• Ryan Hidayatullah Bayi Tabung Pengertian Kata inseminasi berasal dari bahasa Inggris “insemination” yang artinya pembuahan atau penghamilan secara teknologi, bukan secara alamiah. Kata inseminasi itu sendiri, dimaksudkan oleh dokter Arab, dengan istilah dari fi’il (kata kerja) menjadi yang berarti mengawinkan atau mempertemukan (memadukan).
Sedangkan bayi tabung adalah sebuah teknik
pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lain tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pemuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium. Tujuan Penemuan Bayi Tabung Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang tidak mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba fallopi istrinya mengalami kerusakan yang permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana kemudian program ini diterapkan pula pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya yang menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan. Teknik Pembuatan • Fertilization In Vitro (FIV), dengan cara mengambilsperma suami dan ovum istri kemudian diproses di Vitro (tabung), dan setelah terjadi pembuahan, lalu lalu ditransper dirahim isteri.
• Gamet Intra Felopian Tuba (GIFT) dengan cara mengambil sperma
suami dan ovum isteri, dan setelah dicampur terjadi pembuahan, maka segera ditahan di saluran telur (tuba palupi). Faktor Penentu Keberhasilan Bayi Tabung • Faktor Usia • Berat Badan • Kebiasaan Buruk • Riwayat Kehamilan • Jumlah dan Kualitas Embrio • Kualitas Sel Telur • Keahlian Dokter dan Kelengkapan Medis Faktor – faktor yang Mempengaruhi Bayi Tabung Diadakan • Faktor hubungan seksual • Faktor infeksi • Faktor hormon • Faktor fisik • Fakror psikis Pandangan Agama Islam Mengenai Hukum Bayi Tabung
inseminasi buatan dilihat dari asal sperma yang dipakai dapat dibagi menjadi dua yaitu :
• Inseminasi buatan dengan sperma sendiri atau AIH (Artificial
Insemination Husband). • Inseminasi buatan bukan dengan sperma suami atau lazim disebut donor, atau AID (Artificial Insemination Donor) Inseminasi Buatan Dengan Sperma Sendiri atau AIH (Artificial Insemination Husband).
Untuk inseminasi buatan pada manusia dengan
sperma suami sendiri, baik dengan cara mengambil sperma suami kemudian disuntikkan kedalam vagina atau uterus istri, maupun dengan pembuahan diluar rahim (bayi tabung), maka hal ini dibolehkan asal keadaan suami dan istri tersebut benar-benar membutuhkan untuk memperoleh keturunan. Hal ini telah disepakati oleh para ulama. Lanjutan…….. Ada 2 hal yang menyebutkan bahwa bayi tabung itu halal yaitu : • Sperma tersebut diambil dari si suami dan indung telurnya diambil dari istrinya kemudian disemaikan dan dicangkokkan ke dalam rahim istrinya. • Sperma si suami diambil kemudian di suntikkan ke dalam saluran rahim istrinya atau langsung ke dalam rahim istrinya untuk disemaikan Lanjutan……….. Sebaliknya, ada 5 hal yang membuat bayi tabung menjadi haram yaitu : • Sperma yang diambil dari pihak laki-laki disemaikan kepada indung telur pihak wanita yang bukan istrinya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya. • Indung telur yang diambil dari pihak wanita disemaikan kepada sperma yang diambil dari pihak lelaki yang bukan suaminya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si wanita. • Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari sepasang suami istri, kemudian dicangkokkan ke dalam rahim wanita lain yang bersedia mengandung persemaian benih mereka tersebut. Lanjutan………. • Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal dari lelaki dan wanita lain kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si istri. • Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari seorang suami dan istrinya, kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya yang lain.
Hadist Rasululloh SAW :
لل َاواليَو ِام اْل َ ِخ ِار ن بِا ِا َا ل يَ ِحلا ِل ِمْرئا يُؤ ِم ُا ع غَي ِرِاهي َما َءاهُ زَ ر َاأَنا يَس ِق َا “Tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir menyiramkan airnya (sperma) pada tanaman orang lain (vagina istri orang lain)”. (Hadits Riwayat Abu Daud, Al- Tirmidzi, dan hadits ini dipandang shahih oleh Ibnu Hibban) Inseminasi buatan bukan dengan sperma suami atau lazim disebut donor, atau AID (Artificial Insemination Donor) • Sebaliknya, kalau inseminasi itu dilakukan dengan bantuan donor sperma dan ovum, maka di haramkan dan hukumnya sama dengan zina, sebagai akibat hukumnya, anak hasil inseminasi itu tidak sah dan nasabnya hanya berhubungan dengan ibu yang melahirkannya.
• Dalil yang dijadikan landasan menetapkan hukum haram inseminasi
buatan dengan donor adalah sebagai berikut :
• Firman Allah SWT, dalam surat al-isra’ ayat 70
“Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan[862], kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan.” Lanjutan……… • Surat At-Tin ayat 4 “Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” . • Hadist Nabi Muhammad SAW َ ِاواليَو ِمااْل َ ِخ ِرأَنايَستَِاق َ يا َما َءهُازَ ر عاغَي ِره ِ لَيَ ِحل َ اِلم ِرئايُؤ ِم ُنابِاهللا "Tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir menyiramkan airnya (sperma) pada tanaman orang lain (istri orang lain)” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan dipandang sohih oelh Ibnu Hibban) Pandangan Agama Hindu Mengenai Bayi Tabung Agama Hindu tidak memperbolehkan bayi tabung dengan alasan apapun karena sudah melanggar kuasa Tuhan. Pencipta manusia hanyalah Tuhan. Tapi dengan adanya bayi tabung ini maka manusia bukan lagi hanya ciptaan Tuhan. Dan juga melihat proses bayi tabung sel telur yang ditanam hanyalah yang terbaik, dan yang lainnya dibuang, itu termasuk himsa karma (karma membunuh). Karena sejak terjadinya pembuahan sedetik pun itu sudah terdapat atman (roh). Bagi umat Hindu yang kesulitan dalam memperoleh keturunan bisa dilakukan dengan cara pemujaan kepada dewa Brahma dan kalau masih kesulitan bisa menikah lagi dengan syarat keturunan dari istri kedua diakui sebagai anak dari istri pertama. Lanjutan……… Memiliki keturunan dengan program bayi tabung di mata agama Hindu tidak dibenarkan. Seorang laki-laki dan perempuan yang menikah diharapkan untuk memiliki keturunan dengan cara yang alami yang sesuai dengan ajaran agama. Mereka diharapkan menjadi calon ayah dan calon ibu yang baik bagi anak-anak mereka yang mereka miliki dengan cara yang alami dan penuh kasih. Program bayi tabung adalah sebuah dosa. Lanjutan……… Bayi tabung bagi pemeluk agama Hindu dianggap tidak baik karena proses bayi tabung yang dianggap melakukan sebuah dosa. Karena proses untuk melakukan program bayi tabung ini kita satukan sel telur dan sperma untuk membentuk embrio. Saat embrio sudah terbentuk maka saatnya untuk memilih embrio yang paling kuat untuk disuntikkan ke dalam rahim sang Ibu. Pada saat kita telah memilih embrio yang kuat dan baik, embrio-embrio yang lain otomatis kita tinggalkan. Dan hal ini tentunya akan membuat embrio-embrio dan calon bayi tersebut mati. , Oleh karena itu memiliki keturunan dengan cara yang alami paling disarankan dalam agama Hindu. Terimakasih