Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 9

• Ni Kadek Winda Oktaviani


• Ryan Hidayatullah
Bayi Tabung
Pengertian
Kata inseminasi berasal dari bahasa Inggris “insemination”
yang artinya pembuahan atau penghamilan secara teknologi, bukan
secara alamiah. Kata inseminasi itu sendiri, dimaksudkan oleh dokter
Arab, dengan istilah dari fi’il (kata kerja) menjadi yang berarti
mengawinkan atau mempertemukan (memadukan).

Sedangkan bayi tabung adalah sebuah teknik


pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh
wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk
mengatasi masalah kesuburan ketika metode lain tidak
berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi
secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan
pemuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium.
Tujuan Penemuan Bayi Tabung
Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk
menolong pasangan suami istri yang tidak mungkin memiliki keturunan
secara alamiah disebabkan tuba fallopi istrinya mengalami kerusakan
yang permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana
kemudian program ini diterapkan pula pada pasutri yang memiliki
penyakit atau kelainan lainnya yang menyebabkan tidak dimungkinkan
untuk memperoleh keturunan.
Teknik Pembuatan
• Fertilization In Vitro (FIV), dengan cara mengambilsperma suami
dan ovum istri kemudian diproses di Vitro (tabung), dan setelah
terjadi pembuahan, lalu lalu ditransper dirahim isteri.

• Gamet Intra Felopian Tuba (GIFT) dengan cara mengambil sperma


suami dan ovum isteri, dan setelah dicampur terjadi pembuahan,
maka segera ditahan di saluran telur (tuba palupi).
Faktor Penentu Keberhasilan Bayi
Tabung
• Faktor Usia
• Berat Badan
• Kebiasaan Buruk
• Riwayat Kehamilan
• Jumlah dan Kualitas Embrio
• Kualitas Sel Telur
• Keahlian Dokter dan Kelengkapan Medis
Faktor – faktor yang
Mempengaruhi Bayi Tabung
Diadakan
• Faktor hubungan seksual
• Faktor infeksi
• Faktor hormon
• Faktor fisik
• Fakror psikis
Pandangan Agama Islam Mengenai
Hukum Bayi Tabung

inseminasi buatan dilihat dari asal sperma yang dipakai dapat dibagi
menjadi dua yaitu :

• Inseminasi buatan dengan sperma sendiri atau AIH (Artificial


Insemination Husband).
• Inseminasi buatan bukan dengan sperma suami atau lazim disebut
donor, atau AID (Artificial Insemination Donor)
Inseminasi Buatan Dengan Sperma Sendiri
atau AIH (Artificial Insemination Husband).

Untuk inseminasi buatan pada manusia dengan


sperma suami sendiri, baik dengan cara mengambil
sperma suami kemudian disuntikkan kedalam vagina
atau uterus istri, maupun dengan pembuahan diluar
rahim (bayi tabung), maka hal ini dibolehkan asal
keadaan suami dan istri tersebut benar-benar
membutuhkan untuk memperoleh keturunan. Hal ini
telah disepakati oleh para ulama.
Lanjutan……..
Ada 2 hal yang menyebutkan bahwa bayi tabung itu halal yaitu :
• Sperma tersebut diambil dari si suami dan indung telurnya
diambil dari istrinya kemudian disemaikan dan dicangkokkan
ke dalam rahim istrinya.
• Sperma si suami diambil kemudian di suntikkan ke dalam
saluran rahim istrinya atau langsung ke dalam rahim istrinya
untuk disemaikan
Lanjutan………..
Sebaliknya, ada 5 hal yang membuat bayi tabung menjadi haram
yaitu :
• Sperma yang diambil dari pihak laki-laki disemaikan kepada
indung telur pihak wanita yang bukan istrinya kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim istrinya.
• Indung telur yang diambil dari pihak wanita disemaikan
kepada sperma yang diambil dari pihak lelaki yang bukan
suaminya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si wanita.
• Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil
dari sepasang suami istri, kemudian dicangkokkan ke dalam
rahim wanita lain yang bersedia mengandung persemaian
benih mereka tersebut.
Lanjutan……….
• Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal
dari lelaki dan wanita lain kemudian dicangkokkan ke
dalam rahim si istri.
• Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut
diambil dari seorang suami dan istrinya, kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim istrinya yang lain.

Hadist Rasululloh SAW :


‫لل َاواليَو ِام اْل َ ِخ ِار‬
‫ن بِا ِا‬ ‫َا‬
‫ل يَ ِحلا ِل ِمْرئا يُؤ ِم ُا‬
‫ع غَي ِرِاه‬‫ي َما َءاهُ زَ ر َا‬‫أَنا يَس ِق َا‬
“Tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan
hari akhir menyiramkan airnya (sperma) pada tanaman orang
lain (vagina istri orang lain)”. (Hadits Riwayat Abu Daud, Al-
Tirmidzi, dan hadits ini dipandang shahih oleh Ibnu Hibban)
Inseminasi buatan bukan dengan sperma suami
atau lazim disebut donor, atau AID (Artificial
Insemination Donor)
• Sebaliknya, kalau inseminasi itu dilakukan dengan bantuan donor
sperma dan ovum, maka di haramkan dan hukumnya sama dengan
zina, sebagai akibat hukumnya, anak hasil inseminasi itu tidak sah
dan nasabnya hanya berhubungan dengan ibu yang melahirkannya.

• Dalil yang dijadikan landasan menetapkan hukum haram inseminasi


buatan dengan donor adalah sebagai berikut :

• Firman Allah SWT, dalam surat al-isra’ ayat 70


“Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami
angkut mereka di daratan dan di lautan[862], kami beri mereka rezki
dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan.”
Lanjutan………
• Surat At-Tin ayat 4
“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya” .
• Hadist Nabi Muhammad SAW
َ ‫ِاواليَو ِمااْل َ ِخ ِرأَنايَستَِاق‬
َ ‫يا َما َءهُازَ ر‬
‫عاغَي ِره‬ ِ ‫لَيَ ِحل‬
َ ‫اِلم ِرئايُؤ ِم ُنابِاهللا‬
"Tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari
akhir menyiramkan airnya (sperma) pada tanaman orang lain (istri
orang lain)” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan dipandang sohih oelh
Ibnu Hibban)
Pandangan Agama Hindu
Mengenai Bayi Tabung
Agama Hindu tidak memperbolehkan bayi tabung dengan
alasan apapun karena sudah melanggar kuasa Tuhan. Pencipta
manusia hanyalah Tuhan. Tapi dengan adanya bayi tabung ini maka
manusia bukan lagi hanya ciptaan Tuhan. Dan juga melihat proses bayi
tabung sel telur yang ditanam hanyalah yang terbaik, dan yang lainnya
dibuang, itu termasuk himsa karma (karma membunuh). Karena sejak
terjadinya pembuahan sedetik pun itu sudah terdapat atman (roh).
Bagi umat Hindu yang kesulitan dalam memperoleh keturunan bisa
dilakukan dengan cara pemujaan kepada dewa Brahma dan kalau
masih kesulitan bisa menikah lagi dengan syarat keturunan dari istri
kedua diakui sebagai anak dari istri pertama.
Lanjutan………
Memiliki keturunan dengan program bayi tabung di mata
agama Hindu tidak dibenarkan. Seorang laki-laki dan perempuan
yang menikah diharapkan untuk memiliki keturunan dengan cara
yang alami yang sesuai dengan ajaran agama. Mereka diharapkan
menjadi calon ayah dan calon ibu yang baik bagi anak-anak
mereka yang mereka miliki dengan cara yang alami dan penuh
kasih. Program bayi tabung adalah sebuah dosa.
Lanjutan………
Bayi tabung bagi pemeluk agama Hindu dianggap tidak baik
karena proses bayi tabung yang dianggap melakukan sebuah dosa.
Karena proses untuk melakukan program bayi tabung ini kita satukan
sel telur dan sperma untuk membentuk embrio. Saat embrio sudah
terbentuk maka saatnya untuk memilih embrio yang paling kuat untuk
disuntikkan ke dalam rahim sang Ibu. Pada saat kita telah memilih
embrio yang kuat dan baik, embrio-embrio yang lain otomatis kita
tinggalkan. Dan hal ini tentunya akan membuat embrio-embrio dan
calon bayi tersebut mati. , Oleh karena itu memiliki keturunan dengan
cara yang alami paling disarankan dalam agama Hindu.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai