Anda di halaman 1dari 30

Mekanisme sensoris yang dapat dirasakan dapat

dibagi dalam dua golongan menurut

pilogenesisnya, jalur saraf spinalnya dan daerah

korteks serebri tempat mekanisme ini

diintegrasikan:
Paleo-sensibilities

Neo-sensibilities
Rasa-rasa Panas dan Dingin

Jari tangan Punggung tangan


Pada percobaan untuk mendeteksi rasa panas
dan dingin dilakukan dengan memasukkan
telunjuk ke dalam air es, air panas 40°C, dan air
dengan suhu kamar. Jari telunjuk yang
dimasukkan ke dalam air es lalu dimasukkan ke
dalam air dengan suhu kamar terasa lebih
hangat, sedangkan jari telunjuk yang
dimasukkan ke dalam air panas 40°C terasa
lebih dingin saat dimasukkan ke dalam air
dengan suhu kamar. Hal ini disebabkan karena
adanya perbandingan atau perbedaan relatif
indera rasa kita saat merasakan panas dan
dingin, bukan kekuatan mutlak dari suhu suatu
benda.
Saat punggung tangan dibasahi oleh air
kemudian ditiup, air akan menyerap kalor untuk
menguap, tetapi proses penguapan air lebih
lama dibandingkan dengan proses penguapan
alkohol. Maka dari itu, saat mahasiswa coba
mengoleskan alkohol terlebih dahulu, tiupan
akan terasa lebih dingin dibanding saat diberi
air. Hal ini disebabkan karena titik penguapan
alkohol lebih rendah dari air sehingga
mengambil kalor lebih banyak dari permukaan
kulit dan mahasiswa coba merasa lebih dingin.
Pada percobaan dengan alkohol pada kulit,
mula-mula timbul rasa dingin lalu disusul rasa
panas. Rasa dingin ini disebabkan oleh
penguapan alkohol, tetapi karena
proses penguapan alkohol berlangsung cepat,
maka lama-kelamaan alkohol menguap habis
dan suhu permukaan kulit kembali normal. Saat
permukaan kulit kembali ke suhu normal,
mahasiswa coba merasakan panas karena kulit
mengalami kenaikan suhu
Reaksi-reaksi di kulit
Bagian yang paling peka terhadap rangsangan
nyeri adalah pipi. Bagian yang paling peka
terhadap rangsangan tekanan adalah pipi.
Sedangkan bagian yang paling peka terhadap
rangsangan dingin adalah lengan bawah dan
kuduk, dan bagian yang paling peka terhadap
rangsangan panas adalah kuduk. Hal ini
tersebut dapat terjadi karena setiap bagian
tubuh memiliki tingkat kepekaan berbeda-beda
karena kepadatan titik - titik reseptor di setiap
bagian kulit tidak sama.
Lokalisasi rasa tekan
Menurut hasil percobaan yang dilakukan
menunjukkan bahwa setiap tempat memliki
sensitifitas/kepekaan terhadap rangsang yang
berbeda. Namun, di daerah lengan atas, pipi, dan
kuduk memiliki rata-rata kepekaan yang sama.
Ketiga daerah ini memiliki kepekaan terhadap
rangsang paling kecil dibandingkan lainnya, dapat
dilihat dari jarak antara titik rangsang dengan titik
yang ditunjuk.
Reseptor taktil adalah mekanoreseptor.
Mekanoreseptor berespons terhadap perubahan
bentuk dan penekanan fisik dengan
mengalami depolarisasi dan menghasilkan
potensial aksi. Apabila depolarisasinya cukup
besar, maka serat saraf yang melekat ke
reseptor akan melepaskan potensial aksi dan
menyalurkan informasi kekorda spinalis dan
otak. Reseptor taktil yang berbeda memiliki
kepekaan dan kecepatan mengirim impuls yang
berbeda pula.
Diskriminasi rasa tekan
Diskriminasi rasa tekan dua titik stimultan
Pada percobaan ini diketahui bahwa daerah
yang paling peka dalam membedakan dua titik
ujung jangka yaitu pada bibir. Terbuktidengan
rerata yang kecil yaitu 3 mm. Daerah yang paling
peka kedua yaitu ujung jari dengan rerata 8 mm,
setelah itu pipi, dan yang paling tidak peka yaitu
kuduk.
Diskriminasi rasa tekan dua titik suksesif

Pada percobaan ini dapat kita ketahui bahwa daerah


yang paling peka dalam membedakan dua titik ujung
jangka yaitu pada telapak tangan dan bibir. Terbukti
dengan rerata yang kecil yaitu 5.5 mm untuk telapak
tangan dan 5 mm untuk bibir. Sedangkan untuk kuduk
dan pipi didapatkan rerata yang sama yakni 22 mm.
Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa
jarak rata-rata suksesif lebih pendek
dibandingkan dengan stimultan. Hal ini
disebabkan dengan suksesif kedua ujung jangka
diletakkan secara berturut-turut, sehingga orang
coba akan mengenali tempat terjadinya
rangsangan pada lapangan reseptif di area
tertentu. Sedangkan secara stimultan lapangan
reseptif masih dalam satu area, sehingga orang
coba akan mengenali dua ujung berbeda pada
jarak yang lebih jauh.
Diskusi pertanyaan:

Adakah perbedaan diskriminasi bila ujung-ujung


jangka diletakkan secara stimultan dan suksesif?

Ada, Apabila diletakkan secara stimultan,


perasaan akan 2 titik akan lebih kecil dibanding
dengan yang dilakukan secara suksesif. Pada
suksesif, meskipun jarak antara kedua jangka
kecil, orang coba masih bisa merasakan 2 titik.
Diskriminasi kekuatan
rangsangan

Pertambahan beban pada percobaan terasa berkisar 10gr - 15gr.


Hasil percobaan ini sesuai dengan bunyi hukum Weber – Fencher,
dimana dibuktikan pada hasil pengamatan, yaitu respon indra
rangsang yang didapatkan lebih rendah daripada stimulus yang
diberikan. Hal ini menyebabkan beban akan terasa lebih ringan dari
berat asalnya.
Diskusi pertanyaan:
Bagaimana bunyi hukum Weber-Fechner?
Kemampuan untuk membedakan kekuatan rangsang
rasa-rasa, pada umumnya tidak tergantung pada
kekuatan mutlak dari rangsangan tersebut, tetapi pada
perbedaan relatifnya.
Sesuaikah hukum ini dengan hasil percobaan?
Sesuai, karena menurut hukum Weber-Fechner didapati
bahwa sebuah rangsangan yang didapatkan akan lebih
rendah dari stimulus yang diberikan sehingga beban
akan terasa lebih ringan jika dibandingkan dengan
beban aslinya.
Kemampuan diskriminasi
Kemampuan diskriminasi kekasaran

Hasil dari percobaan ini adalah orang coba mampu membedakan


derajat kekasaran mulai dari derajat kekasaran yang pertama (halus),
kedua (agak kasar), ketiga (kasar), dan keempat (paling kasar) dengan
jari tangan dan lengan bawah.
Diduga bahwa akhiran saraf yang mengelilingi
folliculus rambut ialah reseptor taktil. Pada
tempat – tempat dimana tidak ada rambut, tetapi
dengan kepekaan besar terhadap stimulus taktil,
ternyata terdapat banyak corpusculum tractus.
Diduga bahwa meniscus tractus juga merupakan
suatu receptor taktil. Perasaan taktil dapat
dibedakan menjadi perasaan taktil kasar dan
perasaan taktil halus. Impuls taktil kasar
dihantarkan oleh tractus spinothalamicus
anterior, sedangkan implus taktil halus
dihantarkan melalui faciculus
gracilis dan faciculus cunneatus ( Guyton, 2006).
Kemampuan diskriminasi bentuk
Pada percobaan kemampuan diskriminasi
bentuk, orang coba disuruh memegang benda-
benda kecil dan menyebutkan bentuk benda
tersebut dengan mata tertutup. Dalam
percobaan ini, kita dapat membedakan benda –
benda tanpa melihat bentuknya. Disini yang
berperan adalah reseptor kinaesthesi. Bentuk
dan berat benda dapat dibedakan dengan
reseptor tekanan yang digeserkan.
RASA NYERI KULIT DAN OTOT
Pengaruh mengalihkan
perhatian
Pengalihan perhatian menyebabkan rasa nyeri
akan berkurang. Hal ini membuktikan bahwa
faktor psikologis juga mempengaruhi rasa nyeri
pada seseorang. Pengalihan perhatian dapat
menurunkan stimulus internal dengan
mekanisme peningkatan produksi endorfin yang
dapat memblok reseptor nyeri untuk tidak
dikirimkan ke korteks cerebri sehingga
menurunkan persepsi nyeri.
Pengaruh hiperaemia
Hiperaemia merupakan reaksi kompensasi sementara agar
efektif untuk menghentikan rangsang. Setelah diolesi
balsem, nilai ambang rasa nyeri menjadi turun karena
sebelum aliran darah kembali normal, rangsangan nyeri
terjadi lagi dan jaringan telah mengalami kerusakan
sehingga rasa nyeri makin cepat dirasakan.

Teori ini sesuai dengan hasil praktikum kami, setelah orang


coba sudah menyelesaikan beberapa kali penyinaran nilai
ambang rasa nyeri menjadi semakin turun. Hal ini dapat
dilihat dari angka rheostat dan lama waktu penyinaran. Jika
angka rheostat dan waktu penyinaran bernilai rendah maka
begitu juga dengan nilai ambang rasa nyerinya.
Pengaruh anestetika topical
Anestetika topical yaitu pengolesan analgetik lokal
diatas selaput mukosa. Anestetika topikal diperoleh
melalui aplikasi agen anestesi tertentu pada daerah
kulit maupun membran mukosa yang dapat
dipenetrasi untuk memblok ujung-ujung saraf
superfisial.
Benzokain termasuk dalam kelompok obat yang
dikenal sebagai anestesi topikal lokal. Cara kerjanya
ialah mematikan ujung saraf di kulit.
Dari percobaan yang telah dilakukan mahasiswa
yang melakukan percobaan akan merasakan
nyeri dengan jangka waktu yang diperlukan lebih
lama dan juga kekuatan radiasi sinar yang
diberikan lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai