Anda di halaman 1dari 24

ICH

Oleh:
Putra Priambodo Wibowo (G99172135)
Witri Widiati Ningrum (G99181066)

Pembimbing :
Hanis Setyono, dr., SpBS
KEPANITERAAN KLINIK/ PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER BAGIAN ILMU BEDAH SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS RUMAH SAKIT DR MOEWARDI
SURAKARTA
2019
Definisi
• Perdarahan intrakranial (ICH) adalah perdarahan (patologis) yang terjadi di dalam
kranium, yang mungkin terjadi di ekstradural, subdural, subaraknoid, atau
serebral (parenkimatosa).
Anatomi
• SCALP
• Skin
• Connective tissue
• Aponeurosis
• Loose Areolar Tissue
• Perineum
• Bone
• Tabula Interna
• Diploe
• Tabula Eksterna
• Meninges
• Duramater
• Arachnoidmater
• Piamater
Klasifikasi
• Klasifikasi keadaan klinis yaitu kesadaran pasien yang disebut dengan Glasgow
Coma Scale (GCS), yaitu :
• Cedera kepala ringan (CKR) jumlah score 14-15
• Cedera kepala sedang (CKS) jumlah score 9-14
• Cedera kepala berat (CKB) jumlah score 3-8
Klasifikasi
• Pengklasifikasian kedua yaitu berdasarkan kelainan atau kerusakan patologis
yang terbagi dalam kerusakan primer dan kerusakan skunder:
•Primer
Kerusakan otak yang timbul pada saat cedera, sebagai akibat dari kekuatan mekanik yang
menyebabkan deformasi jaringan.
• Fokal (kontusio cerebri, laserasi, pendarahan intrakranial)
• Difus  suatu keadaan patologis penderita koma (penderita yang tidak sadar sejak benturan
kepala dan tidak mengalami suatu interval lucid) tanpa gambaran SOL pada CT-Scan atau MRI.
• Sekunder
Kerusakan otak yang timbul sebagai komplikasi dari kerusakan primer termasuk
kerusakan oleh hipoksia, iskemia, pembengkakan otak, TTIK (tekanan tinggi intra kranial),
hidrosefalus dan infeksi.
Pendarahan Intrakranial
• Ekstra-axial
• Epidural
• Subdural
• Subarachnoid
• Intraventrikuler

• Intra-Aksial
• Intracerebral
• Diffuse axonal injury
Epidural Hematom
• Epidural hematom adalah suatu akumulasi darah yang terletak diantara meningen
(membran duramater) dan tulang tengkorak yang terjadi akibat trauma.
• Manifestasi:
• Saat awal kejadian, pada sekitar 20% pasien, tidak timbul gejala apa – apa Tapi
kemudian pasien tersebut dapat berlanjut menjadi pingsan dan bangun bangun dalam
kondisi kebingungan
• Beberapa penderita epidural hematom mengeluh sakit kepala
• Muntah – muntah
• Kejang – kejang
Subdural Hematom
• Subdural Hematoma atau Perdarahan subdural adalah salah satu bentuk cedera
otak dimana perdarahannya terjadi diantara duramater (lapisan pelindung terluar
dari otak) dan arachnoid (lapisan tengah meningens) yang terjadi akibat dari
trauma.
• Subdural Hematom diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
• Subdural Hematom Akut (Hiperdens)
Bila perdarahan terjadi kurang dari bebrapa hari atau dalam 24 – 48 jam setelah
trauma.
• Subdural HEmatom SubAkut (Isodens)
Bila perdarahan berlangsung antara 2-3 minggu setelah trauma
• Subdural Hematom Kronik
Bila perdarahan lebih dari 3 minggu setelah trauma
Subdural Hematom
• Gejala klinis dari subdural hematom akut tergantung dari ukuran hematom dan
derajat kerusakan parenkim otak. Subdural hematom biasanya bersifat unilateral.
Gejala neurologis yang sering muncul adalah :
• Perubahan tingkat kesadaran, terjadi penurunan kesadaran
• Dilatasi pupil ipsilateral hematom
• Kegagalan pupil ipsilateral bereaksi terhadap cahaya
• Hemiparesis kontralateral
• Papiledema
Akut Kronik
Subarachnoid Hematom
• Perdarahan Subarakhnoid merupakan gangguan mekanikal system vaskuler pada
intracranial yang menyebabkan masuknya darah ke dalam ruang subarachnoid.
• Manifestasi Klinis
• Gejala prodromal : nyeri kepala hebat dan perakut, hanya 10%, 90% tanpa keluhan sakit
kepala.
• Kesadaran sering terganggu, dan sangat bervariasi dari tak sadar sebentar, sedikit delirium
sampai koma.
• Gejala / tanda rangsangan meningeal : kaku kuduk, tanda kernig ada.
• Fundus okuli : 10% penderita mengalami edema papil beberapa jam setelah pendarahan.
Sering terdapat pedarahan subarachnoid karena pecahnya aneurisma pada arteri
komunikans anterior, atau arteri karotis interna
• Gejala-gejala neurologik fokal : bergantung pada lokasi lesi.
• Gangguan fungsi saraf otonom : demam setelah 24 jam, demam ringan karena rangsangan
meningen, dan demam tinggi bila pada hipotalamus. Begitu pun
muntah,berkeringat,menggigil, dan takikardi, adanya hubungan dengan hipotalamus
Intraventrikuler Hematom
• Merupakan rupturnya dinding ventrikel pada tepi ependymal dan vaskuler sub
ependymal, perdarahan/petechie di sekitar ganglia basalis yang disebabkan
Akselerasi traumatik dan distorsi otak.
Intraserebral Hematom
• Perdarahan intraserebral (ICH) adalah disfungsi neurologi fokal yang akut dan disebabkan
oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan, disebabkan oleh
karena pecahnya pembuluh arteri, vena dan kapiler.
• Etiologi:
• Hipertensi
• Cerebral Amyloid Angiopathy
• Arteriovenous Malformation
• Neoplasma
• Trauma

• Secara umum gejala klinis ICH merupakan gambaran klinis akibat akumulasi darah di
dalam parenkim otak. ICH khas terjadi sewaktu aktivitas, onset pada saat tidur sangat
jarang. Biasanya disertai dengan penurunan kesadaranSakit kepala hebat dan muntah
yang merupakan tanda peningkatan tekanan intrakranial dijumpai pada ICH.
Diffuse axonal injury
• Diffuse axonal injury (DAI) adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan
koma bekepanjangan pasca trauma yang tidak berhubungan dengan lesi massa
atau iskemia.
• Penderita trauma serebri yang mengalami koma lebih dari 6 jam, tanpa bukti
penyebab koma yang dapat diidentifikasi baik dengan CT-scan atau MRI. Maka
gangguan ini disebut axonal shearing injury yang luas atau diffuse axonal injury.
Gejala klinis bervariasi tergantung beratnya injury:
• kebingungan
• hilang kesadaran
• koma dalam yang berkepanjangan
• gangguan fungsi otonom seperti hipertensi, hyperhidrosis, hiperpireksia
• cacat berat
Terapi Pendarahan IntraKranial
• Medikamentosa
• Cairan Intravena untuk mempertahankan perfusi serebral
• Hiperventilasi  tindakan life saving yang bisa mencegah atau menunda herniasi pada
pasien yang mengalami trauma kapitis parah
• Manitol  diuretik osmotik
• Furosemid  loop diuretik
• Barbiturat  bermanfaat untuk untuk menurunkan TIK yang refrakter terhadap obat-
obatan lain.
• Antikonvulsan
Terapi Pendarahan IntraKranial
• Konservatif
• Kriteria trauma kapitis yang hanya memerlukan penatalaksanaan konservatif
adalah sebagai berikut:
• Fraktura basis kranii - ditandai adanya memar biru hitam pada kelopak mata
• Racoon eyes atau memar diatas prosesus mastoid (battle’s sign) dan atau kebocoran
cairan serebrospinalis yang menetes dari telinga atau hidung.
• Comotio cerebri - ditandai dengan gangguan kesadaran temporer
• Fraktura depresi tulang tengkorak - dimana mungkin ada pecahan tulang yang
• Menembus dura dan jaringan otak
• Hematoma intraserebral - dapat disebabkan oleh kerusakan akut atau progresif akibat
contusio.
Terapi Pendarahan IntraKranial
• Operatif
• Operasi di lakukan bila terdapat:
• Volume hematoma > 25 ml
• Keadaan pasien memburuk
• Pendorongan garis tengah > 5 mm
Kesimpulan
• Perdarahan Intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang tengkorak. Perdarahan
bisa terjadi di dalam otak atau di sekeliling otak:
• Pendarahan Ekstra-aksial: pendarahan intra-ventrikular, pendarahan sub-arachnoid,
pendarahan subdural dan pendarahan epidural.
• Pendarahan Intra-Aksial: pendarahan intra-serebral dan diffuse axonal injury

• Setiap perdarahan akan menimbulkan kerusakan pada sel-sel otak. Ruang di


dalam tulang tengkorak sangat terbatas, sehingga perdarahan dengan cepat akan
menyebabkan bertambahnya tekanan dan hal ini sangat berbahaya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai