Ahmad Sabiq
Dexel P.P.S. simbolon
Teori Perilaku kesehatan
Menguntungkan
(U) 1 4 Potensi
(Stimulan)
Merugikan
(R) 2 3 Kendala
3 tujuan yang ingin dicapai dalam
perilaku sehat ini adalah
Perilaku preventiv
Terdapat 2 tingkatan yaitu:
Primary preventif: langsung mencegah penyakit: medical activities (imunisasi), non
medical act (minum jamu)
Secondary preventive: tidak langsung mencegah penyakit (mandi, rekreasi, olahraga).
Model Antonovsky dan Kats
TRADISIONAL :
a. The nuclear family (keluarga inti)
b. The dyad family
c. Keluarga usila
d. The childless family
e. The extended family (keluarga luas/besar)
f. The single-parent family (keluarga duda/janda)
g. Commuter family
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama
dalam satu rumah
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan
saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur,
kamar mandi, televisi, telpon, dll)
j. Blended family
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok / membesarkan anak bersama
f. Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa
alasan tertentu
g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,
yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu,
termasuk sexual dan membesarkan anaknya
1. Peranan ayah :
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya
2. Peranan ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya,
mengurus rumah tangga,
pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya,
anggota masyarakat dari lingkungannya,
pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan
spiritual.
Batasan sehat dan sakit
Perilaku Protective
Melindungi tubuh dari gangguan penyakit (minum vitamin, pakai kondom,
jas hujan atau payung)
Model suchman
4 unsur utama dalam memahami perilaku sakit :
◦ Perilaku sakit itu sendiri (alternative perilaku)
Mencari pertolongan medis dari berbagai sumber atau pemberi layanan.
Menunda upaya mencari pertolongan sesuai dengan gejala atau keadaan yang dirasakan.
Melakukan pengobatan sendiri.
Membatalkan atau menghentikan pengobatan.
Peranan Sakit & Peranan Pasien
Perceived
Perceived
Health Self efficacy
Severity
Behavior
Perceived
Cues to action
benefit
1. Perceived Susceptibility
Perceived Susceptibility adalah kepercayaan seseorang dengan menganggap menderita penyakit adalah
hasil melakukan perilaku terentu. Jika persepsi kerentanan terhadap penyakit tinggi maka perilaku
sehat yang dilakukan seseorang juga tinggi. Contohnya seseorang percaya kalau semua orang berpotensi
terkena kanker.
2. Perceived Severity
Perceived Severity adalah kepercayaan subyektif individu dalam menyebarnya penyakit disebabkan oleh
perilaku atau percaya seberapa berbahayanya penyakit sehingga menghindari perilaku tidak sehat. Jika
persepsi keparahan individu tinggi maka ia akan berperilaku sehat. Contohnya individu percaya kalau
merokok dapat menyebabkan kanker
Perceived Perceived
Barriers Susceptibility
Perceived
Perceived
Health Self efficacy
Severity
Behavior
Perceived
Cues to action
benefit
3. Perceived Benefits
Perceived Benefits adalah kepercayaan terhadap keuntungan dari metode yang disarankan untuk
mengurangi resiko penyakit. Perceived benefits secara ringkas berarti persepsi keuntungan yang
memiliki hubungan positif dengan perilaku sehat. Individu yang sadar akan keuntungan deteksi dini
penyakit akan terus melakukan perilaku sehat seperti medical check up rutin. Contoh lain adalah kalau
tidak merokok, dia tidak akan terkena kanker.
4. Perceived Barriers
Perceived barriers adalah kepercayaan mengenai harga dari perilaku yang dilakukan. Perceived barriers
secara singkat berarti persepsi hambatan aatau persepsi menurunnya kenyamanan saat meninggalkan
perilaku tidak sehat. Contohnya, kalau tidak merokok tidak enak, mulut terasa asam. Contoh lain
SADARI (periksa payudara sendiri) untuk perempuan yang dirasa agak susah dalm menghitung masa
subur membuat perempuan enggan SADARI.
Perceived Perceived
Barriers Susceptibility
Perceived
Perceived
Health Self efficacy
Severity
Behavior
Perceived
Cues to action
benefit
5. Cues to Action
Cues to action adalah mempercepat tindakan yang membuat seseorang merasa butuh mengambil
tindakan atau melakukan tindakan nyata untuk melakukan perilaku sehat. Cues to action juga berarti
dukungan atau dorongan dari ligkungan terhadap individu yang melakukan perilaku sehat. Saran dokter
atau rekomendasi telah ditemukan utnuk menjadi cues to action.
6. Self Efficacy
Hal yang berguna dalam memproteksi kesehatan adalah self efficacy. Self efficacy dalam istilah umum
adalah kepercayaan diri seseorang dalam menjalankan tugas tertentu. Self Efficacy adalah
kepercayaan seseorang mengenai kemampuannya untuk mempersuasi keadaan atau merasa percaya diri
dengan perilaku sehat yang dilakukan.
TEORI HBM (HEALTH BELIEF MODEL)
Perceived Perceived
Barriers Susceptibility
Perceived
Perceived
Health Self efficacy
Severity
Behavior
Perceived
Cues to action
benefit
4. Konsep keluarga (faktor dan peran keluarga)
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN
KESEHATAN KELUARGA
DERAJAT KESEHATAN DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR:
PERILAKU
LINGKUNGAN
PELAYANAN KESEHATAN
MANFAAT
Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah
sakit
Anak tumbuh sehat dan cerdas
Memberdayakan anggota keluarga agar tahu,mau dan
mampu mencegah dan menanggulangi masalah
kesehatan
Mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
Memelihara kesehatan tidak sulit ,hanya dengan menanamkan
gaya hidup sehat :
1. Health promotion
2. Specific protection
3. Early diagnosis and promp
treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
1. Health promotion meliputi :
a. Pendidikan kesehatan
b. Gizi baik dan seimbang
c. Kebiasaan hidup sehat
d. Cukup perumahan, rekreasi
e. Lingkungan kerja yang baik
f. Perkembangan personality
g. Hindari kelelahan
2. Specific Protection
a. Imunisasi dasar
b. Kebersihan diri (personal
hygiene)
c. Isolasi dan karantina
d. Penanganan teransmisi penyakit
e. Disinfeksi
f. Pengendalian vektor
g. Sanitasi lingkungan
3. Early diagnosis and prompt
treatment
5. Rehabilitation
a. Hospitalisasi dan terapi kerja
b. Pendidikan untuk rehabilitasi
c. Selective placement
Tahap Pencegahan
1. Pencegahan primordial
2. Pencegahan primer
3. Pencegahan sekunder
4. Pencegahan tersier
Pencegahan Primordial
Fase penyakit
Misal: Kondisi yang mengarah penyebab penyakit jantung
koroner
Target
Populasi
kelompok terseleksi
41
Pencegahan Primer
Fase penyakit
Faktor-faktor penyebab khusus
Target
Total populasi
kelompok terseleksi
Individu sehat
44
Pencegahan Sekunder
Fase penyakit
tahap dini penyakit
Target
pasien
46
Tingkat pencegahan sekunder
47
Tingkat Pencegahan Sekunder
48
Contoh
Fase penyakit
penyakit
tahap lanjut (pengobatan
dan rehabilitasi)
Target
pasien
51
Tingkat Pencegahan Tersier
Rehabilitasi
Penyediaan fasilitas untuk pelatihan
hingga fungsi tubuh dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya
Pendidikan pada masyarakat dan
industriawan agar menggunakan
mereka yang telah direhabilitasi
52
Tingkat Pencegahan Tersier
Rehabilitasi
Penempatan secara selektif
Mempekerjakan sepenuh
mungkin
Terapi kerja di Rumah Sakit
Menyediakan tempat
perlindungan khusus
53
Contoh