( f0 – fe – 0.5 )2 ( fo – fe )2
X2 = ∑ X2 = ∑
fe fe
Cremer’s V
KESIMPULAN
X2 UNTUK df = 1
df = (kolom – 1)(baris – 1)
fo
Sumber Konsumen di Konsumen di Jumlah
Variasi daerah perkotaan daerah pedesaan
Suka membeli 10 30 40
kemasan baru
Tidak suka 40 20 60
membeli
kemasan baru
Jumlah 50 50 100
Maka dapat dicari :
fe
Sumber Variasi Konsumen di Konsumen di Jumlah
daerah perkotaan daerah pedesaan
Suka membeli 20 20 40
kemasan baru
Tidak suka 30 30 60
membeli
kemasan baru
Jumlah 50 50 100
Sumber fo fe fo - fe fo – fe – 0.5 (fo – fe -0.5)2 (fo – fe – 0.5)2
Variasi
fe
Kota yang 10 20 -10 -9.5 90.25 4.5125
suka
X2
Cremer’s V =
(N) (Min (r-1 , c -1 ))
Sehingga : 15,0416
Cremer’s V =
(100)(1)
= 0.150416
= 0.3877835
fo
Sumber Kurang Produktif Sangat Jumlah
Variasi produktif produktif
Pendidikan 10 20 30 60
tinggi
Pendidikan 10 40 40 90
sedang
Pendidikan 40 90 20 150
rendah
Pendidikan 12 30 18 60
tinggi
Pendidikan 18 45 27 90
sedang
Pendidikan 30 75 45 150
rendah
fe
PT kurang 10 12 -2 4 0.3333
produk
PT produk 20 30 -10 100 3.3333
PS kurang p 10 18 -8 64 3.5556
PS produk 40 45 -5 25 0.5556
Kadang-kadang X2 digunakan juga untuk uji normalitas suatu gejala, misalnya data tentang
produktifitas karyawan seperti tabel berikut ini :
Jumlah - 70 70 - - 33.3334
Dari tabel tersebut diketemukan X2o sebesar 33.3334
sedangkan batas harga kritiknya untuk df = 5 dan taraf
signifikansi 0.05 sebesar 11.020 . Ini berarti bahwa ada
perbedaan yang menyakinkan antara penyebaran frekuensi
observasi dengan penyebaran frekuensi normal , jadi gejala
tersebut tidak normal secara signifikan / menyakinkan .