kematian
mendadak yang
Unwitness
PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN

TEORI KASUS
• Pemeriksaan TKP Sesuai dengan
• Pemeriksaan Korban
permintaan penyidik
• Pemeriksaan Luar B/830/X/2011/Dit Pol
• Pemeriksaan Dalam tangaal 25 Oktober
• Pemeriksaan Toksikologis
2011  hanya
dilakukan
pemeriksaan luar
TINDAKAN YG PENTING DILAKUKAN DLM
MENGHADAPI KASUS KEMATIAN MENDADAK
TEORI KASUS
• Kumpulkan semua keterangan tentang • Riwayat penyakit jantung
korban  usia almarhum, penyakit (+), riawayat pengobatan
yang pernah diderita, ket kesehatan
terakhir, riwayat pengobatan, tingkah jantung (+)
laku yang aneh pada almarhum. • Tanda perlawanan atau
• Keadaan korban dan sekitar korban kekerasan (-), keadaan
saat kematian  tanda-tanda
perlawanan, keadaan sekitar korban korban rapi, keadaan sekitar
berantakan, pintu terkunci, atau korban rapi, pintu tidak
adakah benda yang hilang. terkunci, tidak ada benda
• Keadaan sebelum korban meninggal, yang hilang
 korban sedang bertengkar, selesai
makan, atau korban baru kedatangan • Bertengkar 
tamu sepengetahuan keluarga,
korban tidak ada bertengkar
PEMERIKSAAN LUAR
 Tanda mati lemas (+)
 Bintik perdarahan (+) pada kelopak mata bagian dalam
 Sianosis pada ujung ekstremitas
 Terdapat :
 2 buah luka lecet tekan pada daerah kepala belakang kiri
 2buah pada daerah kepala belakang kanan
 1 buah pada telinga
 akibat persentuhan dengan benda tumpul
 Saat kematian  8-24 jam sebelum pemeriksaan
TANDA MATI LEMAS (ASFIKSIA)
TEORI KASUS
• Sianois • Sianosis (+)
• Tardieu spot pada
• Kongesti vena  tardieu mukosa kelopak mata
Spot bagian dalam (+), pada
• Edema paru organ dalam  ??? (tdk
dilakukan px.dalam)
• Edema paru  ?? (tidak
dilakukan pemeriksaan
dalam)
JENIS MATI LEMAS (ASFIKSIA)
TEORI KASUS
• Hipoksik-hipoksia • Dicurigai ke arah
penyakit jantung
• Anemik-hipoksia • Jika memang
• Stagnan-hipoksia merupakan penyakit
jantung  asfiksia yang
• Histotoksik-hipoksia terjadi termasuk dalam
jenis STAGNAN-
HIPOKSIA
PEMERIKSAAN DALAM PADA
KELAINAN JANTUNG
TEORI KASUS
• Tergantung jenis kelainan
• penyari arteri koroner • Tidak dilakukan


Kardiomiopati
penyakit katup jantung
pemeriksaan dalam 
• Miokarditis sesuai dengan
dan lain-lain.

• Paling banyak karena penyakit permintaan penyidik
aretri koroner
• Kelainan yang dapat ditemukan
pada px.dalam  infark pada
jantung  terlihat sebagai bagian
yang lebih pucat dari pada bagian
yang lain
SAAT KEMATIAN
 Lebam jenzah  tidak menghilang dengan
penekanan

 Kaku jenazah  menyeluruh pada bagian tubuh

 Tanda pembusukan  (-)

SAAT KEMATIAN DIPERKIRAKAN 8-24 JAM


SEBELUM PEMERIKSAAN
PENUTUP

Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa cara


kematian korban diduga terjadi secara wajar akibat
penyakit, sebab dan mekanisme kematian tidak bisa
ditentukan secara pasti karena tidak dilakukan
pemeriksaan dalam dan toksikologi. Saat kematian
diperkirakan 8-24 jam sebelum pemeriksaan.
TERIMA KASIH :D

Anda mungkin juga menyukai