Anda di halaman 1dari 25

Journal Reading

Intravenous iron sucrose v/s oral ferrous


fumarate for treatment of anemia in
pregnancy. A randomized controlled
trial

Julian Nathanael
42180245
Pembimbing
dr. Herwati, Sp. OG

1
2
Introduction
• Angka rata-rata global untuk insidensi Anemia Gestasional adalah 25%

• WHO mengestimasikan prevalensi anemia pada negara maju sebesar 14% dan 51% pada
negara berkembang.

• Sekitar 65-75% prevalensi di India, dan merupakan 20% penyebab langsung dari
mortalitas maternal dan sekitar 20-40% penyebab tidak langsung dari kematian ibu.

• Anemia mengganggu pertumbuhan intrauterine yang normal yang dapat menyebabkan


“fetal loss” dan “perinatal deaths”. Hal ini terkait dengan persalinan preterm (28%),
preeklampsia (31%) dan maternal sepsis.

3
Background
• Selama beberapa tahun terakhir, berbagai preparat besi oral, intramuscular dan

intravena telah digunakan untuk koreksi ADB pada pasien hamil.

• Pilihan pertama dalam pengobatan ADB bagi hampir semua pasien adalah

penggantian preparat besi oral karena efektivitas, keamanan dan biaya yag lebih

rendah.

• Masalah utama dengan terapi preparat besi oral adalah tolerbilitas yang buruk dan

tingkat adverse reaction yang sampai 40%

• Keluhan yang paling umum adalah mual, sakit perut, diare dan sembelit. 4
Background
• Efek samping sistemik yang parah terkait dengan dekstran besi dan

besi glukonat terbatas pada penggunaan intravena

5
Goal
• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efikasi,

keamanan dan tolerabilitas preparat intravena sukrosa besi dengan

preparat oral besi fumarate dalam anemia defisiensi besi selama usia

kehamilan 14-34 minggu

6
PATIENTS & METHODS

Clinical trial and design


• Sebuah penelitian prospective randomized controlled trial
• Mulai bulan Oktober 2011 hingga Agustus 2012 di department of
Obstetrics and Gynecology, Shri B M Patil Medical College of B.L.D.E
University, Bijapur
• 112 wanita hamil 14-34 minggu terlibat dalam penelitian

7
PATIENTS & METHODS

Inclusion criteria
• Wanita hamil 14-34 minggu
• Hemoglobin 70 – 100 g/L
• Feritin serum <15ng/ml
• Usia 18-45 tahun
• Kehamilan dengan janin tunggal

8
PATIENTS & METHODS

Exclusion criteria
• History of bleeding tendency
• Riwayat transfusi darah 120 hari terakhir
• Hemoglobinopati
• Kelainan sel darah merah lainya
• Alergi atau asma
• Kondisi peradangan akut

9
PATIENTS & METHODS

Methods
• Group A (oral) – 56 pasien
• 2 tab ferrous fumarate 100mg, 1x1 selama 4 minggu
• 5mg asam folat per hari sbg suplemen
• Pasien diminta mencatat kepatuhan di calendar,
membawa wadah kosong dan ditanya terakit
konsumsi tablet serta warna feses untuk memastikan
mereka mengonsumsi tablet tsb

10
PATIENTS & METHODS

Methods
• Group B (IV) – 56 pasien
• Dosis yang dibutuhkan = berat (kg) x (target Hb
dalam g/L – Hb saat ini dalam g/L) x 0.24 +500 mg
• Dibulatkan sampai kelipatan 100 terdekat
• Dosis 200mg (zat besi) dalam 100 ml NaCl 0,9% IV
selama 20-30 menit setiap hari sampai dosis total.
• 5mg asam folat setiap hari selama 4 minggu

11
PATIENTS & METHODS

Measurments
• Haemoglobin %
• Complete blood count
• Serum ferritin
• Urine analysis
• Periperhal smear for type of anemia
• setelah 4 minggu di hari ke-30, Hb dan serum ferritin level di ulang di
kedua kelompok

12
PATIENTS & METHODS

Test method
• Hasil penelitian di gambarkan sebagai rata-rata ± standar deviasi
• Student T test digunakan untuk menilai perbedaan signifikan dari
terapi oral dan IV dalam semua parameter

13
RESULTS

• Dari 112 pasien, 52% berusia 21-25 tahun dan kebanyakan


merupakan multigravida dengan usia kehamilan 31-34 minggu
• Berat wanita dari kedua kelompok juga dibandingkan dan tidak ada
perbedaan secara signifikan
14
RESULTS

15
RESULTS

16
RESULTS

17
DISCUSSION
• Dalam penelitian ini didapatkan bahwa pemberian
parenteral dari besi sukrosa meningkatkan Hb dan
mengembalikan cadangan besi lebih baik dibanding oral
ferrous fumarate selama terapi ADB dalam kehamilan.
• Rata-rata perbedaan Hb dan level ferritin serum selama
terapi secara signifikan lebih tinggi di kelompok iv
dibanding oral.
• Pemberian oral mungkin efektif, aman, murah, namun lebih
sering gagal dalam kepatuhan karena efek samping yang
ditimbulkan.

18
DISCUSSION
• Senyawa besi dekstran lebih stabil, kompleks yang kuat dari
berat molekul yang tinggi, waktu paruh yang panjang dan
relative slow release.
• Kompleks besi sucrose tampak lebih aman dengan efek
samping yang lebih sedikit dan ringan bahkan pada pasien
dengan rheumatoid arthritis
• Sifat farmakokinetik dari dekstran besi dan sukrosa besi
berbeda. Dekstran besi memiliki waktu paruh 3 sampai 5
hari sedangkan sukrosa besi memiliki waktu paruh sekitar 5
hingga 6 jam dan cepat hilang dari serum dan dengan
demikian cepat tersedia untuk eritropoesis.
19
DISCUSSION
• Tampak pada penelitian bahwa pada ginjal pasien dengan
ADB berat 70-97% dari besi digunakan untuk eritropoesis
dengan hanya 4-6% eliminasi.
• Konsentrasi hemoglobin dengan besi sukrosa iv lebih cepat
meningkat daripada besi oral dan besi dekstran im.
• ISC memiliki berat molekul kecil sehingga angka kejadian
anafilaksis sangat langka.
• ISC terutama diambil oleh system retikuloendotelial.

20
DISCUSSION
• Pada penelitian Prospective RCt yang dilakukan oleh Bayoumeu
et al. 2002 pada 24 wanita yang diberikan sukrosa iv dan 23
wanita diberikan oral ferrous sulfate. Peningkatan Hb pada hari
ke-30 di kedua kelompok tidak berbeda scr signifikan. Tetapi,
serum ferritin lebih tinggi di kelompok iv. Hal ini serupa dg hasil
penelitian ini.
• Al Momen et al pada tahun 1996 melaporkan hasil yang sama
dg penelitian ini. Mereka membandingkan 52 wanita yang
diterapi dg IV besi sukrosa dan 59 wanita dg oral besi sulfate
dan ditemukan bahwa kelompok terapi IV menghasilkan level
Hb yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat
disbanding kelompok oral (rata-rata 6,9 vs 14,9 minggu).
21
DISCUSSION

• Besi sukrosa iv ditoleransi dengan baik dan tidak terkait dengan efek
samping serius apapun di penelitian ini dan hanya terkait dengan
sensasi terbakar, nyeri dan pembengkakan pada lokasi suntikan
pada 6 pasien.
• Perewunsnyk et al. meneliti 500 wanita yang menerima besi sukrosa.
Efek samping umum minor termasuk mettalic taste, wajah memerah
dan sensasi bakaran di lokasi suntikan terjadi pada 0,5% dengan
dosis mencapai 200 mg. Toleransi yang tinggi dari obat sebagian
terkait dengan slow release dari kompleks besi dan juga terkait
dengan alergenitas rendah dari sukrosa.
• Kepatuhan dari terapi oral di penelitian ini baik dan diperkuat oleh
kontak verbal yang kontras dengan temuan yang dijelaskan dalam
penelitian lain.

22
DISCUSSION

• Sebuah penelitian oleh Dede et al. pada tahun 2004, 50 pasien dalam
kelompok besi sukrosa iv dan 25 pasien dalam kelompok besi ferrous
sulfate. Ditemukan bahwa terapi besi iv dengan iron sucrose complex nya
secara signifikan meningkatkan level ferritin serum dalam waktu yang
singkat dengan efek samping yang sedikit disbanding terapi besi oral pd
wanita dengan ADB postpartum. Hasilnya sama dengan penelitian ini.
• Dosis total dari besi sukrosa dapat diberikan dalam waktu yang singkat.
Terapi ini akan membantu menurunkan resiko transfuse darah homolog
selama periode peripartum jika diberikan tepat waktu. Secara
keseluruhan besi sukrosa tampak sebagai pilihan terapi tanpa efek
samping yang serius yang ditunjukkan dalam koreksi cepat anemia pada
kehamilan atau memulihkan cadangan zat besi ibu

23
CONCLUSION

Kompleks intravena besi sukrosa aman dan efektif dalam terapi ADB selama kehamilan.
Besi sukrosa iv merupakan preparat besi yang paling menjanjikan untuk penggunaan
obstetric karena aman, efektif dan mudah untuk diberikan.

24
Thank You

25

Anda mungkin juga menyukai