Anggota:

SITI RAHMAH (G1A113026)

ANDI AMMAR (G1A113027)

NOVITA DIAN SYAFITRI (G1A113028)

AYYUHUMAH AMALIA (G1A113029)

OKTOVIA RESKA NURMAJID (G1A113030)

SALSABILA ARIEFANI (G1A113031)

MAYA SARI RAHAYU (G1A113032)

INTAN MUSTIKA (G1A113033)

FEBRIANO RAMADHANA N (G1A113055)

IQLIMA KHAIRIYAH PUTRI (G1A113056)

Skenario
Rani seorang mahasiswa kedokteran yang sedang mempelajari
sistem endokrin. Rani mempunyai seorang kakak yang sekarang
dalam masa menyusui. Setelah Rani mempelajari sistem endokrin,
Rani baru menyadari ternyata proses menyusui dipengaruhi oleh
hormon yang dihasilkan oleh organ endokrin selain dipengaruhi
refleks menghisap bayi pada putting susu. Banyak sekali hormon
yang dihasilkan oleh organ/ kelenjar endokrin nantinya akan
mempengaruhi organ target sehingga menimbulkan respon tubuh.
Hormon-hormon ini juga memiliki struktur kimia berbeda-beda.
Sekresi hormon tersebut diatur oleh mekanisme negatif/ positif
feedback.
 KLARIFIKASI ISTILAH

sistem endokrin hormon

refleks organ target
menyusui sekresi
feedback kelenjar
 Pengertian dan Fungsi Sistem
Endokrin
Sistem Endokrin : sistem organ yang terdiri atas kelenjar
endokrin yang mensekresikan hormon yang akan dihantarkan
melalui sirkulasi darah ke organ target atau sel target.
Fungsi Sistem Endokrin:
1. Mengatur metabolism organic serta keseimbangan H2O dan
elektrolit
2. Menginduksi perubahan adaptif untuk membantu tubuh
menghadapi situasi stress
3. Mendorong perkembangan tubuhyang lancar dan berurutan
4. Mengontrol reproduksi
5. Mengatur produksi sel darah merah
6. Bersama system saraf otonom, mengontrol dan mengintegrasikan
sirkulasi dan pencernaan serta penyerapan makanan
7. Untuk homeostatis dan pengaturan sistem organ lainnya
8. Untuk menyesuaikan dan mengatur aktifitas sistem tubuh agar
dapat menjawab kebutuhan eksterna dan interna yang selalu
berubah dari organ tersebut dengan cara mensekresikan hormon
Organ/kelenjar Sistem Endokrin
1. Hipotalamus
2. Glandula hipofisis
3. Glandula Pineal
4. Glandula Thyroid
5. Glandula Parathyroid
6. Glandula Adrenal
7. Pankreas
8. Testis
9. Ovarium
10. Thymus
11. GI Tract
12. Ginjal
13. Jantung
EMBRIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
Secara kolektif berasal dari 3 lapis benih (ektoderm,
mesoderm dan endoderm) yg berkembang pada waktu
berlainan selama pertumbuhan embrio:
1. Ektoderm: glandula hipofisis, glandula pineal, medula
adrenal, hipotalamus
2. Mesoderm: korteks adrenal, ovarium, testis, jantung,
ginjal
3. Endoderm: pankreas, gland.tiroid, gland.paratiroid,
timus, GI tract.
Anatomi & Histologi Organ/
Kelenjar Sistem Endokrin
Hypothalamus (diencephalon)
 Bagian otak
 Memelihara homeostasis
 regulasi internal
environment, mis:
 HR
 Temperatur
 Water balance
 Sekresi kelenjar pituitari
Hypophysis/Pituitari
 Berat: ± 0,6 gr
 Letak: basis cranii
(sella turcica)
 Atap  dilapisi oleh
duramater (diafragma
sella)
 Dibagi 2 bagian:
 Lobus anterior
(adenohypophysis)
 Lobus posterior
(neurohypophysis)
adenohypophysis
 Mediator antara otak
dengan kelenjar lain
 Diencephalon
(hypothalamus) 
hypothalamic-releasing
hormon  adenohypopyisis
 hormon glandotropik 
kelenjar endokrin lain
  master of gland
 (Mikroskopis) ADENO HYPOPHYSIS

1. PARS DISTALIS = LOBUS ANTERIOR

 75% kelenjar.
 Sel-sel tersusun memanjang / berkelompok.
 Terdapat banyak anyaman kapiler.
Pewarnaan H.E.
A. Sel chromophobe.
B. Sel chromophil :
-1.Sel Acidophil = sel alfa
-2.Sel Basophil = sel beta

2. PARS INTERMEDIA
 Rudimenter.
 Lempeng-2 lap sel tipis & folikel isi koloid.
 Granula basophilik dlm sel.
 SEL CHROMOPHOBE
(Chieff cells=C-cells)
-sitoplasma tdk menyerap
warna.
-hanya kelihatan inti.
-ditengah-2 lempengan sel-sel
chromophil.
SEL ACIDOPHIL
- Sitoplasma merah.
- Sel besar.
SEL BASOPHIL
-Sel Basophil > Sel acidophil.
-sitoplasma merah ungu/biru.
neurohypophysis
 Berisi axon dari neuron
kelanjutan dari
hypothalamus
 Transportasi,
penyimpanan dan
pengeluaran hormon-
hormon diencephalon
 Produk:
 Oxitosin
 ADH
 NEURO HYPOPHYSE
 Struktur Histologis tdd:
- Sabut saraf tak bermyelin.
asal dr neuro-secretory cells hypotalamus.
- Sel Pituicyte.
Mirip neuroglia, sel kecil + tonjolan
sitoplasma pendek.
- HERRING BODIES = neurosekret dari
sel neurosekret di hypothalamus axon.
 Hormon : ADH = VASOPRESIN
OXYTOCIN
HERRING BODIES
Glandula Thyroid
 Berat: 18 – 60 gr
 2 lobus  dihub.kan oleh
istmus
 Setinggi cartilago trachea
II – IV
 50% populasi  lobus
pyramidalis
 Hormon:
 Tiroxin
 Triiodotironin
 calcitonin
 THYROID
HISTOLOGIS.
 Thyroid folicle (bentukan bulat ukuran bervariasi)

-Tdd sel-sel folikel (selapis kubis) + koloid ditengahnya.

-Sering tdp vacuola resorbsi.
-Diliputi jar ikat tipis banyak pemb darah.
-Epitel & warna koloid dpt berubah (kubis  silindris).

 Sel Parafolikuler
- kelompok sel diantara thyroid folikel.menempel basal membran TF.
-sekresi H. Thyrocalcitonin. menurunkan kadar ion kalsium darah.
Glandula Parathyroid
 4 buah  belakang
gld. Thyroid (dalam
capsula fibrosa)
 Bentuk lentiforme
 8 mm, 30 – 50 mg
 Produk: parathormon
 PARA THYROID
MIKROSKOPIS / HISTOLOGIS
1. Chieff cell(Principal cell)
-Sel kecil, inti ditengah, sitoplasma agak acidophilic( H.E. merah muda)
-sitoplasma pucat ( >>glikogen)
-sitplasma gelap (<<glikogen)
-granula (++) Parathyroid-hormon (parat-hormon)
- sdh ada sejak lahir.
2. Oxyphiel cell
- >> dari chieff cell.
- Tersebar diantara chieff cell
- Fs belum jelas
- ada sejak pubertas
Pancreas
 Ukuran: 17,8 X 3,8 cm
 Di bawah gaster, berhubungan
dengan duodenum
 Glandula eksokrin dan endokrin
 Eksokrin  menghasilkan enzim:
 Amilase
 Lipase
 Triptase
 HISTOLOGIS Endokrin  pulau
Langerhans pancreas (islet of
pancreas):
 Sel alpha-2  glukagon
 Sel beta  insulin
 Sel alpha-1  somatostatin
Glandula Adrenal
 Berat ±5 gr, terletak
pada kutub atas ginjal
 Terbungkus oleh
capsul lemak ginjal
 Bentuk segitiga -
semilunaris
 Terdiri atas 2 kelenjar
endokrin:
 Cortex adrenal
 Medulla adrenal:
Cortex Adrenal
 80-90%
 Sel-sel epitel:
 Zona glomerulosa
 Zona fasciculata  paling produktif
 Zona reticularis
 Produk:
 Glucocorticoid: cortisol
 Mineralocorticoid: aldosteron
 Hormon sex
ZONA GLOMERULOSA
- Lapisan tipis. Tepat dibawah kapsul.
-Tdd sel silindris membentuk bentukan bulat/ovoid dikelilingi kapiler.
-Inti sel bulat, nucleolus jelas.
-Sitoplasma acidophilic,granula basophilic.
-membentuk H. mineralo corticoid
(deoxycorticosteron & aldosteron)
Untuk metabolisme mineral.
Zona fasciculata
 Sel-sel berdert tersusun sejajar.
 Tdp kapiler.
 Sel polyhedral,inti openfaced type, sitoplasma tdp lipid droplet 
lubang-2 spt busa Spongiocyte.
 Fungsi:
Bersama zona retikularis H. glucocortikoid
(cortison,cortisol,corticosteron)
Merangsang gluconeogenesis.
ZONA RETICULARIS
 Sel-sel membentuk nyaman yg saling
beranastomose.
 Berakir pd bag medula.
 Sitoplsma merah gelap lipid droplet (-).
 FS: membentuk H.glucocorticoid
(dehydro epi andosteron)
Medulla Adrenal
 Derivat “stem cell” simpatis (paraganglion
suprarenal)
 Produk:
 Adrenalin (epinephrin)
 Noradrenalin (norepinephrin)

HISTOLOGIS MEDULA ADRENAL

 Sel dlm bentuk lenpengan-lempengan dikelilingi kapiler,vena,sel
ganglion simpatik.
(sgb post synaptic fibers)
Ovarium
 Berbentuk mirip buah
almond, ukuran: 2,5-5
cm
 Menghasilkan:
 Ovum
 Hormon sex:
 Estrogen

 progesteron
HISTOLOGIS
 Secara mikroskopis terdiri dua bagian
1. Korteks atau zona parenchymatosa
2. Medula atau zona vasculosa.
 CORTEX
 terletak di pinggir ovarium mengelilingi medula
 terdiri dari jar. ikat yang banyak mengandung sel-sel dan serabut
interseluler dan sedikit pembuluh darah yang berwarna keputihan
membentuk suatu lapisan yang disebut tunika albuginea.
 Pada wanita dewasa tampak banyak folikel dari berbagai stadium
 Batas antara medula dan cortex tidak begitu tegas.
 MEDULA
 Terletak di bagian tengah ovarium
 Berisi jaringan ikat longgar,mengandung serabut-serabut elastis,
beberapa otot polos, arteri pembuluh limf dan saraf.
 Karena massa pembuluh darah relatif besar maka disebut zona
vasculosa
Testis
 Berbentuk seperti buah
plum, ukuran 4-5 cm
 Menghasilkan:
 Sperma
 Hormon: androgen (sel
Leydig/sel-sel interstitial
tubulus seminiferus)
HISTOLOGIS
 Kelenjar tubular kompleks
 Dikelilingi oleh kapsula jar ingan penyambung.
 Dibungkus oleh kapsula fibrosa yang tebal yaitu tunika
albugenia.
 Di bawahnya terdapat jaringan penyambung vaskular
jarang yaitu tunika vaskulosa, yang bersatu dengan
stroma testis yang merupakan jaringan penyambung
interstitial .
 Tubulus seminiferus
 Dibatasi oleh epitel berlapis kompleks.
 Setiap lobus testis di dapat 1-4 tubulus seminiferus.
 Terdiri atas:
 tunika fibrosa
 lamina basalis
 epitel germinativum
 EPIPHYSIS CEREBRI / PINEAL
MAKROSKOPIS
 Bentuk kerucut.
 Sebesar kacang (12mm)
 Terletak di mesencephalon
(midbrain), pada atap ventriculus
tertius (Dibelakang ventrikel III
Otak.)

HISTOLOGIS
1. SEL PINEALOCYTE
sel prenchym
Ag impregnasi  sitoplasma
bercabang
2. SEL INTERSTITIAL
inti memanjang
disamakan dgn sel glia
Thymus
 2 lobus, oval
 Terletak di mediastinum
di atas pericardium
 Berkembang sempurna
pada anak-anak, dewasa
 involusi
HISTOLOGIS
 Tiap lobus dibungkus oleh kapsul jaringan ikat yang
membentuk septa- septa sehingga membentuk lobulus-
lobulus
 Tiap lobulus terdiri dari korteks dan medula
 Tidak mempunyai pembuluh limfe aferen atau nodulus
limfatikus.
 Banyak pembuluh darah
Korteks
 Banyak mengandung limfosit
 Tanpa pembentukan limfonodus
 Sel- sel epitel retikuler jarang, Tidak dijumpai germinal
centre
Medula
 Mengandung limfosit lebih sedikit
 Sel- sel epitel retikuler lebih banyak
 Hassal bodies / badan hassal/ corpuscles thymic
 Hormon yang Dihasilkan
Organ Sistem Endokrin
1. Hypotalamus
Hormone Hormone Target Hormone Effects
RELEASING HORMONES
Corticotropin-releasing Corticotropic cells in pars Increases secretion of
hormone (CRH) distalis of anterior adrenocorticotropic
pituitary hormone
(ACTH)
Gonadotropin-releasing Gonadotropic cells in pars Increases secretion of
hormone (GnRH) distalis of anterior follicle-stimulating
pituitary hormone
(FSH) and luteinizing
hormone (LH)
Growth hormone–releasing Somatotropic cells in pars Increases secretion of
hormone (GHRH); also distalis of anterior growth
called somatocrinin pituitary hormone (GH)
Prolactin-releasing factor Mammotropic cells in pars Increases secretion of
(PRF) distalis of anterior prolactin (PRL)
pituitary
1. Hypotalamus
Hormone Hormone Target Hormone Effects
INHIBITING HORMONES
Growth hormone– Somatotropic cells in pars Decreases secretion of
inhibiting distalis of anterior pituitary growth hormone (GH)
hormone (GHIH); also
called
somatostatin
Prolactin-inhibiting Mammotropic cells in pars Decreases secretion of
hormone distalis of anterior pituitary prolactin (PRL)
(PIH); also called dopamine
2. Hipofisis Anterior
Adrenocorticotropic Adrenal cortex Stimulates production of
hormone corticosteroid hormones
(ACTH)
Follicle-stimulating Female: Ovaries Female: Stimulates growth
hormone Male: Testes of ovarian follicles
(FSH) Male: Stimulates sperm
production

Thyroid-stimulating Thyroid gland Stimulates thyroid hormone

hormone (TSH); synthesis and secretion
2. Hipofisis Anterior
````````````````````````````
Hormone
Luteinizing hormone
Hormone Target
Female: Ovaries
Hormone Effects
Female: Stimulates ovulation,
```
(LH) Male: Testes estrogen and progesterone
synthesis in corpus luteum of ovary
Male: Stimulates androgen
synthesis in testes
Prolactin (PRL) Female: Mammary Female: Stimulates milkproduction
glands in mammaryglands
Male: Interstitial cells in Male: May play a role in the
testes sensitivity of the interstitial cells to
LH
Growth hormone Almost every cell in the Stimulates increased growth and
(GH) body metabolism in target cells
Melanocyte- Melanocytes Stimulates synthesis of melanin
stimulating and dispersion of melanin granules
hormone (MSH) in epidermal cells
2. Hipofisis Posterior
Hormone Hormone Target Hormone Effects
Antidiuretic Kidney, smooth muscle in Stimulates reabsorption of
hormone arteriole walls water from tubular fluid
(ADH); also called in kidneys; stimulates
vasopressin vasoconstriction in arterioles
of body, thereby raising
blood pressure
Oxytocin (OT) Female: Uterus, Female: Stimulates smooth
mammary muscle contraction in
glands uterine wall; stimulates milk
Male: Smooth muscle of ejection from mammary
male reproductive tract glands
Male: Stimulates contraction
of smooth muscle of male
reproductive tract
3. Glandula Thyroid dan Parathyroid

Hormone Hormone Target Hormone Effects

Thyroid hormone (TH) Most body cells Increases metabolism, oxygen use,
Thyroxine (T4) and growth, and energy use; supports and
triiodothyronine (T3) increases rate of development

Calcitonin Bone, kidney Reduces calcium levels in body fluids;

decreases bone resorption and
increases calcium deposition in bone
Parathyroid hormone Bone, small Increases calcium levels in blood
(PTH) intestine, kidney through bone resorption (so calcium
may be delivered to tissues needing
calcium ions, such as muscle tissue);
increases calcium absorption by small
intestine by calcitriol;decreases calcium
loss through the kidneys
4. Glandula Adrenal
Hormone Source Hormone Hormone Effects
Target
Mineralocorticoid Zona glomerulosa Kidney cells Regulate electrolyte
s (e.g., of adrenal composition and
aldosterone) cortex concentration in body fl
uids
Glucocorticoids Zona fasciculata of Liver cells Stimulate lipid and protein
(e.g., adrenal metabolism; regulate blood
cortisol, cortex glucose levels
corticosterone)
Gonadocorticoids Zona reticularis of Sex organs Protein synthesis in sex
(e.g., adrenal organ cells
androgens) cortex
Epinephrine and Chromaffi n cells Various cells Work with the sympathetic
norepinephrine of adrenal throughout the division of the ANS to
medulla body stimulate fi ght-or-fl ight
response
5. Pankreas
Hormone Source Hormone Target Hormone Effects
Glucagon Alpha cells of Liver, adipose cells Increases blood glucose
pancreatic levels, glycogen
islets breakdown in liver cells,
lipid breakdown in
adipose cells
Insulin Beta cells of Liver, body cells Decreases glucose levels
pancreatic in body fluids, glucose
islets transport into target
cells; promotes glycogen
and lipid formation and
storage
Somatostatin Delta cells of Alpha and beta cells Slows release of insulin
pancreatic of and glucagon to slow
islets pancreatic islets rate of nutrient
absorption during
digestion
Pancreatic F cells of pancreatic Delta cells of Suppresses somatostatin
polypeptide islets pancreatic islets secretion from delta cells
Gland/Org Hormone Hormone Target Hormone Effects
ans
Kidney a. Calcitriol a. small intestine cells a. Promotes calcium
b. Eritropoietin b. Red bone marrow absorption in small
c. Renin c. Zona glomerulosa of intestine
adrenal cortex b. Stimulates erythrocyte
production and maturation
c. Stimulates secretion
aldosteron
Pineal Melatonin Brain influence mood and sexual
Gland. maturation
Heart Atriopeptin Kidney Increases sodium and water
loss in urine, resulting in
decreased blood pressure
and volume
GI tract Gastrin, Sekretin, Pancreas, liver, Controls overall secretory
CCK, inhibin gallbladder activity and motility in GI
tract
Placenta Estrogen, Many tissues of mother Stimulate fetal development
progesterone and fetus and maternal bodily
adaptations to pregnancy;
prepare mammary glands
for lactation
Gland/Or Hormone Hormone Target Hormone Effects
gans
Ovaries a. Estradiol a. Many tissues a,b. Stimulates female
b. Progesterone b. Uterus, reproductive development
c. Inhibin mammary and adolescent growth;
glands regulates menstrual cycle
c. Anterior and pregnancy; prepares
pituitary mammary glands for
lactation
c. Inhibits FSH secretion

Testes a.Testosterone a. Many tissues a.Stimulates fetal and

b. Inhibin b. Anterior adolescent reproductive
pituitary development,
musculoskeletal growth,
sperm production, and
libido
b. Inhibits FSH secretion

Liver Insulin-like growth Many tissues Prolongs and mediates

factor I action of growth hormone
Thymus Thymopoietin, Immune cells Stimulate T lymphocyte
thymosin, (T lymphocytes) development and activity
thymulin
 KLASIFIKASI HORMON
a. Berdasarkan senyawa kimia pembentuknya
1.Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol
-Cortex Adrenal : Mineralokortikoid (Aldosteron), Glukokortikoid
(Cortisol, Corticosterone, Desoxycorticosterone), Androgen
-Ovarium : Estrogen dan Progesteron
-Testis : Testosteron
2.Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
3.Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil
-Tiroid : Thyroxine dan Triiodothyronine
- Medula Adrenal : Epinephrine dan NorEpinephrine
4.Golongan Polipeptida/Protein
FSH, HCG, LH, TSH, ACTH, prolaktin, Oksitosin, Glukagon,
Insulin, PTH, Somatostatin, Relaksin, sekretin, GH, Gastrin,
Kalsitonin, CCK, Eritropoetin, Angiostatin, somatostatin, dan
vasopressin (ADH)
KLASIFIKASI HORMON
Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon
1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

Berdasarkan lokasi reseptor hormon

1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor
intraseluler
2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel
(plasma membran)

Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di

dalam sel:
kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second
messenger senyawacAMP,cGMP,Ca2+, Fosfoinositol,
Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler
 Mekanisme Kerja Hormon
1. Mengubah Permeabilitas Membran Transport
contoh : Hormon Insulin dengan bantuan GLUT4
dapat mentransport glukosa ke dalam sel.
Mekanisme: Hormon insulin berada di pemukaan
membran sel dengan bantuan GLUT4 akan
mentransport glukosa yang berada di ekstraselluler
agar bisa masuk ke intraselluler. GLUT4 sendiri
merupakan sekelompok protein dari kelas
transporter monosakarida yang memiliki fungsi
untuk menyerap glukosa dari darah dengan cara
mengalihkan glukosa ke dalam sel target.
2. Mengaktifkan Second Mesengger Melalui
Protein G
 Kerja hormon yang ini hanya dapat dilakukan untuk hormon
yang mempunyai reseptor hormon pada permukaan sel/non
steroid hormon.
 Mekanisme: Hormon berikatan dengan reseptor hormon di
permukaan sel, ikatan hormon-reseptor ini membentuk
kompleks hormon reseptor yang akan mengikat protein G.
Terikatnya protein G mengakibatkan PIP3 (suatu senyawa
kimia) dengan bantuan enzim fosfolipase c akan dihidrolisis
menjadi dua senyawa yaitu Diasilgliserol dan Inositol 1,4,5
Triposphat (IP3). Diasilgliserol akan mengaktifkan protein
kinase, aktifnya protein kinase mengakibatkan kanal kalsium
pada memran sel terbuka akhirnya kalsium masuk. Inositol
1,4,5 Triposphat (IP3) akan membuat retikul endoplasma
mengeluarkan kalsium ke dalam sitosol. Adanya ion kalsium
yang ada di intrasel membuat akan mengaktifkan second
messenger yang nantinya dapat merubah substrat menjadi
produk.
3. Mengubah aktivasi DNA Pada Proses
Transkripsi dan Translasi

 Kerja hormon yang ini hanya dapat dilakukan untuk

hormon yang mempunyai reseptor hormon pada
intraselluler. Contohnya: Hormon Steroid.
 Mekanisme: Hormon steroid berikatan dengan
reseptornya di intraselluler kemudian membentuk
kompleks hormon-reseptor. Kompleks hormon-
reseptor menuju nukleus dan berikatan dengan regio
spesifik DNA mengakibatkan terjadinya proses
transkripsi untuk membentuk mRNA yang baru.
Hipersekresi & Hiposekresi Hormon
Organ Sistem Endokrin
 Panhipopituitarisme : sekresi seluruh hormon di hipofisis anterior menurun.

 Drawfisme panhipopituitarisme : menurunnya atau hilangnya sekresi hormone

hipofisis anterior sejak kecil , termasuk GH. Meyebabkan pertumbuhan terhambat dan
tidak mengalami pubertas.

 Dwarfisme : pertumbuhan yang terhambat akibat kurangnya atau tidak adanya

hormone GH yang disekresikan sejak kecil, menyebabkan pertumbuhan fisik
seseorang terganggu. Bisa juga terjadi karena rusaknya reseptor hormone Gh pada
sel.

 Drawfisme lorain : GH nya normal, tetapi tubuh tidak mampu memberikian respon.

 Panhipopituitarisme saat dewasa : hipotiroid, fungsi seksual hilang

 Gigantisme : kelebihan hormone GH pada saaat kecil ( sebelum lempeng epifisis

tulang bersatu )
 Akromegali : kelebihan hormone GH saat dewasa ( lempeng epifisis sudah
bersatu ) menyebabkan pertumbuhan tulang tulang di wajah tidak normal.
 Hipertiroidisme: dapat dilihat dengan adanya goiter dan eksoftalmos (
protusi bola mata), karena kurangnya TSH, sehingga tiroid memperluas area
kelenjarnya agar hormone yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan.
 Hoipotiroidismr :gejalanyan goiter namun ada pengerasan pada kelenjar
tiroidnya, karena tidak adanya iodium dan TSH meningkat. Tsh membuat
sel sel tiroid menyekresikan banyak triglobulin di folikel, namun karena
iodium tidak ada, triglobulin tidak dapat dirubah jadi T3 atau T4.
 Kretinisme konginetal : akibat hipotiroidsme sejak kecil, karena kelenjar
tiroid tidak bisa menghasilkan hormone.pertumbuhan terganggu.
 Kretinisme endemic : kurangnya iodium menyebabkan kelenjartiroid tidk
bisa membentuk T3 dan T4
 Hipoadrenalinisme : menyebabkan penyakit Addison, karena terganggunya
korteks adrenal sehingga hormone – hormone yg di sekresikan oleh korteks
adrenal kurang. Biasanya diiringi dengan hyperpigmentasi
 Hyperadrenalinisme : menyebabikan sindrom cushing, biasanay terjadi karena ada
tumor di korteks adrenal akibatnya ada sekresi ektopik ACTH. Gejala yang terjadi
adalah metabolism protein, lemak dan karbohidrat terganggu, terjadi kelemahan otot
– otot.

 Aldosteronisme :hormone aldosteron yang berlebih biasanya akibat tumor di zona

glomerulosa kelenjar adrenal, menyebabkan kelumpuhan otot

 Sindrom adrenogenital : sekresi androgen yang berlebih menyebabkan ciri seks

sekunder terlalu dini pada pria prepubertas, dan munculnya cirri seks sekunder pria
pada wanita. Biasanya disebkan karena tumor di area adrenokortikal

 Diabetes mellitus : kurangnya hormone insulin atau resepor hormone insulin tidak
dapat bekerja dengan baik

 Hipoparatiroidisme : berkurangnyan hormone paratiroid yang menyebabkan

penurunan kadar kalsium dalam darah

 Hyperparatiroidisme : kelebihan hormone paratiroid yang menyebabkan

meningkatnya aktivitas osteoblastik sehingga tulang menjadi rapuh
 Umpan Balik Negatif
 Umpan balik negatif adalah mekanisme utama
dalam sistem endokrin untuk mempertahankan
homeostasis

 Sekresi dari hormon yang spesifik di-”on atau

off”-kan oleh perubahan fisiologi yang spesifik

 Contoh: kadar glukosa plasma dan respon

insulin
 Fisiologi Laktasi
- Laktasi: produksi dan pengeluaran ASI
- Calon ibu: siap secara psikologis dan fisik.
- Bayi: cukup sehat untuk menyusu
- Produksi ASI disesuaikan dengan
kebutuhan bayi
- Volume ASI : 500 – 800 ml/hari.( 3000 ml/hr)
Pembentukan Payudara
1. Embryo: 18-19 minggu, calon duktus.
2. Pubertas:
premenses: estrogen dan growth hormon
maturasi dan percabangan duktus
setelah mens: estrogen dan progesteron
lobus, lobulus,duktulus, alveolus
3. Kehamilan: progesteron, prolaktin
plasenta maturasi alveolus, mulai sekresi
susu
Akhir kehamilan: progestron menurun
 Pembentukan Payudara
4. Laktasi:
- hormon prolaktin: sekresi ASI
- hormon oksitosin : ekskresi ASI
5. Involusi:
penyapihan, tidak ada rangsangan prolaktin, produksi
susu berhenti

Apoptosis alveoli, diikuti dg pembentukan

kembali seperti sebelum hamil (remodelling )
Hormon-hormon yang berperan dalam
proses laktasi
 Estrogen : pembesaran mamae
 Progesteron :
- Perkembangan sistim sekresi mamae
- Pertumbuhan lobulus, pembentukan alveolus
baru, perkembangan sekresi dalam sel-sel
alveolus
 Prolaktin : Merangsang produksi ASI
 Somototropin : Laktogenik ( ringan )
 Glukokorticoid : Mengatur transportasi ASI selama
laktasi
 Tyroid : Stimulasi nafsu makan (metabolisme)
Siklus laktasi:
a. Laktogenesis Stadium 1 (Kehamilan):
penambahan & pembesaran lobulus-
alveolus
b. Laktogenesis Stadium 2 (Akhir Kehamilan
sampai Persalinan 2-3 hari): sekresi ASI
c. Laktogenesis Stadium 3 (Galaktopoeisis):
mempertahankan sekresi ASI dari 4-9 hari,
dst
d. Involusi (berkurangnya kelenjar mamae):
mulai 40 hari setelah berhenti menyusui
Mekanisme mengisap pada bayi
1. Refleks menangkap ( rooting )
Sentuhan pada bibir, bayi membuka mulut
dan menangkap puting susu.
2. Refleks mengisap
Puting dalam mulut bayi: langit-langit/
palatum molle tersentuh, bayi mengisap.
Areola masuk, lidah menekan sinus
laktiferus ASI terperas keluar.
3. Refleks menelan
 Refleks penting
pada proses laktasi
1. Refleks Prolaktin: merangsang produksi ASI
Impuls saraf dari puting susu  hipotalamus
 hipofisis anterior  prolaktin  alveolus 
ASI

2. Refleks aliran (let down reflex): sekresi ASI

Impuls saraf puting susu  hipofisis posterior
 oksitosin  kontraksi otot polos  ASI
keluar
Refleks penting pada proses laktasi
Anterior Posterior

Refleks prolaktin
PROLACTIN OXYTOXIN
dalam darah dalam darah
Nervus Nervus
Vagus Vagus
Refleks aliran

Alveolus Sel Myoepithel

(A) (B)
REFLEK REFLEK
PROLACTIN LET-DOWN
Terimakasih