PEMBIMBING:
dr. M. Taufik, Sp. THT-KL
Laring merupakan bagian terbawah saluran
napas atas, bentuk menyerupai limas segitiga
yang terpancung.
Cartilago Thyroidea
Cartilago Cricoidea
CartilagoArythenoidea
Cartilago Corniculata
Cartilago Cuneiformis
Cartilago Epiglottica
Otot-otot ekstrinsik terbagi
menjadi 2 yaitu
Otot-otot suprahioid
M. stilohioideus
M. milohioideus
M. geniohioideus
M. digastrikus
Otot-otot infrahioid
M. omohioideus
M. sternohyoid
M. tirohioideus
OTOT-OTOT INTRINSIK
Bagian lateral :
M. Thyroepiglottica
M. Vocalis
M. Thyroaritenoid
M.aryepiglotica
M.cricothyroid
Bagian posterior
M.Arythenoid transversus
M. Arythenoid obliq
M. Cricoarythenoid
posterior
Persarafan Laring
Cabang-cabang N vagus
n.laryngeus superior
Nn.laringeus inferior
( Nn.laringeus rekuren)
Arteri pada Laring terdiri Vena-vena pada Laring :
Arteri Laryngis superior Vena Laryngis sup.
(cabang dari Arteri Vena Laryngis inf
Thyroidea superior)
Arteri Laryngis inferior
(cabang dari Arteri
Thyroidea inferior)
FISIOLOGI LARING
Respirasi
Fonasi
Proteksi
Menelan
sirkulasi
Emosi
Karsinoma laring adalah tumor ganas kepala
leher yang sering ditemukan.
Karsinoma sel skuamosa merupakan
keganasan laring yang paling sering terjadi
94%.
9
GAMBARAN MAKROSKOPIS
Di Amerika Serikat pada tahun
1973 – 1976 dilaporkan 8,5 kasus
karsinoma laring per 100.000
penduduk laki-laki dan 1.3 kasus
karsinoma laring per 100.000
penduduk perempuan
Merokok
Infeksi Virus
Hormon
SUPRAGLOTIS
GLOTIS
SUBGLOTIS
1. Tumor primer (T)
Supra glottis
T is : tumor insitu
T 0 : tidak jelas adanya tumor primer l
T 1 : tumor terbatas di supra glotis dengan pergerakan normal
T 1a : tumor terbatas pada permukaan laring epiglotis, plika ariepiglo
ventrikel atau pita suara palsu satu sisi.
T 1b : tumor telah mengenai epiglotis dan meluas ke rongga ventrikel
pita suara palsu
T 2 : tumor telah meluas ke glotis tanpa fiksasi
T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi dan / atau adanya inf
ke dalam.
T 4 : tumor dengan penyebaran langsung sampai ke luar laring.
Glotis :
T is : tumor insitu
T0 : tak jelas adanya tumor primer
T1 : tumor terbatas pada pita suara (termasuk komisura
anterior dan posterior) dengan pergerakan normal
T 1a : tumor terbatas pada satu pita suara asli
T 1b : tumor mengenai kedua pita suara
T2 : tumor terbatas di laring dengan perluasan daerah
supra glotis maupun subglotis dengan pergerakan pita
suara normal atau terganggu.
T3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi dari satu
atau ke dua pita suara
T4 : tumor dengan perluasan ke luar laring
Sub glotis :
T is tumor insitu
T0 tak jelas adanya tumor primer
T1 tumor terbatas pada subglotis
T 1a tumor terbatas pada satu sisi
T 1b tumor telah mengenai kedua sisi
T2 tumor terbatas di laring dengan perluasan pada satu
atau kedua pita suara asli dengan pergerakan normal
atau terganggu
T3 tumor terbatas pada laring dengan fiksasi satu atau
kedua pita suara
T4 tumor dengan kerusakan tulang rawan dan/atau
meluas keluar laring.
2. Pembesaran kelenjar getah bening leher (N)
Nx kelenjar tidak dapat dinilai
N0 secara klinis tidak ada kelenjar.
N1 klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter ≤ 3 cm
N2 klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter >3 – <6 cm
atau klinis terdapat kelenjar homolateral multipel dengan
diameter ≤ 6 cm
N 2a klinis terdapat satu kelenjar homolateral dengan diameter > 3 cm -
≤ 6 cm.
N 2b klinis terdapat kelenjar homolateral multipel dengan diameter ≤ 6
cm
N3 kelenjar homolateral yang masif, kelenjar bilateral atau kontra
lateral
N 3 a klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter > 6 cm
N 3 b klinis terdapat kelenjar bilateral
N 3 c klinis hanya terdapat kelenjar kontra lateral
3. Metastase jauh (M)
M 0 : tidak ada metastase jauh
M 1 : terdapat metastase jauh
4. Stadium :
Stadium I : T1 N0 M0
Stadium II : T2 N0 M0
Stadium III : T3 N0 M0
T1, T2, T3, N1, M0
Stadium IV : T4, N0, M0
Setiap T, N2, M0,
Setiap T, setiap N , M1
GEJALA
Suara Serak
Nyeri tenggorokan
Ananmesis
Pemeriksaan
klinis
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan
penunjang
TB laring
Nodul dan polip pita suara
Papiloma laring
Keratosis dan leukoplakia
Amyloidosis laring
Sifilis laring
Pembedahan
A. Laringektomi
1. Laringektomi parsial
indikasi: karsinoma laring stadium I yang tidak
memungkinkan dilakukan radiasi, dan tumor stadium II.
2. Laringektomi total
Adalah tindakan pengangkatan seluruh struktur laring
mulai dari batas atas(epiglotis dan os hioid) sampai
batas bawah cincin trakea
B. Diseksi Leher Radikal
• Tidak dilakukan pada tumor glotis stadium dini
(T1 – T2) karena kemungkinan metastase ke
kelenjar limfe leher sangat rendah.
• Tumor supraglotis, subglotis dan tumor glotis
stadium lanjut sering kali mengadakan
metastase ke kelenjar limfe leher sehingga
perlu dilakukan tindakan diseksi leher.
• Pembedahan ini tidak disarankan bila telah
terdapat metastase jauh.
RADIOTERAPI