Anda di halaman 1dari 39

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak

dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomi. Tingkat bahaya keracunan yang
disebabkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah, baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang.

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas
domestik lainnya (grey water).

Limbah yang mengandung bahan pencemar akan mengubah kualitas lingkungan, bila
lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada
padanya. Oleh karena itu sangat perlu diketahui sifat limbah dan komponen bahan pencemar
yang terkandung di dalam limbah tersebut.
Dapat dibedakan menjadi 3, Yaitu :

1. Berdasarkan wujudnya :

Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud lebih cenderung di lihat dari fisik limbha tersebut.
Contohnya limbah padat, disebut limbah padat karena memang fisiknya berupa padat, sedangkan limbah
cair dikarenakan fisiknya berbentuk cair, begitu pula dengan limbah gas.

 Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk Gas antara
lain: Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), SO2,HCL,NO2. dan lain-lain.

 Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: Air Hujan, Rembesan
AC, Air cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain.

 Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya: Bungkus jajanan, plastik, ban
bekas, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sumbernya

Pada pengelompokan limbah nomor 2 ini lebih difokuskan kepada dari mana limbah tersebut
dihasilkan. Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari:

 Limbah industri; limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri

 Limbah Pertanian; limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian

 Limbah pertambangan; adalah limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan

 Limbah domestik; Yakni limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan pemukiman-
pemukiman penduduk yang lain.

3. Berdasarkan senyawa

Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik dan limbah anorg.

 Limbah Organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan (mudah membusuk), limbah
organik mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik dapat anda temui dalam kehidupan sehari-
hari, contohnya kotoran manusia dan hewan.

 Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan
(tidak bisa membusuk), limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik
adalah Plastik dan baja. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
1. Pengertian Limbah Domestik

Limbah domestik lebih kita kenal dengan istilah limbah rumah tangga. Limbah domestik
ini berasal dari pembuangan dalam rumah tangga, seperti sampah dan sejenisnya. Limbah ini
dihasilkan dari sisa pembuangan makanan, sisa barang-barang yang sudah tidak terpakai dan
ingin segera dibuang, air bekas mencuci atau mandi dan kotoran yang berasal dari tubuh
manusia (feses dan urin). Sejatinya limbah domestik tidak berbahaya seperti limbah industri.
Akan tetapi jika pembuangannya tidak tepat bisa menjadi sumber penyakit bagi masyarakat.

Pengertian Limbah Domestik Menurut Para Ahli


Pengertian limbah domestik secara pandangan umum sudah kita ketahui. Beberapa para
ahli berusaha menambahkan tentang pengertian limbah domestik sebagai berikut:
 Sugiharto (1987)
Limbah domestik dapat berupa cairan. Limbah cair yang dihasilkan dari rumah tangga ini cenderung
merupakan kotoran umum .
 Stokes (1991)
Bila pembuangan limbah domestik tidak tepat, limbah itu dapat dikategorikan menjadi limbah
infeksius yang berarti limbah yang dapat menjadi penyebab munculnya penyakit.
 Tchobanoglous dan Elliassen (1979)
Limbah domestik merupakan sampah yang terbawa air dan berasal dari rumah tangga.
 Ir. Hieronymus Budi Santoso
Limbah domestik adalah bahan yang terbuang atau sengaja dibuang dari satu sumber yang berasal
dari aktivitas manusia dalam rumah. Limbah ini belum memiliki nilai ekonomi yang bermanfaat dan bisa
jadi malah berdampak negatif.
 Cahyono Budi Utomo
Limbah domestik bisa berasal dari benda atau zat dari aktivitas manusia yang sudah tidak digunakan
lagi dan sengaja dibuang.
 Darmadi
Produk akhir yang berasal dari proses pencucian atau metabolisme tubuh dapat dinamakan sebagai
limbah domestik. Bentunya bisa cair, padat atau setengah padat.
2. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah kelompok limbah yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan, membahayakan lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia
dan makhluk hidup lainnya.

A. Definisi limbah B3 menurut BAPEDAL (1995)


Limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity. dan corrosivity) serta
konsentrasi atau jumlahnya tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatan manusia.

B. Definisi limbah B3 menurut Peraturan Pemerintah RI NO. 18 Tahun 1999


B3 adalah semua bahan/senyawa baik padat, cair ataupun gasyang mempunya potensi merusak
terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut.
Selain pengelompokan limbah-limbah diatas masih ada lagi jenis limbah yang lain, yakni limbah B3.
Dari pengertian umumnya limbah merupakan suatu barang sisa yang bisa berupa padat, cair dan gas.
Limbah B3 sendiri merupakan jenis limbah yang sangat berbahaya, suatu limbah dapat dikatakan sebagai
limbah B3 jika mengandung bahan yang berbahaya serta beracun karena sifat dan konsentrasinya bisa
mencemari lingkungan dan membahayakan kehidupan manusia dan lingkungan. Limbah B3
sendiri masih memiliki beberapa karateristik lagi yakni; Beracun, mudah meledak mudah terbakar,
bersifat korosif, bersifat reaktif, dapat menyebabkan infeksi dan masih banyak lagi.
 Sifat limbah B3
Dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, dikenal sampah spesifik, yaitu sampah yang
karena sifat, konsentrasi, dan atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) mengandung satu atau lebih senyawa berikut ini :
• Mudah meledak (explosive)
• Pengoksidasi (oxidizing)
• Beracun (moderatelytoxic)
• Berbahaya (harmful)
• Korosif (corrosive)
• Bersifat mengiritasi (irritant)
• DLL
 Macam-macam limbah B3
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dikelompokkan menjadi :

• Primary sludge
• Chemicial sludge
• Excess actived sludge
• Digested sludge

Berdasarkan karakteristiknya tersebut, limbah B3 dapat dikelompokkan sebagai berikut :

• Limbah mudah meledak


• Limbah mudah terbakar
• Limbah reaktif
• Limbah beracun
• Limbah yang menyebabkan infeksi
• Limbah yang bersifat korosif
 Senyawa B3
Contoh limbah B3 antara lain logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia seperti
pestisida, sianida, sulfida, fenol, dan lain sebagainya.

 Limbah B3 dalam rumah tangga


Contoh produk limbah rumah tangga berpotensi B3, yaitu sebagai berikut :
• Dapur : pembersih lantai, kompor gas, pembersih kaca, plastik, racun tikus, dan bubuk pembersih.
• Tempat cucian : pembersih, detergen, pembersih lantai, bahan pencelup, dan pembuka sumbat saluran air kotor.
• Kamar mandi : aerosol, disifektan, hair spray, pewarna rambut, pembersih toilet, dan medicated shampoo.
• Kamar tidur : kamper, obat anti nyamuk, baterai, cat kuku, dan pembersih.
• Garasi dan gudang : oli dan aki mobil, minyak rem, catwax, pembesih karburator, cat dan tiner, lem, pembunuh
tikus, semir sepatu, dan genteng asbes.
• Ruang tamu : pembersih karpet, pembersih lantai, pembersih perabotan, pembersih kaca, pengharum ruangan.
• Taman : pupuk dan insektisida.
• Ruang makan : bumbu dan obat.
Limbah B3 merupakan
limbah yang beracun
dapat berupa Limbah
berwujud Padat, cair,
dan gas. Namun di
samping adalah salah
satu contoh foto
pencemaran limbah B3
berwujud gas.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik
(rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
organik dan anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat .
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan
penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada
jenis dan karakteristik limbah.
Karakteristik limbah:
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah :
1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah

Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 4 :


1. Limbah cair
2.Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan
limbah ini dapat dibedakan menjadi :
1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2. pengolahan menurut karakteristik limbah
Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain ; tahu, tempe, tapioka
dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil pangan dapat menimbulkan masalah dalam
penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak , garam-garam, mineral,
dan sisa0sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya
limbah industri tahu, tempe, tapioka industri hasil laut dan industri pangan lainnya, dapat menimbulkan
bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat. Air
buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand (
BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila
efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan
bahkan dapat
menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.
Industri kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air sangat besar,
mengeakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan kelingkungan sekitarnya. Air
limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya terkandung mikroorganisme, senyawa
organik dan anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang
terbentuk selama proses permentasi berlangsung. Industri ini mempunyai limbah cair selain
dari proses produksinya juga, air sisa pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan
hasil perasan, endapan Ca SO4, gas berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini adalah
llimbah bahan beracun berbahayan (B3) yang mencemari air dan udara. Gangguan terhadap
kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik :
A. Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu kedalam tubuh melalui mulut,
kulit, pernafasan dan akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis
tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan
sebagainya.

B. Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam dosis yang kecil tetapi
terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya
keracunan timbal, arsen, raksa, asbes dan sebagainya. Industri fermentasi seperti alkohol disamping bisa
membahayakan pekerja apabila menghirup zat dalam udara selama bekerja apabila tidak sesuai dengan
Threshol Limit Valued (TLV) gas atau uap beracun dari industri juga dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat sekitar. Kegiatan lain sektor ini yang mencemari lingkungan adalah industri yang menggunakan
bahan baku dari barang galian seperti batako putih, genteng, batu kapur/gamping dan kerajinan batu bata.
Pencemaran timbul sebagai akibat dari penggalian yang dilakukan terus-menerus sehingga meninggalkan
kubah0kubah yang sudah tidak mengandung hara sehingga apabila tidak dikreklamasi tidak dapat ditanami
untuk ladang pertanian.
Bahan buangan yang dihasilkan dari industri besi baja seperti mesin bubut, cor logam dapat
menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan pencemarannya berupa debu, asap dan gas
yang mengotori udarasekitarnya. Selain pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan yang
ditimbulkan mesin dalam industri baja (logam) mengganggu ketenangan sekitarnya. kadar bahan pencemar
yang tinggi dan tingkat kebisingan yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan manusia baik yang
bekerja dalam pabrik maupun masyarakat sekitar. Walaupun industri baja/logam tidak menggunakan
larutan kimia, tetapi industri ini memcemari air karena buanganya dapat mengandung minyak pelumas dan
asam-asam yang berasal dari proses pickling untukmembersihkan bahan plat, sedangkan bahan buangan
padat dapat dimanfaatkan kembali. Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihaslkan dari
proses-proses dalam industri besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu :
A. Debu, dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas

B. Kebisingan, mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah, ketegangan otot, menurunya


kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi kerja.

C. Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan gangguan serius, yang diawali dengan napas pendek
dan sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau dan melemahkan penglihatan dan pendengaran. Bila
keracunan berat, dapat mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian.

D. Karbon Dioksida (CO2), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit kepala, pusing-pusing,
nafas pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya berdenging.

E. Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan
tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm), pembengkakan paru-paru/ celah suara

F. Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari sistem lingkungan, bila
bahan pencemar dialirkan keseungai, kolam atau sawah dan sebagainya.ru/celah suara.

G. Asap, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampur dengan gas CO2,
SO2, maka akan memberikan pengaruh yang nenbahayakan seperti yang telah diuraikan diatas.
Limbah pertanian berupa limbah tanaman merupakan hasil sampingan dari tanaman yang
dibudidayakan dan kaya bahan organik yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk tanaman. Selain
itu limbah pertanian juga dapat berupa sisa pestisida. Limbah Pertanian diartikan sebagai bahan yang
dibuang di sektor pertanian,misalnya sabut dan tempurung kelapa,jerami dan dedak padi, kulit.. Secara
garis besar limbah pertanian itu dibagi ke dalam limbah pra dan Saat panen serta limbah pasca panen.
Limbah pasca panen juga bisa terbagi dalam kelompok limbah sebelum diolah dan limbah setelah diolah
ataulimbah industri pertanian.
Limbah pertanian terbagi atas dua kelompok yaitu :
• Limbah pertanian pra
limbah pertanian pra panen yaitu materi-materi biologi yang terkumpul sebelum atau sementara hasil
utamanya diambil. Sebagai contoh daun, ranting, atau daun yang gugur sengaja atau tidak
biasanya dikumpulkan sebagai sampah dan ditangani umumnya hanya dibakar saja.
• Limbah pertanian panen
Limbah pertanian saat panen cukup banyak berlimpah. Golongan tanamanserealia misalnya yang populer
di Indonesia antara lain batang atau jerami saat panen padi, jagung, dan mungkin sorgum.

Sisa potongan bagian bawah jerami padi yang termasuk akar tanaman padi belum digunakan dengan
baik, selain bagian ini dirasakan kurang efisien kalau diambil, juga bisa dikembalikan untuk kesuburan tanah.
Sawah direndam ,lalu dibajak sehingga sisa tanaman padi ini masuk ke dalam tanah dan dibiarkan membusuk.
Potongan atasnya setelah diambil gagang dan bulir padinya daun dan sebagian batangnya dibakar, dibuat atap,
ataudibenamkan ke dalam lumpur untuk pupuk. Daun dan batang atau jerami padi dapat difermentasikan atau
dibuat silase jadi pakan ternak ruminansia. Panen jagung menyisakan batang dan daun yang mengering. Sering
sisa batang dan daun ini cukup dibakar saja, demikian juga halnya pada panen sorgum, sisa tanaman jarang
dimanfaatkan lebih optimal. Beberapa peternak dapat membuat silase yang terkadang ditambahkan tetes tebu.
Limbah industri pertanian adalah buangan dari pabrik/industri pengolahan hasil pertanian. Seperti industri-
industri lainnya justru limbah ini yang banyak menimbulkan polusi lingkungan kalau tidak ditangani secara baik.
Jenis industri ini juga cukup banyak. Untuk memudahkan penanganannya limbah industri pertanian ini bisa
dikelompokkan berdasarkan komponen bahan bakunya, apakah limbah karbohidrat, protein atau lemak demikian
juga bisa dikelompokkan berdasarkan fasanya yang terbesar apakah cairan atau padatan. Untuk penanganannya,
lim bah cair biasanya dikelompokkan lagi berdasarkan BOD (Biological Oxygen Demand)-nya.
Limbah pertambangan adalah limbah yang berasal dari industri pertambangan. Layaknya sebuah
sampah yang di buang suatu industri pertambangan yang mungkin dapat berakibat bahaya pada orang
sekitar ata pun juga tidak berakibat dengan orang sekitar.

Limbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang
dapatmengalir ke luar daerah pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah
menjadi asam. Bila air yang bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/ kapur akan melarutkan
senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan
memberi efek terjadinya AIR SADAH, yang tidak bisa digunakan untuk mencuci karena sabun tidak bisa
berbuih. Bila dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion
Ca dan Mg mengendap. Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan
melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan
akuatik.
Selain pertambangan batubara, pertambangan lain yang menghasilkan limbah berbahaya adalah
pertambangan emas. Pertambangan emas menghasilkan limbah yang mengandung merkuri, yang banyak
digunakan penambang emas tradisional atau penambang emas tanpa izin, untuk memproses bijih emas. Para
penambang ini umumnya kurang mempedulikan dampak limbah yang mengandung merkuri karena kurangnya
pengetahuan yang dimiliki.

Limbah udara merupakan salah satu jenis limbah yang dihasilkan oleh industri pertambangan. Limbah tersebut
dihasilkan sebagai emisi atmosferik dari industri tersebut. Biasanya mereka membuang dan mengalirkan limbah
bekas proses pengolahan pengolahan ke selokan, parit, kolam atau sungai. Merkuri tersebut selanjutnya berubah
menjadi metil merkuri karena proses alamiah. Bila senyawa metil merkuri masuk ke dalam tubuh manusiamelalui
media air, akan menyebabkan keracunan.
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri
rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair,
gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia
tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit
lainnya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air
limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.

Dalam dunia arsitektur ada metode yang bisa diterapkan dalam merencanakan pengolahan limbah rumah
tangga yaitu dengan :
• Membuat saluran air kotor
• Membuat bak peresapan
• Membuat tempat pembuangan sampah sementara
Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun
air di bawah permukaan tanah.
2. Tidak mengotori permukaan tanah.
3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.
7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.

Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda
terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak
pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap
pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil,
kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui
oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan
saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang
tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.
Limbah, baik limbah cair, padat, gas dan limbah B3 memiliki cara tersendiri dalam penanganan
pembuangan. Limbah B3 tidak bisa disamakan pembuangannya dengan limbah cair ataupun limbah padat
begitu pula sebaliknya.

 Penanganan limbah cair

Penanganan limbah Cair sangatlah sulit, setiap bahan yang berbeda harus ditangani dengan cara yang
berbeda pula. Dalam penanganan limbah cair terdapat beberapa cara yakni sebagai berikut ini:

• Pengolahan primer

• Pengolahan sekunder

• Pengolahan tersier

• Desinfeksi

• Pengolahan lumpur
 Pengolahan limbah padat

Pada pengolahan limbah padat berbeda dengan penanganan limbah cair, dalam penanganan limbah padat
dibagi dalam beberapa cara yakni:

• Penimbunan terbuka

• Sanitary landfill

• Daur ulang

• Insinerasi

• Dijadikan kompos

 Pengolahan limbah gas

Untuk penanganan limbah gas lebih ditekankan pada bagaimana mencegah gas pencemar tersebut
mencemari lingkungan, misalnya dengan memasang filter (penyaring) pada knalpot kendaraan bermotor,
pengendap siklon, mengontrol emisi gas buang dan masih banyak lagi.
 Pengolahan limbah B3

Pengolahan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) memiliki cara yang berbeda, berhubung jenis limbah ini
bisa menimbulkan bahaya bagi lingkungan maka penanganan dengan benar haruslah diperhatikan. Untuk pembuangan
limbah B3 haruslah berhati-hati karena tidak bisa dibuang begitu saja, limbah haruslah diolah terlebih dahulu baik
melalui pengolahan fisik, biologi dan kimia dengan tujuan dapat menghilangkan efek berbahaya yang terdapat didalam
limbah. Berikut ini beberapa cara pengolahan limbah B3:

• Kolam penyimpanan (surface impoundments)

• Sumur dalam/Sumur injeksi

• Secure landfill/lanfill untuk limbah B3

Limbah telah menjadi persoalan penting di negeri ini, untuk menciptakan negeri yang bersih dan sehat tentunya
harus kita mulai dengan cara hidup bersih dan sehat pula. Untuk itu mulailah dengan kehidupan sehari-hari misalnya
saja membersihkan halaman rumah, selokan didepan rumah dan juga sadarkan diri akan pentingnya membuang sampah
pada tempatnya. Kesadaran ini juga harus dilakukan oleh semua pihak, terutama jangan lagi ada pabrik-pabrik yang
membuang limbah di sungai. Selain merugikan bagi kesehatan limbah yang di buang di sungai juga bisa membawa efek
yang lain, misalnya saja biota sungai seperti ikan, plankton dan tanaman air akan mati. Sungai yang tercemar juga akan
sangat buruk dipandang, mestinya sungai bisa kita manfaatkan sebagai tempat rekreasi dan mencari rezeki namun jika
sudah tercemar seperti ini mau bagaimana lagi. Semoga kedepannya Indonesia menjadi negara yang bersih, sehat dan
bersih dari limbah.

Anda mungkin juga menyukai