2. Roisul Mukminin Mujahidin Abdillah (2017006059) 3. Hilal Ian Ramadhon (2017006104) Evaluasi mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan (diklat). Evaluasi menunjukkan keterampilan dan kompetisi pekerja yang ada sekarang ini kurang cukup sehingga dikembangkan program. Evaluasi juga memenuhi kebutuhan umpan balik bagi pekerja tentang bagaimana pandangan organisasi terhadap kinerjanya. Selanjutnya, evaluasi kinerja dipergunakan sebagai dasar untuk mengalokasi reward. Keputusan tentang siapa yang mendapatkan kenaikan upah dan reward lain sering dipertimbangkan melalui evaluasi kinerja. Kreitner dan Kinicki dalam Wibowo (2014), melihat sasaran evaluasi dari segi pendekatannya, yang disebutkan sebagai pendekatan terhadap sifat, perilaku, hasil dan kontingensi. Menurut Kreitner dan Kinicki dalam Wibowo (2014), evaluasi kinerja dapat dipergunakan untuk: (1) Administrasi Penggajian; (2) Umpan balik kinerja; (3) Identifikasi kekuatan dan kelemahan individu; (4) Mendokumentasikan keputusan kepegawaian; (5) Penghargaan terhadap kinerja individu; (6) Mengidentifikasi kinerja buruk; (7) Membantu dalam mengidentifikasi tujuan; (8) Menetapkan keputusan promosi; (9) Pemberhentian pegawai;dan (10)Mengevaluasi pencapaian tujuan. Evaluasi kinerja dapat dipergunakan untuk kepentingan yang lebih luas lagi, seperti: 1. Evaluasi Tujuan dan sasaran; 2. Evaluasi Rencana 3. Evaluasi Lingkungan Melakukan penilaian apakah kondisi lingkungan pada waktu proses pelaksanaan mengakibatkan kesulitan atau kegagalan dalam mencapai hasil kinerja 4. Evaluasi Proses Kinerja Melakukan penilaian apakah terdapat kendala dalam proses pelaksanaan kinerja. 5. Evaluasi Pengukuran Kinerja Menilai apakah penilaian kinerja, sistem reviewdan coaching telah dilakukan dengan benar. 6. Evaluasi Hasil Evaluasi terhadap hasil dapat diketahui dari seberapa besar tujuan dan sasaran telah dapat dicapai. Metode Evaluasi Metode yang dapat dipergunakan adalah: 1. Penilaian diri sendiri dari pekerja bersangkutan; 2. Penilaian dari atasan langsung; 3. Penilaian dari rekan sekerja; 4. Penilaian dari bawahan langsung; 5. Penilaian dari sumber lain seperti pelanggan, pemasok, komite para manajer, konsultan eksternal.. 1. Memperbaiki Evaluasi Kinerja a.Menekankan pada perilaku daripada sikap Sifat seperti loyalitas, inisiatif, keberanian, dapat dipercaya dan ekspresi diri secara intiutif menarik sebagai karateristik pekerja. b. Mencatat perilaku kinerja dalam buku harian c. Menggunakan banyak evaluator d. Mengevaluasi secara efektif e. Melatih evaluator Apabila tidak dapat menemukan evaluator yang baik, alternatifnya adalah membuat evaluator yang baik. f. Menyediakan pekerja dengan proses perlindungan. Konsep proses perlindungan dapat diterapkan pada penilaian untuk meningkatkan persepsi bahwa pekerja diperlakukan dengan adil. 2. Metode Evaluasi kinerja Teknik yang dapat dipergunakan dalam mengevaluasi adalah sebagai berikut: a. Written Essays Teknik ini memberikan evaluasi kinerja dengan cara mendeskripsikan apa yang menjadi penilaian terhadap kinerja individu, tim maupun organisasi. b. Critical Incidents Teknik ini mengevaluasi perilaku yang menjadi kunci dalam membuat perbedaan antara menjalankan pekerjaan secara efektif dengan tidak efektif. c. Graphic Rating Scales Teknik ini merupakan metode evaluasi dimana evaluator meningkatkan faktor kinerja dalam skala inkremental. d. Behaviorally Anchored Rating Scales Teknik ini merupakan pendekatan skala yang mengkombinasikan elemen utama dari critical incident dan graphic rating scale. e. Group Order Ranking Teknik ini merupakan metode evaluasi yang menempatkan pekerja ke dalam klasifikasi tertentu, seperti quartiles. f. Individual Ranking Teknik ini merupakan suatu metode evaluasi yang menyusun/rankorder pekerja dari terbaik ke terburuk. g. Paired Comparison Teknik ini merupakan metode evaluasi yang membandingkan masing-masing pekerja dengan setiap pekerja lain dan menyusun peringkat berdasarkan pada jumlah nilai superior yang dicapai pekerja.