Patients With Chronic Mechanical Low Back Pain DOI: 10,15621 / ijphy / 2015 / v2i2 / 65.256
SYLVIA ARMY PRATIWI
J130185030
PROGRAM PROFESI FISIOTERAPI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ABSTRAK
Latar Belakang : latihan untuk rehabilitasi nyeri punggung
bawah dilakukan untuk memperkuat otot yang mengalami gangguan. Rasa nyeri disebabkan karena berkurangnya keseimbangan dan stabilitas otot. Core stability bertujuan untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan, fleksibikitas dalam aktifitas fungsional. Tujuan : membandingkan konsep core stability excercise dengan latihan kovensional pada pasien nyeri punggung kronis Bahan dan Metode : Empat puluh pasien dipilih melalui purposive sampling dan secara acak ke dalam kelompok kontrol yang menerima latihan konvensional dan SWD (n = 20), kelompok eksperimen yang menerima core stability dan SWD (n = 20). Kedua kelompok menerima SWD, selama tiga kali seminggu selama 6 minggu. Hasil : Setelah masa penelitian 6 minggu kelompok core stabilisasi mendapatkan hasil signifikan lebih tinggi daripada kelompok konvensional untuk VAS (p = 0,05) RMDQ (p = 0,05) sedangkan ROM meningkat lebih tinggi pada kelompok konvensional (p = 0,05). Kesimpulan : Kelompok core stabilisasi mendapatkan hasil yang signifikan bila dibandingkan dengan latihan konvensional dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi gerak. Latar Belakang
Spondylolisthesis adalah kondisi ketika salah satu tulang
belakang (vertebra) keluar dari posisi seharusnya, baik ke arah luar ataupun ke arah dalam. Biasanya spondylolisthesis terjadi pada tulang belakang bagian bawah atau lumbal. Tetapi, bisa juga terjadi pada tulang belakang bagian leher (servikal) atau atas (torak).
Nyeri berhubungan dengan deconditioning dari tulang belakang
dan batang karena kurangnya kekuatan inti dan stabilitas di mana 60- 80% dari populasi umum menderita dengan tingkat kekambuhan tinggi 60 - 85% dalam waktu setelah tiga tahun Bahan dan Metode Populasi : Subyek diambil dipilih dari departemen rawat jalan fisioterapi, Rumah Sakit ESIC , Rajajinagar dan dari pusat medis Mallige India.
Sampel : Pengumpulan data melalui purposive sampling
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dan total 40 pasien secara acak menjadi dua kelompok dari 20 masing-masing laki- laki dan perempuan dari kelompok usia 30-50.
Waktu : Penelitian dilakukan3 kali seminggu selama 6 minggu
Hasil
Dalam kasus Grup A perbaikan dalam ROM sedikit lebih tinggi
dari Grup B, ini dapat dikaitkan dengan alasan bahwa di Grup A berfokus pada penguatan otot-otot yang mengalami gangguan.
Hal ini sesuai dengan penelitian Me Gill yang melakukan latihan
pada peningkatan aktivitas otot perut, yang mengubah baik tingkat aktivitas otot dan cara otot mengaktifkan untuk menstabilkan tulang belakang dan seluruh tubuh. Hal ini menunjukkan permintaan yang lebih tinggi pada sistem kontrol motor, yang mungkin diinginkan untuk program rehabilitasi. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan statistik yang
sangat signifikan dengan kesimpulan menerima hipotesis penelitian yang dapat dinyatakan sebagai program core stabilisasi lebih efektif dalam pengelolaan kasus nyeri punggung kronis.
Keterbatasan Penelitian Keterbatasan utama dari penelitian ini jumlah sampel kecil dan Durasi studi juga merupakan kendala dalam menentukan efek jangka panjang.