Kolestasis Modul A

PELATIHAN NASIONAL
“Tatalaksana Terkini Diare dan Kolestasis”
Sheraton Mustika Resort & Spa Hotel

Yogyakarta, 23-24 Mei 2009
UKK Gastrohepatologi IDAI

PELATIHAN NASIONAL
“Tatalaksana Terkini Diare dan Kolestasis”
Sheraton Mustika Resort & Spa Hotel

Yogyakarta, 23-24 Mei 2009
• Pendahuluan
• Tujuan Pelatihan
• Modul A (Ikterus)
 Bilirubin
 Ikterus
 Etiologi
 Hiperbilirubinemia indirek
 Hiperbilirubinemia direk
 Fokus penting
 Evaluasi
 Tatalaksana
PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 3

Sheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009 UKK Gastrohepatologi IDAI
• Ikterus pada bayi dapat bersifat fisiologis
maupun patologis
• Dokter harus dapat mengenali ikterus
patologis agar dapat dilakukan penanganan
segera

• Patofisiologi ikterus
• Berbagai macam penyebab ikterus pada bayi
• Patofisiologi kolestasis pada bayi
• Berbagai macam penyebab kolestasis pada bayi
• Perasat – perasat diagnostik dari yang non-invasif sampai
invasif yang dapat dikerjakan di Indonesia
Pengenalan kasus dan masalah yang sering

dijumpai
• Suatu antioksidan berwarna kuning yang
berasal dari pemecahan eritrosit oleh
makrofag
• Komponen dari empedu
• Memberikan warna pada feses, urin, plasma,
dan warna kehijauan pada empedu

• Hemoglobin dikatabolisme di limpa, kemudian
molekul heme diubah menjadi bilirubin

Metabolisme
Bilirubin
ekskresi
9
Ikterus
Secara klinis terlihat bila kadar bilirubin >5 mg/dL
Kadar bilirubin (Kramer,1969) :

1. 4-8 mg/dL
2. 5-12 mg/dL
3. 8-16 mg/dL
4. 11-18 mg/dL
5. >15 mg/dL

• Kadar bilirubin serum < 12 mg/dL pada bayi
cukup bulan serta < 15 mg/dL pada bayi
prematur pada minggu pertama kehidupan

• Ikterus timbul dalam 24 jam pertama setelah lahir
• Kenaikan kadar bilirubin berlangsung cepat
(>5 mg/dL dalam 24 jam)
• Kadar bilirubin serum > 12 mg/dL pada bayi cukup bulan
> 15 mg/dL pada bayi prematur pada minggu pertama
kehidupan
• Ikterus menetap pada usia 2 minggu atau lebih
• Peningkatan bilirubin direk serum > 1 mg/dL bila bilirubin total < 5
mg/dL atau bilirubin direk >20% dari bilirubin total bila kadar
bilirubin total > 5mg/dL

produksi
uptake
Etiologi
ekskresi
13
 Peningkatan produksi bilirubin, yaitu keadaan
yang berhubungan dengan pemecahan eritrosit
yang abnormal, sebagai contoh pada :
–Hemolisis
–Inkompatibilitas golongan darah fetal-maternal
–Polisitemia
–Abnormalitas sel darah merah (hemoglobinopati,
defek enzim dan membran)
Gangguan uptake bilirubin, sebagai contoh

pada:
–Obat-obatan seperti rifamisin, probenasid
–Gagal jantung kongestif
PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 14 Edisi ke-2. 2001
Suchy F, Sokol R, Balistreri W. Liver Disease in Children.
 Gangguan konjugasi bilirubin, sebagai contoh
:
–Sindrom Criggler-Najjar tipe 1 dan 2
–Sindrom Gilbert
–Hipotiroidisme
–Breast-milk jaundice
Gangguan eksresi bilirubin, sebagai contoh :

– Peningkatan sirkulasi enterohepatik
– Breast feeding
–Inborn error of metabolism
–Hormon dan obat-obatan
–Prematur
–Kolestasis
–Obstruksi biliary tree
PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS Suchy F, Sokol R, Balistreri W. Liver Disease15
in Children. Edisi ke-2. 2001
• Gangguan sejak produksi sampai konjugasi
: hemolisis, sindrom Gilbert, Sindrom
Criggler-Najjar
• Ditandai :
 Tidak ada bilirubin dalam urin
 Peningkatan urobilinogen urin
 Peningkatan bilirubin indirek dalam serum

• Gangguan pada proses setelah konjugasi
sampai pengeluaran bilirubin ke dalam
usus
• Ditandai :
 Tidak ada urobilinogen dalam urin
 Ada bilirubin dalam urin
 Peningkatan bilirubin direk dalam serum

• Kernikterus: konsekuensi neurologis akibat timbunan
bilirubin indirek pada jaringan otak
• Faktor risiko kernikterus:
Kadar bilirubin >25 mg/dL ( bayi sehat)
Kadar bilirubin >20 mg/dL (hemolitik)
• Gejala :
Awal : letargi, hipotonia, high-pitched cry
Lanjut : iritabilitas, opistotonus, kejang, apnea, hipertonia,
demam
Kronik : palsi serebral, displasia gigi, retardasi mental ringan

Sheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009
Suchy F, Sokol R, Balistreri W. Liver Disease in Children.UKKEdisi ke-2. 2001
Gastrohepatologi IDAI
Sheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009
Suchy F, Sokol R, Balistreri W. Liver Disease in Children.UKKEdisi ke-2. 2001
Gastrohepatologi IDAI
• Langkah awal  tentukan penyebab primernya !!
• Fototerapi: didasarkan pada usia dan kadar serum bilirubin
total bayi
• Transfusi tukar: dilakukan apabila fototerapi intensif gagal
Umur Perimbangkan Fototerapi Trasfusi Trasfusi
Fototerapi a Tukar Jika Tukar dan
Fototerapi Fototerapi
Intensif Intensif
Gagalb
≤24 jamc - - - -
25-48 jam ≥12 ≥15 ≥20 ≥25
49-72 jam ≥15 ≥18 ≥25 ≥30
>72 jam ≥17 ≥20 ≥25 ≥30
21
 Modul kolestasis hal 12, baris ke-6:
………Dibandingkan dengan AST, ALT lebih spesifik untuk
mendeteksi adanya penyakit hati karena………………………..
 Modul kolestasis hal 23, tatalaksana

asam ursodeoksikolat:
………Kolestasis yang disebabkan karena nutrisi parenteral, dan
atresia biliaris post operasi kasai……………………

23

Kolestasis Modul A

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kolestasis Modul A

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PELATIHAN NASIONAL

“Tatalaksana Terkini Diare dan Kolestasis”

Sheraton Mustika Resort & Spa Hotel

UKK Gastrohepatologi IDAI

Sheraton Mustika Resort & Spa Hotel

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 3

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 4

Pengenalan kasus dan masalah yang sering

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 7

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 8

Kadar bilirubin (Kramer,1969) :

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 10

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 11

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 12

Gangguan uptake bilirubin, sebagai contoh

Gangguan eksresi bilirubin, sebagai contoh :

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 16

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 17

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 18

 Modul kolestasis hal 23, tatalaksana

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASIS 22

Anda mungkin juga menyukai