DAF
S1, STFB
WINASIH R., M. SI., APT. .
Kadar Larutan
Dalam larutan, kadar zat terlarut (solute) dinyatakan dengan
konsentrasi:
◦Massa terlarut (gram) tiap satuan volume (mL) b/v
◦Massa zat terlarut tiap gram pelarut/larutan b/b
1. Molaritas
Larutan 1 molar dalam satu liter berisi 1 mol zat terlarut
𝑚𝑜𝑙 𝑔
𝑀= =
𝑉(𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟) 𝐵𝑀 𝑥 𝑉(𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟)
Hitung molaritas suatu larutan yang mengandung 6,0 g NaCl
(BM=58,44) dalam 200 ml larutan.
Jawab:
𝑔 6,0
𝑀= = = 0,513 𝑀
𝐵𝑀 𝑥 𝑉(𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟) 58,44 𝑥 0,20
2. Normalitas
Normalitas merupakan banyaknya ekivalen (ek) zat terlarut (solvent) tiap liter larutan
𝑒𝑘 𝑔 𝐵𝑀
𝑁= ; 𝑒𝑘 = BE =
𝑉 𝐵𝐸 𝑛
𝑔 𝑔𝑥𝑛
N= N= atau
𝐵𝐸 𝑥 𝑉 𝐵𝑀 𝑥 𝑉 (𝐿)
𝑔 1000
N= 𝑥
𝐵𝐸 𝑉 (𝑚𝐿)
n = valensi
1. HCl H+ + Cl-
Valensi untuk HCl adalah 1 sebab 1 mol HCl ekivalen (setara) dengan 1 mol H+ sehingga BM = BE
= 0,0952 N N=nM
Larutan
1. Larutan Baku
a) Baku primer Mempunyai kemurnian yang tinggi
b) Baku sekunder Harus dibakukan dengan larutan
baku primer (standarisasi)
Konsentrasi larutan baku dapat dinyatakan dengan N, M
atau b/v
Syarat baku primer:
a. Mudah didapat, dimurnikan, dikeringkan dan disimpan dalam keadaan murni
b. Mempunyai kemurnian yang sangat tinggi (100±0,02)% atau dapat dimurnikan dengan
penghabluran kembali
c. Tidak berubah selama penimbangan (tidak higroskopis)
d. Tidak mudah teroksidasi
e. Mempunyai BE yang tinggi
f. Mudah larut
g. Dapat bereaksi dengan zat lain secara stoikiometri, cepat dan terukur
Larutan baku primer biasanya dibuat hanya sedikit, penimbangan yang dilakukan pun harus teliti, dan
dilarutkan dengan volume yang akurat (dalam labu ukur)
Zat yang dapat dibuat sebagai larutan baku primer adalah asam oksalat, boraks, asam benzoat,
K2Cr2O7, AS2O3, NaCl.
2. Larutan Sampel
Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya
3. Larutan Indikator
Larutan yang digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi yang ditandai dengan timbulnya
perubahan warna
Perhitungan pembakuan
Pembakuan HCl dilakukan dengan menggunakan baku primer natrium karbonat (BM=106).
Sebanyak 354,2 mg natrium karbonat dilarutkan dalam air dan dititrasi dengan larutan HCl (yang
akan dibakukan) menggunakan indikator metil orange. Pada titik akhir titrasi dibutuhkan volume
HCl sebesar 30,23 mL. Berapakah normalitas HCl?
Jawab:
Reaksi Na2CO3 + 2HCl 2NaCl + H2O + CO2
Tiap mol natrium karbonat bereaksi dengan 2 mol HCl dan setara dengan 2 gramion H+ sehingga
valensinya adalah 2.
mgrek HCl = mgrek Na2CO3
(VXN) HCl = mmol Na2CO3 x valensi
𝑚𝑔 𝑁𝑎2𝐶𝑂3
= x valensi
𝐵𝑀 𝑁𝑎2𝐶𝑂3
𝑚𝑔 𝑁𝑎2𝐶𝑂3 𝑥 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 354,2 𝑥 2
N HCl = = = 0,2211 𝑁
𝐵𝑀 𝑁𝑎2𝐶𝑂3 𝑥 𝑚𝑙 𝐻𝐶𝑙 106 𝑥 30,23
Cara perhitungan kadar
: kesetaraan
V x N = jumlah gram ekivalen (grek) Jumlah mol
x kesetaraan
x BM
winasih12@gmail.com
TITRASI ASAM-BASA
ADALAH PENETUAN KADAR ASAM OLEH BASA ATAU SEBALIKNYA
PEMILIHAN INDIKATOR
DAN : V ML X N = MMOL
UNTUK TITRASI ASAM-BASA
VA X N A = V B X N B ….................…..( 3)
D I T I T R A S I 1 0 M L H C L 0 , 1 N D E N G A N L A R U TA N 0 , 1 N N A O H
-S E L A M A T I T R A S I T E R J A D I R E A K S I : HCL + NAOH N A C L + H 2O
PROSES TITRASI :
1. SEBELUM PENAMBAHAN NAOH :
PH LART HCL = - LOG [ HCL ] = - LOG 0,1 = 1