Anda di halaman 1dari 27

KEBIJAKAN PEMERINTAH

INDONESIA MENGENAI
PENYAKIT INFEKSI
Teori Penyakit Menular

Segitiga epidemiologi

Evironment : sumber air dan ketersediaan air, sarana


sanitasi, makanan, dan iklim
Teori Perilaku Lawrence Green

Perilaku kesehatan dibentuk oleh tiga faktor utama


1. Faktor Predisposisi : yang mempermudah terjadinya
perilaku seseorang spt : pengetahuan, sikap,
keyakinan, nilai-nilai dan tradisi
2. Faktor Pemungkin : faktor yang
memungkinkan/memfasilitasi perilaku antara lain
umur, pendidikan, status sosial ekonomi
3. Faktor Pendorong: faktor yang
mendorong/memperkuat terjadinya perilaku
Jenis – jenis penyakit infeksi
1. Penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi,
contohnya Tetanus, Difteri, Pertusis, Tuberculosis, Polio, Cacar
Jerman
2. Penyakit infeksi yang menjadi “tren” artinya terus menerus
jumlah kasusnya tinggi. Contohnya di Indonesia: Tuberculosis,
DBD.
3. Emerging Disease yaitu penyakit infeksi yang baru muncul
dipopulasi dan jumlah kasusnya mengalami peningkatan
dan penyebarannya meluas secara geografis, atau
penyakit yang dulunya sudah mampu diatasi kemudian
muncul lagi dipopulasi dengan peningkatan jumlah kasus
dan penyebaran secara signifikan. Terdiri atas new
emerging disease and reemerging disease
Jenis – jenis penyakit infeksi (lanj)

4. Neglected Disease yaitu kasusnya masih ada


walaupun dalam jumlah sedikit dan masih
berpotensi meluas tetapi upaya
penanggulangannya terbatas, contohnya Filariasis
dan Leprae
Diseases of Concern (WHO)
 Cholera
 • Dengue Haemorrhagic Fever
 • Japanese Encephalitis
 • Rabies
 • Poliomyelitis
 • Recent Emerging/Re-emerging Diseases
 • Nipah
 • Avian Influenza A (H5N1)
 • H1N1
 Chikungunya Fever
 • Hand-Foot-Mouth disease
 • Leptospirosis
 • Scrub typhus
 • Streptococcus Suis infection
 • Legionellosis
 Zika Virus
Faktor yang mengakibatkan penyakit
infeksi terus bermunculan
1.Demographic change: perubahan lingkungan akibat
modernisasi dan perbaikan infrastruktur sehingga daerah
terpencil terpapar dengan lingkungan baru sehingga terpapar
juga agent infectious, nyamuk, dan hewan
2.Urbanization: mengakibatkan penurunan kondisi higiene
sanitasi akibat overpopulated
3.Global warming: mengakibatkan perubahan genetik dan
area penyebaran agents dan vekstornya
4.Economic development: pembabatan hutan menjadi
perkebunan, dan persawahan, serta urbanisasi
5.International travel and commerce
6.Evolution of pathogenic infectious agents: agents
infectious beradaptasi dengan host, antibiotik sehingga membentuk
strain baru contohnya influenza
7.Microbial resistance: Mycobacterium tuberculosis and Neisseria
gonorrhoeae mulai mengalami resistensi akibat penggunaan obat
yang tidak rasional, selain itu juga kekebalan vektor akibat
penggunaan pestisida
8.Human behaviours: perilaku sex tak aman
9.Deterioration in surveillance systems for
infectious: diperlukan laboratorium pendukung
untuk mendeteksi “new or emerging disease
problems” pada stadium awal
10.Lack of political will.
11. War, civil unrest and famine
Diskusi
Bagaimana dengan Indonesia???
Bagaimana proses munculnya
kebijakan- kebijakan pemerintah

1. Asesmen populasi (Penelitian dan Riset)


2. Asesmen intervensi yang potensial (Analisa hasil
penelitian dan riset serta konsultasi dengan pakar)
3. Pilihan kebijakan
4. Implementasi kebijakan
5. Evaluasi kebijakan
Dasar pemilihan suatu kebijakan :
1. Nilai
2. Ideologi
3. Politik
4. Evidence
Strategi Penanggulangi Penyakit Infeksi (1)

 Meningkatkan Kapasitas Respon Global


 WHO
 Kementrian Kesehatan
 Meningkatkan Surveilans Global
 diagnostic capacity (training, regulations)
 communication systems (web, e-mail etc.)
 Rapid data analysis
 Develop innovative surveillance and analysis strategies
 Utilize geographical information systems
 Utilize global positioning systems
 Utilize the Global Atlas of Infectious Diseases (WHO)
Strategi Penanggulangi Penyakit Infeksi (2)

 USE OF VACCINES
 Increase coverage and acceptability (e.g., oral)
 New strategies for delivery (e.g., nasal spray
administration)
 Develop new vaccines

 Decrease cost

 Decrease dependency on “cold chain”

 NEW DRUG DEVELOPMENT


Strategi Penanggulangi Penyakit Infeksi (3)

 DECREASE INAPPROPRIATE DRUG USE


 Improve education of clinicians and public

 Decrease antimicrobial use in agriculture and food


production
 IMPROVE VECTOR AND ZOONOTIC CONTROL
 Develop new safe insecticides

 Develop more non-chemical strategies e.g. organic


strategies
 BETTER AND MORE WIDESPREAD HEALTH EDUCATION (e.g.,
west Nile virus; bed nets, mosquito repellent)
Strategi Penanggulangi Penyakit Infeksi (4)

 DEVELOPMENT OF PREDICTIVE MODELS BASED ON:


Epidemiologic data
Climate change surveillance
Human behavior
 ESTABLISH PRIORITIES
 The risk of disease
 The magnitude of disease burden
 Morbidity/disability
 Mortality
 Economic cost
 REDUCE POTENTIAL FOR RAPID SPREAD
 DEVELOP MORE FEASIBLE CONTROL STRATEGIES
Your Role Preventing Infectious Disease

1. Best Practice
2. Antibiotic use
3. Food preparation
4. Control exposure
5. Awareness of risk
6. Behavioral change
Your Role in Education about Infectious
Disease
1. Stay informed
2. Educate your patients/ family /friends
3. Know resourches-who to call
Your Role in Detection Infectious
Disease
 Participate in survailance activities within your
practical setting
 Be alert for “clues”, assess risk
 Know your resources ,-who to call for consultation
 Report to your local health departement
Produk – produk kebijakan yang telah
dihasilkan
Penyakit yang ditularkan oleh vektor
1. DBD (Prev nasional 2007 : 0,20), banyak pada
propinsi DKI Jakarta
Produk kebijakannya :
-PSN
-biaya pengobatan gratis untuk pasien DBD di RS
2. Malaria (Prev nasional 2007 :1,39) banyak pada provinsi
Papua barat dan papua), kegiatan :
-gebrak malaria
-kelambunisasi
-Malaria :KepMenkes RI no 293/Menkes/SK/IV/2009
mengenai eliminasi malaria di Indonesia

3. Filariasis (Prev nasional :0,05) daerah tinggi prevalensi :


NAD, Papua barat, Bali, Papua, Kep Riau, dan
Jakarta.kegiatan :
-pemberian paket obat secara massal di daerah endemis (DEC
dan Albendazol)
Menular lewat udara dan cipratan air liur :
1. TBC (prev 2007 :0,4), banyak prov diatas nilai
nasional.
Kegiatan :
 Klinik/BP paru dengan pemberian obat gratis
 Pemeriksaan gratis bila positif
 DOTS
2. Pneumonia(prev 200:0,63) propinsi yang banyak
kejadian pneumonia NAD,Papua barat dan Papua
serta DKI (0,8).
Kegiatan: MTBS
3. Campak(prev 2007 :0,69) banyak yg diatas nilai
nasional. Kegiatan :
 Imunisasi dasar dan ulangan
Penyakit menular lewat makanan :
1. Tifoid fever(prev 2007: 0,79) Program kegiatan :
-penyediaan sumber air bersih
1. Hep A (prev 2007:0,2) program
2. Diare(prev 2007 :9) program :
-pemberian oralit
-penyediaan air bersih
-MTBS
Lain – lain
1. HIV/AIDS . Kegiatan
-klinik VCT
-Harm reduction
-PMTCT/PPIA
-penyediaan ARV gratis
-Permenkes RI no 21 tahun 2013 tentang penanggulangan HIV/AIDS

2. Difteri, Polio, TB, Pertusis, tetanus, Hep B, campak sejak dulu


digalakan imunisasi dasar
3. Meningitis
- Imunisasi jemaah haji
4. Penyakit Cacingan (Soil Transmitted Helminth) .16%
kasus cacingan di dunia berasal dari Indonesia. 195
juta penduduk Indonesia pernah mengalami cacingan.
Program pemberian obat cacing untuk anak sekolah
dasar 2 kali setahun
5. Kejadian Luar Biasa (Peraturan Mentri Kesehatan no
949/Menkes/SK/VII/2004) definisi KLB adalah
peningkatan kejadian dan kematian secara bermakna
secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu. Wajib dikerjakan dalam 24 jam sejak
informasi diperoleh.
Referensi
1. Spassof. Epidemiologi Kebijakan
2.WHO Presentation about Emerging disease
3.Cumbey D, Gimarc JD. Emerging infectious diseases.
http://www.pitt.edu/~super1/lecture/lec4281/00
1.htm
4. Melody tan, et al. Indonesia: an emerging market
economy beset by neglected tropical diseases. Plos
neglected tropical diseases. Februari 2014 vol 8
issue 2

Anda mungkin juga menyukai