Dilihat dari segi medis, pidana penjara bukanlah tempat yang baik bagi proses
penyembuhan ketergantungan obat, namun justru akan semakin menyiksa
mental pelaku. Dengan cara menempatkan korban pengguna narkoba
dalam penjara sejatinya akan mempersulit korban pengguna narkoba untuk
dapat sembuh dari ketergantungan. Apalagi kondisi LP yang tidak mendukung
akan berdampak negatif dan semakin memperburuk kondisi kejiwaan dan
kesehatan yang diderita oleh narapidana pengguna narkoba.
DAMPAK BURUK PIDANA PENJARA
DILIHAT DARI SISI LAIN
• Memenjarakan pengguna narkotika selain tidak efektif juga dapat menyebabkan
banyak permasalahan.
• Memenjarakan pengguna narkotika dapat menambah beban anggaran negara
untuk penjara padahal mereka bisa saja dikirim ke pusat rehabilitasi.
• Anggaran negara untuk penjara berjumlah Rp1,2 trilliun pada 2017. Angka ini naik
hampir 2 (dua) kali lipat dibandingkan anggaran pada 2012.
• Jika pemerintah tetap melanjutkan memenjarakan terdakwa pengguna narkotika
ketika alokasi anggaran terbatas, maka ini dapat menyebabkan dua implikasi buruk.
Pertama, rendahnya kualitas pelayanan di penjara. Dampak kedua adalah
merajalelanya praktik korupsi yang dilakukan baik oleh petugas penjara atau pun
narapidana.
• Rendahnya gaji petugas penjara akan membuat petugas lebih rentan untuk
menerima suap yang dilakukan oleh narapidana yang ingin kebutuhan dasarnya tidak
terpenuhi selama berada di dalam penjara.
• Permasalahan lain yang akan muncul dari penempatan pengguna narkotika ke
dalam penjara adalah overcrowding penjara. Overcrowdingpenjara cenderung
menyebabkan adanya kerusuhan dan praktik korupsi.
• Merajalelanya praktik korupsi di dalam penjara adalah bukti kegagalan pemerintah
untuk memenuhi kebutuhan dasar dan pelayanan terhadap narapidana yang
disebabkan terbatasnya anggaran.