Anda di halaman 1dari 18

PENENTUAN TRANSUDAT DAN

EKSUDAT DENGAN TES


RIVALTA
BLOK 7 – VAGUS - 2018
Pendahuluan
Cairan patologis dalam rongga tubuh terdiri dari
transudat dan eksudat.
Transudat
 Asal : proses non radang
 TEKANAN ONKOTIK PROTEIN PLASMA

PEMBULUH DARAH TEKANAN DARAH


Penyebab Transudat
 TEKANAN ONKOTIK PLASMA TURUN (HIPOALBUMIN)
- sirosis hati
- sindroma nefrotik
 RETENSI AIR dan GARAM NAIK
- intake garam + air naik
- ekskresi garam + air turun
- gagal ginjal
 TEKANAN KAPILER / VENA NAIK
- gagal jantung / hipertensi
- perikarditis konstruktif
- obstruksi vena (v. portae asites)
Ini kalau gak ngerti gak papa,
 OBSTRUKSI PEMBULUH LIMFE pokok sementara dihafalin aja. Buat
- elefantiasis penjelasan konsep kasarannya
- pasca mastektomi radikal kenapa 4 hal ini bisa menyebabkan
transudat next slide yaa
Haemodinamik cairan tubuh dipenaruhi oleh 4 faktor diatas. Tekanan pembuluh darah
didapatkan akibat tekanan dari pemompaan jantung, dikenal sebagai tekanan
hidrostatik. Tekanan hidrostatik ini akan mendorong sejumlah cairan dan sejumlah
protein di vaskuler untuk keluar ke ekstravaskuler. Normalnya, akan terjadi
pengembalian cairan dan protein yang keluar ini, dimasukkan lagi ke vaskuler dengan
memainkan peran dari gradien tekanan onkotik/osmotik plasma dan ekstravaskuler.
Karena kehilangan sejumlah air, vaskuler jadi lebih pekat, tekanan osmotik menurun,
sehingga air yang di ekstravaskuler pindah lagi ke vaskuler. Tapi jumlahnya cuma
sedikit. Kemudian sejumlah cairan dan protein yg masih ada di ekstravaskuler ini
diangkut oleh sistem drainase limfatik untuk dikembalikan lagi ke sirkulasi.
Jadi bisa dibayangkan kalau terjadi peningkatan tekanan kapiler/vena, air bakal
terus-terusan didorong keluar ke ekstravaskuler dan terjadi penumpukan cairan.
Ditambah lagi kalau misal terjadi penurunan tekanan onkotik plasma, maka
plasma/vaskuler akan cenderung kurang pekat sehingga semakin mendorong air
untuk keluar dan mencegah pengembalian air. Apalagi kalau terjadi obstruksi di
sietem limfatik, misal di pembuluh limfenya. Tugasnya sistem limfe kan tadi untuk
mengembalikan sejumlah besar cairan dan protein kembali ke sirkulasi, maka
bayangkan kalau ada hambatan disana, maka alirannya akan terganggu,
pengembalian cairan terganggu, bisa terjadi back flow/aliran balik yang
menyebabkan air dan protein yang sudah ada di pembuluh limfe tadi, keluar lagi ke
ekstravaskuler karena tekanan akibat obstruksi tadi terlalu besar. Ujung-ujungnya
bakal terjadi penumpukan cairan di ekstravaskuler (di interstisial atau rongga tubuh
Eksudat
 Asal : proses radang
 Penyebab tersering : infeksi bakteri
Penyebab Eksudat
 Infeksi parasit / jamur / virus
 Trauma :
- hematoma / hemarthrosis / hemoperikardium
- luka bakar
 Radang steril : benda asing (peluru)
 Keganasan
Sifat Eksudat
 Jenih / keruh
 Tidak berwarna / milky / bloody
 Mengandung banyak sel
Sifat Transudat - Eksudat
TRANSUDAT EKSUDAT
Tidak berwarna/kuning muda / serous / jernih Tidak berwarna / serous / purulent / chylous /
/ agak keruh / kuning (bilirubin) milky / bloody (hemoragik) pada keganasan

Berbau : infeksi / keganasan

Lemak : < 0.35 g/ml sirosis > 0.35 g/ml keganasan


Protein < 3 g/dl > 3 g/dl
BJ : <1.018 > 1.018
Bekuan : (-) / pellicle tipis (+) fibrinogen
Fiocculi
LDH : < 200 IU/dl > 200 IU/dl
Ratio LDH cairan serum < 0.6 > 0.6
Ratio albumin serum cairan ≥ 1.1 < 1.1

NOTE : HAFALKAN TABEL INI !! DOKTER PULONG BILANG INI KELUAR UJIAN
Sifat Transudat - Eksudat
TRANSUDAT EKSUDAT
MIKROSKOPIK
• Sel (-) / jarang • Limfosit kronis
• Sedikit endotel / mesotel (TBC / sifilis tumor)
• Limfosit (pada cairan serous) • Granulosit akut
(kuman piogen)
• Eosinofil alergi / parasit
• Sel LE
• Sitologi : sel ganas
Bakteri sangat jarang Streptococcus / pneumococcus / stafilococcus /
TBC / actinomyces
Pengumpulan Spesimen
 Sebaiknya dalam tabung steril
 2 – 3 ml : bakteriologik
 2 ml : glukosa / kimia
 2 ml : bekuan
 CARA :
 Pungsi / pembedahan
 Purulent 4-5 ml (+ oksalat agar tidak membeku)
 Jernih : 20 – 30 ml
Pemeriksaan
 Makroskopi
 Jumlah
 Warna
 Kejernihan
 Bau
 BJ
 Bekuan

 Kimiawi
 Kualitatif : tes rivalta
 Kuantitatif : cara Esbach

 Mikroskopi
 Hitung jumlah leukosit : kamar hitung leukosit
 Hitung jumlah sel

 Bakterioskopi
Tes Rivalta
Tes ini berguna untuk membedakan transudat dan eksudat
dengan cara sederhana.
a) Masukkan 100 ml aquades ke dalam beaker glass
b) Tambahkan 1 tetes (0,1 ml) asam asetat glacial dan
campurlah
c) Jatuhkan 1 tetes cairan yang diperiksa ke dalam
campuran ini, dilepaskan kira-kira 1 cm di atas
permukaan.
d) Perhatikanlah tetesan itu bercampur dan bereaksi
dengan cairan yang mengandung asam asetat glacial.
Tes Rivalta
Ada 3 kemungkinan :
1. Tetes itu bercampur dengan larutan asam asetat
glacial tanpa menimbulkan kekeruhan sama sekali,
hasil tes negatif.
2. Tetes itu menghasilkan kekeruhan yang sangat
ringan serupa kabut halus, hasil tes positif lemah.
3. Tetes itu membuat kekeruhan yang nyata seperti
kabut tebal atau dalam keadaan ekstrim satu
presipitat yang putih, hasil tes positif.
Tes Rivalta
Catatan :
Cara ini berdasarkan seromucin yang terdapat
dalam eksudat tetapi tidak dalam transudat.
Percobaan ini hendaknya dilakukan beberapa kali
untuk mendapatkan hasil yang diandalkan.
hasil positif pada eksudat, sedangkan pada
transudat memberikan hasil positif lemah atau
negatif.
Soal PRE TEST dan POST TEST
1. Jelaskan apa yang dimaksud transudat
Cairan parologis dalam tubuh yang berasal dari proses non non
radang

2. Jelaskan apa yang dimaksud eksudat


Cairan patologis dalam tubuh yang berasal dari proses radang

3. Sebutkan karakteristik transudat (min 3)


Tidak berwarna/serous, Protein < 3 g/dl, BJ < 1,018, tidak
ditemukan sel/jarang
4. Sebutkan karakteristik eksudat (min 3)
Tidak berwarna/Purulent, protein > 3 g/dl, BJ > 1,018,
ditemukan banyak sel radang

5. Jelaskan pemeriksaan eksudat-transudat secara kualitatif


Dilakukan dengan test rivalta. Cairan yang diperiksa direaksikan
dengan campuran aquadest dan asam asetat glacial. Hasil
dilihat dari ada tidaknya presipitat/kekeruhan yang terbentuk
setelah cairan diteteskan. (+) jika terbentuk presipitat dan (-) jika
tidak terjadi kekeruhan.
Selamat Belajar :)

Ttd : PJ Kompil
*Mohon maaf jika ada kekeliruan

Anda mungkin juga menyukai