KABUPATEN/ KOTA
5
Puskesmas sebagai pelayanan masyarakat perlu memiliki karakter mutu pelayanan
prima yang sesuai dengan harapan pasien, selain diharapkan memberikan
pelayanan medis yang bermutu.
Ada enam jenis pelayanan Primer (tingkat dasar) yang harus dilaksanakan oleh
puskesmas yakni:
promosi kesehatan,
kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana,
perbaikan gizi,
kesehatan lingkungan,
pemberantasan penyakit menular
pengobatan dasar.
6
Pelayanan pengobatan dasar di puskesmas, harus ditunjang
dengan pelayanan kefarmasian yang bermutu.
Pengelolaan obat (SDM, sarana prasarana, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta
administrasi)
Pelayanan farmasi klinik (penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat, informasi obat dan
pencatatan atau penerimaan resep) dengan memanfaatkan tenaga, dana, sarana, prasarana dan
metode tata laksana yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan.
Ketersediaan dan kualitas obat harus selalu terjaga sebagai salah satu
jaminan terhadap kualitas layanan pengobatan yang diberikan.Untuk
menjaga ketersediaan dan kualitas obat di puskesmas maka perencanaan
dan pengadaan harus dikelola dengan baik.
4 4
PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS
1. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal
yang disusun oleh IFK
PEMESANAN OBAT/ PERMINTAAN
Kabupaten/Kota untuk masing-
masing Puskesmas (permintaan
dilakkan per 3 bulan ). Kec. MJSD
tidak melayani permintaan
Permintaan Permintaan
Rutin Khusus
(LPLPO) (BON OBAT)
PENERIMAAN OBAT
DARI IFK
2. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi
rutin apabila kebutuhan
meningka, misal: wabah endemik
atau adanya bencana alam.
PENYIMPANAN
DISTRIBUSI OBAT
PENCATATA
DAN
PELAPORAN
1. PERMINTAAN
PERMINTAAN RUTIN
Cara pengisian
PERMINTAAN KHUSUS/ BON OBAT
BON OBAT:
Hal ini boleh di lakukan jika ketersediaan obat di gudang puskesmas hampir habis
sedang jadwal pengambilan rutin masih lama. (buka file)
ALUR PERMINTAAN SECARA KESELURUHAN
2. PENERIMAAN OBAT
Penyimpan obat di Puskesmas setelah menerima dropping dari Dinkes (unit Instalasi
:
Farmasi), obat-obatan yang sering digunakan di simpan di tempat terbuka sehingga pada
saat pengemasan obat lebih cepat dan mudah.
Secara keseluruhan, penyimpanan obat dilakukan dengan cara obat disusun secara
ALFABETIS atau bisa dengan cara pengelompokkan KELAS TERAPI.
Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO, obat disimpan pada rak, obat yang disimpan
pada lantai harus diletakkan diatas palet, tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan
petunjuk, cairan harus dipisahkan dari padatan, serum/vaksin/suppositoria disimpan di
lemari pendingin.
Cara Penyusunan Obat di Puskesmas:
ALFABETIS/ Abjad:
Menyusun obat berdasarkan namanya, missal:
Acyclovit 400 mg
:
Cyprofloxacyn 500 mg
Domperidon tab, dsb.. Di lengkapi dg kartu stock
Ketiga Cara ini harus bisa di kombinasikan, jangan hanya berpatokan pada salah satu
cara saja.
Contoh Rak, Valet Obat untuk gudang Obat
Persyaratan Gudang Obat Puskesmas:
:
2. Gudang harus cukup luas, terang dan dapat menyimpan bahan dalam keadaan
kering, bersuhu sesuai dengan persyaratan, bersih dan teratur.
3. Harus terdapat tempat khusus untuk menyimpan bahan/ obat tertentu, contoh:
> Bahan yang mudah terbakar atau mudah meledak (misalnya alcohol atau pelarut-
pelarutorganik).
> Obat Keras Tertentu, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
OK
OK
OK
???????
:
Cold Chain
(Suhu di sesuaikan)
- VAR
- ATS
- Oxyticyn Inj.
- Metergin Inj.
Kulkas
Antihemoroid
PENDISTRIBUSIAN OBAT PUSKESMAS
Pendistribusian adalah:
Kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat
secara merata dan teratur untuk memenuhi
kebutuhan sub-sub unit pelayanan
kesehatan seperti:
Sub Unit Pelayanan Kesehatan di lingkungan puskesmas
(KamarObat, Laboratorium),
Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling,
Posyandu, dan
Polindes/PKD setelah unit-unit tersebut melakukan
permintaan sesuai dengan LPLPO dari unit
bersangkutan ke Puskesmas induk.
PENCATATAN DAN PELAPORAN OBAT PUSKESMAS
3. Laporan Ketersediaan