Anda di halaman 1dari 33

STANDAR OPERASI

PROSEDUR SCADA DI
PENYULANG CAMPUHAN
GARDU INDUK PAYANGAN
AREA BALI

AMALIA ALMIRA NUGRAHENI


3.39.16.0.04
PENGERTIAN
SCADA adalah sebuah singkatan yang memiliki
kepanjangan pengawasan (Supervisory), pengendalian
(Control), dan pengambilan data (Data
Acquisition). Jadi SCADA adalah suatu sistem
pengolahan data terintegrasi yang berfungsi
mensupervisi, mengendalikan dan mendapatkan data
lebih akurat secara real time.
PRINSIP UTAMA SCADA
1. Telemetering ( Pengukuran jarak jauh / TM ) adalah
fasilitas dalam sistem SCADA yang berfungsi untuk
memantau besaran-besaran pengukuran yang ada di gardu
induk atau pembangkit dari control center.

2. Telesignaling ( Signal jarak jauh / TS ) adalah fasilitas


dalam sistem SCADA yang berfungsi untuk memantau
status/indikasi peralatan sistem tenaga listrik yang ada di
gardu induk atau pembangkit dari control center.

3. Telecontrol ( Perintah jarak jauh / TC ) atau Remote


Control (Pengendalian jarak jauh / RC) adalah fasilitas
dalam sistem SCADA yang berfungsi untuk melakukan
eksekusi (buka / tutup) peralatan sistem tenaga listrik yang
ada di gardu induk atau pembangkit dari control center.
SECARA UMUM SYSTEM SCADA
DIGUNAKAN DALAM
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
UNTUK MEMONITOR :
1. Mengetahui posisi saklar LBS ( terbuka / tertutup ).
2. Mengetahui posisi saklar PMT ( terbuka / tertutup).
3. Mengetahui posisi Recloser ( terbuka / tertutup).
4. Perintah untuk membuka atau menutup PMT.
5. Perintah untuk membuka / menutup LBS.
6. Perintah untuk membuka / menutup Recloser.
7. Mengetahui besaran-besaran pengukuran tegangan, arus,
frequency, faktor daya.
8. Mengetahui lokasi daerah yang mengalami gangguan listrik.
9. Mengetahui kurva beban.
FUNGSI UMUM SCADA DI PT.
PLN PERSERO

1. Mengumpulkan data-data di sisi proses (pembangkit /


gardu induk).
2. Mengirimkan data ke master (pusat pengatur / control
centre).
3. Mengolah data untuk berbagai aplikasi pengaturan dan
manajemen (kelistrikan).
4. Mendistribusikan informasi ke komputer / master lain
melalui local area networks.
JENIS-JENIS SCADA
1. Basic SCADA

SCADA dasar ini umumnya hanya terdiri dari 1 proses mesin saja.
Jumlah PLC dan MTU yang digunakan juga hanya 1 buah.
2. Integrated Scada
Sistem ini terdiri dari beberapa PLC (RTU).
3. Networked Scada
Sistem ini terdiri dari beberapa SCADA yang saling terhubung.
JENIS SCADA

 Scada ROPO
 Scada Survalent
 Scada IDAS (Intelegen Distribution System)
SCADA ROPO
Scada ROPO ini adalah salah satu kebanggan Bangsa
Indonesia, karena system scada ini dibuat dan
dikembangkan oleh anak negeri sendiri. SCADA
ROPO dibuat oleh kerjasama antara PT.PLN
(persero) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
CS ROPO
Multidrop RS 485

RTU TS/TC RTU TS/TC RTU TS/TC


Fiber Optic
Kubikel 1 Kubikel 2 Kubikel 3

Cloud ICON+
RTU TM Kubikel 1 RTU TM Kubikel 2 RTU TM Kubikel 3

Server ROPO
SCADA SURVALENT
Scada Survalent pada mulanya diterapkan di wilayah APJ Semarang saja.
Dibangun pertama tahun 2004 untuk 6 GI 53 Penyulang, 15 Recloser
Pengembangan kedua tahun 2006 untuk 7 GI, 36 Penyulang,
Pengembangan ketiga tahun 2008 untuk 11 Penyulang Latar belakang :
mendukung perbaikan SAIDI & Citra PLN
Multidrop RS 485
RTU Concentrator
Converter to RS
232
IED Relay Kubikel
2
Multidrop RS 485

Converter to RS Fiber Optic


232
IED Meter Kubikel
1

Digital
Input/Output Cloud ICON+

Ethernet

Server Survalent
SCADA IDAS
Scada IDAS merupakan Grant (bantuan hibah) dari pemerintah Korea
Selatan melalui KEPCO.(Korea Elektric Power Corporation). Sistem
otomatisasi distribusi (DAS) dari Korea telah diperkenalkan sebagai pilot
project di Vietnam, Cina dan Indonesia di Asia Timur 2007-2010.
KEPCO menyediakan satu master station, semua otomatis switchgeards,
semua reclosers, semua feeder RTUs, semua perangkat grounding, semua
perangkat komunikasi optic dan meter elektronik dengan fungsi DAS
untuk outgoing feeder di gardu. Utilitas Indonesia harus mempersiapkan
jaringan komunikasi, fasilitas ruang kontrol, instalasi switchgear dan FTUs
dengan power supply dan kabel di gardu.
Fiber Optic

RTU Keypoint

Fiber Optic Cloud ICON+

RTU Keypoint

Fiber Optic

Ethernet
RTU Keypoint

Server IDAS
SKEMA SISTEM SCADA
PUSAT KONTROL (MAIN CONTROL)
Pada main control terdapat main computer yang biasanya berjumlah 2 buah. Hal ini
dimaksudkan untuk membentuk dual sistem (Master/Slave) sehingga sistem tidak
bergantung hanya pada 1 main komputer saja. Hal ini dimungkinkan karena jika
terjadi gangguan pada komputer master, aplikasi komputer master secara otomatis
akan stop, dan komputer slave secara otomatis akan menggantikannya sebagai
master sehingga ketersediaan sistem secara keseluruhan lebih terjamin.

Fungsi utama dari main computer adalah untuk :


a. Mengatur komunikasi antara dirinya sendiri dengan RTU
b. Mengirim dan merima data dari RTU kemudian menterjemahkankannya
kedalam bentuk informasi yang dapat dimengerti oleh user
c. Mendistribusikan informasi tersebut ke MMI, Mimic Board dan Printer
d. Logger dan mem-file informasi tersebut
e. Memanagement semua peralatan pusat kontrol yg lain
Selain 2 buah main komputer, biasanya Pusat Kontrol
juga dilengkapi dengan komponen lain yang bersama-
sama dengan main komputer terhubung dalam suatu
jaringan lokal (LAN).
MEDIA TRANSMISI
Sebagai media untuk komunikasi data antara Main
Komputer di Pusat Kontrol dengan RTU yang dipasang di
gardu-gardu PLN, dapat dipergunakan :

a. Kabel Telepon
b. Frekuensi Radio
c. Fiber Optic
A. KABEL TELEPON

Agar saluran telekomunikasi baik yang berupa


saluran dari Perusahaan Umum Telekomunikasi,
PLC atau saluran radio dapat dimanfaatkan oleh
sebanyak mungkin orang, maka pada ujung-ujung
saluran ini dipasang Sentral Telepon Lokal
Otomatis (STLO).
B. FREKUENSI RADIO

Sistem frekuensi radio banyak dipakai untuk


keperluan komunikasi Operasi Sistem Tenaga
Listrik. Sistem frekuensi radio yang banyak dipakai
adalah :
• Sistem simplek
• Sistem duplex
• Sistem Single Side Band (SSB)
C. FIBER OPTIK
Dengan adanya teknologi fiber optik (FO), perusahaan listrik
menggunakan saluran FO untuk keperluan operasinya, karena bisa
dipasang dalam kawat tanah pelindung sambaran petir dari saluran
transmisi. Pada saluran transmisi yang sudah beroperasi tetapi
belum ada saluran FO-nya, saluran FO bisa diberikan pada kawat
tanah dalam keadaan operasi atau dipasang di bawah kawat fasa.
Fiber Optic yang digunakan dengan cara menyewa pada PT ICON+.
Spesifikasi dari Transmisi data WAN APD ke GI yang digunakan
adalah:
• Teknologi Clear Channel dengan kecepatan data 2 Mbps untuk
komunikasi antar master station
• Teknologi IP VPN dengan kecepatan data 512 kbps untuk
komunikasi RTU dengan master station
REMOTE TERMINAL UNIT
Agar semua kejadian yang terjadi di gardu PLN, baik Gardu Induk (GI),
Gardu Hubung (GH) dan Gardu Tengah (CDS) dapat dipantau dan
dikontrol dari Pusat Kontrol, maka di setiap gardu tersebut harus dipasang
alat yang dapat melaksanakan fungsi Tele Status (TS), Tele Control (TC)
dan Tele Meter (TM). Alat tersebut adalah RTU (Remote Terminal Unit).
RTU sebenarnya sama saja dengan sebuah komputer, hanya saja tidak
dilengkapi dg monitor.

Fungsi utama dari suatu RTU adalah :


a. Mendeteksi perubahan posisi saklar (Open/Close/Invalid)
b. Mengetahui besaran tegangan, arus dan frekwensi (di Gardu Induk)
c. Menerima perintah Remote Control dari Pusat Kontrol untuk
membuka atau menutup.
d. Mengirim data dan informasi ke Pusat Kontrol yang terdiri atas :
• Status saklar (Open/Close/Invalid) jika ada
• Hasil eksekusi Remote Control
• Nilai besar tegangan, arus dan frekwensi
ASET JARINGAN PADA AREA
BALI
• Jumlah GI beroperasi = 60 GI
• Jumlah penyulang beroperasi = 1519 feeder
• Jumlah bay beroperasi ( kopel, seksi & interface ) = 1800 bay
• Panjang JTM 20 kV : 11.835, 725 km
– SUTM 2.447,161 km
– SKTM 9.838,564 km
• Jumlah gardu hubung : 173 buah
• Jumlah gardu distribusi : 11.274 buah ( 5.581 ,475 kVA )
• Panjang JTR : 25.825,321 km
• Gardu Induk 20 kV Payangan Area Bali
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai