Anda di halaman 1dari 9

Kelompok III

Kebijakan – Kebijakan
Pelayanan Kesehatan
Lanjut Usia Di
Indonesia
Hasib Sa’Dullah
I Wayan Gde Ukir A
Juliya
Katri
Lia Indriani
Mariska Dhaniyati
Muhammad Harlis I.P
Muhammad Khafidlotur Re
PENDAHULUAN
Salah satu keberhasilan pembangunan nasional dibidang kesehatan adalah
menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya umur harapan hidup (UUH)
Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa – Bangsa 2011.
Tahun 2000-2005 UUH  66,4 Tahun ( Populasi Lansia 7,74%)
Tahun 2045-2050 UUH diperkirakan menjadi 77,6 tahun ( Populasi lansia tahun
2045 28,68%)
Dengan bertambahnya umur, terjadi proses penuaan akan berdampak
pada aspek kehidupan baik social, ekonomi, maupun kesehatan.
Perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan angka kesakitan
pada lansia.
Dalam rangka peningkatan kualitas hidup lansia dan menjadikan lansia sehat
dan mandiri pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan
kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Lanjut Usia
Definisi Lansia menurut Undang-Undang yaitu:
1. UU no 4 tahun 1965 yang memberikan pengertian bahwa
lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang mencapai umur
55 tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk
keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari
orang lain
2. UU no.12 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia, yang
menyatakan bahwa lansia adalah seseorang yang telah
mencapai usia diatas 60 tahun.
Epidemiologi Lanjut Usia
Pada tahun 2010 Menunjukkan bahwa jumlah lansia di Indonesia
diperkirakan akan mencapai 9,77 % atau
sejumlah 23,9 juta jiwa
Pada tahun 2020 Meningkat lagi secara signifikan sebesar 11,4 %
atau sebanyak 28,8 juta jiwa
Diperkirakan pada tahun 2010 jumlah lansia sebesar 23,9 juta (9,77%) dengan
harapan hidup 67,4 tahun, sedangkan pada tahun 2020 di prediksi jumlah lansia sebesar
28,8 Juta (11,34%) dengan usia harapan hidup 71,1 tahun. Dengan data – data tersebut,
maka diperkirakan 10 tahun kedepan struktur penduduk Indonesia akan berada pada struktur
usia tua.
Tujuan dan Sasaran Kebijakan
Kesehatan Lansia
1. Tujuan
a. Pemenuhan Kebutuhan Fisik (pangan, sandang dan papan)
b. Pemenuhan Kebutuhan Mental
c. Pemenuhan Kebutuhan Sosial

2. Sasaran
a. Sasaran langsung :
b. Sasaran Tidak Langsung
Kebijakan Kesehatan Pada Lansia
1. Kebijakan Kesejahteraan Sosial Pada Lansia
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
Pasal 4
Upaya peningkatan kesejahteraan sosial bertujuan untuk memperpanjang usia harapan
hidup dan masa produktif. Terwujudnya kemandirian dan kesejahleraannya, terpeliharanya
sistem nilai budaya dan kekerabatan bangsa Indonesia serta lebih mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial

Pasal 4
Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
2. Kebijakan Pelayanan dan Fasilitas Kesehatan Pada Lansia
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Pasal 138 tentang penyediaan pelayanan dan fasilitas kesehatan pada lansia
a. Upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga agar
tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
b. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif
secara sosial dan ekonomis.
Adanya Undang undang tersebut Tentang Kesehatan dan pokok pokok
kesehatan menjadi pedoman untuk penyediaan pelayanan kesehatan dan
fasilitas kesehatan pada lansia yaitu :

a. Puskesmas Santun Lansia


b. Rujukan ke Rumah Sakit (Poli Geriatri)
c. Pelayanan Kesehatan Jiwa Lansia
d. Pelayanan Home Care (Perkesmas)
e. Posyandu Lansia
f. POSBINDU PTM

Anda mungkin juga menyukai