Anda di halaman 1dari 18

kepemimpinan

Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain untuk


mengarahkan kemauan mereka, kemampuan dan usaha untuk
mencapai tujuan pimpinan (R.d. Agarwal)
Kepemimpinan adalah sebagai kemampuan mempengaruhi aktivitas
orang lain melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok ke
arah pencapaian tujuan (Keith Davis)

Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas dari


kepemimpinan

Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain untuk


mengarahkan kemauan mereka, kemampuan dan usaha untuk
mencapai tujuan pimpinan (R.d. Agarwal)
Kepemimpinan adalah sebagai kemampuan mempengaruhi aktivitas
orang lain melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok ke
arah pencapaian tujuan (Keith Davis)

Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas dari


individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu
Mampu Memutuskan/Memecahkan
Masalah
Mampu Merencanakan/Menetapkan
Prioritas

Mampu Memotivasi

Mampu Berkomunikasi

Mampu Melakukan Presentasi/Pidato

Mampu Mengajar/Mentransfer
Pengetahuan

Mampu Menangani Konflik

Mampu Membimbing
Otoriter Laissez Faire

Adalah gaya pemimpin


yang “otokritik” artinya Adalah pemimpin yang
sangat memaksakan dan memberikan kebebasan
mendesak kekuasaannya kepada bawahan.
kepada bawahan

Demokratis Situasional

Adalah pemimpin yang


Adalah pemimpin bersikap lebih melihat pada
pepmimpin yang bersikap situasinya. Kapan harus
tengah antara bersikap memaksa dan
memaksakan kehendak kapan harus moderat, serta
dan memberi kelonggaran pada situasi apa pemimpin
kepada bawahan harus memberi kebebasan
kepada bawahan
Ciri2 kepemimpinan Otoriter
 Tanpa musyawarah  Tanpa kenal ampun atas kesalahan
 Tidak mau menerima saran dari bawahan
bawahan  Kurang percaya pada anak buah
 Mementingkan diri sendiri dan  Kurang memberi dorongan semangat
kelompok kerja bawahan
 Selalu memerintah  Kurang mawas diri
 Memberikan tugas mendadak  Selalu tertutup
 Cenderung menyukai bawahan “ABS”  Suka mengancam
 Memaksakan kehendak  Kurang menghiraukan usulan bawahan
 Setiap keputusan tidak dapat dibantah  Ada rasa bangga bila bawahannya
 Kekuasaan mutlak ada pada pimpinan takut
 Hubungan dengan bawahan kurang  Tidak suka bawahannya maju dan
harmonis berkembang
 Kurang adanya rasa kekeluargaan
 Senang sanjungan
Ciri2 kepemimpinan situasional
 Supel / luwes
 Berwawasan luas
 Mudah menyesuaikan dengan lingkungan
 Mampu menggerakan bawahan
 Bersikap keras pada saat tertentu
 Berprinsip dan konsisten terhadap suatu masalah
 Mempunyai tujuan yang jelas
 Bersikap terbuka
 Mau membantu memecahkan permasalahan
bawahan
 Mengutamakan suatu kekeluargaan
 Ada komunikasi baik satu arah/dua arah
Ciri2 kepemimpinan Laissez Faire
 Pemimpin bersikap pasif  Kurang mawas diri
 Semua target diberikan kepada  Perencanaan dan tujuan kurang jelas
bawahan  Bawahan merasa sebagai orang yang
 Tidak tegas berkuasa
 Kurang memperhatikan kekurangan  Kurang memberikan dorongan pada
dan kelebihan bawahan bawahan
 Percaya kepada bawahan  Rasa tanggungjawab kurang
 Pelaksanaan pekerjaan tidak terkendali  Kurang berwibawa
 Mudah dibohongi bawahan  Menjungjung tinggi hak asasi
 Pemimpin kurang kreatif  Menghargai pendapat bawahan
 Kurang bermusyawarah
Ciri2 kepemimpinan Demokratis
 Pendapat terfokus pada hasil  Senang kepada bawahan yang kreatif dan
musyawarah inovatif
 Tenggang rasa  Mau menerima usulan atau pendapat
 Memberi kesempatan bawahan
mengembangkan karir  Lapang dada dan terbuka
bawahan  Mendorong bawahan untuk mencapai hasil
 Selalu menerima kritik dari baik
bawahan  Tidak sombong
 Menciptakan suasana  Menghargai pendapat bawahan
kekeluargaan  Mau membimbing bawahan
 Mengetahui kekurangan dan  Tidak mudah putus asa
kelebihan bawahan  Percaya pada bawahan
 Komunikatif dengan bawahan  Tidak ada jarak dengan bawahan
 Partisipatif dengan bawahan  Adil dan bijaksana
 Tanggap terhadap situasi  Suka bermusyawarah
 Tidak mementingkan diri sendiri  Mau mendelegasikan tugas kepada bawahan
 Selalu mawas diri selalu mendahulukan hal-hal yang lebih
penting
Pemimpin
Pemimpin adalah pribadi yang mempunyai
kecakapan khusus dengan atau tanpa
pengangkatan resmi dapat mempengaruhi
kelompok yang dipimpinnya , untuk
melakukan usaha bersama mengarah pada
pencapaian sasaran-sasaran tertentu
(Kartini Kartono)

Pemimpin adalah orang yang dapat


mempengaruhi kegiatan individu atau
kelompok dalam usaha untuk mencapai
tujuan dalam situasi tertentu (Panji
Anoraga)

Pemimpin adalah seorang atasan yang mempengaruhi perilaku bawahannya (M.J.


Gibson)
Pemimpin Manajer

 Pokok pekerjaan mempengaruhi orang  Pokok pekerjaan mengola sumber daya


 Perencanaan berdasarkan visi  Perencanaan berdasar usaha
 Daya pengaruh pada personal power  Daya pengaruh mengandalkan position
 Bawahan mengolah sendiri power
 Pengarahan dan pengendalian menggunakan  Bawahan dikendalikan
inspirasi  Pengarahan dan pengendalian menggunakan
 Berurusan dengan inovasi / perubahan standar
 Berusaha melakukan  Berurusan dengan
peningkatan/pengembangan ketatalaksanaan/ketertiban
 Berorientasi pada manusianya  Menjaga/meningkatkan yang ada dengan
 Berkaitan dengan tugas jk.panjang dan baik
strategis  Berorientasi pada sistem/peraturan
 Membangun komitmen  Berkaitan dengan tugas jk.pendek dan
 Mengurusi perubahan operasional
 Menetapkan arah tujuan  Menegakan aturan
 Melakukan persamaan pandangan dr orang  Mengurusi kompleksitas
lain.  Menyusun anggaran
 Mengembangkan kapasitas untuk
merealisasikan rencana
1. Memotivasi Diri
2. Kemampuan Berbicara Dimuka
Umum
3. Pemahaman Teknik/Alat Kendali
Mutu
4. Kemampuan Memecahkan Masalah
Dengan System
5. Transfer Pengetahuan Kepada
Bawahan
6. Memotivasi Bawahan
7. Mengenali Karakteristik Bawahan
8. Keinginan Mengetahui
Perkembangan
9. Keinginan Melakukan
Perubahan/Perbaikan
10.Sikap Mental
11.Citra Diri
 Menggunakan data dan fakta
untuk mengemukakan argumen
dan alasan yang logis
 Bersikap bersahabat dan
mendukung upaya yang baik
dalam perusahaan
 Memobilisasi atau mengaktifkan
orang lain untuk melaksanakan
pekerjaan
 Melakukan negosiasi
 Menggunakan pendekatan
langsung dankalau terpaksa
menggunakan paksaan
 Memperoleh dukungan dari
atasan atau orang yang memiliki
kedudukan lebih tinggi dalam
organisasi
 memberikan hukuman terhadap
perilaku yang menyimpang
Ciri2 Pemimpin Yang Efektif Berdasarkan Teori Sifat
1. Pengetahuan Luas
2. Sehat Jasmani Dan Rohani
3. Energik
4. Kemampuan Mengendalikan Emosi
5. Kemampuan Analisa Yang Tinggi
6. Memiliki Antusiasme Yang Tinggi
7. Obyektivitas Memperlakukan Bawahan
8. Perseasif Dan Edukatif
9.Kemampuan Berkomunikasi
10.Kemampuan Menyatakan Pendapat
11.Tidak Cepat Putus Asa
12.Berani Mengambil Keputusan
13.Memiliki Rasa Percaya Diri
14.Layak Menjadi Tauladan
15.Mampu Berperan Sebagai Atasan,
Guru, Bapak Dan Penasehat Bagi
Bawahannya
Strategi kepemimpinan
Strategi kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan mengimplementasikan
fungsi – fungsi kepemimpinan yang memberikan jaminan yang tinggi untuk dapat
mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan prilaku anggota organisasi , baik secara
individu maupun melalaui kelompok kelompok kecil didalam organisasi.

kepemimpinan menurut H. Hadari Nawawi adalah melaksanakan fungsi – fungsi


kepemimpinan yaitu :

Fungsi
Fungsi Fungsi
pengambilan
keputusan konsultatif Delegatif

Fungsi Fungsi
instruktif partisipatip
Fungsi Pengambilan Keputusan Fungsi Konsultatif
Pengambilan keputusan memerlukan Pemimpin dipandang sebagai alamat
keberanian, karena setiap keputusan yang paling tepat untuk berkonsultasi
pasti memiliki resiko. karena tanpa dalam menghadapi dan menyelesaikan
kemampuan dan keberanian tersebut, masalah yang beragam di lingkungan
pemimpin tidak mungkin menggerakkan organisasinya.
anggota organisasinya.
Fungsi Delegatif
Fungsi Instruktif Fungsi pendelekasian harus
dilaksanakan untuk mewujudkan
fungsi instruksi tidak harus
organisasi yang dinamis dalam
dijalankan secara otoriter, yang
mengikuti perkembngan ilmu dan
dapat berdampak pemimpin
teknologi dibidangnya, karena tidak
kehilangan kewibawaannya karena
mungkin dilaksanakan sendiri oleh
intruksi ditantang atau ditolak dan
pimpinan puncak.
tidak dilaksanakan oleh anggota
organisasi
Fungsi Partisipatip
Fungsi partisipatif sebagai strategi kepemimpinan dalam kepemimpinan untuk
mengefektifkan organisasi, ibarat pisau bermata dua. Pertama : kemampuan
pemimpin mengikutsertakan anggota organisasi sesuai posis dan kewenangannya
agar berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang relevan. Membentuk Team
Work, Misal Manajemen Pengendalian Mutu Terpadu ( Total Quality
Managemen/TQM).

Kedua : Kesediaan Pucuk Pimpinan dan pimpinan di bawahnya untuk berpartisipasi


dalam membantu anggota organisasi melaksanakan pekerjaan atau menyelesaikan
masalah yang dihadapinya. Misalnya dengan memberikan petunjuk, pengarahan,
berdiskusi , menyelesaikan pekerjaan yang mendesak bersama –sama .
Pengendalian dalam kepemimpinan
 Pengendalian dalam kepemimpinan dilaksanakan untuk memperdayakan
semua dan setiap angota agar organisasi secara keseluruhan menjadi efektif
dalam mencapai tujuannya.
 Didalam kepemimpinan kegiatan pengendalian tidak seluruhnya
mengimplementasi unsur–unsur manajemen, karena inti kegiatanya dalah
menggerakan anggota organisasi yang sifatnya tergantung pada kondisi saat
terjadinya interaksi kepemimpinan. Didalam manajemen, kegiatan
pengendalian disebut Monitoring dan Kontrol( Monitoring dan Evaluasi
/Monev), yang dilaksanakan melalui kegiatan perencanaan, penggorganisaia
dll ) sebagai pengimplementasian fungsi – fungsi manajemen.
 Kegiatan Pengenadlian dalam kepemimpinan dapat dilakukan melalui atau
tanpa rapat atau pertemuan .
 Pengendalaian melalui rapat antara lain untuk pengambilan keputusan
bersama yang akan menjadi tanggungjawab bersama pula dalam
melaksanakannya

Anda mungkin juga menyukai