Pengelolaannya
Intrauterin
Intrapartum
Postpartum
Risk of MTCT
Faktor Risiko Transmisi HIV
Faktor Bayi
Faktor Obstet rik
>30% infeksi HIV melalui ASI
Kontak kulit secara langsung
BBLR
SC < transmisi 1%
Patogenesis
Tahapan Infeksi HIV
4 bl-
AIDS
10 th
Kandidiasis esofagus/paru,
herpes menetap, kondiloma
Periode laten akuminata, TB paru, kelainan
3-6 haid, neoplasia genital,
Infeksi HIV tanpa gejala toksoplasmosis, limfadenopati
bulan
generalisata, oral hairy
leukoplakia, ulkus aftosa,
trombositopenia
Infeksi akut
Demam, keringat malam,
lesu,ruam, nyeri kepala,
faringitis, mialgia, mual muntah
diare
Berdasarkan jumlah CD4+ dan hitung jumlah leukosit
Diagnosis
Anamnesis pajanan HIV
Pemeriksaan Fisik dan gejala klinis yang mencurigakan
Pemeriksaan penunjang definitif
tidak ada algoritme diagnosis klinis tunggal yang terbukti
sangat sensitif atau spesifik untuk mendiagnosis HIV
Pengelolaan HIV pada Ibu Hamil
• Konseling
• Pemeriksaan penunjang
Ante
partum • ART
• Universal Precaution
Intra partum
Odha yang datang pada saat - AZT + 3TC pada saat persalinan
persalinan tetapi belum pernah dilanjutkan hingga 1 minggu - AZT + 3TC selama 1
mendapatkan pengobatan ARV setelah persalinan minggu
8 Bayi lahir dari Odha yang belum - NVP dosis tunggal
pernah mendapat obat ARV sesegera
mungkin, ditambah
- AZT selama 1 minggu
(usahakan diberikan
sebelum 2 hari)
Golongan Obat ARV
Pengelolaan : Intrapartum
Operasi caesar direkomendasikan pada HIV maternal, di
mana HIVRNA >1000/mL. Transmisi HIV vertikal menurun
sekitar setengahnya bila dibandingkan dengan persalinan
pervaginam.