Disusun oleh :
Bahzatul Mona
Dinar Aprillia Purnama Putri
Mahfuzah
Muya Sarah
Rina Melya
01 Karakteristik Bayi
03
02 Menghitung Angka Kecukupan Gizi pada Bayi
Mahfuzah
Prinsip Gizi pada Bayi
Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu;
Memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir
Memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir
sampai bayi berusia 6 bulan
Memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24
bulan
Di Indonesia, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 128 ayat 1
menyatakan bahwa, “setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6
(enam) bulan, kecuali atas indikasi medis”
Prinsip Gizi pada Bayi
Kebutuhan energi bayi yang cukup selama tahun pertama kehidupan sangat bervariasi menurut
usia dan berat badan.
Taksiran kebutuhan energi selama 2 bulan pertama, yaitu masa pertumbuhan cepat, adalah 120
kkal/kg BB/hari. Secara umum, selama 6 bulan pertama kehidupan, bayi memerlukan energi sebesar kira-
kira 115-120 kkal/Kg/hari, yang kemudian berkurang sampai sekitar 105 – 110 kkal/Kg/hari pada 6
bulan sesudahnya.
Prinsip Gizi pada Bayi
Energi dipasok terutama oleh karbohidrat dan lemak. Protein dan lemak juga dapat digunakan
sebagai sumber energi, terutama jika sumber lain sangat terbatas.
Asupan energi dapat diperkirakan dengan jalan menghitung besaran energi yang dikeluarkan.
Jumlah energi dapat ditentukan secara “sangat” sederhana berdasarkan berat badan.
Bayi seberat 11-20 Kg membutuhkan 1000 Kg kkal ditambah dengan 50 kkal/Kg BB untuk kelebihan berat
diatas 10 Kg, misalnya untuk 1 Kg pada 11 Kg.
Angka kecukupan energi berdasarkan tabel AKG 2004 adalah 550 kkal untuk
usia 0-6 bulan dan 650 kkal untuk usia 7-11
Prinsip Gizi pada Bayi
Bayi membutuhkan lemak yang tinggi dibandingkan usia yang lebih tua, sebab lemak digunakan sebagai
penyuplai energi. Air Susu Ibu memasok sekitar 40-50% energi sebagai lemak (3-4g/100cc). Lemak minimal harus
menyediakan 30% energi, yang dibutuhkan bukan saja untuk mencukupi kebutuhan energi, tetapi juga untuk
memudahkan penyerapan asam lemak esensial, vitamin yang larut dalam lemak, kalsium serta mineral lainnya, dan
juga untuk menyeimbangkan diet agar zat gizi lain tidak terpakai sebagai sumber energy.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2004 bagi orang Indonesia, AKG protein untuk bayi adalah 10g untuk
usia 0-6 bulan dan 16g untuk usia 7-11 bulan.
Prinsip Gizi pada Bayi
Vitamin dan mineral juga berperan perting untuk tumbuh kembang bayi. Widya Karya Pangan dan Gizi (WNPG)
merekomendasikan AKG Vitamin larut lemak, vitamin larut air dan mineral yaitu:
Prinsip Gizi pada Bayi
Kebutuhan bayi akan cairan berkaitan dengan asupan energi, suhu lingkungan, kegiatan fisik, kecepatan
pertumbuhan dan berat jenis air seni. Jumlah air yang dibutuhkan oleh bayi (dan anak) lebih besar 50% dibanding
kebutuhan orang dewasa. Rasio cairan: energi adalah1,5cc/ 1 kkal (rasio orang dewasa = 1cc/kkal)
Selain tergantung suhu dan kelembaban udara, serta berat badan dan aktivitas bayi, rata-rata kebutuhan
cairan bayi sehat sehari berkisar 80-100 ml/kg dalam minggu pertama usianya hingga 140-160 ml/kg pada usia 3-6
bulan. Jumlah ini dapat dipenuhi cukup dari ASI saja jika dilakukan pemberian ASI eksklusif dan tidak dibatasi (sesuai
‘permintaan’ bayi, siang dan malam), karena dua sebab:
Asi terdiri dari 88% air ASI mempunyai kandungan bahan larut yang rendah
Kebutuhan Gizi pada Bayi
Pada masa pertumbuhan yang cepat inilah proses menyapih dimulai. Berikut ini unsur-unsur gizi utama wajib pada
bayi yaitu sebagai berikut:
Meningkatkan
Merupakaan asi respons imun
untuk
yang keluar Karbohidrat dan
pengembangan
pertama kali, memberikan memperkecil
sel dan
kaya akan zat energy pada bayi kemungkinan
prtumbuhan
antibody terjadinya diare
pada bayi
Dinar APP
Kebutuhan Gizi pada Bayi
AA dan DHA Vitamin C Vitamin
Vitamin D
B-Kompleks
Membantu produksi
Kebutuhan energi dan membantu
Vitamin utama
Berperan besar vitamn ini terbentuknya sel-sel
yang otak bayi, serta
dalam sudah terpenuhi
menopang membantu mencegah
perkembangan dengan bantuan
system kelambatan
mental dan sinar matahari
imunitas pertumbuhan, anemia,
daya lihat bayi ke tulang pada
tubuh gangguan penglihatan,
bayi kerusakan saraf, dan
gangguan jantung.
Kebutuhan Gizi pada Bayi
Vitamin E Karotin Omega 3 Bioflavonoids
Zat Besi
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Bayi dan Sumber
Makanannya
Kebutuhan
Zat besi Sumber makanan
0-6 bulan 7-12 bulan
Kalsium Susu, keju, ikan yang dikonsumsi bersama tulangnya (ikan teri), biji-bijian utuh 200 mg 250 mg
Fosfor Susu, ikan yang dikonsumsi bersama tulangnya (ikan teri), keju, daging 100 mg 250 mg
Zat besi Sayuran hijau, kacang-kacangan, daging sapi, daging ayam, ikan - 7 mg
Vitamin A Sayuran hijau, buah berwarna oranye dan merah, mentega 375 RE 400 RE
Muya S
Cara Pengelolaan Makanan Untuk Bayi
Pemberian makanan pada bayi
Umur Macam makanan Pemberian selama 24 jam
1-2 minggu ASI Sesuka bayi
formula adaptasi 6-7 kali 90 ml
3 mg sama dengan 3 bulan ASI Sesuka bayi
formula adaptasi 6 kali 100-150 ml
3 bulan ASI Sesuka bayi
Formula adaptasi 5 kali 180 ml
Jus Buah 1-2 kali 50-75 ml
4-5 bulan ASI Sesuka bayi
Formula adaptasi 4 kali 180 ml
Bubur Susu 1x40-50 g bubuk
Jus Buah 1 kali 50-100 ml
6 bulan ASI Sesuka bayi
Formula adaptasi 3 kali 180-200 ml
Bubur Susu 2 x 40-50 g bubuk
Jus Buah 1 kali 50-100 ml
7-12 bulan ASI Sesuka bayi
Formula adaptasi 2 kali 200-250 ml
Bubur Susu 2x40-50 g bubuk
Nasi Tim 1 x 40-50 g bubuk
Jus Buah 1-2 kali 50-100 ml
Definisi Pemberian makanan pada bayi
Pemberian ASI ekslusif Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman lain
(Exclusive breastfeeding) termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral dan ASI yang
diperas.
Pemberian ASI Predominan Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit air minum, atau
(Predominant breastfeeding) minuman cair lain, misal air teh.
Pemberian ASI Penuh Bayi mendapat salah satu ASI ekslusif atau ASI predominan
(Full breastfeeding)
Pemberian Susu Botol Cara pemberian makan bayi dengan susu apa saja, termasuk juga ASI
(Bottle feeding) diperas dengan botol.
Pemberian ASI Parsial Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu buatan/ formula atau
(Artificial feeding) sereal atau makanan lain.
Pemberian Makanan Pendamping ASI Memberikan bayi makanan lain disamping ASI ketika waktunya tepat
(MPASI) tepat waktu (Timely yaitu mulai 6 bulan.
complementary feeding)
Cara Pengolahan Makanan bagi bayi usia 6 bulan
Karbohidrat
Cara memasak:
1. Beras putih, ditanak atau ditim, yang penting, beras dimasak sampai matang dengan air secukuppnya agar
tergelatinasi sempurna (pulen).
2. Beras merah sebaiknya dicampur dengan beras putih agar pulen, karen beras merah lebih keras.
3. Jagung direbus dengan sedikit air sekitar 10 menit, kemudian diolesi mentega, garam dan gula.
4. Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan)
Cara Pengolahan Makanan
Protein
bagi bayi usia 6 bulan
Cara memasak:
Telur
Saat menggoreng jangan sampai warnanya kecokelatan karena kadar gizinya akan berkurang.
Baiknya telur direbus sampai matang (7-8 menit) atau masak cepat menggunakan sedikit minyak dan bisa
dicampur dengan sayuran yang diiris halus.
Ayam
Cara terbaik adalah dikukus untuk campuran soto, ditumis sebagai campuran cap cay, disup,
digoreng sebentar setelah dibumbui (diungkep) atau digoreng sejenak menjadi ayam pop. Jangan lupa,
buang kulit ayam karena mengandung minyak jenuh.
Daging-dagingan
Protein pada daging justru harus dimasak dengan baik. Namun agar zat besi tidak terbuang,
jangan masak daging terlalu lama. Sebaiknya ditim atau ditumis, karena itu potong tipis-tipis atau cincang.
Berbagai olahan daging seperti bakso dan sosis, proteinnya tidak sebaik daging segar. Selain itu juga
mengandung zat aditif sehingga jangan terlalu sering dikonsumsi. Memasak bakso dan sosis sebaiknya
ditumis, disup atau sebagai campuran cap cay dan bihun goreng. Jangan digoreng karena akan menambah
kadar lemak yang sudah tinggi.
Cara Pengolahan Makanan bagi bayi usia 6 bulan
Vitamin dan Mineral
Cara memasak:
1. Vitamin A,D,E,K (terdapat pada bayam, wortel, daun singkong, kangkung, kacang panjang,
katuk, sawi, jagung) larut dalam lemak. Jika dimasak bersama minyak goreng, seperti ditumis,
jangan terlalu lama sebab vitaminnya akan habis.
2. Vitamin C, B1, B2, B5, B12 (terdapat pada daun singkong, katuk, melinjo, sawi, kentang,
seledri, kucai, kacang panjang, kol. Tomat) larut dalam air, karena itu jika direbus atau disup,
jangan terlalu lama sebab vitamin akan habis.
• Rahasia merebus sayuran: masukkan sayur saat air sudah mendidih, bubuhi garam, angkat.
• Direbus maupun ditumis, pastikan sayur masih berwarna hijau, segar dan batangnya masih
renyah.
• Hampir semua sayuran, khususnya bayam, harus langsung dimakan setelah dimasak. Jangan
tunda lebih dari 2 jam. Selain vitaminnya rusak, dikhawatirkan ada reaksi kimia yang
menyebabkan sayur tidak layak dimakan.
Cara Pengolahan Makanan bagi bayi usia 6 bulan
Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus, seratnya
akan hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan. Diolah menjadi es
buah baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi.
Zat Gizi Usia 0-6 bulan Usia 6-12 Vitamin E (mg) 3.0 4.0
Rina Melya
Rumus Untuk Menaksir Nilai BMR
Laki-laki Perempuan
B = Berat Badan
Perhitungan berat badan ideal Bayi (0-12 bulan)
Penentuan BBI (berat badan ideal)
Bila tidak diketahui Berat Badan Lahir:
BBI = (Usia : 2) + 3 S/D 4kg
Bila diketahui Berat Badan Lahir:
Usia 6 bulan : 2 x BBL
Usia 12 bulan : 3 x BBL
Estimasi kebutuhan energi dan zat gizi total per hari
a. Energi = 100-120 kalori/kg BBL
d. KH = 60-70 % X energi
Untuk berat badan ideal bayi usia 1-12 bulan dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
1. Untuk usia 1-6 bulan dapat menggunakan rumus:
BBL (gr) + (usia x 600 gr)
2. Untuk usia 7-12 bulan dapat menggunakan rumus:
BBL (gr) + (usia x 500 gram)
(usia/2) + 3
Keterangan:
BBL : Berat badan lahir Usia dinyatakan dalam bulan
Perhitungan Kebutuhan Energi untuk Bayi
Gizi adalah suatu proses menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ serta
menghasilkan energi. Keadaan gizi adalah keadaan akibat dari keseimbangan antara
konsumsi dan penyerapan gizi dan penggunaan zat gizi tersebut atau keadaan fisiologi
akibat dari tersedianya zat gizi dalam sel tubuh.
Bahzatul Muna
Pengaruh Status Gizi Pada Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi
Jadi, status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat gizi. Dibedakan atas status gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, dan gizi lebih.