(SCREENING)
OLEH:
KELOMPOK 2
NAMA: 1. DELIKA AMARASULI
2. DONI PRANATA
3. FELISIA HANURA
KELAS: 2 KB
DOSEN PEMBIMBING: Ir. IRAWAN RUSNADI, M.T.
OVERSIZE
UNDERSIZE
Operasi screening dilakukan dengan jalan melewatkan material
pada suatu permukaan yang banyak lubang atau openings
dengan ukuran yang sesuai.
• Fraksi oversize = fraksi padatan yang tertahan ayakan.
• Fraksi undersize = fraksi padatan yang lolos ayakan.
Dalam proses industri, biasanya digunakan
material yang berukuran tertentu dan
seragam. Untuk memperoleh ukuran yang
seragam, maka perlu dilakukan pengayakan.
Pada proses pengayakan zat padat itu
dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan
pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau
yang kecil (undersize), atau halusan (fines),
lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di
atas ukuran atau yang besar (oversize), atau
buntut (tails) tidak lulus.
Ukuran Ayakan
Ukuran yang digunakan dalam pengayakan bisa dinyatakan
dengan mesh maupun mm (metrik). Yang dimaksud mesh
adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inchi persegi
(square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm maka angka
yang ditunjukkan merupakan besar material yang diayak.
Ayakan dengan nomor mesh kecil memiliki lubang ayakan yang
besar berarti ukuran partikel yang melewatinya juga berukuran
besar. Dan sebaliknya ayakan dengan nomor mesh besar
memiliki lubang ayakan kecil berarti ukuran partikel yang
melewatinya kecil. Tujuan penyusunan ayakan adalah
memisahkan partikel sesuai dengan ukuran partikel masing-
masing sehingga bahan yang lolos ayakan pertama akan
tersaring pada ayakan kedua dan seterusnya hingga partikel itu
tidak dapat lagi melewati ayakan dengan nomor mesh tertentu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pengayakan, yaitu:
• Jenis ayakan
• Cara pengayakan
• Kecepatan pengayakan
• Ukuran ayakan
• Waktu pengayakan
• Sifat bahan yang akan diayak
Tujuan Screening :
Mempersiapkan produk umpan (feed) yang
ukurannya sesuai untuk beberapa proses berikutnya.
Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna
dalam peremukan (Primary crushing) atau oversize
ke dalam proses pengolahan berikutnya, sehingga
dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap
berikutnya (secondary crushing).
Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material
sebagai produk akhir.
Mencegah masuknya undersize ke permukaan.
Pengayakan biasanya dilakukan dalam
keadaan kering untuk material kasar, dapat
optimal sampai dengan ukuran 10 in (10
mesh).
Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah
biasanya untuk material yang halus mulai dari
ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.
Proses Screening ada 2:
1. Jenis ayakan
2. Cara pengayakan
3. Kecepatan pengayakan
4. Ukuran ayakan
5. Waktu pengayakan
6. Sifat bahan yang akan
diayak
Faktor yang Mempengaruhi Proses
Pengayakan
• Bentuk lubang ayakan
• Celah dan interval ayakan
• Ukuran partikel
• Kapasitas ayakan dan keefektifan
OPERASI PEMISAHAN
Operasi pemisahannya dilakukan dengan
melewatkan partikel-partikel di atas ayakan
atau screen yang memiliki lubang dengan
ukuran tertentu. Pengayakan dilakukan
dengan alat yang disebut ayakan atau screen
seperti: grizzly yang terbuat dari batang-
batang sejajar atau plat berlubang, atau
anyaman kawat berlubang.
Faktor yang harus diperhatikan dalam
pemilihan screen:
1. kapasitas, kecepatan hasil yang diinginkan.
2. Kisaran ukuran ( size range),
3. Sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir
(flowability),
4. Unsur bahaya bahan : mudah terbakar,
berbahaya, debu yang ditimbulkan.
5. Ayakan kering atau basah.
Macam macam
screening
Parallel Rod Screen
Berdasarkana
bentuk Punched Plate
permukannya Woven Wire
Screen
Stasioner screen
Berdasarkana
gerak pengayak Dinamik Screen
Berdasarkan Permukaan Ayakan
1. Punched Plate(Pelat
Berlubang)
1. Stasioner Screen
Cara kerja alat ini sangat sederhana, tidak ada gerakan
dalam pengoperasiannya. Partikel yang oversize akan terlewat,
jatuh melewati penampang ayakan, sedangkan padatan
undersize akan lolos melewati ayakan.
Pada stationer screen permukaannya sangat keras dan
terbuat dari batangan baja yang dirangkai sejajar di pasang
miring disesuaikan dengan angle of repose material agar
material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding.
Gambar Stasioner Screen
2. Dinamik Screen
CARA KERJA
Bahan dimasukkan dari lubang diatas dan oscillator akan
berputar kemudian partikel-partikel yang kecil akan tersaring dan
jatuh melewati lubang yang bawah sedangkan partikel yang besar
tidak akan tersaring. Hasil giling ini yang kemudian dimasukkan
kedalam vibrating screener dan mengalami proses pengayakan.
Seperti yang dijelaskan Fellow (1988), pengayakan merupakan
pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai
berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan.Untuk
memisahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan berdasarkan
keseragaman ukuran partikel-partikel bahan, dilakukan dengan
pengayakan dengan menggunakan ayakan standar.
•
GAMBAR OSCILLATING SCREEN
4. RECIPROCATING SCREEN
Ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang, pukulan yang panjang
(20-200 Hz). Digunakan untuk pemindahan dengan pemisahan ukuran.
Separasi ini biasa digunakan untuk:
• Material yang halus
• Material yang kering
• Ukuran kecil (light) yaitu sekitar 10 sampai 20 µm, dan terkadang sampai
40 µm.
Gyratory horizontal yang bergerak pada ujungumpan dari screen yang
tegak lurus dengan bantuan dari poros yang berputar secara
tidakteratur. Perputaran poros tersebut sebesar 1000 rev/min. Gerakan
memutar pada ujung feeddengan cepat menebarkan material-material
melintang ke seluruh lebar dari perrmukaanScreen.
Gerakan memutar ini juga menyusun material-material tersebut
berdasarkanperbedaan mesh. Selama material-material tersebut melewati
permukaan dari screen, akan terjadipereduksiaan jumlah pada ujung
pemberhentian (ujung alat).Reduksi ini membantumemisahkan material-
material yang diistilahkan ‘near mesh particles’.
GAMBAR RECIPROCATING SCREEN
CARA KERJA
Bahan dimasukkan dari lubang diatas dan oscillator
akan berputar kemudian partikel-partikel yang kecil
akan tersaring dan jatuh melewati lubang yang bawah
sedangkan partikel yang besar tidak akan
tersaring. Hasil giling ini yang kemudian dimasukkan
kedalam vibrating screener dan mengalami proses
pengayakan. Seperti yang dijelaskan Fellow (1988),
pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran
partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran
bahan dengan menggunakan ayakan.Untuk
memisahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan
berdasarkan keseragaman ukuran partikel-partikel
bahan, dilakukan dengan pengayakan dengan
menggunakan ayakan standar.
5. TROMEL/REVOLVING SCREEN