Perkembangan wilayah dipengaruhi pusat pertumbuhan. Pengaruh pusat pertumbuhan terhadap daerah sekitarnya berkurang seiring dengan jarak. Semakin jauh jaraknya maka semakin kecil pengaruhnya dan semakin rendah tingkat pelayanannya, mengapa? Kondisi ini dipengaruhi oleh daya tarik yang dihasilkan dari kemampuan pusat pertumbuhan untuk menawarkan berbagai jenis barang dan jasa. A. PENENTUAN BATAS WILAYAH SECARA KUALITATIF Penentuan batas wilayah pertumbuhan secara kualitatif, antara lain dilakukan dengan melakukan survei langsung atau kunjungan. Dengan begitu kamu akan mengetahui secara langsung batas-batas pertumbuhan wilayah. Misalnya dengan mengunjungi perbatasan kota, desa, atau provinsi. Selain itu, penentuan batas pertumbuhan secara kualitatif juga dapat dilakukan dengan interpretasi foto udara atau citra satelit. Penentuan batas pertumbuhan didasarkan pada warna, rona, tekstur, dan pola yang ada dalam foto udara atau citra satelit. B. PENENTUAN BATAS WILAYAH SECARA KUANTITATIF Penentuan batas wilayah pertumbuhan secara kuantitatif, merupakan cara penentuan batas wilayah berdasarkan ukuran dari variabel tertentu. Penentuan ini dapat dilakukan dengan perhitungan matematis, antara lain dengan rumus teori titik henti yang dikemukakan oleh William J. Reilly. Teori titik henti menggunakan pendekatan interaksi anatara titik pusat pertumbuhan. Rumus model titik henti: 2. INTERAKSI WILAYAH PERTUMBUHAN Pusat pertumbuhan mengalami interaksi dengan pusat pertumbuhan lain dan wilayah pertumbuhannya. apabila dua wilayah pertumbuhan saling berinteraksi maka salah satunya mempunyai pengaruh yang lebih kuat. Interaksi yang terjadi antarwilayah pertumbuhan dapat dilihat dari beberapa aspek, sebagai berikut: A. Aspek Ekonomi 1) Jaringan jalan yang menghubungkan dua wilayah pertumbuhan menjadikan transportasi lancar, sehingga merangsang kegiatan ekonomi di kedua wilayah itu. 2) Wilayah pertumbuhan A menjadi produsen barang-barang yang dibutuhkan di wilayah pertumbuhan B, sehingga barangbarang dari A dikirim ke B. 3) Lalu lintas yang lancar antarwilayah pertumbuhan akan menekan harga kebutuhan di kedua wilayah. 4) Wilayah pertumbuhan A dapat menjadi pasar bagi barangbarang yang diproduksi di wilayah pertumbuhan B dan sebaliknya. B. Aspek Sosial 1) Mobilitas dari berbagai latar belakang sosial ekonomi dan berbagai tujuan yang berbeda terjadi antarwilayah pertumbuhan. 2) Tenaga kerja dari luar wilayah pertumbuhan yang bekerja dan mencari nafkah di suatu wilayah. 3) Kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan penduduk bermigrasi ke wilayah pertumbuhan lain. 4) Kebutuhan bahan baku dan hasil industri menyebabkan terjadinya interaksi antarwilayah pertumbuhan. C. Aspek Budaya 1 Mode pakaian dan gaya berpakaian dari salah satu wilayah pertumbuhan banyak ditiru di wilayah lain. 2) Penyebaran seni dan budaya melalui media komunikasi ke wilayah pertumbuhan lainnya. 3) Budaya konsumtif dari suatu wilayah pertumbuhan mudah menular ke wilayah lain. 4) Penemuan bidang teknologi dari suatu wilayah pertumbuhan dapat diterapkan untuk kemajuan wilayah lainnya. 3. KAJIAN DAYA DUKUNG UNTUK PERTUMBUHAN WILAYAH A. Definisi kajian daya dukung wilayah Daya dukung wilayah (carrying capacity) merupakan daya tampung maksimum lingkungan yang diberdayakan manusia. Daya tampung tersebut mencakup populasi yang didukung ekosistem dan dapat dimanfaatkan tanpa harus merusaknya. Cakupan daya dukung wilayah terdiri atas sumber daya manusia dan sumber daya lahan. Sumber daya manusia menentukan jumlah populasi yang menjadi beban manusia, konsumsi perkapita, serta pengembangan kegiatan perdagangan dan industri secara cepat. Parameter daya dukung suatu wilayah adalah lahan. Daya dukung lahan digunakan untuk mengetahui tingkat penggunaan lahan di suatu wilayah. Daya dukung laham dapat diketahui dengan perhitungan daya tampung lahan. B. Manfaat kajian daya dukung wilayah Mengapa dibutuhkan kajian daya dukung wilayah? Kajian daya dukung wilayah digunakan untuk menentukan pertumbuhan wilayah sebagai strategi pengembangan wilayah. Manfaat analisis daya dukung lingkungan sbg brkt: 1. Alat perencanaan pembangunan yang memberikan gambaran hubungan antara penduduk, penggunaan lahan, dan lingkungan. 2. Memberi informasi yang diperlukan dalam menilai tingkat kemampuan lahan untuk mendukung aktivitas manusia 3. Peningkatan efesiensi peenggunaan sumber daya alam. TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN- NYA. ASSALAMUALAIKUM WR.WB