Anda di halaman 1dari 51

PRESENTASI GABUNGA

STUDIO SIT N
KOTA SEMARANG
Sistem Infrastruktur dan Transportasi

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
PROGRAM MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2019
OUTLINE

• Isu 1 • Isu 2 • Isu 3


(Infrastruktur (Dampak Banjir (Resilient • Wilayah
• INTRODUCTION Dasar) dan Rob) City) Prioritas

• Isu Strategis Kota • Flow analisis • Flow analisis • Flow analisis • Aspek Prioriitas
Semarang • Hasil analisis • Hasil analisis • Hasil analisis • Wilayah Prioritas
• Isu Utama Kota • Temuan Studi • Temuan Studi • Temuan Studi
Semarang • Matriks SWOT • Matriks SWOT • Matriks SWOT
• Tujuan Utama • Indikasi Program • Indikasi Program • Indikasi Program
Perencanaan • Rencana • Rencana • Rencana
Pengmbangan Pengmbangan Pengmbangan

Studio Perencanaan Infrastruktur dan Transportasi


Kota Semarang
2019 2
ISU 1:
B E L U M O P T I M A L N YA
PENYEDIAAN
INFRASTRUKTUR DASAR

Isu Permasalahan Kota ISU 2 :


A D A N YA B A N J I R D A N R O B
Semarang D I KO TA S E M A R A N G

ISU 3 :
I N F R A S T R U K T U R YA N G
ADA BELUM
M E N D U K U N G KO N S E P
RESILIENT CITY
TUJUAN
I S U U TA M A S T U D I O S I T
KOTA S E M A R A N G Mewujudkan Kota Semarang yang
Tangguh Sebagai PKN dengan
Belum Terpenuhinya Kondisi Infrastruktur
dalam Mendukung Kota Semarang yang
Dukungan Infrastruktur Tahun 2019-
Tangguh sebagai Pusat Kegiatan Nasional 2039
SASARAN 1
Tersusunnya Rencana Penyediaan Infrastruktur Dasar di Kota Semarang

SASARAN 2
Tersusunnya Rencana Infrastruktur untuk Mengurangi Dampak Banjir dan
Rob di Kota Semarang

SASARAN 3
Tersusunnya Konsep dan Rencana Infrastruktur Pendukung Kota Semarang
yang Tangguh
SASARAN 1
Tersusunnya Rencana Penyediaan Infrastruktur Dasar di Kota Semarang

AIR TRANSPORT FA S U M
DRAINASE LISTRIK
BERSIH LAUT FA S O S

AIR PER- TRANSPORT TRANSPORT


LIMBAH SAMPAHAN DARAT UDARA
Flow Analysis Air Bersih
Sasaran TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR AIR BERSIH YANG OPTIMAL UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR PENDUDUK KOTA
SEMARANG
Pertanyaan
Rinci

Bagaimana ketercukupan (ketersediaan dan kebutuhan) dan Seperti apa kendala air bersih di Kota
Bagaimana kondisi infrastruktur SPAM?
cakupan pelayanan air bersih? Semarang?

Data wilayah rawan air,


Kebutuhan

Data SPAM perpipaan Jumlah rumah tangga,


Data kuantitas dan kualitas kebocoran air, kendala
Data

dan non perpipaan, klasifikasi industri,


SPAM, JP, BJP, dan penyediaan listrik,
cakupan pelayanan air kondisi sosial ekonomi
pengguna air bersih kendala infrastruktur dan
bersih eksisting-proyeksi
sumber air bersih
Analisis Data

Analisis supply air Analisis demand air


Metoda

Analisis deskriptif spasial kondisi air Analisis deskriptif spasial kendala air
bersih eksisting bersih (deskriptif-
bersih bersih
(deskriptif-spasial) spasial)

Analisis ketercukupan
(supply-demand)
Keluaran

Kondisi infrastruktur SPAM Ketercukupan air bersih eksisting dan tahun rencana Kendala air bersih
Hasil Analisis Air Bersih
1. Produktivitas air tanah dengan produksi air tinggi terdapat di Ngaliyan, Peta Produktifitas Air Tanah Kota Semarang
Mijen, Banyumanik, Semarang Utara, Semarang Tengah. Produktivitas air
tanah langka terdapat di Kecamatan Tembalang dan Gunung Pati.
2. Kebutuhan air bersih Kota Semarang Tahun 2019 (4.689,61 liter/detik)
dan 2039 (5.760,97 liter/detik).
3. Kapasitas produksi air bersih (2.643,99 liter/detik) dan kapasitas
distribusi air bersih (10.685 liter/detik).
4. Kelurahan dengan kebutuhan air bersih tertinggi hingga 2039 yaitu di
Tanjung Emas, Bandarharjo, dan Panggung Lor, Semarang Utara, dan
Kelurahan Muktiharjo Kidul dan Tlogosari Kulon, Pedurungan.
5. Berdasarkan kuesioner, 90% masyarakat kondisi fisik air minumnya baik.
6. Berdasarkan kuesioner, 84% masyarakat kondisi fisik air bersihnya baik.
7. Dari 10% air minum yang mengalami kondisi buruk tahun 2019, 40%nya
merupakan air kemasan bermerk, kemudian 30% merupakan air PDAM,
20% merupakan air ledeng, dan 10% merupakan air kemasan isi ulang.
8. Dari 10% air minum yang mengalami kondisi buruk, 47%nya merupakan
air ledeng, 29% merupakan air PDAM, 24% merupakan sumur bor/pompa
9. Tahun 2019, 38% kondisi air bersih buruk terjadi pada waktu hujan,
kemudian 36% pada waktu kekeringan, dan 26% pada waktu lainnya.

Sumber: Hasil analisis, 2019


Hasil Analisis Air Bersih Produksi Air Bersih

1. Produktivitas air tanah dengan produksi air tinggi terdapat di Ngaliyan, 18.80% Air Permukaan

Mijen, Banyumanik, Semarang Utara, Semarang Tengah. Produktivitas air 0.90%


tanah langka terdapat di Kecamatan Tembalang dan Gunung Pati. Mata Air

2. Kebutuhan air bersih Kota Semarang Tahun 2019 (4.689,61 liter/detik) 11.10%
dan 2039 (5.760,97 liter/detik). Air Tanah Dalam (Sumur
Kota)
3. Kapasitas produksi air bersih (2.643,99 liter/detik) dan kapasitas 69.20%
distribusi air bersih (10.685 liter/detik). Air Tanah Dalam (Sumur
Pegunungan)
4. Kelurahan dengan kebutuhan air bersih tertinggi hingga 2039 yaitu di
Tanjung Emas, Bandarharjo, dan Panggung Lor, Semarang Utara, dan
Kelurahan Muktiharjo Kidul dan Tlogosari Kulon, Pedurungan.
5. Berdasarkan kuesioner, 90% masyarakat kondisi fisik air minumnya baik. • Air permukaan : 1802,10 lt/detik
6. Berdasarkan kuesioner, 84% masyarakat kondisi fisik air bersihnya baik.
• Mata air : 345,79 lt/detik
7. Dari 10% air minum yang mengalami kondisi buruk tahun 2019, 40%nya
merupakan air kemasan bermerk, kemudian 30% merupakan air PDAM, • Sumur kota : 23,14 lt/detik
20% merupakan air ledeng, dan 10% merupakan air kemasan isi ulang.
• Sumur pegunungan : 472,96 lt/detik
8. Dari 10% air minum yang mengalami kondisi buruk, 47%nya merupakan
air ledeng, 29% merupakan air PDAM, 24% merupakan sumur bor/pompa Total kapasitas produksi: 2643,99 lt/detik
9. Tahun 2019, 38% kondisi air bersih buruk terjadi pada waktu hujan,
kemudian 36% pada waktu kekeringan, dan 26% pada waktu lainnya. • Total kapasitas distribusi (IPA Kaligarang, Kudu,
Pucang Gading, Boster-boster) : 10685 lt/detik
Sumber: Hasil analisis, 2019
Hasil Analisis Air Bersih
1. Produktivitas air tanah dengan produksi air tinggi terdapat di Ngaliyan,
Mijen, Banyumanik, Semarang Utara, Semarang Tengah. Produktivitas Peta Kebutuhan Air Bersih Kota Semarang
air tanah langka terdapat di Kecamatan Tembalang dan Gunung Pati.
2. Kebutuhan air bersih Kota Semarang Tahun 2019 (4.689,61 liter/detik)
dan 2039 (5.760,97 liter/detik).
3. Kapasitas produksi air bersih (2.643,99 liter/detik) dan kapasitas
distribusi air bersih (10.685 liter/detik).
4. Kelurahan dengan kebutuhan air bersih tertinggi hingga 2039 yaitu di
Tanjung Emas, Bandarharjo, dan Panggung Lor, Semarang Utara, dan
Kelurahan Muktiharjo Kidul dan Tlogosari Kulon, Pedurungan.
5. Berdasarkan kuesioner, 90% masyarakat kondisi fisik air minumnya baik.
6. Berdasarkan kuesioner, 84% masyarakat kondisi fisik air bersihnya baik.
7. Dari 10% air minum yang mengalami kondisi buruk tahun 2019, 40%nya
merupakan air kemasan bermerk, kemudian 30% merupakan air PDAM,
20% merupakan air ledeng, dan 10% merupakan air kemasan isi ulang.
8. Dari 10% air minum yang mengalami kondisi buruk, 47%nya merupakan
air ledeng, 29% merupakan air PDAM, 24% merupakan sumur
bor/pompa
9. Tahun 2019, 38% kondisi air bersih buruk terjadi pada waktu hujan,
kemudian 36% pada waktu kekeringan, dan 26% pada waktu lainnya.

Sumber: Hasil analisis, 2019


Persebaran
Kondisi Air
Hasil Analisis Air Bersih Minum

1. Produktivitas air tanah dengan produksi air tinggi terdapat di Ngaliyan,


Mijen, Banyumanik, Semarang Utara, Semarang Tengah. Produktivitas
air tanah langka terdapat di Kecamatan Tembalang dan Gunung Pati.
2. Kebutuhan air bersih Kota Semarang Tahun 2019 (4.689,61 liter/detik)
dan 2039 (5.760,97 liter/detik).
3. Kapasitas produksi air bersih (2.643,99 liter/detik) dan kapasitas
distribusi air bersih (10.685 liter/detik).
4. Kelurahan dengan kebutuhan air bersih tertinggi hingga 2039 yaitu di
Tanjung Emas, Bandarharjo, dan Panggung Lor, Semarang Utara, dan
Kelurahan Muktiharjo Kidul dan Tlogosari Kulon, Pedurungan.
Persebaran
5. Berdasarkan kuesioner, 90% masyarakat kondisi fisik air minumnya baik. Kondisi Air Bersih
6. Berdasarkan kuesioner, 84% masyarakat kondisi fisik air bersihnya baik.
7. Dari 10% air minum yang mengalami kondisi buruk tahun 2019, 40%nya
merupakan air kemasan bermerk, kemudian 30% merupakan air PDAM,
20% merupakan air ledeng, dan 10% merupakan air kemasan isi ulang.
8. Dari 10% air minum yang mengalami kondisi buruk, 47%nya merupakan
air ledeng, 29% merupakan air PDAM, 24% merupakan sumur
bor/pompa
9. Tahun 2019, 38% kondisi air bersih buruk terjadi pada waktu hujan,
kemudian 36% pada waktu kekeringan, dan 26% pada waktu lainnya.

Sumber: Hasil analisis, 2019


Sumber air minum yang mengalami kondisi
buruk

Hasil Analisis Air Bersih 3, 30%


4, 40% Air kemasan bermerk
Air kemasan isi ulang
1. Produktivitas air tanah dengan produksi air tinggi terdapat di Ngaliyan, Air ledeng
Mijen, Banyumanik, Semarang Utara, Semarang Tengah. Produktivitas Lainnya (PDAM)
air tanah langka terdapat di Kecamatan Tembalang dan Gunung Pati. 2, 20%
1, 10%
2. Kebutuhan air bersih Kota Semarang Tahun 2019 (4.689,61 liter/detik)
dan 2039 (5.760,97 liter/detik).
Sumber air bersih yang mengalami kondisi
3. Kapasitas produksi air bersih (2.643,99 liter/detik) dan kapasitas buruk
distribusi air bersih (10.685 liter/detik).
4. Kelurahan dengan kebutuhan air bersih tertinggi hingga 2039 yaitu di 5, 29% Air ledeng
Tanjung Emas, Bandarharjo, dan Panggung Lor, Semarang Utara, dan 8, 47%
Kelurahan Muktiharjo Kidul dan Tlogosari Kulon, Pedurungan. Air sumur
(bor/pompa)
5. Berdasarkan kuesioner, 90% masyarakat kondisi fisik air minumnya baik. Lainnya (PDAM)

6. Berdasarkan kuesioner, 84% masyarakat kondisi fisik air bersihnya baik. 4, 24%

7. Dari 10% air minum yang mengalami kondisi buruk tahun 2019, 40%nya
merupakan air kemasan bermerk, kemudian 30% merupakan air PDAM,
Waktu kondisi buruk air terjadi
20% merupakan air ledeng, dan 10% merupakan air kemasan isi ulang.
8. Dari 10% air minum yang mengalami kondisi buruk, 47%nya merupakan 10, 26%
air ledeng, 29% merupakan air PDAM, 24% merupakan sumur 15, 38%
bor/pompa Hujan
Kekeringan
9. Tahun 2019, 38% kondisi air bersih buruk terjadi pada waktu hujan,
Lainnya
kemudian 36% pada waktu kekeringan, dan 26% pada waktu lainnya.

Sumber: Hasil analisis, 2019 14, 36%


Weakness (W):

SWOT Air Bersih 1. Tahun 2019, di Kecamatan Semarang Timur dan Gayamsari tidak ada
yang menggunakan PDAM sebagai sumber air bersih maupun air minum.
2. Tahun 2019, semua kecamatan di Kota Semarang menggunakan sumur
sebagai alternatif sumber air minum atau air bersih masyarakatnya.
Strength (S):
3. Kebutuhan air bersih Kota Semarang 2019 (4.689,61 liter/detik), dan
1. Jumlah pelanggan PDAM di Kota Semarang selalu mengalami 2039 (5.760,97 liter/detik) melebihi kapasitas produksi air bersih
peningkatan setiap tahunnya. (2.643,99 liter/detik).
2. Kebutuhan air bersih Kota Semarang 2019 (4.689,61 4. Produktivitas air tanah dengan produksi air langka terdapat di sebagian
liter/detik), dan 2039 (5.760,97 liter/detik) tidak melebihi wilayah Kecamatan Tembalang dan Gunung Pati.
kapasitas distribusi air bersih (10.685 liter/detik).
5. Dari 10% air minum yang mengalami kondisi buruk tahun 2019, 40%nya
3. Tahun 2019, 90% masyarakat kondisi fisik air minumnya baik, merupakan air kemasan bermerk, kemudian 30% merupakan air PDAM,
10% kondisi air minum buruk terdapat di 6 dari 16 kecamatan, 20% merupakan air ledeng, dan 10% merupakan air kemasan isi ulang.
yaitu Kecamatan Candisari, Gajahmungkur, Genuk, Mijen,
Semarang Selatan, dan Tembalang. 6. Dari 10% air minum yang mengalami kondisi buruk, 47%nya merupakan
air ledeng, kemudian 29% merupakan air PDAM, 24% merupakan sumur
4. Tahun 2019, 84% masyarakat kondisi fisik air bersihnya baik, bor/pompa.
10% kondisi air bersih buruk terdapat di 7 dari 16 kecamatan,
yaitu Kecamatan Candisari, Gajahmungkur, Genuk, Mijen, 7. 7 Kelurahan dengan kebutuhan air bersih tertinggi hingga 2039 yaitu di
Semarang Selatan, Tembalang, dan Semarang Utara. Tanjung Emas, Bandarharjo, dan Panggung Lor, Semarang Utara, dan
Kelurahan Muktiharjo Kidul dan Tlogosari Kulon, Pedurungan.
Opportunity (O):
1. Produktivitas air tanah dengan produksi air tinggi (debit >10 Threat (T):
liter/detik) terdapat di wilayah Kecamatan Ngaliyan, Mijen, 1. Tahun 2019, 38% kondisi air bersih buruk terjadi pada waktu hujan,
Banyumanik, Semarang Utara, Semarang Tengah. kemudian 36% pada waktu kekeringan, dan 26% pada waktu lainnya.
2. Terdapat anggaran terkait air bersih dalam APBD Kota (Hujan : Genuk, Semarang Selatan; Kekeringan : Candisari, Mijen,
Semarang Tahun 2019. Semarang Utara; Hujan dan kekeringan : Gajah Mungkur, Tembalang).

Sumber: Hasil analisis, 2019


Matriks SWOT Air Bersih
Strength Weakness

S-O W-O
• Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih • Meningkatkan cakupan pelayanan PDAM. (W1,W2-
Opportunity

dengan dukungan produktivitas air tinggi. (S1,S2- O2)


O1,O2) • Meningkatkan produksi air bersih dengan dukungan
• Meningkatkan kondisi fisik air minum dan air produktivitas air tanah tinggi. (W3,W4-O1,O2)
bersih masyarakat. (S3,S4-O2) • Menerapkan rainwater harvesting di seluruh
• Melakukan pemeliharaan infrastruktur distribusi kelurahan. (W7-O2)
air. (S3,S4-O2)
S-T W-T
• Membangun reservoir dan penyediaan truk • Meningkatkan teknologi filterisasi air bersih dan
distribusi air pada kecamatan yang kekurangan minum pada saat hujan dan kekeringan. (W5,W6-
air pada musim kemarau dan kecamatan dengan T1)
Threat

produktivitas air tanah langka. (S2-T1,T2) • Membatasi penggunaan air tanah pada wilayah
dengan produktivitas air tanah langka hingga
sedang. (W4-T1)
• Memantau kekurangan air pada musim kemarau.
Sumber: Hasil analisis, 2019
(W7-T1)
Indikasi Program Air Bersih
Kondisi Target
Anggaran
Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Program Eksisting Lokasi Instansi
Indikatif (Rp)
2019
2024 2029 2034 2039

Menyediaka Meningkatka Peningkatan Pengadaan Cakupan pelayanan 167.919 25.730 25.730 25.729 25.729 Semarang Timur, Dinas 300 M
n n cakupan cakupan konstruksi PDAM mencapai sambungan Gayamsari, Pekerjaan
infrastruktur pelayanan air pelayanan jaringan air 100% yaitu 270.837 Semarang Utara, Umum,
dasar yang bersih air PDAM sambungan.1 Pedurungan, PDAM
optimal Ngaliyan, Mijen,

Penyediaan Tersedianya truk 0 unit 3 3 Candisari, Mijen, Dinas 960 Jt


truk distribusi distribusi pada 6 Semarang Utara, Pekerjaan
air kecamatan yang Gunung Pati, Umum,
kekurangan air dan Gajah Mungkur, PDAM
produktivitas air Tembalang
tanah langka. 2

Meningkatka Peningkatan Penerapan Terbangunnya 0 unit 2 2 2 1 Genuk, Dinas 35 Jt


n kuantitas kualitas air teknologi teknologi filterisasi Semarang Pekerjaan
dan kualitas bersih filterisasi air air di 7 kecamatan 3 Selatan, Umum,
air bersih Candisari, Mijen, PDAM
Semarang Utara,
Gajah Mungkur,
Tembalang

Pemeliharaan Terlaksananya 0 16 16 16 16 Seluruh Dinas 1,02 M


jaringan pemeliharaan kecamatan kecamatan Pekerjaan
perpipaan air jaringan di seluruh Umum,
kecamatan setiap 5 PDAM
tahun. 4

Keterangan: 1Sustainable Development Goals 2030 Indonesia, 2Asumsi 1 unit /kecamatan, 3Asumsi 1 teknologi/kecamatan, 4Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Dasar
Sumber: Hasil analisis, 2019
Indikasi Program Air Bersih
Kondisi Target
Anggaran
Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Program Eksisting Lokasi Instansi
Indikatif (Rp)
2019
2024 2029 2034 2039

Menyediaka Meningkatka Peningkata Pembangunan Terbangunnya 5 0 unit 2 1 1 1 Ngaliyan, Mijen, Dinas 362,5 Jt
n n kuantitas n kuantitas reservoir dan reservoir dan IPA Banyumanik, Pekerjaan
infrastruktu dan kualitas air bersih IPA pada kecamatan Semarang Utara, Umum,
r dasar yang air bersih dengan Semarang PDAM
optimal produktivitas air Tengah
tanah tinggi1

Penerapan Terbangunnya 177 0 unit 45 44 44 44 Seluruh Dinas 177 Jt


rainwater instalasi kelurahan Pekerjaan
harvesting pemanenan air Umum
hujan sederhana2

Penerapan Tersosialisasinya 2.071.203 517.80 517. 517. 517. Seluruh kota Dinas 88,5 Jt
pelaporan 100% masyarakat penduduk 1 801 801 800 Pekerjaan
kekeringan air terkait layanan Umum,
berbasis telepon dan daring PDAM
telepon dan untuk pelaporan
daring kekeringan air3

Pembatasan Terdapat 2 zona 0 zona 3 3 Gunung Pati, Dinas 30 Jt


penggunaan konservasi dan Tembalang Pekerjaan
air tanah rambu larangan Umum,
pengambilan air PDAM
tanah pada daerah
dengan
produktivitas air
tanah langka4
Keterangan: 1Asumsi 1 reservoir dan IPA/kecamatan dengan produktivitas tanah tinggi, 2Asumsi 1 instalasi/kelurahan, 3Asumsi seluruh penduduk tahun 2039, 4Asumsi seluruh zona dengan produktivitas tanah langka.
Sumber: Hasil analisis, 2019
Rencana Peningkatan
Cakupan Air Bersih
1. Peningkatan cakupan
pelayanan PDAM di
6 kecamatan
2. Penyediaan truk
distribusi pada 6
kecamatan yang
kekurangan air dan
produktivitas air
tanah langka

Sumber: Hasil analisis, 2019


Rencana Konservasi Air
Tanah
1. Penetapan 2 zona
konservasi dan rambu
larangan pengambilan air
tanah pada daerah dengan
produktivitas air tanah
langka.
2. Pembangunan teknologi
filterisasi air di 7
kecamatan
3. Pembangunan 5 reservoir
dan IPA pada kecamatan
dengan produktivitas air
tanah tinggi

Sumber: Hasil analisis, 2019


SASARAN 1
Tersusunnya Rencana Penyediaan Infrastruktur Dasar di Kota Semarang

SASARAN 2
Tersusunnya Rencana Infrastruktur untuk Mengurangi Dampak Banjir dan
Rob di Kota Semarang

SASARAN 3
Tersusunnya Konsep dan Rencana Infrastruktur Pendukung Kota Semarang
yang Tangguh
SASARAN 2
Tersusunnya Rencana Infrastruktur untuk Mengurangi Dampak Banjir dan
Rob di Kota Semarang

AIR TRANSPORT TRANSPORT


DRAINASE
BERSIH LAUT UDARA
Flow Analysis Drainase Isu 2
Sasaran Tersedianya infrastruktur drainase untuk mengurangi dampak banjir dan rob di Kota Semarang
Pertanyaan

1.Seperti apa kondisi saluran drainase dan sungai


Bagaimana ketersediaan, potensi, ketercukupan daerah Bagaimana kondisi perubahan guna saat ini?
Rinci

resapan air (DRA)? lahan DRA? 2.Seperti apa pemeliharaan dan pengendalian yang
diterapkan pada drainase dan sungai?

Peta jenis tanah, Rencana/strate Standar/target


Data dan peta Kondisi dan peta
Kebutuhan

topografi, gi/kebijakan / rencana


drainase dan
Lokasi dan luas porositas, Standar/target landuse
Data

ketinggian air
pengendalian sungai drainase dan
DRA eksisting / rencana DRA eksisting dan bermasalah, peta
tanah, curah alih fungsi sungai bebas
rencana rawan bencana
hujan lahan DRA hambatan

Analisis supply Analisis supply Analisis


Analisis Data

DRA eksisting potensi DRA demand DRA Analisis deskriptif spasial


Analisis deskriptif spasial
Metoda

(deskriptif- (deskriptif- (deskriptif- perubahan guna lahan pada DRA


spasial) spasial) spasial)

Analisis ketercukupan
(supply-demand)

Ketercukupan daerah resapan air eksisting dan Ketercukupan infrastruktur


Keluaran

Kondisi perbedaan guna lahan DRA


potensi, ketercukupan daerah resapan air tahun drainase dan sungai untuk
eksisting dengan rencana
rencana mengurangi dampak banjir dan rob
PetaPeta Ruang Terbuka Hijau Air
Eksisting

Hasil Analisis Drainase Isu 2


Potensi Daerah Resapan

1. Jika disesuaikan dengan


Peraturan Kementerian Dalam
Negeri, luas Ruang Terbuka
Hijau Kota Semarang tahun
2039 belum mencapai 30% dari
total luas perkotaan. Luas RTH
eksisting baru 15,8 %
2. Terdapat wilayah yang
berpotensi sebagai daerah
resapan air di Kota Semarang
hingga 2039 yaitu di
Kecamatan Ngaliyan, Mijen,
Gunung Pati, Pedurungan, dan
Genuk

Sumber: Hasil analisis, 2019


Hasil Analisis Drainase Isu 2
Jika dioverlay dengan bangunan
yang ada di Kota Semarang
maka didapatkan hasil bahwa
terdapat bangunan yang
berada di daerah resapan
air Kota Semarang tahun 2019,
khususnya kawasan sempadan
yang berada di Kecamatan
Semarang Utara, Semarang
Barat, Semarang Timur,
Semarang Tengah, Semarang
Selatan, Gayamsari, Genuk,
Pedurungan, Candisari, Gajah
Mungkur, dan Tugu.

Sumber: Hasil analisis, 2019


Hasil Analisis Drainase Isu 2
1. Hampir seluruh sungai yang
diobservasi terdapat sedimentasi
sampah (6/8 sungai). Sungai yang
terdapat bangunan di sempadannya ada
di Sungai Sringin, Kaligawe, dan Kanal
Banjir Timur. Sungai yang ditutup
alirannya ke laut ada di Sungai Tenggang
dan Banger.
2. Drainase di jalan Citarum terputus
oleh bangunan. Drainase di Jalan Raya
Ngaliyan, Imam Bonjol, Citarum,
Kaligawe, dan Raden Patah mengalami
sedimentasi sampah

Sumber: Hasil analisis, 2019


SWOT Drainase Isu 2
Strength (S): Opportunity (O):
1. Tahun 2019, infrastruktur drainase untuk menghadapi banjir 1. Terdapat wilayah yang berpotensi sebagai daerah
dan rob merupakan prioritas pemerintah. resapan air di Kota Semarang hingga 2039 yaitu di
Kecamatan Ngaliyan, Mijen, Gunung Pati, Pedurungan, dan
Genuk.

Weakness (W): Threat (T):


1. Jika disesuaikan dengan Peraturan Kementerian Dalam 1. Drainase di Jalan Raya Ngaliyan, Imam Bonjol, Citarum,
Negeri, luas Ruang Terbuka Hijau Kota Semarang tahun 2039 Kaligawe, dan Raden Patah mengalami sedimentasi
belum mencapai 30% dari total luas perkotaan. sampah.
2. Jika dioverlay dengan bangunan yang ada di Kota Semarang 2. Sebagian besar drainase memiliki potensi genangan.
maka didapatkan hasil bahwa terdapat bangunan yang
berada di daerah resapan air Kota Semarang tahun 2019, 3. Drainase di jalan Citarum terputus oleh bangunan.
khususnya kawasan sempadan yang berada di Kecamatan 4. Hampir seluruh sungai yang diobservasi terdapat
Semarang Utara, Semarang Barat, Semarang Timur, Semarang sedimentasi sampah (6/8 sungai).
Tengah, Semarang Selatan, Gayamsari, Genuk, Pedurungan,
Candisari, Gajah Mungkur, dan Tugu. 5. Sungai yang terdapat bangunan di sempadannya ada di
Sungai Sringin, Kaligawe, dan Kanal Banjir Timur.
6. Sungai yang ditutup alirannya ke laut ada di Sungai
Tenggang dan Banger.
Sumber: Hasil analisis, 2019
Matriks SWOT Drainase Isu 2
Strength Weakness

S-O W-O
Opportunity

•Penetapan program pengadaan daerah resapan air •Pengadaan daerah resapan air di Kecamatan
dalam prioritas anggaran. (S1-O1) Ngaliyan, Mijen, Gunung Pati, Pedurungan, dan
Genuk. (W1-O1)

S-T W-T
•Pengerukan drainase tersedimentasi dan terputus. •Penertiban bangunan yang berada di daerah
(S1-T1,T2,T3) resapan air, khususnya kawasan sempadan yang
•Pelaksanaan normalisasi, pengadaan rambu larangan berada di Kecamatan Semarang Utara, Semarang
Threat

membuang sampah, pemantauan masyarakat. (S1-T4) Barat, Semarang Timur, Semarang Tengah, Semarang
•Pembangunan rumah susun, pemberian subsidi Selatan, Gayamsari, Genuk, Pedurungan, Candisari,
rumah, pemindahan lokasi bangunan di sempadan Gajah Mungkur, dan Tugu. (W2-T5)
sungai. (S1-T5)
•Penyediaan pompa pada sungai yang ditutup. (S1-T6)

Sumber: Hasil analisis, 2019


Indikasi Program Drainase Isu 2
Kondisi Target
Anggaran
Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Program Eksisting Lokasi Instansi
Indikatif (Rp)
2019
2024 2029 2034 2039

Mengurangi Mengoptimal Pengoptimal Pengadaan Tersedianya 5 daerah 0 daerah 3 2 Ngaliyan, Mijen, Bappeda 1,5 M
dampak kan fungsi kan fungsi daerah resapan air baru1 Gunung Pati,
banjir dan daerah daerah resapan air Pedurungan, dan
rob di Kota resapan air resapan air Genuk.
Semarang

Penertiban Tersedianya daerah 0 daerah 3 3 3 2 Semarang Utara, Dinas 1,1 M


bangunan resapan air tanpa Semarang Barat, Perumahan
yang berada bangunan liar di 11 Semarang Timur, dan Kawasan
di daerah kecamatan2 Semarang Permukiman
resapan air Tengah,
Semarang
Selatan,
Gayamsari,
Genuk,
Pedurungan,
Candisari, Gajah
Mungkur, dan
Tugu.

Keterangan: 1Asumsi 1 daerah resapan/kecamatan yang berpotensi sebagai DRA, 2Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Garis Sempadan.
Sumber: Hasil analisis, 2019
Indikasi Program Drainase Isu 2
Kondisi Target
Anggaran
Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Program Eksisting Lokasi Instansi
Indikatif (Rp)
2019
2024 2029 2034 2039

Mengurangi Merehabilitasi Rehabilitas Pembangunan Tersedianya pompa 0 unit 2 Sungai BBWS 1M


dampak fungsi sungai i fungsi pompa banjir pada 2 sungai yang Tenggang dan
banjir dan dan drainase sungai ditutup alirannya. 1 Banger
rob di Kota
Semarang

Normalisasi Terlaksananya 0 sungai 2 2 2 Sungai BBWS 600 M


sungai normalisasi 6 sungai Siliwangi,
yang terdapat Kaligawe,
sedimentasi sampah2 Jl.Printis, KBT,
KBB, Banger

Pembangunan Tersedianya rambu 0 unit 2 2 2 Sungai BBWS 60 Jt


rambu larangan di 6 sungai. 2 Siliwangi,
larangan Kaligawe,
membuang Jl.Printis, KBT,
sampah KBB, Banger

Relokasi Pembangunan Terbangunnya 1 0 unit 1 Kecamatan Disperkim 1T


bangunan rumah susun rumah susun3 Genuk
sempadan
sungai

Relokasi Terlaksananya 100% 0 sungai 1 1 1 Sungai Sringin, Disperkim 300 Jt


masyarakat ke relokasi dari 3 Kaligawe, dan
rumah susun bantaran sungai ke BKT
rumah susun3
Keterangan: 1Asumsi 1 pompa/sungai yang ditutup, 2Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai, 3Asumsi 1 rusun/3 sungai.
Sumber: Hasil analisis, 2019
Indikasi Program Drainase Isu 2
Kondisi Target
Indikator Anggaran
Sasaran Strategi Kebijakan Program Eksisting Lokasi Instansi
Program Indikatif (Rp)
2019 2024 2029 2034 2039

Mengurangi Merehabilitasi Rehabilitasi Pengerukan Terlaksananya 0 5 Jalan Raya Dinas 250 M


dampak fungsi sungai fungsi drainase pengerukan di drainase Ngaliyan, Pekerjaan
banjir dan dan drainase drainase 5 drainase Imam Umum
rob di Kota yang terdapat Bonjol,
Semarang sedimentasi Citarum,
sampah1 Kaligawe,
dan Raden
Patah
Penertiban Terlaksananya 0 1 Jalan Dinas 100 Jt
bangunan penertiban 1 kawasan Citarum Perumahan
yang kawasan dan
memutus bangunan yang Kawasan
drainase memutus Permukiman
drainase1

Keterangan: 1Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan

Sumber: Hasil analisis, 2019


Rencana Daerah Resapan Air
Baru Kota Semarang

1. Pengadaan daerah
resapan air di 5
kecamatan.
2. Penertiban
bangunan yang
berada di daerah
resapan air di 11
kecamatan.

Sumber: Hasil analisis, 2019 Rencana Penertiban Bangunan di Daerah Resapan Air
Rencana Rehabilitasi Fungsi
Sungai dan Drainase:
1. Pembangunan pompa di 2
sungai
2. Normalisasi dan
pembangunan rambu
larangan membuang sampah
di 6 sungai yang terdapat
sedimentasi sampah
3. Pembangunan rumah susun
4. Pengerukan di 5 drainase
yang terdapat sedimentasi
sampah
5. Penertiban 1 kawasan
bangunan yang memutus
drainase

Sumber: Hasil analisis, 2019


SASARAN 1
Tersusunnya Rencana Penyediaan Infrastruktur Dasar di Kota Semarang

SASARAN 2
Tersusunnya Rencana Infrastruktur untuk Mengurangi Dampak Banjir dan
Rob di Kota Semarang

SASARAN 3
Tersusunnya Konsep dan Rencana Infrastruktur Pendukung Kota Semarang
yang Tangguh
SASARAN 3
Tersusunnya Konsep dan Rencana Infrastruktur Pendukung Kota Semarang
yang Tangguh

AFFOR SECURE
EFFECTIVE DIVERSE
DABLE FLEXIBLE TECHNO
SANITATION TRANSPORT
ENERGY LOGY

SAFE ROBUST
DILIGENT EFFECTIVE
DRINKING INFRASTRU
MAINTENANCE TRANSPORT
WATER CTURE

Sumber: City Resilience Index,The Rockafeller Foundation, 2016


Pertanyaan Umum
Indikator 3
Persampahan
Bagaimana mewujudkan pelayanan sanitasi yang aman, terjangkau, handal, dan tersedia ke semua area kota?

Indikator

Aman = Pengelolaan sampah di TPA Terjangkau = Tarif yang ditetapkan minimum Handal = Frequensi pengangkutan Pelayanan menjangkau seluruh kota = Minimum pelayanan
tidak mencemari lingkungan (SSK 0,5% dan maksimum 1% dari pendapatan sampah sudah memenuhi kebutuhan 70% dari seluruh kota (Peraturan Menteri No 1 Tahun 2014
((Ditjen Cipta Karya Departemen PU) yang ada (SSK Kota Semarang) tentang Standar Pelayanan Minimum)
Kota Semarang)
Pertanyaan Rinci

Apakah ritasi pengangkutan sampah Apakah seluruh wilayah Kota Semarang


Apakah seluruh area TPA sudah difasilitasi Apakah retribusi sampah sesuai
sudah sesuai dengan kebutuhan di terlayani pengangkutan sampah?
saluran lindi? dengan ability to pay?
TPS?

Kebutuhan
Data
• Peta cakupan pelayanan
• Daftar tarif persampahan persampahan
• Siteplan TPA Jatibarang
• Kuesioner kemampuan • Data ritasi pengangkutan • Data pelayanan persampahan
• Peta area saluran lindi
masyarakat membayar tarif sampah • Rute pengangkutan
• Lokasi sumur air lindi
sampah • Data timbulan sampah persampahan
• Daftar pendapatan masyarakat • Peta sebaran TPS

Metode
Analisis
Data

Analisis deskriptif kemampuan Analisis deskriptif dan komparatif Analisis deskriptif spasial cakupan
Analisis deskriptif spasial area jangkauan masyarakat dalam membayar tarif antara timbulan sampah dengan pelayanan persampahan
saluran lindi di TPA Jatibarang persampahan? ritasi pengangkutan sampah

Keluaran

Kemampuan masyarakat Ritasi pengangkutan sampah yang Area pelayanan infrastruktur


Area pelayanan saluran air lindi di TPA
membayar tarif sampah optimal persampahan
Jatibarang
Pencapaian Indikator Effective Sanitation : Aspek Persampahan
Indikator: Pencapaian:
• Aman = Pengelolaan sampah di TPA tidak mencemari • Aman = Pengelolaan sampah harus dilengkapi dengan
lingkungan (SSK Kota Semarang) pengelolaan air lindi beserta salurannya, namun di TPA
Jatibarang saluran air lindi tidak melayani seluruh area
tumpukan sampah dan saluran drainase dan air lindi
bercampur  indikator belum tercapai
• Terjangkau = Tarif yang ditetapkan minimum 0,5% dan • Terjangkau = Biaya yang dikeluarkan untuk retribusi sampah
maksimum 1% dari pendapatan ((Ditjen Cipta Karya bulanan oleh masyarakat rata-rata <0,5% dari pendapatan
Departemen PU) bulanan  indikator tercapai

• Handal = Frequensi pengangkutan sampah sudah memenuhi • Handal = Frequensi pengangkutan sampah hanya memenuhi
100% kebutuhan yang ada (SSK Kota Semarang) 25% dari kebutuhan di Kota Semarang  indikator belum
tercapai
• Pelayanan tersedia di seluruh kota = Tingkat pelayanan
• Pelayanan tersedia di seluruh kota = Minimum pelayanan Persampahan di Kota Semarang berdasarkan hasil perhitungan
70% dari seluruh kota (Peraturan Menteri No 1 Tahun 2014 yaitu sebesar 73%, melebihi ketentuan dalam Peraturan
tentang Standar Pelayanan Minimum) Menteri No 1 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimum
yaitu presentase tingkat pelayanan sebesar 70%  indikator
tercapai

Sumber: Hasil analisis, 2019


Indikasi Program Effective Sanitation: Persampahan
Target Anggaran
Indikator Kondisi
Sasaran Strategi Kebijakan Program Lokasi Instansi Indikatif (Rp)
Program Eksisting 2024 2029 2034 2039

Tersusunny Mewujudkan Pembangunan Terbangunn Saluran lindi 0,5 km 1 km 1,35 TPA Jatibarang, Dinas 150 Jt
Terwujudnya
a konsep pelayanan Saluran Lindi ya saluran sepanjang km Kec Mijen Lingkung
pelayanan di Area TPA
dan sanitasi yang sanitasi yang air lindi di 0,47 Km an Hidup
rencana Jatibarang TPA
aman, aman,
infrastrukt terjangkau, Jatibarang
ur terjangkau, sepanjang
handal dan handal dan
pendukung 1,35 Km
Kota tersedia di tersedia di
Semarang semua semua
yang wilayah kota wilayah kota
tangguh
Perbaikan Terselesaika Saluran lindi 0,47 TPA Jatibarang, Dinas 50 Jt
saluran lindi di nnya sepanjang Km Kec Mijen Lingkung
Area TPA perbaikan 0,47 km an Hidup
Jatibarang saluran lindi dalam
di Area TPA kondisi tidak
Jatibarang lancar
Mempertahan Tarif Retribusi 0,15% 0,,3% 0,4% 0,5% Kota Semarang Dinas
kan tarif persampaha sampah Lingkung
persampahan n dibawah 0,03% dari an Hidup
yang 1% dari pendapatan
terjangkau pendapatan
masyarakat
untuk
masyarakat
yaitu 0,5%-1%
dari
pendapatan
Sumber: Hasil analisis, 2019
Indikasi Program Effective Sanitation: Persampahan
Target Anggaran
Indikator Kondisi Indikatif
Sasaran Strategi Kebijakan Program Lokasi Instansi
Program Eksisting (Rp)
2024 2029 2034 2039

Tersusunnya Mewujudkan Peningkatan Ritasi Belum 3¹ 2² 2³ 1⁴ ¹Kecamatan Dinas -


Terwujudnya
konsep dan pelayanan pelayanan ritasi Pengangkuta optimalnya tembalang, Lingkung
pelayanan persampahan di
rencana sanitasi yang sanitasi yang n Sampah ritasi pedurungan,nga an Hidup
infrastruktur 8 kecamatan meningkat pengangkuta liyan
aman, aman,
pendukung terjangkau, n sampah di ²Kecamatan
Kota terjangkau, 8 kecamatan gunungpati,
handal dan handal dan
Semarang banyumanik,
yang tangguh tersedia di tersedia di ³Kecamatan
semua semua semarang utara,
wilayah kota wilayah kota mijen
⁴Kecamatan
semarang barat,

Pemeliharaan Terpeliharan 248 unit 62 62 62 62 Kota Semarang Dinas 1,3 M


sarana TPS ya seluruh Lingkung
sarana TPS an Hidup
Kota
Pemeliharaan Terpeliharan 1295 unit 259 259 259 259 Kota Semarang Dinas 1,2 M
alat pengangkut ya 80% dari Lingkung
gerobak seluruh alat an Hidup
sampah pengangkut Kota
gerobak
sampah
Pemeliharaan Terpeliharan 691 unit 138 138 138 138 Kota Semarang Dinas 2,8 M
alat pengangkut ya 80% dari Lingkung
truk sampah seluruh alat an Hidup
pengangkut Kota
truck
sampah

Sumber: Hasil analisis, 2019


Rencana Pembangunan Saluran Air Lindi Baru di TPA Jatibarang

Untuk mencapai
pengolahan sampah yang
aman atau tidak
mencemari lingkungan,
maka diperlukan
pembangunan saluran air
lindi baru di TPA
Jatibarang.
Rencana pembangunan
saluran air lindi dilakukan
sepanjang 1,35 Km di
wilayah TPA Jatibarang
yang alirannya mengarah
ke tempat pengolahan air
lindi
Pertanyaan Umum
Indikator 3
Drainase
Bagaimana mewujudkan pelayanan sanitasi yang aman, terjangkau, handal, dan tersedia ke semua area kota?

Indikator
Aman = Pengembangan drainase yang Terjangkau = Tarif perawatan drainase Pelayanan menjangkau seluruh kota =
Handal = drainase dapat menegndalikan potensi
sesuai dengan kondisi lingkungan perkotaan tidak dipungut biaya kepada pelayanan 100% dari seluruh kota
banjir perkotaan (1. tidak ada genangan banjir di
masyarakat (permen PU 12 Tahun (permen PU 01 tahun 2014 tentang SPM)
wilayah perkotaan >10ha. (
2014 tentang drainase perkotaan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana
Pertanyaan Rinci Wilayah No. 534/KPTS/M/2001

Apakah jaringan drainase sudah terkoneksi


Apa saja program pengembangan drainase? Apakah terdapat retribusi dalam
Apakah terdapat banjir perkotaan? ke seluruh perkotaan?
perawatan drainase?

Kebutuhan
Data Sistem pengelolaan jaringan Peta cakupan pelayanan
Program pengembangan drainase Luas daerah banjir perkotaan jaaringan drainase
drainase perkotaan

Metode
Analisis
Data
Analisis deskriptif spasial terkait Analisis deskriptif spasial cakupan
Analisis deskriptif program Analisis deskriptif sistem luas genangan banjir di Kota
pengelolaan jaringan drainase pelayanan drainase
pengembangan drainase Semarang

Keluaran

Program-program pengembangan Sistem pengelolaan drainase Sistem pengelolaan drainase Area pelayanan infrastruktur drainase
drainase
Pencapaian Indikator 3 Effective Sanitation : Aspek Drainase

Indikator: Pencapaian:
1. Aman : Pengembangan drainase yang sesuai 1. Aman : Pengembangan drainase sudah
dengan kondisi lingkungan menyesuaikan dengan kondisi topografi dan
lingkungan  indikator tercapai
2. Terjangkau = Tarif perawatan drainase
2. Terjangkau : tarif perawatan drainase tidak
perkotaan tidak dipungut biaya kepada
dipungut biaya secara langsung  indikator
masyarakat tercapai
3. Handal = drainase dapat menegndalikan 3. Handal : Potensi genangan banjir pada tahun 2030
potensi banjir perkotaan (Bakti, 2010) adalah 4486 Ha  indikator belum tercapai
4. Pelayanan menjangkau seluruh kota = 4. Pelayanan mengjangkau seluruh kota : drainase
pelayanan 100% dari seluruh kota belum mencapai seluruh kawasan Kota Semarang.
8,3% kawasan tidak memiliki integrasi jaringan
drainase. (observasi)  indikator belum tercapai

Sumber: Hasil analisis, 2019


Indikasi Program Effective Sanitation: Drainase
Target Anggaran
Indikator
Sasaran Strategi Kebijakan Program Lokasi Instansi Indikatif
Program
2019 2024 2029 2034 2039 (Rp)

Tersusunnya Mengurangi luas area Pengurangan luas Penyusunan Terdapat Belum 1 Seluruh DAS Dinas PU 160 jt *
konsep dan banjir di Kota area banjir Kota kajian terkait dokumen ada Semarang
rencana Semarang Semarang potensi area kajian terkait
infrastruktur banjir di Kota potensi banjir
pendukung Semarang di kota
Kota semarang
Semarang
yang
Tangguh

Penyusunan Terdapat kajian Belum 1 Seluruh DAS Dinas PU 160 Jt*


kajian penyebab penyebab ada Semarang
banjir di Kota banjir di Kota
Semarang Semarang

Meningkatkan Peningkatan Penyusunan Terdapat kajian Belum 1 Seluruh DAS Dinas PU 160 Jt*
pelayanan drainase pelayanan kajian peningkatan ada Semarang
ke seluruh kota drainase ke peningkatan pelayanan
seluruh kota pelayanan drainase
drainase Kota
Semarang

Pembangunan Pelayanan Pelaya 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% Kecamatan Dinas PU 1 M**
drainase drainase 100% nan Genuk dan
perkotaan 99,2% Pedurungan
(Jalan
Citarum dan
Raden Patah)

Keterangan : *) LPSE Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019


**) APBD Kota Semarang
Pertanyaan Umum
Belum Terlayaninya Sanitasi yang Aman, Terjangkau, Handal dan Tersedia ke Indikator 3
Air Limbah
Semua Area Kota

Indikator
Aman = Pengolahan air limbah di Terjangkau = Tarif penyedotan Handal = Kapasitas pengolahan air Pelayanan tersedia di seluruh kota =
IPLT tidak mencemari lingkungan lumpur tinja ≤ 1% dari pendapatan limbah di IPLT sudah sesuai dengan minimum pelayanan air limbah
(Permen PUPR No. 4 th 2017) (JICA, 2012) kebutuhan (USAID, 2016) sistem terpusat 80% dari wilayah
kota (JICA, 2012)

Pertanyaan
Rinci 1. Berapa kapasitas IPLT saat ini? Apakah IPAL Komunal
Apakah tarif penyedotan air limbah Apakah kapasitas pengolahan air
2. Apa teknologi pengolahan IPLT telah tersebar ke semua
antara pemerintah dan swasta limbah di IPLT sesuai dengan
saat ini? area kota?
sesuai ATP? kebutuhan?

Kebutuhan
Data Data tarif
Data Data penyedotan Data preferensi Data jumlah Peta
kapasitas dan pengawasan Data Data volume air
air limbah penduduk yang IPAL persebaran
teknologi pencemaran pendapatan limbah yang
oleh mau beralih ke Komunal IPAL
pengolahan lingkungan masyarakat masuk ke IPLT
pemerintah layanan lumpur eksisting Komunal
IPLT oleh IPLT dan swasta tinja terjadual

Metoda Analisis
Data
Analisis kapasitas,
teknologi pengolahan Analisis kemampuan Analisis Analisis preferensi Analisis cakupan
dan pengawasan masyarakat membayar kapasitas IPLT penduduk yang mau pelayanan IPAL
pencemaran penyedotan lumpur tinja eksisting beralih ke layanan Komunal (spasial
lingkungan (deskriptif kualitatif) (deskriptif lumpur tinja terjadual kualitatif)
(deskriptif kualitatif) kualitatif) (deskriptif kualitatif)

Keluaran
Kondisi pengelolaan IPLT Identifikasi tarif penyedotan lumpur Kondisi kapasitas IPLT yang sesuai Identifikasi persebaran IPAL Komunal
terhadap pencemaran lingkungan tinja yang terjangkau dengan kebutuhan ke semua area kota
Pencapaian Indikator 3 Effective Sanitation : Aspek Limbah
Indikator: Pencapaian:
• Aman = Pengolahan air limbah di IPLT tidak mencemari • Aman = Tidak ada pengolahan air limbah dengan teknologi
lingkungan (Permen PUPR No. 4 th 2017) apapun di IPLT, hanya dikeringkan secara manual. Efluen air
limbah langsung dibuang ke Banjir Kanal Timur dan berpotensi
mencemari lingkungan  indikator belum tercapai
• Terjangkau = Tarif penyedotan lumpur tinja ≤ 1% dari • Terjangkau = Perhitungan batas maksimal tarif penyedotan lumpur
pendapatan (JICA, 2012) tinja berdasarkan pendapatan masyarakat Rp 1.057.680 /KK/3
tahun. Tarif penyedotan lumpur terjadual berdasarkan studi USAID
(2016) Rp 335.000/KK/3 tahun (0,3% dari pendapatan) 
indikator tercapai
• Handal = Kapasitas pengolahan air limbah di IPLT sudah sesuai • Handal = Kapasitas pengolahan air limbah di IPLT 75 m3/hari. Truk
dengan kebutuhan (USAID, 2016) tinja yang datang maks 20 truk (60 m3/hari). Persentase warga
yang mau beralih ke program penyedotan terjadual 90,86% (87 KK
dari 105 responden). Jika penyedotan terjadual dilakukan setiap 3
tahun sekali, maka per hari ada 1 KK yang dilayani dan ada
penambahan 3 m3/hari, sehingga total volume air limbah yang
masuk IPLT 63 m3/hari  indikator tercapai
• Pelayanan tersedia di seluruh kota = minimum pelayanan air • Pelayanan tersedia di seluruh kota = dari total 177 kelurahan,
limbah sistem terpusat 80% dari wilayah kota (JICA, 2012) terdapat 56 kelurahan yang kawasan permukimannya belum
dilayani oleh IPAL Komunal (sekitar 32% dari total kelurahan).
Pelayanan air limbah sistem terpusat baru melayani 68% dari
wilayah kota  indikator belum tercapai

Sumber: Hasil analisis, 2019


Indikasi Program Effective Sanitation: Air Limbah
Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kondisi Target Lokasi Instansi Anggaran
Program Eksisting Indikatif
(Rp)
2024 2029 2034 2039

Tersusunny Mewujudk Perwujuda Pembanguna Terbangunn Tidak ada 50% 50% IPLT Tembak Rejo Dinas 4M¹
a konsep an n n IPLT yang ya 100% teknologi Lingkungan
dan pelayanan pelayanan tidak IPLT dengan pengolah Hidup, Dinas
rencana sanitasi air limbah mencemari teknologi an Pekerjaan
infrastrukt yang yang lingkungan yang tidak Umum
ur aman, aman, mencemari
pendukung terjangkau, terjangkau, lingkungan
Kota handal dan handal dan
Semarang tersedia ke tersedia ke
yang semua semua
Tangguh wilayah wilayah
kota kota

Penstabilan Tarif Tarif 0,45 0,60 0,75 0,9 Kota Semarang Dinas 2M
tarif penyedotan penyedot Lingkungan
penyedotan air limbah an 0,3% Hidup
air limbah dibawah 1% dibawah
dibawah 1% dari 1% dari
dari pendapatan pendapat
pendapatan an

Keterangan : ¹) LPSE Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019


Sumber: Hasil analisis, 2019
Indikasi Program Effective Sanitation: Air Limbah
Sasaran Strategi Kebijakan Program Indikator Kondisi Target Lokasi Instansi Anggaran
Program Eksisting Indikatif
(Rp)
2024 2029 2034 2039

Tersusunny Mewujudk Perwujuda Penstabilan Dipertaha Pengolah 65 67 69 71 IPLT Tambak Rejo Dinas 150 jt ¹)
a konsep an n pengolahan nkannya an air Lingkungan
dan pelayanan pelayanan air limbah ke pengolaha limbah ke Hidup
rencana sanitasi air limbah IPLT n air IPLT 63
infrastrukt yang yang maksimal 75 limbah ke m3/hari
ur aman, aman, m3/hari IPLT
pendukung terjangkau, terjangkau, maksimal
Kota handal dan handal dan 75
Semarang tersedia ke tersedia ke m3/hari
yang semua semua
Tangguh wilayah wilayah
kota kota

Peningkatan Terlayanin 120 10 15 15 17 57 lokasi di 11 Dinas 22,8 M ²)


cakupan ya IPAL kelurahan kecamatan Perumahan
pelayanan Komunal yang baru dan
air limbah di 177 terlayani Permukiman
domestik ke kelurahan IPAL
seluruh Komunal
wilayah kota
Keterangan : ¹) APBD 2019 Kota Semarang
²) LPSE Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
Sumber: Hasil analisis, 2019
Peta Rencana Cakupan Wilayah IPAL
Komunal Tahun 2039
Rencana Cakupan Wilayah 57 IPAL Komunal :
1. Kec. Ngaliyan :Kel. Gondoriyo, Bringin, Podorejo,
Ngaliyan, Banbankerep
2. Kec. Mijen :Kel. Ngadirgo, Wonolopo, Jatisari,
Pesantren, Kedung Pane, Bubakan
3. Kec. Gunung Pati :Kel. Cepoko, Nongko Sawit,
Kandri, Kali Segoro
4. Kec. Banyumanik :Kel. Tinjomoyo, Ngesrep, Sumur
Boto, Banyumanik, Pudak Payung
5. Kec. Tembalang :Kel. Jangli, Mangunharjo,
Tembalang, Bulusan, Rowosari, Meteseh, Sendang
Mulyo, Gedung Mundu
6. Kec. Pedurungan :Kel. Tlogomulyo, Pedurungan
Tengah, Pedurungan Kidul
7. Kec. Genuk :Kel. Karangroto, Bangetayu Wetan,
Kudu, Sembungharjo, Terboyo Wetan, Trimulyo
8. Kec. Gayamsari :Kel. Sambirejo, Siwalan, Pandean
Lamper
9. Kec. Semarang Utara :Kel. Tawangsari, Tawangmas,
Panggung Lor, Panggung Kidul, Bulu Lor, Plombokan
10. Kec. Semarang Barat :Kel. Cabean, Salaman Mloyo,
Bulustalan, Bojong Salaman, Bongsari, Ngemplak,
Kalibanteng Kidul, Gesikdrono
11. Kec. Tugu :Kel. Tugurejo, Jrakah

Sumber: Hasil analisis, 2019


Rencana Wilayah
Prioritas
Aspek Prioritas Pembangunan

Aspek Jumlah Program


Air Bersih 25
Air Limbah 28
Drainase 52
Persampahan 16
Energi dan Kelistrikan 28
Transportasi Darat 15 Aspek yang menjadi prioritas dalam
Transportasi Laut 30 pembangunan infrastruktur adalah Drainase
Transportasi Udara 48 yang diikuti dengan Aspek Transportasi Udara
lalu Aspek Transportasi Laut
Fasos Fasum 22

Sumber: Hasil analisis, 2019


Peta Overlay Prioritas Pembangunan
Infrastruktur dan Kawasan Strategis
Pembangunan Ekonomi
Kawasan Priortias Pembangunan Infrastruktur Tinggi
1. Kec. Semarang Tengah
2. Kec. Semarang Barat
3. Kec. Semarang Utara
4. Kec. Genuk

Kawasan Priortias Pembangunan Infrastruktur Menengah


1. Kec. Tugu
2. Kec. Ngaliyan
3. Kec. Mijen
4. Kec. Gunung Pati
5. Kec. Banyumanik
6. Kec. Tembalang
7. Kec. Pedurungan
8. Kec. Gayamsari

Kawasan Priortias Pembangunan Infrastruktur Rendah


1. Kec. Semarang Selatan
2. Kec. Gajah Mungkur
3. Kec. Candisari
4. Kec. Semarang Timur

Sumber: Hasil analisis, 2019


Peta Prioritas Pembangunan
Infrastruktur

Kawasan Priortias Pembangunan Infrastruktur


A. Kecamatan Semarang Utara
• Kelurahan Bandarharjo
• Kelurahan Tanjung Emas
B. Kecamatan Semarang Barat
• Kelurahan Dadapsari
• Kelurahan Purwosari
• Kelurahan Plombokan
• Kelurahan Bulu Lor
• Kelurahan Cabean
• Kelurahan Salaman Mloyo
• Kelurahan Bojong Salaman

Sumber: Hasil analisis, 2019


Terima
Kasih
Any question?

Anda mungkin juga menyukai