DISUSUN OLEH :
Pembimbing :
dr. Mujaddid Idulhaq, Sp.OT(K)
Oleh:
Gilang Teguh Pratama G99181034
Abdurrahman Azzam G99172021
1
BAB I
PENDAHULUAN
Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Pada fraktur
terjadi hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, tulang rawan epifisis, baik
Fraktur dapat terjadi pada segala usia. Penyebab terjadinya fraktur terdiri
atas 3, yaitu akibat peristiwa trauma (fraktur traumatik), tekanan yang berulang
Fraktur patologis adalah yang terjadi pada tulang yang telah melemah oleh
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Etiologi1
metastatik.
Umum Osteoporosis
Multiple myeloma
Penyakit Paget
Benigna Kondroma
3
Defek fibrosa pada korteks
Fibroma kondromiksoid
Tumor Ewing
Kondrosarkoma
2.3 Diagnosis1,2
2.3.1 Anamnesis
tempat lain.
4
imperfekta, sekalipun pasien tidak memperlihatkan tanda-tanda klasik
kelainan itu.
2.3.2 Pemeriksaan
getah bening atau hati dapat membesar. Pada anak dibawah umur 20
scan, dan MRI. Pada pemeriksaan foto polos dengan sinar-X harus
5
tulang rangka atau mieloma. Pemeriksaan sinar-X terhadap tulang
6
2.4 Multiple myeloma
dengan adanya proliferasi clone dari sel plasma yang ganas pada
sumsum tulang, protein monoklonal pada darah atau urin, dan berkaitan
digantikan oleh sel plasma ganas, sel normal sumsum tulang terdepresi,
sel plasma yang berasal dari clone tunggal. Neoplasma, produk, dan
7
tulang atau fraktur, gagal ginjal, kerentanan terhadap infeksi, anemia,
pada tulang (terutama pada tulang belakang atau tulang rusuk) dengan
Factors (OAF) yang dibuat oleh sel-sel myeloma [Aktivitas OAF dapat
8
dimediasi oleh beberapa sitokin, termasuk, IL-1 lymphotoxin, VEGF,
mobilisasi besar kalsium dari tulang, dan komplikasi akut dan kronis
lokal dapat meluas ke titik bahwa lesi massa dapat dipalpasi, terutama
multiple, berbatas tegas, punch out, dan bulat pada calvaria, vertebra,
dan pelvis. Lesi terdapat dalam ukuran yang hampir sama. Lesi lokal ini
9
a. Osteoporosis umum dengan penonjolan pada trabekular tulang,
c. Lesi-lesi litik “punch out lesion” yang menyebar dengan batas yang
scalloping.
kolumna vertebra 66%, costa 44%, calvaria 41%, pelvis 28%, femur
10
Gambar 1. Foto skull lateral yang menggambarkan sejumlah lesi
litik “punch out lesion” yang khas pada calvaria, yang merupakan
11
Gambar 2. Lateral radiografi tulang belakang lumbal. Gambar
plasmacytoma.
sangat banyak sepanjang tulang pelvis dan femur yang sesuai dengan
12
Gambar 5. Foto femur kanan menunjukkan penampilan khas
myeloma.
13
Gambar 7. Foto humerus kanan menggambarkan destruktif lesi
14
Gambar 8. Anteroposterior radiografi bahu kiri menunjukkan
1. Obat pereda nyeri (analgetik) yang kuat dan terapi penyinaran pada
tulang yang terkena, bisa mengurangi nyeri tulang.
2. Penderita yang memiliki protein Bence-Jones di dalam air
kemihnya harus banyak minum untuk mengencerkan air kemih dan
membantu mencegah dehidrasi, yang bisa menyebabkan terjadinya
gagal ginjal.
3. Penderita harus tetap aktif karena tirah baring yang berkepanjangan
bisa mempercepat terjadinya osteoporosis dan menyebabkan tulang
mudah patah. Tetapi tidak boleh lari atau mengangkat beban berat
karena tulang-tulangnya rapuh.
15
4. Pada penderita yang memiliki tanda-tanda infeksi (demam,
menggigil, daerah kemerahan di kulit) diberikan antibiotik.
5. Penderita dengan anemia berat bisa menjalani transfusi darah atau
mendapatkan eritropoetin (obat untuk merangsang pembentukan
sel darah merah). Kadar kalsium darah yang tinggi bisa diobati
dengan prednison dan cairan intravena, dan kadang dengan
bifosfonat (obat untuk menurunkan kadar kalsium). Allopurinol
diberikan kepada penderita yang memiliki kadar asam urat tinggi.
6. Kemoterapi memperlambat perkembangan penyakit dengan
membunuh sel plasma yang abnormal. Yang paling sering
digunakan adalah melfalan dan siklofosfamid. Kemoterapi juga
membunuh sel yang normal, karena itu sel darah dipantau dan
dosisnya disesuaikan jika jumlah sel darah putih dan trombosit
terlalu banyak berkurang. Kortikosteroid (misalnya prednison atau
deksametason) juga diberikan sebagai bagian dari kemoterapi.
7. Kemoterapi dosis tinggi dikombinasikan dengan terapi penyinaran
masih dalam penelitian. Pengobatan kombinasi ini sangat beracun,
sehingga sebelum pengobatan sel stem harus diangkat dari darah
atau sumsum tulang penderita dan dikembalikan lagi setelah
pengobatan selesai. Biasanya prosedur ini dilakukan pada penderita
yang berusia dibawah 50 tahun. peneliti dari Klinik Mayo
melaporkan 67 persen pasien yang menggunakan Revlimid (plus
steroid dexamethasone) sebagai terapi utama, mencapai reaksi
yang dikategorikan lengkap atau sangat baik, dengan tingkat
perkembangan penyakit rendah yang berlanjut bahkan setelah dua
tahun.
8. Perawatan pasca-radiasi dan pasca-kemoterapi diberikan pada
kasus yang berat. Selain itu, pasien juga dipantau kalau-kalau ada
infeksi, perdarahan, dan ketidakseimbangan elektrolit. Pasien
dianjurkan untuk memantau gejala yang muncul di rumah,
16
termasuk gejala yang timbul dari patah tulang, kejang, dan batu
ginjal.
2.5 Prognosis
Kebanyakan fraktur patologis dapat menyatu, karena laju deposisi
pada penyembuhan fraktur lebih cepat daripada laju resorbsi penyakit yang
17
osteosarkoma, laju deposisi dan resorpsi tulang bisa sama cepat, sehingga
bisa terjadi delayed union dan merupakan suatu indikasi amputasi. Fraktur
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tulang bukan saja merupakan kerangka penguat tubuh, akan tetapi tulang
juga merupakan bagian untuk susunan sendi dan di samping itu pada tulang
melekat origo dan insertio dari otot-otot. Fraktur yang terjadi pada tulang karena
adanya kelainan atau penyakit yang menyebabkan kelemahan pada tulang. Dapat
terjadi secara spontan atau akibat trauma ringan. Trauma yang menyebabkan
tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung.
penyembuhan fraktur lebih cepat daripada laju resorbsi penyakit yang mendasari
fraktur tersebut.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
9. Ki Yap, Dr. Multiple Myeloma. Radiopaedia.org, [online]. 2010 [cited
2012 Oktober 15]. Available from: http://radiopaedia.org/articles/multiple-
myeloma-1
10. Schmaier, Alvin H.,MD, et al. Multiple Myeloma and Plasmacytoma -
Hematology for the Medical Student. Lippincott Williams & Wilkins.
United States of America: 2003.
11. Vickery, Eric, PA-C. Multiple myeloma: Vague symptoms can challenge
diagnostic skill. Journal of the American Academy of Physician Assistans,
[online]. 2008 [cited 2012 Oktober 15]. Available from:
http://www.jaapa.com/multiple-myeloma-vague-symptoms-can-challenge-
diagnostic-skills/article/121750/
12. Reyna, Rolando. Lytic Lesion in Multiple Myeloma – Radiology Teaching
Files. MyPACS.net, [online]. 2005 [cited 2012 Oktober 15]. Available
from: http://www.mypacs.net/cases/LYTIC-LESIONS-IN-MULTIPLE-
MYELOMA-1664181.html
13. ______. Guidelines on the Diagnosis and Management of Multiple
Myeloma. UK Myeloma Forum, [online]. [cited 2012 Oktober 15].
Available from: http://www.ukmf.org.uk/guidelines/gdmm/context.htm
14. Kumar, Cotran, Robbins. Mieloma Multipel dan Gangguan Sel Plasma
Terkait – Buku Ajar Patologi Edisi 7, Robbins volume 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta: 2004.
15. Brant, William E.,et al. Fundamentals of Diagnostic Radiology – 2nd Ed.
Lippincott Williams & Wilkins. 2007.
16. Berquist, Thomas H. Musculoskeletal Imaging Companion. Lippincott
Williams & Wilkins. 2007.
17. ______. Cardiothoracic Pulmonary Imaging Correlation Conference –
Case of the Week. Virginia Commonwealth University Health System,
[online]. 2009 [cited 2012 Oktober 15]. Available from:
http://www.vcuthoracicimaging.com/Historyanswer.aspx?qid=9&fid=1
18. ______. MRI of Multiple Myeloma. Science Photo Library, [online].
[cited 2012 Oktober 16]. Available from:
21
http://www.sciencephoto.com/images/download_lo_res.html?id=7713408
76
19. Michael Mulligan, MD. Multiple Myeloma Imaging. Medscape Reference,
[online] 2011 [cited 2012 Oktober 17]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/391742-overview
22